Marriage Journey - Bab 163 Rasa Cemburu Yang Berlebihan

Dalam waktu sekejap, Saras melihat ke arah Sifa, tatapannya terlihat jelas membawa aura yang ingin membunuh orang, tangannya mengepal dengan erat, tapi wajahnya malah mengeluarkan senyuman dan terus menatap Sifa dengan menyembunyikan pisau di balik senyuman.

Sifa bisa merasakannya dengan jelas, dia berbalik badan dan melirik Saras.

Ariana berjalan ke sebelah Saras dengan penampilan sedikit malu, mengulurkan tangan sambil tersenyum: “Saras, kapan kamu datang ke sini, kenapa aku tidak tahu?”

Saras berbalik badan dan memberi senyuman dingin kepada Ariana: “Iya kah, jika aku membiarkanmu tahu kapan aku datang ke sini, apa yang ingin kamu lakukan?”

Ariana menjawabnya sambil tersenyum: “Bagaimana kamu bisa mengatakannya seperti itu, aku hanya bertanya saja.”

Ariana melihat Saras sambil tersenyum, wajahnya penuh dengan ekspresi tidak berbahaya.

Saras tidak berbicara lagi, berbalik badan dan berkata kepadaAndri: “Ayo kita masuk ke dalam, Ayah.”

Andri mengangguk ke arah Ariana, dia berkata sambil tersenyum: “Ariana, Ayo kita masuk dulu.”

Ariana mengangguk sambil tersenyum, mengangkat rok dan ikut di belakang mereka, berjalan ke dalam ruang pesta.

Di dalam ruang pesta terlihat mewah, kemudian sisanya tidak ada perbedaan dengan pesta yang pernah dihadiri sebelumnya.

Sifa ikut di belakang Decky dan berjalan ke tempat duduk yang paling belakang, Decky yang selalu berprofil rendah juga tidak terlalu menyukai acara seperti ini.

Sifa duduk diam di belakang Decky, tidak berbicara dan juga tidak ada gerakan apapun.

Saras tampak sudah melakukan persiapan, berjalan ke arah Decky dan duduk di sebelah Decky dengan wajah tersenyum, dia berkata sambil tersenyum: “Bang Decky, apakah kamu sangat sibuk dalam waktu dekat-dekat ini?”

Decky melihat ke arah Sifa, dia sama sekali tidak menjawab pertanyaan Saras.

Saras melihat ke arah Sifa dan berkata: “Siapa ini, kenapa aku tidak pernah melihatnya?”

Saras membelalakkan mata dan menatap Sifa, wajahnya penuh dengan ekspresi bingung.

Saat ini, Ariana juga berjalan kemari, menyaksikan adegan yang bagus ini.

Sifa melihat ke arah Decky, dia seketika ingin berdiri untuk menjelaskan identitas dirinya sendiri.

Saras seketika berkata sambil tersenyum: “Lihatlah aku, baru saja mendengar bahwa kamu mengatakan Asisten Shen kan, aku benar-benar bodoh, maaf Bang Decky, aku terlalu banyak bicara.”

Sifa menghela napas dalam dan duduk, Ariana segera berjalan kemari dan berkata pada Decky: “Presdir Leng, sudah lama tidak bertemu denganmu.”

Decky sama sekali tidak mendongak untuk melihat Ariana, tapi malah berbalik badan, mengambil gelas alkohol di atas meja dan minum.

Ariana seketika menunjukkan ekspresi malu di wajahnya, kedinginan Decky membuat semua orang merasa sedikit ketakutan.

Sifa malah mengangkat alisnya dengan biasa dan duduk di sebelah tanpa mengatakan apa-apa, Sifa sudah terbiasa dengan adegan seperti ini.

Entah kenapa, Sifa melihat Decky tidak menghiraukan Ariana, hatinya langsung terlintas perasaan senang.

Sifa memang tidak terlalu menyukai Ariana, ditambah kemarin Decky pernah membawa Ariana datang ke rumah dan berada di depannya…

Begitu Sifa memikirkan masalah ini, hatinya akan merasa sangat tidak nyaman seperti disumbat oleh sesuatu.

Decky menyadari ekspresi Sifa, tampaknya wanita ini bisa cemburu?

Ariana berjalan ke sebelah Sifa dan duduk, menatap Sifa dengan menyembunyikan pisau di balik senyuman, mengangkat gelas alkohol di tangannya dan menyerahkannya kepada Sifa: “Asisten Shen, sudah lama tidak bertemu denganmu, kamu menjadi lebih kurus, kan?”

Sifa menggelengkan kepalanya dan menolak gelas anggur yang diserahkan oleh Ariana kepada dirinya sendiri: “Terima kasih, Nona Yan, aku tidak bisa minum alkohol.”

Ariana malah tidak menyerah, dia tetap tersenyum sambil mengulurkan tangan dan menyerahkannya: “Iya kah, kemarin aku melihat Nona Shen minum banyak alkohol dengan Direktur An?”

Decky seketika melihat ke arah Sifa, sepasang mata penuh dengan maksud membunuh.

Sifa seketika mengerti tujuan Ariana, jika bermusuhan dengan dirinya sendiri, maka dirinya sendiri tidak boleh takut..

“Terima kasih, Nona Yan, itu hanyalah masalah pekerjaan, aku secara pribadi tidak minum alkohol, aku berbeda dengan Nona Yan, minum alkohol akan membuat masalah menjadi buruk, bahkan akan menimbulkan masalah yang memalukan.”

Wajah Ariana seketika memerah, apakah Sifa sedang menyindir masalah kemarin di mana dirinya berlutut untuk memohon pada Decky dan dilakukan di depannya?

Wajah Ariana seketika menjadi pucat, tangannya mengepal dengan erat, kuku yang panjang menusuk ke dalam daging.

Ariana menggigit bibir dirinya sendiri dengan erat dan tiba-tiba tidak tahu harus berkata apa, Sifa tersenyum polos dan memanggil pelayan untuk mengantar segelar air putih untuk dirinya sendiri.

Ariana hanya bisa berkata sambil tersenyum dengan menahan kemarahan: “Nona Shen benar-benar mempunyai kemampuan berbicara yang bagus, sehingga baru bisa menjadi asisten di sebelah Presdir Leng.”

Sifa mendongak dan matanya bertatapan dengan mata Ariana: “Iya, baguslah kalau Nona Yan tahu, orang yang bisa berada di sebelah Presdir Leng merupakan orang yang seperti apa, bukan semua orang bisa berada di sebelahnya.”

Seluruh tubuh Sifa penuh dengan aura, membuat Ariana tiba-tiba terdiam.

Decky sengaja mengalihkan pandangan dan tidak pergi melihat, tapi senyuman polos di sudut bibirnya tetap mengkhianati dirinya sendiri.

Saras menyadari suasana berperang antara Sifa dengan Ariana, wajahnya penuh dengan senyuman puas.

Inilah tujuan kenapa dirinya sendiri menyuruh Ayahnya mengatur Ariana untuk datang.

Kalau tidak, Ariana mengira dia bisa datang ke acara seperti ini dengan identitas seorang artis di dalam lingkaran hiburan?

Sudut bibir Saras mengeluarkan senyuman puas, matanya penuh dengan kekejaman, Sifa, tidak peduli seberapa kuatnya peranmu, kamu hanya bisa menyerah di depanku.

Sifa bangkit dan berkata kepada Ariana: “Maaf, aku ingin pergi ke kamar mandi.”

Wajah Ariana terlihat pucat, dengan sulit mengeluarkan sedikit senyuman.

Setelah melihat Sifa bangkit, seketika berdiri dan mengikutinya, acara seperti ini ada banyak orang, hampir semuanya merupakan penjabat tinggi dan bangsawan, Decky takut orang lain akan melakukan sesuatu pada Sifa.

Sifa menyadari gerakan Decky, seketika mempercepat langkah kakinya dan berjalan keluar.

Saras sama sekali tidak mengejar, tapi malah berdiri di sebelah Ariana dan tertawa dengan suara kecil: “Tampaknya mulut Nona Yan tidak sekuat Nona Shen?”

Ekspresi wajah Ariana langsung berubah dan tidak tahu bagaimana menjawabnya, Ariana yang kehilangan muka tiba-tiba menjadi pucat di depan Saras.

Saras membungkukkan badan dan melihat Ariana, matanya penuh dengan perlawanan: “Apakah kamu tahu, aku paling tidak suka wanita seperti kamu yang mengira diri sendiri sangat pintar, berpenampilan polos sambil menunggu keuntungan tanpa melakukan apa-apa, tapi kamu tidak menyangka bahwa aku yang berada di Keluarga An begitu lama sudah bosan dengan beberapa trikmu ini.”

Ariana langsung mengangkat kepala dan menatap Saras dengan tatapan kaget, tidak menyangka bahwa gadis kecil ini bisa mengenal dirinya sendiri begitu dalam, dirinya sendiri benar-benar sudah meremehkannya.

Ariana berkata sambil menatap Saras: “Aku tidak tahu apa yang kamu katakan.”

Saras tersenyum: “Haha, lupakan saja jika kamu tidak tahu, aku rasa kamu seharusnya mengerti, kamu bisa merebut pria dengan siapa pun, tapi jangan merebut pria denganku, Bang Decky milikku, bukan orang yang bisa kalian kasihani.”

Setelah berkata, Saras berbalik badan dan berjalan pergi, meninggalkan Ariana yang berpenampilan marah duduk di kursi kosong sendirian.

Tidak menyangka Saras merupakan wanita yang keras kepala semacam ini, pada saat itu, Ariana terus mengira bahwa Saras hanyalah seorang putri yang dimanja, tapi tidak menyangka bahwa Saras yang mempunyai pemikiran dalam tidak pernah membongkarkan sifat aslinya di depan dirinya sendiri, membuat dirinya sendiri ditipu untuk sementara waktu.

Tiba-tiba Ariana mengalami penderitaan pahit yang tak terkatakan, jelas orang yang seharusnya berdiri di depan Decky hari ini adalah dirinya sendiri, tapi tidak menyangka malah membuat Saras merebut pusat perhatian dirinya sendiri.

Sifa mempercepat langkah kakinya dan ingin melarikan diri dari pandangan Decky, tapi Decky sama sekali tidak memberikan kesempatan, dia langsung melangkah maju dan memegang tangan Sifa di tempat yang tidak ada siapa pun.

“Apa yang kamu lakukan? Jalan begitu cepat.” Decky berkata sambil menatap Sifa dengan tatapan sinis.

Sifa menatap Decky dengan tatapan sedikit marah dan berkata dengan nada masam: “Presdir Leng benar-benar sudah merepotkanmu, untuk apa mengikutiku yang hanya sebagai asisten kecil dan tidak pergi menikmati perasaan yang dikelilingi oleh banyak orang.”

Sifa mengalihkan pandangannya dan tidak melihat Decky, dalam waktu sekejap, Decky tertawa-tawa: “Tampaknya Asisten Shen sudah cemburu? Apakah Asisten Shen tidak tahu aku selalu seperti ini? Dikelilingi oleh banyak orang?”

Seketika, Sifa yang selalu memiliki bakat mengobrol di depan orang menjadi tidak tahu harus berkata apa setelah ditanya oleh Decky seperti ini, dia hanya bisa memelototi Decky dan tidak berbicara.

Decky tersenyum garing, sejak kapan perasaan cemburu wanita ini begitu dalam, Decky benar-benar salah pada hari itu, tapi dirinya sendiri sangat jelas menunjukkan penampilan yang ingin berdamai dengan Sifa, tapi Sifa sengaja mencari seorang pria yang bernama Hendi Shen untuk membuatnya marah, Decky baru melakukannya seperti itu.

Sifa berbalik badan dan berkata dengan nada dingin: “Kalau begitu, aku tidak menganggu kehidupan pribadi Presdir Leng lagi, lepaskan aku, aku ingin pergi ke kamar mandi.”

Tangan Decky yang memegang Sifa sama sekali tidak bermaksud untuk melepas, tapi langsung memiringkan badan dan menahan kedua tangan Sifa, ujung hidung Decky mendekati pipi Sifa.

Gerakan ini terlihat sangat intim, napas yang hangat menyembur ke wajah Sifa.

Wajah Sifa seketika memerah, melihat ke sekeliling dan berkata sambil berjuang untuk melarikan diri: “Jangan seperti ini, bagaimana jika dilihat oleh orang?”

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu