Because You, My CEO - Bab 122 Pesta Keluarga Bo (1)

Sejak mengenal Rizka Shen, aku selama ini tidak pernah mengira bahwa dia adalah seorang wanita yang baik, aku hanya mengetahui bahwa dia adalah seorang wanita yang kekurangan hati nurani.

Dapat dikatakan dia kekurangan hati nurani, akan tetapi hatinya itu malah dipenuhi dengan Hendy Chen.

Dia menyukai keras kepala, patah hati, dan tidak masuk akal!

Dia mencintai Hendy Chen, Raisa Shen mencintai Andre Duan, seumur hidupku ini dapat dikatakan bahwa aku ditakdirkan untuk berurusan dengan mereka kakak beradik itu.

Karena takdir untuk berurusan, pasti akan ada yang terluka.

Karena seperti itu, aku dengan ikhlas hati menyakiti mereka.

Rizka Shen sangat tercengang saat melihatku, wajahnya juga berubah menjadi pucat pasi, kemudian dengan tatapan dingin, dia bertanya, "Untuk apa kamu datang ke kantor Hendy?"

Aku meliriknya sekilas, dan mengabaikannya lalu menelpon Hendy Chen, "Aku menunggumu di pintu kantor... masih 10 menit? Eng, baiklah. Aku menunggumu selesai bekerja, nanti aku akan mengantarmu pulang."

Wajah Rizka Shen semakin pucat pasi, setelah aku mematikan panggilan, dia mengulurkan tangan dan mendorongku, karena aku mengenakan sepatu hak tinggi, jadi tubuhku tidak seimbang, aku pun berjalan mundur 2 langkah, untung saja aku tidak jatuh.

Aku tercengang, kemudian menatapnya dengan tatapan dingin, dengan tersenyum aku berkata, "Kamu mendorongku, sebenarnya aku harus membalasmu, akan tetapi, tidak ada pepatah yang mengatakan bahwa jika ada anjing yang menggigitku, aku harus membalasnya. Rizka, kamu telah terbiasa melakukan hal yang salah, aku peringatkan kamu, aku bukanlah Sandra maupun Sisca yang dulu mudah kamu sakiti dan olok-olok, contohnya saja barusan yang telah kamu lakukan padaku!"

Wajah Rizka Shen terlihat sangat terkejut, dia pun berkata, "Kamu mengancamku?"

Dengan nada yang seenaknya saja, aku berkata, "Jika ingin menyuruh Hendy menyukaimu, kamu seharusnya harus menggunakan alasan yang pantas agar dia mencintaimu, bukan seperti seorang pelacur yang menyebalkan menunggu disini!"

Rizka Shen tidak terima, dengan bibir yang tersenyum sinis, dia menyangkal, "He, kamu mengajariku? Kalau begitu aku bertanya padamu, jika kamu ingin menyuruh Andre mencintaimu, alasan apa yang pantas agar bisa membuatnya mencintaimu?"

"Dia menyukaiku atau tidak, itu sama sekali tidak penting." Aku menengadahkan kepalaku menatap langit di Beijing yang sangat cerah, dengan nada yang tenang, aku berkata, "Aku tidak sepertimu yang mempunyai kesabaran yang baik, aku menyukai seseorang tidak dapat bertahan beberapa tahun lamanya, Andre bagiku hanyalah seorang di masa lalu, jadi aku sama sekali tidak peduli dia menyukaiku ataupun orang lain, aku juga tidak perlu sama sepertimu untuk mendekati Hendy seperti mendekati Andre."

Aku berhenti sejenak, dan berkata dengan nada datar, "Aku tidak berbahaya sepertimu."

"Sisca, kamu yang berbahaya, kamu menyukai kakak kelima sudah bertahun-tahun, demi kakak kelima melahirkan seorang anak dan mengandung seorang anak lagi akhirnya juga bagaimana? Terjun ke laut saat itu, dia bukankah tetap saja tidak memilihmu?"

Perkataan Rizka Shen membuatku sangatlah merasa malu, akan tetapi hanyalah malu.

Aku sama sekali tidak merasa marah, bahkan merasa sangatlah lucu.

"Rizka!" Terdengar suara yang sangat keren, aku memiringkan kepala dan melihat sosok Andre Duan, dia ternyata barusan berada di dalam mobil dan diam-diam mendengrkan pembicaraan kami, seharusnya dia tidak perlu diam-diam mendengarkan seperti itu.

Karena bagaimanapun, dia datang lebih dahulu daripadaku.

Apakah dia datang untuk mengantarkan Rizka Shen?

Aku ingat dia pernah berkata, Hendy Chen adalah milik Rizka Shen.

Dan dia sedang membantu Rizka Shen mengejar Hendy Chen.

Berkata jujur, aku tidak pernah melihat seorang pria yang baik seperti ini.

Rizka Shen sedikit malu, dia berkata, "Andre, kamu lihat, Sisca berbicara sangatlah kasar, iya tidak? Apa yang dinamakan aku tidak seberbahaya kamu?"

Andre Duan menatapku sekilas, kemudian menarik kembali pandangannya, dan berkata pada Rizka SHen, "Kita pulang saja, besok kembali lagi."

Terdengar suara Rizka Shen yang sedih, "Hendy telah menghindar dariku selama setengah tahun, aku tidak berkata apa-apa, akan tetapi hari ini adalah hari ulang tahunnya, aku tidak bersedia untuk salah pada kesempatan ini, Andre kamu telah berjanji padaku, bahwa kamu akan membantuku untuk berbicara padanya agar makan bersama dengan kita."

Aku bahkan lupa, bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Hendy Chen.

Dan aku juga tidak menyangka bahwa perilaku Rizka Shen sampai pada titik ini, dia ternyata menyuruh Andre Duan untuk membantunya berkata pada Hendy Chen, apakah dia tidak tau Andre Duan membenci Hendy Chen, dan Hendy Chen membenci Andre Duan?

Andre Duan mengalihkan pandangannya di tubuhku, dengan suara yang pasti, dia berkata, "Susah, ada orang disini, dia pasti tidak akan setuju."

Seperti mengerti sesuatu, Rizka Shen melihat ke arahku.

Dalam matanya terlihat kepahitan dan kebencian yang sangat dalam.

"Sisca, ayo kita pergi."

Hendy Chen yang mengenakan pakaian jas dan sepatu kulit keluar dari dalam kantornya, dia berjalan mendekatiku dan langsung mengabil kunci mobil dan kacamata hitam dari genggaman tanganku.

Aku mengabaikan Andre Duan dan juga Rizka Shen, dan langsung masuk ke dalam kursi samping supir, saat Hendy Chen akan masuk ke dalam kursi supir, aku mendengar Rizka Shen dengan suara pelan bertanya, "Hendy, apakah kamu dapat menemaniku makan malam?"

Hendy Chen hanya terdiam, dia langsung masuk ke dalam mobil dan langsung menyalakan mesin mobil, lalu pergi meninggalkan mereka.

Dia benar-benar mengabaikan Rizka Shen.

Saat mobil berhenti di sebuah lampu lalu lintas, aku baru bertanya dengan penuh keraguan, "Apakah selama setengah tahun ini kalian seperti ini?"

Hendy Chen menjelaskan dengan cuek, "Kamu pernah terjun ke laut hanya karena dia, saat itu aku memaksakan diri untuk memaafkannya, akan tetapi masalah ini hanyalah satu-satunya, apabila berbaik hati lagi padanya, dia lain kali pasti akan semakin seenaknya."

Hendy Chen memiringkan kepala dan menatapku, dengan penuh kelembutan berkata, "Dia menyukai siapa pun itu adalah urusannya sendiri, aku bersedia mempedulikan siapa pun, itu juga adalah urusanku sendiri, selain itu.... Ester Bo pernah mengingatkanku untuk putus hubungan dengannya."

Aku tercengang, Ester Bo pernah melakukan hal seperti itu?

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu