Marriage Journey - Bab 289 Diskusi Tak Berhasil

Decky selalu mencintai Yuli, dia pasti akan memulai keluarga baru dengan Yuli dan meninggalkan Sifa dan anak, jika demikian, cicitnya akan menderita, memikirkan ini, Tuan Besar Leng samar-samar merasa sakit hati.

Jadi dia harus mengatur semuanya sebelum meninggal, alangkah baiknya jika dia bisa membuat Decky berubah pikiran, lalu menerima Sifa dan anak, hanya dengan cara inilah cucunya bisa memiliki keluarga yang utuh.

Ibunya Decky melihat Tuan Besar Leng ada di taman, dia pun berjalan mendekat.

Dia menyapa terlebih dahulu, "Ayah, hari ini ayah bangun segitu pagi?"

"Belakangan ini ada terlalu banyak masalah di rumah, benar-benar menjengkelkan, belum pagi, aku sudah bangun dan tidak bisa tidur lagi."

"Bagaimana kalau saya panggil dokter untuk memeriksa kesehatan ayah?"

Tuan Besar Leng melambaikan tangan dan berkata, "Lupakan saja, pada usiaku ini, kebanyakan organ tubuh sudah merosot, untuk Decky, kedepannya kamu harus menyuruhnya bangun pagi dan berolahraga, itu bermanfaat baik pada tubuh."

Ibunya Decky duduk di sebelah Tuan Besar Leng, "Saya akan mengingatkannya, saya mau membicarakan sesuatu dengan ayah."

Tuan Besar Leng memandangnya dengan bingung, "Ada apa?"

"Saya dengar dari Decky bahwa ayah mau menyerahkan properti Keluarga Leng kepada Sifa, apakah itu benar?"

Selesai membuat keputusan, Tuan Besar Leng sudah menduga bahwa ibunya Decky pasti akan menjadi orang pertama yang menantang keputusannya, namun, dia telah bertekad dan tidak ada yang bisa mengubah keputusannya.

Dia mengucapkan kata demi kata: "Karena kamu sudah tahu, maka kamu sebaiknya mengingatkan Decky untuk pulang tepat waktu setiap hari, jangan bermalam di luar, harta Keluarga Leng masih menjadi miliknya, tidak ada yang bisa rebut semua itu darinya.

Kalau dia tidak mendengarkan bujukan aku dan masih bergaul dengan wanita di luar itu, maka jangan salahkan aku bersikap kejam, demi cicitku, aku bisa melakukan apapun."

"Ayah, Decky bukan anak kecil lagi, dia punya pikiran mandiri, Ayah tidak boleh memaksanya dan mengekangnya seperti ini."

"Kalau aku tidak mengekangnya, apakah dia akan pulang ke rumah ini? Dia adalah putra kandungmu, kamu lebih tahu sifatnya daripada siapa pun."

Perkataan Tuan Besar Leng cukup tegas, tidak memberikan ruang untuk bantahan, selain itu, dia juga memperingatkan ibunya Decky untuk tidak memanjakan Decky.

"Ayah, ini tidak adil bagi Decky."

“Apanya yang tidak adil? Aku hanya mengharuskannya untuk pulang tepat waktu, serta memenuhi kewajiban sebagai seorang suami, apakah aku salah?” Tuan Besar Leng melotot.

Nadanya mengungkapkan bahwa dia sudah kesal.

"Saya tidak bermaksud seperti itu, hanya saja .., saya khawatir Decky akan ceroboh, kalau itu terjadi, maka bisnis Keluarga Leng yang dibangun dengan susah payah akan jatuh ke tangan Sifa."

"Memangnya kenapa jika jatuh ke tangan Sifa? Dia bukan orang luar, dia juga telah melahirkan cicit untukku, karena Decky tidak peduli, maka aku yang merupakan kakek buyut pun harus mengurus masalah ini."

“Ayah, pernahkah ayah berpikir kalau Sifa membawa semua harta Keluarga Leng dan pergi bersama orang lain, maka kita akan kehilangan orangnya beserta harta kita, apakah keputusan ayah sepadan dengan konsekuensi yang mungkin terjadi?”

"Kamu tidak mengajari aku apakah keputusanku sepadan atau tidak, aku rasa kamu sengaja memberontak."

Ibunya Decky telah masuk ke Keluarga Leng selama lebih dari 30 tahun, semua urusan di Keluarga Leng diketuai oleh Tuan Besar Leng, keputusannya tidak bisa diganggu gugat.

Ibunya Decky tidak pernah bertengkar dengan Tuan Besar Leng, baru pertama kali dia menantang keputusan Tuan Besar Leng, sehingga Tuan Besar Leng agak marah.

"Ayah, saya tidak bermaksud begitu, saya hanya takut Ayah salah menilai orang dan menyebabkan kemerosotan Keluarga Leng, saya cuman berpikir untuk kebaikan Keluarga Leng."

Tuan Besar Leng melambaikan tangan, "Jangan dibicarakan lagi, keputusanku tidak akan berubah, aku bukan mengambil keputusan karena dorongan sesaat, aku telah memikirkannya sejak lama."

Nada suaranya sangat tegas dan tidak bisa mentolerir bantahan apapun.

Melihat ketidaksetujuan Decky dan ibunya Decky, Tuan Besar Leng semakin ingin melindungi Sifa.

Karena ditolak, Ibunya Decky pun tidak berani berbicara lagi.

Semalam dia memikirkan masalah ini sepanjang malam, dia telah memikirkan banyak alasan untuk membujuk Tuan Besar Leng, tidak sangka, hanya beberapa di antaranya yang sempat digunakan.

Tuan Besar Leng langsung menahannya dan menghentikannya untuk membicarakan topik yang sama, dia duduk di kursi dengan bingung, memikirkan solusi lain.

Melihat dia melamun, Tuan Besar Leng menduga bahwa dia pasti merasa tidak senang, alhasil, Tuan Besar Leng mengetuk tanah beberapa kali dengan tongkat untuk mengingatkannya, "Setelah sarapan, suruh semua orang pergi ke ruang kerjaku, aku mau menyampaikan beberapa hal kepada kalian."

Mendengar Tuan Besar Leng berkata demikian, ibunya Decky heran apa yang akan dilakukan Tuan Besar Leng lagi, dia terbengong untuk waktu yang lama, tidak merespons Tuan Besar Leng,

Tuan Besar Leng sangat marah sehingga dia mengambil tongkat dan mengetuk tanah beberapa kali lagi, "Apa kamu tidak mendengar suaraku?"

Melihat Tuan Besar Leng marah, barulah ibunya Decky tersadar, "Saya akan memberi tahu mereka."

Usai itu, Tuan Besar Leng pergi dengan dukungan tongkat.

Dia datang ke sini untuk jalan pagi, tadi suasana hatinya sangat baik di mana burung berkicau-kicau dan aroma bunga bersebaran, tapi suasana hatinya yang baik langsung lenyap begitu mendengar kata-kata dari ibunya Decky.

Dia menyokong pada tongkat, duduk di ruang tamu, memikirkan bagaimana cara memberitahu seluruh keluarga tentang masalah ini.

Setelah berpikir sepanjang malam, dia memutuskan untuk menambah satu persyaratan yaitu Decky tidak boleh menikahi wanita lain kecuali Sifa, hanya dengan cara ini Decky bisa terikat kuat di rumah dan tidak pergi ke sisi Yuli.

Jika Decky tidak setuju, maka dia akan mengusir Decky dari rumah ini untuk selamanya dan menolak untuk mengakuinya sebagai cucu, berpikir demikian, dia segera menelepon pengacara.

Sifa dan anak sedang bermain di dalam kamar, dia sama sekali tidak tahu peristiwa besar yang akan terjadi setelah sarapan nanti, peristiwa besar yang berhubungan dengan dirinya.

Decky tidur tidak nyenyak tadi malam, pagi ini dia menambah waktu tidur, sekarang sedang tidur nyenyak.

Sejak Sifa pulang negeri, hidupnya seolah-olah terganggu, dia bahkan tidak punya niat untuk mengurus urusan perusahaan, sekarang semua beban berat dipikul oleh ayahnya sehingga dia terlihat relatif santai.

Entah berapa banyak orang yang mengagumi bahwa dia terlahir di keluarga kaya, namun, dia yang tidak perlu mencemaskan kebutuhan hidup juga memiliki kesulitan tersendiri.

Keluarga ini diketuai oleh kakek, mengenai persoalan Sifa, dia sama sekali tidak punya hak bicara, dia kesal dengan dirinya sendiri karena tidak bisa membawa wanita tercintanya pulang ke rumah.

Ayahnya Decky harus pergi ke perusahaan setelah sarapan karena ada rapat, mengingat kata-kata Tuan Besar Leng, ibunya Decky tidak berani tinggal lama di taman, dia langsung naik ke lantai atas untuk memberi tahu semua orang.

Ketika dia datang ke kamar Decky, dia mengetuk pintu beberapa kali, tapi Decky tidak menanggapinya.

Dia tahu Decky pasti masih tidur, jadi, dia memperkuat ketukan.

Mendengar ketukan pintu, Decky menggosok mata sambil bertanya, "Siapa?"

"Decky, ini ibu, cepat bangun, kakekmu mau mengadakan rapat setelah sarapan, semua orang harus pergi ke ruang kerja, jangan tidur kesiangan supaya tidak dimarahi kakekmu."

"Rapat apa lagi yang mau diadakan kakek?"

"Ibu tidak tahu jelas, tapi kurasa rapatnya pasti mau membahas masalah properti."

"Oke, saya sudah tahu, saya akan segera bangun."

Setelah memberi tahu Decky, dia pergi ke kamar Sifa lagi.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu