Marriage Journey - BAB 278 Kecewa

Mata Sifa melihat ke kejauhan, "Kakek, aku dan Decky mungkin benar-benar tidak berjodoh, karena kita tidak berjodoh, sebaiknya kita lepaskan saja, begini baik untuk semua orang dan tidak akan terus menderita seperti ini, "

"Jangan kamu berpikir begitu, apakah menurutmu mereka bisa bahagia jika kamu melepaskannya? Tidak, kamu salah."

"Sejak pertama kali aku melihat Yuli, aku tidak menyukai gadis itu, dia sangat licik, dalam hatiku, hanya ada satu cucu menantu, yaitu kamu, ni tidak akan pernah berubah."

Untuk persetujuan Decky, Sifa tidak tahu apakah dia harus bahagia atau sedih.

Justru karena sikap Decky ini yang menbuanya membuat keputusan, untuk mengenali anaknya dengan keluarga Leng.

Sifa sangat kecewa melihat kakeknya tidak melepaskannya.

Anak itu sangat peka dan pandai dalam pelukannya, dia mengulurkan tangan kecilnya dan bermain dengan gembira, dia tidak menangis atau bersuara.

Kapanpun dia sedih, dia akan terhibur dengan melihat anaknya.

Dia memandangi anak itu, dan berkata dalam hatinya, menyalahkan ibumu yang tidak berguna ini, tidak bisa membawamu pergi dari penderitaan ini.

Melihat terdiamnya saat ini, Decky ada sedikit khawatir, dan bertanya, " Apakah Decky bertengkar denganmu?"

Sifa tidak menjawab, hanya mengangguk.

"Aku mendengar pertengkaran di antara kalian berdua di kamarku, aku tahu agak tidak adil bagimu untuk tinggal di rumah Leng, tapi kamu juga harus memahami perasaan orang tua yang akan pergi dari bumi ini, aku tidak bisa membiarkan anak cucu aku tinggal di luar, "

"Ini rumah kalian ibu anak, tidak ada yang bisa mengusirmu."

"Kakek, kamu bisa mengubah sudut pandang lain, walaupun jika aku pindah dengan anakku, aku juga bisa menggunakan waktu luang untuk membawa anakku datang untuk melihatmu, lagipula, darah lebih kental dari air, dan hubungan kekeluargaan seperti ini, juga tidak dapat dipisahkan, "

"Dan aku tidak terbiasa tinggal di sini, sini juga bukan milik kita dari awal."

Decky berkata dengan sungguh-sungguh: "Kamu pindah hidup diluar, aku tidak setuju, dengan kondisimu sekarang, tidak bisa merawat cucu anak aku dengan baik, karena dia adalah darah keluarga Leng, tidak bisa membiarkan dia menderita diluar."

"Kakek, anggap saja aku memohon padamu, aku tinggal disini benar benar sangat menderita."

Decky sangat keras kepala, dia tidak akan membiarkan keturunan keluarga Leng mereka berkeluyuran diluar.

Dia melambai lambaikan tanganya dan berkata :" Aku kan memberikan apa saja, kecuali masalah ini tidak boleh, jangan dibicarakan lagi."

Sifa masih ingin mengatakan sesuatu, karena perkataan Decky tidak jadi berkata.

Jelas percakapan dia sama kakek kali ini tidak berhasil, dia menyerah.

Decky ingin mengunakan cek untuk mengusir Shifa pergi, tidak menyangka Sifa tidak menerimanya, tidak hanya tidak menerima ceknya, masih menginjak ceknya sampai rusak.

Ini membuat Decky lebih percaya, bahwa Sifa kali ini datang ingin menggunkan anaknya untuk mengancamnya, membalas dendam.

Dia selalu salah paham terhadapSifa, dia menganggap Sifa sangat licik, semua ini telah didapatkan dengan cara yang licik, makanya dia barus sangat benci pada Sifa.

Tidak peduli apa yang Sifa lakukan, dia merasa ada yang tidak beres dengannya, dia merasa terdapat motif tertentu didalam.

Saat Yuli koma beberapa tahun terakhir ini, dia selalu menantikan Yuli bangun, saat dia sedih, dia selalu berbicara dengan Yuli.

Tapi sekarang Yuli sudah bangun, dia tidak bisa memberikan Yuli kedudukan, jelas, Sifa adalah halangan terbesar untuk membawa Yuli kembali ke rumah Leng .

Selama Sifa tidak meninggalkan rumah Leng, kakek tidak akan menerima Yuli.

Decky semakin pikir semakin tertekan, dia tidak menyangka keinginan balas dendam Sifa menjadi begitu kuat, selain kebenciannya pada Sifa, bertambah lagi rasa jijik.

Dia bergegas keluar, kembali ke kamarnya, duduk di kursi dan merajuk.

Sifa kembali ke rumah Leng bersama anaknya, sampai sekarang dia masih tidak tahu bagaimana menjelaskan dengan Yuli, untungnya, Yuli tidak mengikutinya datang tinggal di rumah Leng, kalau tidak dia tidak akan bisa menjelaskan dengan jelas.

Dia duduk di kursinya, semakin dipikir semakin tertekan, mengambil ponselnya dan menelepon Laras.

"Kamu dimana?"

"Tentu saja aku di perusahaan, aku tidak deperti dirimu Tuan besar Leng begitu santai, aku sangat sibuk karena masalah perusahaan."

Mendengar apa yang Laras katakan, Decky terdiam sesaat......

"Halo! Halo! kamu ada lagi mendengarkanku?" Nanya Laras

Untuk waktu yang lama, desahan Decky datang dari ponsel.

Laras prihatin dan bertanya, "apakah terjadi sesuatu lagi?"

"Aku akan memberimu waktu lima menit untuk menjemputku."

Setelah itu, Decky menutup telepon, tidak menyisakan ruang bagi Laras untuk bersantai.

Laras mendengarkan nada sibuk di ponselnya, menggelengkan kepalanya, "Aku benar-benar berhutang budi padamu di kehidupan sebelumku, aku masih harus memberimu kelegaan ketika aku begitu sibuk, kamu tidak pernah memikirkanku ketika kamu bahagia."

Laras membuat banyak keluhan di sini, tetap meletakkan pekerjaannya dan pergi ke garasi bawah tanah untuk mengemudi.

Dia dan Decky tumbuh bersama dengan celana yang sama, meskipun merek grup An tidak sebesar industri keluarga Leng, Laras juga seorang bujangan sejati yang memenuhi syarat, tidak hanya dihargai tinggi, tetapi juga memiliki penampilan yang bagus.

Dia memiliki alis pedang yang tampan, hidung mancung dan mata yang cerah, kulitnya sangat putih, sekilas, dia terlihat seperti klasik konfusian.

Namun, Laras tidak selemah seperti yang dilihat, dia termasuk tipe yang terlihat kurus saat berpakaian, berbody saat melepas pakaian.

Dia menyukai seni bela diri, dan dia adalah pria yang berotot, tiga orang kuat juga bukanlah lawannya.

Dibandingkan dengan Decky, dia tidak memiliki temperamen yang keren, sebaliknya, dia membuat orang merasa lebih mudah didekati dan mudah kontak.

Permusuhan dan kebencian antara Decky dan Sifa telah dilihatnya selama ini.

Ketika Sifa jatuh cinta dengan Decky secara diam-diam, dia jatuh cinta dengan Sifa secara diam-diam, tapi perasaan yang dia sembunyikan ini sangat baik.

Yang satu adalah sahabatnya, yang lainnya adalah wanita paling disukainya, dia tidak ingin menghancurkan persahabatan mereka karena perasaannya.

Dan dia sangat menyadari bahwa cinta Sifa untuk Decky tidak boleh digantikan oleh siapapun, jadi dia tidak pernah mengungkapkan perasaannya, tapi hatinya tidak pernah bisa pergi ke wanita lain.

Dia adalah satu-satunya pewaris Grup An, dan orang tuanya sangat menantikan pernikahan, agar mereka dapat menjalani kehidupan yang baik.

TIdak sedikit orang yang datang ke keluarga An untuk melamar pernikahan, mereka semua kaya dan berkuasa, mereka tidak hanya cantik tapi juga berbakat, tapi mereka semua ditolak oleh Laras.

Karena dia tidak bisa lagi pergi ke wanita lain, beberapa tahun ini dia melihat Decky telah menyiksa Sifa, dia akan diam-diam sedih untuk Sifa.

Dihadapkan dengan kebencian Decky terhadap Sifa, dia tidak berdaya dan menyalahkan dirinya sendiri, dulu ketika Sifa pergi ke luar negeri, Laras sempat tertekan karena ini untuk beberapa saat.

Tidak menyangka bahwa ketika Sifa kembali, dia bahkan membawa kembali seorang anak dari Decky, Meskipun insiden ini berdampak besar pada Laras, dia masih dengan tulus berharap kedatangan anak itu akan mengubah pandangan Decky tentang Sifa.

Namun, bertentangan dengan keinginannya, Yuli bangun dari komanya, jelas bahwa Sifa dan anaknya telah menjadi halangan terbesar bagi Decky untuk membawa pulang Yuli, oleh karena itu, kontradiksi antara Decky dan Sifa semakin meningkat.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu