Marriage Journey - Bab 50 Jaga Dirimu Dengan Baik (2)

Laras tidak tinggal di sana terlalu lama, langsung mengendarai mobil dan pergi, dia tahu dia telah melewati batas hari ini.

Sifa dengan perlahan berjalan masuk, wajahnya pucat dan langsung berbaring di tempat tidur tanpa membersihkan tubuh dahulu.

Dia tahu bahwa Decky juga telah kembali, ketika dia masuk ke dalam, dia melihat sepatu kulit pria punyanya di depan pintu.

Sifa menyembunyikan dirinya di dalam selimut, air matanya terus mengalir, mengingat masa lalu yang tak tertahankan itu.

Setelah sekian tahun, tembok yang dibangunnya dengan susah payah dan akhirnya runtuh dalam sekejap saja.

Pria yang paling dicintainya, ternyata pernah mengurungnya di ruangan kecil yang gelap, tidak ada lampu, makanan dan air, agar dirinya merasakan perasaan lebih baik mati daripada hidup.

Tuhan tahu, betapa putus asa dirinya pada saat itu, tetapi Decky memandangnya dengan dingin dan menertawakannya.

Sifa berbaring di atas tempat tidur, meskipun kamarnya tidak dingin dan Sifa berbaring di tempat tidur dengan mengenakan pakaian, tetapi dia masih merasa dingin.

Sifa meletakkan tangannya di perut, menggigit bibir dan berkata dengan suara gemetar: "Nak, menurutmu apa yang harus dilakukan Ibu …."

Malam selalu sangat panjang, membuat orang sulit untuk bernafas.

Ketika Sifa bangun keesokan paginya, itu hampir mendekati jam kerja.

Sifa tidak memperhatikan dirinya ketika pulang semalam, kakinya memar karena kejadian tadi malam.

Dan ada bekas luka di pipi dan lengannya, Sifa menggelengkan kepalanya tak berdaya, lalu membuka pintu kamar untuk pergi ke toilet dengan wajah pucat.

Decky sudah bangun dari tadi, dia sedang sarapan di ruang tamu sambil melihat dokumen.

Pintu kamar Sifa di lantai atas dibuka dan Decky sedikit terkejut, wanita ini, kapan dia pulang ….

Decky sedikit bingung, tetapi masih dengan wajahnya yang tenang dan tidak mengangkat kepala untuk melihat Sifa.

Setelah Sifa selesai membereskan segalanya, lalu dia makan apa adanya di dapur.

Bibi Wu berdiri di samping Sifa, meskipun Sifa mengenakan kemeja panjang, dia tetap tidak bisa menyembunyikan memar di lengannya.

Bibi Wu meraih tangan Sifa dan bertanya dengan sedih: "Nona, apa yang terjadi, tanganmu …."

Sifa buru-buru menarik tangannya dan membuat isyarat diam, memberi isyarat kepada Bibi Wu untuk tidak berbicara.

Dengan terpaksa tersenyum dan berkata kepada Bibi Wu : "Tidak apa-apa, aku jatuh sendiri."

Bibi Wu mengangguk dan tidak lanjut bertanya.

Decky di ruang tamu juga telah mendengar semuanya, apakah wanita ini terluka karena kejadian tadi malam ….

Decky menggelengkan kepala, apa hubungannya ini dengan dia, bahkan jika wanita ini mati saja juga tidak disayangkan.

Yang ingin diketahuinya adalah bagaimana wanita ini kembali, siapa yang telah merusak rencananya, tatapan Decky menyuram.

Decky langsung pergi ke kantor setelah selesai makan dan tidak mengatakan sepatah kata pun dengan Sifa, Sifa membereskan dirinya sebentar, tetapi wajahnya benar-benar terlihat buruk.

Berdandan sederhana lalu mengganti pakaian, yang sengaja menutupi lengannya yang terluka, saat ini dia bergegas mencari bus dan buru-buru pergi ke kantor.

Ketika Sifa sampai di sana, Decky sudah mulai mengetik komputernya dan tidak memerintahkan dirinya untuk melakukan sesuatu.

Sifa hanya bisa dengan bosan melihat peraturan yang sebelumnya Decky minta dia untuk cantumkan.

Decky menyalakan semua CCTV di komputernya, lalu memeriksanya satu per satu, ketika dia melihat Laras, wajah Decky berubah drastis.

Ternyata Laras, bagaimana dia bisa membantu wanita ini ….

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu