Marriage Journey - Bab 274 Dilema

"Bukankah kamu selalu ingin untuk mendapatkan aku? hari ini, aku akan mengabulkanmu. Karena bagaimanapun wanita yang bisa masuk ke pelukanku sangat tidak banyak. Dan kamu saat ini telah bisa membangkitkan hasratku. Kamu harusnya bersyukur.”

Sifa melihat ke arah Decky dengan ketakutan. Dia merasa paras wajah yang tidak asing ini semakin terlihat begitu asing. Dia buru-buru menghindar dan bersembunyi karena ketakutan.

Dia menghindar dengan sangat cepat, bayi dalam gendongannya pun bergoyang karena gerakan menghindar Sifa sehingga bayi itu menangis ketakutan....

Suara bayi itu dalam sekejap memenuhi kamar ini...

Tangisannya itulah yang menyadarkan Decky. Api hasrat di dalam diri Decky pun langsung padam.

Sifa memeluk anak itu semakin erat...

Dia menempelkan wajahnya ke wajah anak itu dan tangannya menepuk-nepuk dengan lembut bayi itu “Anakku sayang tidak usah menangis. Anakku sayang tidak perlu takut. Ada mama di sini, mama akan melindungimu. Anakku pasti juga kuat seperti mama.”

Selesai bicara, air mata Sifa sudah tidak bisa terbendung lagi dan seperti murtiara yang terputus dari benangnya mengalir terus...

Dia tidak ingin sisi rapuh dan lemahnya tampak di depan Decky, jadi dengan cepat dia memalingkan wajahnya dari Decky sambil memeluk bayinya.

Tangisan bayi itu perlahan berhenti seiring dengan ayunan Sifa.

Decky duduk lemas di kursi. Dia tidak tahu kenapa dia tiba-tiba muncul pikiran jahat seperti itu?

Meskipun dia tahu baru saja dirinya hampir saja melakukan kesalahan. Tapi, dia tetap tidak akan menundukkan kepalanya di depan Sifa.

Dia menunjukkan tatapan sinis dan jahat, lalu berkata “Bukankah kamu siang dan malam, bahkan di mimpi pun ingin mendapatkan aku? Sekarang kamu berhasil melakukannya. Kamu sudah tinggal di rumah keluarga Leng, semua rencananya sudah terwujud.”

Sifa menghibur anaknya sambil berkata kepada Decky “Lebih baik kamu segera pergi sana. Tidak ada hal yang bisa dibicarakan antara kamu dan aku.”

Dia tahu kalau Decky seumur hidupnya ini tidak akan pernah memaafkannya. Decky salah paham dan mengira Sifa telah mencelakai Yuli sampai harus berbaring selama tiga tahun di ranjang. Decky juga masih mengira kalau Sifa telah merebut gelar nyonya muda milik Yuli.

Oleh karena itu, Sifa selalu saja menundukkan kepalanya dan membiarkan Decky melakukan apa yang diinginkannya dan menunggu mungkin nanti Decky akan berubah pikiran. Tapi tidak disangka, Decky tidak hanya berubah hati dan pikirannya, dia malah berubah semakin mau menyiksanya gila-gilaan.

Jika bukan karena Sifa tahu dirinya sakit, dia tidak mungkin sampai melepaskan martabatnya melahirkan anak yang tidak diinginkan oleh Decky ini.

Sejak anak lahir di dunia ini, Sifa pun akhirnya bisa menyadari dan melihat semuanya dengan jelas. Tapi, dia tidak pernah menyesal pernah memberikan seluruh cinta dan pengorbanannya kepada Decky. Walaupun memang dia yang mencintai Decky dari awal adalah sebuah kesalahan.

Dia tahu anak ini adalah kristalisasi cinta mereka. Meski cinta mereka hanya bisa menghasilkan buah pahit, namun anak inilah yang membuat dia tahu kalau dia pernah mencintai seorang pria, seorang pria yang tidak akan pernah menjadi miliknya.

Sifa kini mencurahkan seluruh pikiran dan hatinya pada sang anak, dia sama sekali tidak peduli dengan saham keluarga Leng. Ini semua adalah perbuatan Kakak Leng untuk menebus kesalahan mereka kepada ibu dan anak ini.

Sifa tidak peduli dengan harta Keluarga Leng, dia juga tidak ingin menjadi nyonya muda dari Keluarga Leng. Semua pikiran dan hatinya saat ini hanyalah untuk membesarkan anak ini.

Kamar pun kembali sunyi...

Mata hitam gelap Decky dipenuhi dengan kebencian dan dendam...

Sejak Yuli koma, dia mulai membenci Sifa dan tidak pernah berubah sampai sekarang.

Decky sudah mulai tenang sekarang "Tujuan kepulanganmu kali ini bukankah untuk mendapatkan saham dari keluarga Leng? Sekarang kamu sudah berhasil. Lalu, kenapa kamu tidak juga pergi?”

"Kamu kira aku ingin tinggal di keluarga Leng? Kalau bukan karena kakek..."

Decky menyela ucapannya "Jangan menyangkut pautkan kakek di setiap saat. Benar-benar tidak tahu kamu menggunakan apa sampai bisa membuat kakek linglung dan bingung sehingga membuatnya sangat melindungimu seperti ini. Aku sarankan kepadamu ya, jangan senang terlalu awal. Seiring dengan berjalannya waktu, semua topeng kemunafikanmu itu akan terbongkar pada saatnya. Kakek juga tidak akan percaya lagi denganmu.”

Lalu, dia berkata lagi “Jika kamu tidak ingin tampak buruk, malu dan canggung di keluarga Leng, lebih baik sekarang juga kamu segera pergi dari sini. Jangan sampai membuatku melihat wajah munafikmu ini lagi.”

Sifa tidak ingin bertengkar dengannya. Dia berkata dengan tenang “Selama kamu bisa membujuk kakek, aku akan langsung membawa anak ini pergi dari sini.”

“Kamu dasar wanita ini, selalu saja menggunakan kakek untuk mengancamku. Padahal jelas kamu tahu kalau kakek tidak akan membiarkan cicitnya berkelana di luar sana. Karena itu, kamu bicara seperti ini, hanya karena kamu ingin tetap terus berada di keluarga Leng ini.”

"Kamu bisa melakukan pekerjaan yang kakek inginkan untukmu. Selama kamu bisa berhasil membujuknya, aku dan anakku akan langsung menghilang dari hadapanmu selamanya.”

“Kamu dasar wanita licik. Bicara berertele-tele kesana-kemari dan akhirnya tetap kembali ke kakek lagi. Karena kamu bersikeras tidak mau pergi dari sini, kalau begitu kita duduk dulu dan bicara baik-baik.”

Melihat Decky yang bisa dibilang cukup tenang, Sifa pun duduk dengan masih menggendong anaknya.

Dia sudah lama sekali tidak duduk dan bicara baik-baik bersama Decky dengan tenang. Walaupun dia tahu di antara dia dan Decky selamanya tidak akan pernah mencapai kesepakatan yang sama. Tapi setidaknya ini lebih baik daripada bertengkar.

Karena dendam di antara mereka tidak bisa terus disembunyikan dan akan tetap harus dihadapi. Cepat atau lambat tetap harus diselesaikan, karena Decky berinisiatif sendiri untuk bicara baik-baik padanya, maka Sifa pun mengikutinya.

Anak itu sangat baik dan begitu patuh saat ini. Dia mengemut jemari tangannya di gendongan Sifa. Sepenuhnya tidak tahu kalau ayahnya akan membuat kesepakatan kotor dengan ibunya.

Decky berkata dengan tak berperasaan "Jadi orang tidak boleh terlalu serakah. Kamu memiliki semua yang tidak seharusnya kamu miliki. Kamu harus mengembalikan ini ke Yuli sekarang, karena Yuli telah siuman.”

Laras memang sudah bercerita pada Sifa tentang Yuli yang sudah siuman, sehingga Sifa tidak kaget saat mendengar ini.

Keheningan Sifa saat ini malah membuat Decky tidak senang “Kamu pasti kecewa mendengar kabar ini. Tuhan memang punya mata, membuat Yuli siuman sehingga kamu harus memuntahkan dan melepaskan semua hal yang bukan milikmu itu. Semua ini awalnya memang bukan milikmu.”

"Kamu menggunakan tipu muslihatmu untuk mengelabui dan mengambil gelar nyonya muda keluarga Leng dan menipuku agar kamu dapat melahirkan anak ini."

"Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Walaupun, aku akui aku selalu mencintaimu. Tapi, itu adalah masa lalu. Sejak aku melahirkan anak ini, aku bisa melihat semua dengan sederhana.”

Decky menghela napas dingin “Benar-benar bisa berakting sok polos dan suci. Kamu bisa melihat semua dengan sederhana, lalu kenapa kamu masih saja membawa anak ini kembali kesini?”

“Keluarga Leng kalianlah yang menjemput aku dan anakku kembali kesini.”

“Jika bukan kamu yang membeberkan berita ini, kakek mana mungkin tahu kalau kamu dan aku punya anak? Semua ini adalah rencana yang diam-diam kamu buat.”

Disalahpahami oleh Decky seperti ini, Sifa sangat sakit hati, dia berkata “Aku tidak?”

“Jangan mengelak lagi, kemunculanmu ini membuat aku sampai tidak bisa membawa Yuli pulang kesini. Selama kamu masih ada, kakek tidak akan bisa menerima dia. Kamu benar-benar wanita yang sangat licik dan hina. Diri sendiri tidak bisa mendapatkan sehingga tidak ingin orang lain mendapatkannya juga, kamu yang bersikap seperti ini, apa tidak merasa bersalah kepada Yuli?"

Dihadapkan pada tuduhan Decky ini, Sifa kini seperti menangis tanpa air mata. Dia tidak tahu kenapa dia dengan begitu begitu bodohnya jatuh cinta pada Decky saat itu, sehingga menyebabkan kesalahan besar seperti sekarang ini.

Sejak jatuh cinta pada Decky, dia hidup dalam penderitaan. Decky yang awalnya suka sekarang berubah jadi kebencian terhadap Sifa.

Kebencian ini menyebar sampai di dalam tulang-tulang Decky...

Decky menyiksanya lebih kejam dan membalaskan dendamnya. Mengenai semua ini, Sifa tidak pernah mengeluh, dia mengira setelah meninggalkan Decky, maka akan terbebas dari lautan penderitaan itu. Dia tidak menyangka sejak melahirkan anak ini, dia masuk dan tergulung lagi ke dalam dendam ini. Dia sekarang berada dalam dilema.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu