Marriage Journey - Bab 160 Pria Lain

Decky mengangkat kepalanya, ia duduk tegak di kursi dan memandangi Saras dengan tatapan dingin.

Walaupun tidak tahu darimana Saras mengetahui masalah ini, namun ia merasa ini bukanlah hal besar apabila diketahui oleh Saras.

Bagaimanapun hubungan Keluarga Leng dan Keluarga An selalu baik, sebelumnya berita tentang dirinya dan Sifa juga dapat ditekan karena bantuan dari Keluarga An.

Decky menatap Saras dengan datar: “Itu benar.”

Perkataan yang begitu dingin tanpa perasaan sedikitpun.

Saras merasa seperti terkena pukulan di kepalanya, kata-kata yang keluar dari mulut Decky tersebut seperti membuatnya jatuh ke dalam neraka.

Seketika air mata Saras berlinang memenuhi wajahnya, ini tidak mungkin, pria yang sudah lama dia cintai dengan dalam sekarang telah menjadi pria milik orang lain dan ia malah tidak tahu akan hal itu.

Saat ini Saras seperti kehilangan tenaganya dan terduduk di lantai.

Ia menatap Decky dengan tatapan kosong, air matanya terus mengalir dan sambil menggelengkan kepala ia berkata: “Tidak mungkin, tidak mungkin….”

Decky mengerutkan alisnya dan mengambil ponsel menelepon Laras: “Kemari dan urusi orang dari keluargamu.”

Laras dengan cepat pergi ke kantor Decky dan melihat Saras yang sedang duduk di lantai sambil menangis.

Laras terkejut dan berjalan menghampiri Saras dengan sekuat tenaga menariknya untuk berdiri: “Apa yang kamu lakukan di sini, jangan membuat malu!”

Laras berteriak kepada Saras dengan wajah marah, ia tidak mengira wanita bodoh ini bisa datang kesini.

Saras yang melihat Laras seperti melihat penyelamat hidupnya, dengan wajah penuh pengharapan dia bertanya kepada Laras: “Laras, kamu beritahu aku apakah Decky telah menikah, apakah aku tidak pantas untuk menikah dengannya?”

Kondisi mental Saras seperti sedikit tidak terkendali, dia bertanya kepada Laras dengan suara keras dan menatapnya dengan lekat, ia berharap mendapatkan jawaban yang dia inginkan dari mulut Laras.

Laras mencibirkan mulutnya: “Iya, bagaimanapun orang itu tidak mungkin adalah kamu, cepat pergi!”

Laras menatap Saras dan berkata dengan tenang, seketika Saras menjadi tenang kembali.

Ia perlahan-lahan berdiri lalu melihat Laras dan Decky, Andri dengan cepat sudah sampai di PT.Leng.Tbk dan ia menyuruh orang secara diam-diam membawa Saras kembali ke Keluarga An.

Saras tidak muncul dihadapan orang-orang selama beberapa hari, setelah pulang ke rumah, selama beberapa hari dia juga tidak bersedia untuk berbicara dengan orang rumahnya.

Setelah kembali ke rumah dia menderita penyakit serius dan demam tinggi selama beberapa hari yang menyebabkan Andri merasa sangat cemas.

Ariana sangat puas dengan kejadian kali ini, dia merasa sangat nyaman dalam melakukan sesuatu saat tidak bersama dengan Saras dan dia juga telah menerima beberapa tawaran endorse.

Nama Ariana di dunia hiburan menjadi semakin populer sehingga membuatnya penuh dengan tawaran endorse dan iklan.

Setelah beristirahat selama satu minggu kondisi Saras akhirnya mulai membaik.

Melihat wajah putrinya yang pucat Andri merasa sedih: “Saras, yang sudah berlalu biarlah berlalu, masih ada yang lebih baik untukmu.”

Saras menatap Andri lalu menangis: “Ayah, apakah kamu sejak awal sudah mengetahui masalah pernikahan Decky?”

Andri menundukkan kepala dengan sedikit menganggukkan kepalanya tanda iya.

Wajah pucat Saras tampak tersenyum pahit: “Sudahlah, wanita seperti apa yang pantas bersanding dengan Decky?”

Setelah berpikir akhirnya Andri memberitahu Saras masalah yang terjadi saat itu, seketika mata Saras terbelalak menatap Andri dengan rasa tidak percaya.

Pria yang disukainya ternyata dengan begitu saja menikahi seorang wanita yang tidak disukainya dan wanita itu adalah orang yang mencelakai Yuli saat itu.

Seketika Saras memiliki ketertarikan terhadap wanita yang kejam itu, setelah menata ulang suasana hatinya ia terlihat kembali normal seperti biasanya.

Saras menyuruh orang secara diam-diam untuk menyelidiki informasi mengenai Sifa, dia ingin melihat wanita seperti apa dirinya yang mampu merebut pria yang sudah dia kagumi sejak kecil.

Dengan cepat dia sudah mendapatkan banyak informasi tentang Sifa.

Ariana berpura-pura memasang tampang sedih dan pergi ke ruang rias untuk melihat Saras setelah ia sembuh dari sakitnya.

Tangannya memegang buah kesukaan Saras dengan wajah bersalah ia berkata: “Maaf Saras, aku bukannya sengaja untuk memberitahumu hal itu sehingga membuatmu jatuh sakit…”

Ariana ahli dalam hal ini, dia secara alami tahu bagaimana cara mengambil hati orang di saat seperti ini.

Saras bukan orang yang tidak masuk akal, masalah ini apabila bukan Ariana yang memberitahunya, mungkin dirinya juga tidak tahu kapan baru akan mengetahui masalah ini.

“Tidak ada hubungannya denganmu, semuanya salah wanita itu.”

Saras memutar badan dan dengan ekspresi dingin berkata kepada Ariana yang merasa bersalah.

Ariana tersenyum datar dan berkata kepada Saras: “Baiklah, kali ini kamu sakit semua orang sangat mengkhawatirkanmu, kamu harus menjaga kesehatanmu, tubuhmu adalah modalmu.”

Ariana berkata kepada Saras dengan penuh perhatian.

Saras menatap Ariana sambil tersenyum dingin dan berkata: “Ariana apakah kamu tahu bahwa kamu sangatlah cocok untuk menjadi aktor.”

Ariana memutar badan dan menatap Saras dengan heran: “Kenapa?”

Saras mencibir dan berkata: “Bukankah ini adalah akhir yang kamu inginkan, apakah kamu pikir aku adalah Saras bodoh yang dapat kamu manfaatkan?”

Seketika Ariana menjadi sedikit gugup, ia memutar badan dan memegang rambutnya.

Saras beralih ke hadapan Ariana, ia berkata dengan senyum di matanya: “Kamu sebelumnya pernah memiliki skandal dengan Deckyku.”

“Dan aku juga tahu kamu pernah tidur dengan Deckyku, dia pernah membawamu pulang ke rumah.”

Saras menatap Ariana dengan wajah puas, Ariana merasa terkejut dan menatap Saras dengan wajah kaget.

“Bagaimana kamu bisa tahu?” Ariana langsung berkata, akan tetapi kemudian dia tidak dapat berkata apa-apa lagi sambil menatap Saras.

Saras tersenyum dingin dan berkata: “Aku, Saras An, tidak sia-sia tinggal di Keluarga An selama beberapa tahun, kamu jangan menganggapku sebagai orang bodoh, kamu ingin memanfaatkanku untuk mencapai tujuanmu kan?”

Dalam seketika Ariana tidak dapat membantah perkataan Saras, ia berkata: “Ya, aku ingin kembali lagi ke sisinya, tapi harus kuakui kalau aku kalah dari wanita kejam itu, sehingga sekarang aku tidak dapat bertemu dengan Decky.”

Asalkan Ariana teringat akan sikap Sifa saat memandang rendah dirinya dulu membuat dia sangat membencinya.

Semua orang sangat mengaguminya, akan tetapi wanita tersebut malah memandanginya dengan sikap seperti itu, pria yang disukainya juga khusus mencari dirinya hanya untuk membuat wanita itu kesal.

Seketika mata Ariana tampak penuh dengan amarah, Saras tersenyum dingin, ternyata Ariana memang sudah pernah melawan Sifa sebelumnya.

Saras tidak lagi mempedulikan Ariana dan berjalan keluar.

Saras mengutus orang untuk terus mengikuti Sifa, dia ingin memahami lebih lanjut orang seperti apa dirinya.

Sifa melihat jam dan sudah tiba waktunya untuk pulang kerja, telepon dari Hendi tiba tepat waktu.

Dirinya tidak memiliki tempat untuk dituju, hanya bisa menumpang sementara di tempat Gustian, bagaimanapun juga Marsha memiliki kehidupannya sendiri dan rumahnya juga sangat kecil, apabila ia pergi ke tempat Marsha maka akan membuatnya tidak leluasa.

Hendi menyetir mobil dan menunggu Sifa di bawah, Sifa dengan cepat berjalan turun.

Di keramaian orang Hendi berjalan ke arah Hendi, ia turun dari mobil dan dengan hati-hati membukakan pintu mobil untuk Sifa.

Orang-orang di samping sedang berbisik-bisik sambil memandang Hendi, Laras berjalan keluar dan juga melihat mereka berdua.

Menundukkan kepala namun tidak mengatakan apa-apa, Hendi tersenyum tipis dan berkata kepada Sifa: “Ayo kita pergi makan sesuatu terlebih dahulu.”

Sifa menganggukkan kepala, Hendi menyetir mobil menuju ke area perkotaan dan singgah di sebuah restoran yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil namun kelihatan sangat nyaman.

Hendi memutar kepala melihat Sifa: “Aku tahu kamu sejak kecil sudah menyukai suasana seperti ini, aku merasa sangat gembira saat menemukan tempat ini dan sekarang baru ada waktu membawamu kesini.”

Sifa tersenyum tipis dan mengikuti Hendi berjalan masuk, memang seperti apa yang dikatakan oleh Hendi, suasananya sangat nyaman dan makanannya juga enak.

Decky duduk di kantornya dengan wajah muram, dia melihat dari monitor kamera pengawas saat Sifa memasuki mobil Hendi.

Seketika amarahnya memuncak, apa maksud dari wanita ini, setelah memiliki konflik dengan dirinya dan sekarang sudah bersama dengan Hendi, dengan sombong menyetir mobil dan datang menjemputnya?

Decky berdiri dan dadanya terasa sesak oleh amarah, sepertinya aku terlalu meremehkanmu Sifa.

Dia keluar dari rumahnya dan sekarang pasti tinggal di rumah pria itu.

Decky menyetir mobil dan datang ke tempat tinggal Hendi sebelumnya, akan tetapi di sana sudah tidak ada orang lagi.

Decky menjadi sedikit ragu, mungkinkah penilaiannya salah, amarahnya menjadi semakin memuncak.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu