Marriage Journey - Bab 290 Rapat di Ruang Kerja

Baru saja sampai di depan pintu, dia langsung mendengar suara anak "Hiya hiya ...".

Sejujurnya, dia sangat menyukai cucunya ini, begitu melihat wajah cucu, dia selalu teringat masa kecil Decky.

Tetapi dia tidak menyukai ibu dari anak, dia memandang ibu dari anak sebagai musuh, dia mengetuk pintu dengan keras, Sifa membuka pintu dengan bayi di dalam pelukan.

Melihat ibunya Decky, Sifa terpana.

Setelah hening beberapa saat, dia bertanya, "Ada apa?"

Ibunya Decky memberinya tatapan putih, "Kalau bukan disuruh ayah, aku tidak akan mau menemui kamu.”

Sifa sudah terbiasa dengan sikap ibunya Decky, setiap melihat Sifa, ibunya Decky selalu bertingkah seolah-olah bertemu musuh alami, namun, Sifa tidak ingin bertengkar dengannya.

"Apa yang mau disampaikan kakek?"

Ibunya Decky berkata dengan cara yang aneh: "Kamu adalah kesayangan ayah, kalau kamu pun tidak tahu, bagaimana mungkin aku tahu? Pokoknya semua orang harus pergi ke ruang kerja setelah sarapan, pergi atau tidak adalah urusanmu, yang penting aku sudah kasih tahu kamu."

Selesai bicara, dia berbalik dengan ekspresi tidak senang.

Sifa benar-benar tidak tahu kapan dirinya menyinggung perasaan ibunya Decky, sejak dia masuk ke Keluarga Leng, wanita ini sudah tidak menyukainya dan selalu mempersulit dirinya.

Sejak datang ke Keluarga Leng, dia tidak pernah mendapat kasih sayang, hanya kakek yang selalu menyayanginya.

Sifa merasa masam saat melihat sosok ibunya Decky yang menjauh ...

Dia memandang anak dan berkata, "Ini adalah salah ibu, nenekmu tidak menyukai ibu, jadi wajar saja bahwa dia tidak mau dekat denganmu, ini semua gara-gara ibu sehingga kamu tidak mendapatkan perhatian dari keluarga."

Sedih sesaat, Sifa membaringkan anak di ranjang, anak berbalik dan merangkak sendiri.

Melihat anak merangkak di tempat tidur, Sifa merasa sangat senang, beberapa bulan kemudian, anaknya mungkin sudah bisa berjalan, dengan susah payah, dia telah membesarkan anak sampai ke tahap ini.

Melihat anak bisa tumbuh dengan sehat, dia merasa sangat senang, satu-satunya yang disesalinya terhadap anak adalah dia tidak bisa memenangkan kasih sayang ayah untuk anak.

Menghadapi ketidakberdayaan ini, dia meneteskan air mata sedih ...

Sejak dia jatuh cinta pada Decky, dia telah memutuskan untuk mengikuti Decky sepanjang hidup, dia tidak peduli betapa dalamnya kesalahpahaman Decky terhadap dirinya, dia tidak akan menyesali cintanya walau dirinya harus menanggung banyak kesedihan.

Tapi sejak menikah dengan Decky, Decky selalu berusaha menyiksanya, bahkan menginjak-injak martabatnya.

Dia benar-benar tidak tahan lagi sehingga dia membuat keputusan untuk meninggalkan Decky, tidak sangka setelah meninggalkan Decky, Tuhan malah menganugerahinya seorang anak, anak inilah yang memberinya harapan.

Ketika dia melahirkan anak ini, dia tidak punya pilihan selain kembali ke Keluarga Leng, sepertinya hidupnya ditakdirkan untuk bersangkut paut dengan tempat ini.

Dipikir kembali, dulunya dia harus mengumpulkan sedemikian banyak keberanian untuk meninggalkan Keluarga Leng, tidak sangka semua usaha yang dia lakukan sia-sia, karena anak ini, dia kembali ke posisi semula.

Mungkin ini adalah takdirnya, kini dia tidak berpikir banyak lagi, dia rasa dia hanya bisa mengambil langkah demi langkah.

Karena kakek berkata bahwa pertemuan keluarga akan diadakan setelah sarapan, dia tentu tidak berani lalai, dia membawa anak untuk makan, lalu segera pergi ke ruang kerja kakek.

Ketika dia tiba, ayah dan ibunya Decky sudah duduk di sofa.

Melihat semua orang sudah hadir dan hanya Decky yang masih belum muncul, Tuan Besar Leng sedikit tidak senang, dia sekilas melihat Ibunya Decky dan berkata, "Bukankah aku sudah minta kamu untuk memberi tahu dia? Kenapa dia belum datang juga? Apakah dia harus diundang secara pribadi oleh kakeknya ini?"

Melihat Tuan Besar Leng hendak marah, ibunya Decky langsung berkata: "Ayah, jangan marah, saya panggil dia sekarang juga."

Begitu dia melangkah keluar dari pintu, dia langsung melihat Decky yang mendekat.

Dia mengedipkan mata pada Decky dan memberi isyarat padanya untuk tidak mengesalkan kakek.

Decky masuk dan duduk di tempat terjauh dari Sifa.

Meski ini hanyalah tindakan kecil, tapi Sifa tetap tidak bisa menahan perasaan sedih.

Dia tahu bahwa Decky selalu merasa jijik padanya, apapun penjelasan yang diberikan, Decky tidak pernah mau mempercayainya, jadi, dia pun tidak ingin berdebat lagi.

Dia merasa bahwa semua hal sebaiknya mengikuti arus.

Tuan Besar Leng berdehem dan berkata, "Karena semua orang sudah hadir, nantinya aku akan mengumumkan hal penting."

Setelah berbicara, dia melihat jam di dinding, Pada saat bersamaan, pengacara datang.

Mereka semua kenal Pengacara Wang, semuanya langsung bisa menebak begitu melihat Pengacara Wang datang ke sini, hari ini Tuan Besar Leng memanggil semua orang ke sini untuk membicarakan persoalan harta.

Pengacara Wang masuk dan menyapa Tuan Besar Leng dengan hormat.

"Pengacara Wang, maaf telah merepotkan kamu."

"Ketua, tolong jangan berkata seperti ini, ini adalah tugasku."

Tuan Besar Leng menunjuk ke kursi di sebelah, "Pengacara Wang, duduklah di sini."

Pengacara Wang mengangguk padanya, lalu duduk.

"Hari ini aku panggil semua orang ke sini untuk mengumumkan hal penting."

Di antara anggota keluarga, hanya Sifa yang tidak tahu tujuan kakek mendatangkan pengacara, dia duduk di dalam ruangan dengan anak di dalam pelukan, mendengarkan pengumuman kakek dengan penasaran,

Si kecil sangat kooperatif, setiap ada pertemuan dan acara penting, dia selalu bermain sendiri dan tidak pernah menangis.

Mendengar ada hal penting yang mau diumumkan, ekspresi wajah semua orang menjadi sangat serius.

Tuan Besar Leng berdiri dari kursi, “Hari ini aku mengadakan pertemuan keluarga karena mau mengumumkan hal penting, aku mendatangkan Pengacara Wang ke sini karena hal yang mau saya umumkan berkaitan dengan persoalan harta."

Mendengar Tuan Besar Leng berkata demikian, pandangan semua orang langsung terkunci padanya, Ibunya Decky memanjangkan telinga dan mendengarkan dengan cermat, takut melewatkan sesuatu,

Tuan Besar Leng terdiam kurang lebih semenit, memandang semua orang dengan ekspresi serius, “Akhir-akhir ini kondisi kesehatanku semakin memburuk, jadi masalah ini sangat membebani hatiku, aku sudah mempertimbangkannya untuk waktu yang lama sebelum akhirnya membuat keputusan."

Kemudian dia melanjutkan: "Hari ini aku mengundang Pengacara Wang untuk mengumumkan keputusanku kepada semua orang, Pengacara Wang telah bekerja untuk Keluarga Leng sejak kita membangun bisnis, dia adalah seseorang yang dapat saya percayai, oleh karena itu, dia tentu diizinkan untuk mengetahui masalah ini."

Setelah itu, dia mengalihkan pandangan ke Decky, "Kamu adalah pewaris Keluarga Leng, harta Keluarga Leng seharusnya diwarisi oleh kamu, namun, demi kebahagiaan cicitku, aku harus membuat beberapa kesepakatan dengan kamu, kalau kamu melanggar salah satunya, maka semua harta Keluarga Leng akan ditransfer secara otomatis kepada Sifa."

Mendengar kata-kata Tuan Besar Leng, Sifa sontak terkejut.

Ketika dia pertama kali mendengar kakek mengatakan persoalan warisan, dia secara naluriah berpikir bahwa harta akan diwariskan kepada Decky dan anak karena mereka berdua adalah orang yang paling memungkinkan, dia tidak menduga kakek akan mengaitkan masalah ini dengannya, makanya dia berekspresi kaget.

Dia bangkit dan hendak menolak, dia tidak ingin terlibat dalam sengketa warisan Keluarga Leng.

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu