Marriage Journey - Bab 275 Dilema

Sifa memalingkan wajahnya "Aku akan membawa anak ini meninggalkan Keluarga Leng, tapi aku butuh waktu sekarang."

Decky tersenyum dingin "Hahahaha..."

"Kamu kira, aku masih percaya omong kosongmu? Kamu sama sekali tidak berencana meninggalkan keluarga Leng, kamu hanya ingin menunda waktu saja."

Mata Sifa yang besar dan indah berkedip padanya "Percayalah kepadaku, aku akan pelan-pelan meyakinkan kakek dan kemudian akan membawa anak ini pergi bersamaku."

Sudut bibir Decky naik, wajahnya tampak tidak senang “Aku peringati ya. Jika kamu tetap terus tinggal di sini, aku akan lebih kejam lagi menyiksamu. Jika kamu tidak ingin malu dan menderita, lebih baik kamu sadar diri dan menghilang dari hadapanku segera mungkin. Jangan bermain trik apapun lagi denganku.”

Sifa tidak menyangka setelah dia kembali yang dibawanya adalah penghinaan seperti ini. Selama setahun ini dia tidak pernah bertemu dengan Decky. Dia awalnya mengira kalau dendam Decky terhadapnya akan berkurang. Tapi tidak disangka, Decky masih saja membencinya seperti dulu. Dia pun benar-benar sudah kecewa terhadap Decky.

Ada keinginan kuat untuk melawan Decky tiba-tiba memenuhi hatinya. Dia dengan dingin menjawab "Aku akan membawa anakku pergi dari sini. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu.”

“Tidak disangka setelah kamu pergi ke luar negeri, kamu jadi begitu berani ya. Apa karena ada orang yang mendukungmu hah.”

Lalu dia tersenyum dingin dan berkata “Oh iya, kamu sekarang sudah menemukan orang hebat yang bisa digantungkan, Hendi bukannya dari dulu selalu menyukaimu? Kenapa kamu tidak menikahinya saja. Malah kembali dan mengganggu kehidupanku yang damai?”

“Aku hampir saja menginginkan tubuhmu yang kotor itu. Aku tidak menyangka setelah pergi dariku kamu tidak bisa menahan rasa kesepianmu. Dan langsung masuk ke pelukan orang lain.”

Setiap kata diucapkan oleh Decky seperti pisau tajam yang menusuk begitu dalam di hati Sifa. Hingga hatinya berdarah...

Dia tidak menyangka Decky akan memandangnya dengan pikiran kotor seperti itu. Menghadapi penghinaan seperti itu, dia sudah tidak bisa tahan lagi.

Tatapan lemahnya menjadi tajam, dia menggendong anak itu di depan Decky, lalu mengangkat satu tangannya dan terdengarlah suara “Plakkk” sebuah tamparan yang keras mengenai wajah putih Decky yang tiba-tiba meninggalkan lima jejak jari di sana.

Decky langsung mencengkeram pergelangan tangan Sifa, wajahnya muram dan sangat marah saat ini.

Dia memandang Sifa dari atas ke bawah, merasa kalau wanita yang dulu begitu tidak asing baginya itu tiba-tiba menjadi asing.

Tamparan Sifa di wajah jelas membangkitkan amarah Decky.

Dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi, lalu ketika tamparan tangannya yang akan jatuh ke wajah Sifa. Dia melihat mata polos bayi itu melihat perbuatannya ini, tiba-tiba bayi itu terkejut dan menangis ketakutan “Uweekkkk uweekkk..”

Mendengar tangis anak itu, hati Decky pun melembut. Dia menarik tangannya kembali dan tangan yang menggenggam erat pergelangan tangan Sifa pun dilepaskannya.

Meskipun dia selalu mengira anak ini adalah bidak catur yang digunakan Sifa untuk mengancamnya, namun bagaimanapun juga anak itu adalah darah dagingnya. Dia selalu memiliki perasaan yang tidak dapat dijelaskan pada anak ini, yang membuatnya jadi tidak tega.

Bulu mata anak itu sangat panjang, dia mengedipkan matanya diiringi suara tangisannya. Tatapan anak itu terasa sangat familiar bagi Decky. Itu sama seperti tatapannya saat bersedih ketika dia masih kecil, dia pun tertegun...

Sifa tidak memperhatikannya saat ini, hanya menggendong anak itu lebih erat.

"Maafkan aku, sayang, mama membuatmu ketakutan. Maafkan mama ya...”

Meski baru berusia beberapa bulan, anak itu sepertinya sudah memahami perkataan ibunya. Sifa terus menyalahkan dirinya dan anak itu pelahan berhenti menangis.

Sifa terus menghibur anak itu, sedangkan Decky hanya duduk melamun dengan bodohnya disini.

Mereka membeku seperti ini cukup lama. Decky baru ingat tujuannya datang ke kamar Sifa hari ini.

Dia dalam hati memaki dirinya, sialan! Kenapa aku begitu melihatnya tiba-tiba kehilangan akal sehatku.

Dia awalnya mau membuat kesepatakan dengan Sifa. Tapi tidak disangka mereka malah bertengkar dan sampai main tangan. Tangisan anak itu lagi dan lagi membuat Decky jadi tenang.

Dia merasa masalah ini cepat atau lambat harus diselesaikan. Dia memutuskan untuk bicara dengan tenang dan baik-baik dengan Sifa.

Dia tidak bisa menahan diri melihat ke arah anak itu. Dia melihat anak itu yang lagi-lagi menunjukkan senyuman tak berdosa yang begitu polos. Rasa bersalah dalam hatinya kepada anak itu menghilang.

“Karena anak itu sudah tidak menangis. Aku ingin bicara baik-baik denganmu.” Kata Decky memecahkan keheningan.

Sikapnya kali ini bisa dibilang cukup baik. Setidaknya dia tidak menggunakan tatapan dinginnya.

Sifa memunggunginya "Kalau ada yang mau dibicarkan langsung katakan saja. Jangan betele-tele di sini. Ini tidak seperti gayamu biasanya.”

Mendengar ucapan Sifa, Decky langsung bergetar dan membatin dengan sinisnya dalam hati: Kamu kira apa kamu sangat memahami dan mengenalku? Aku selamanya tidak akan membiarkamu tahu apa yang aku pikirkan. Diriku bukan milikmu, hatiku bukan milikmu dan semua pikiranku juga bukan milikmu.

Aku ingin membuatmu tahu kalau kamu adalah wanita yang paling gagal di dunia ini. Selamanya tidak akan mendapatkan cintaku. Aku ingin membuatmu membayar semua yang kamu ambil dari Yuli.

Pintu air pikiran Decky telah terbuka dan ketenangannya tadi telah digantikan oleh amarah yang mengikutinya.

"Jika kamu ingin tetap tinggal di rumah keluarga Leng, itu tidak akan ada gunanya bagimu. Semua orang di keluarga ini tidak ada yang menyukaimu. Hanya kakek yang terus melindungimu. Apa kamu dapat menjamin ketika kamu sangat membutuhkannya, dia akan muncul di depan kamu untuk mendukungmu? Jangan bermimpi lagi."

"Aku tidak membutuhkan siapa pun untuk mendukungku, tapi aku juga tidak akan mengizinkan siapa pun merebut anakku."

"Jangan bilang padaku hal tidak berguna ini. Aku tahu tujuanmu kembali ke sini kali ini adalah untuk uang. Menyukai uang bukanlah hal yang buruk. Mengapa kamu harus menutupinya seperti ini? benar-benar munafik."

Sifa sekali lagi sangat marah karena ucapan Decky, dia pun membalasnya dengan marah “Apa hebatnya punya uang banyak? Aku paling benci bau koin tembaga di tubuhmu itu. Aku datang ke sini tidak untuk mengambil apapun darimu? Aku hanya ingin bersama anaku dan menjalani hidup dengan damai. "

Decky mengangkat kaki nya dari duduk menekuknya, lalu bertepuk tangan dan berkata “Bagus sekali kaa-katanya, tapi aku tetap akan memperingatkanmu ya. Jika kamu tetap tinggal di rumah keluarga Leng ini, aku tidak hanya akan menyiksamu seperti dulu, tapi akan lebih buruk lagi.”

Sifa menjawab dengan dingin “Kamu mau melakukan apa, itu adalah urusanmu. Tidak ada hubungannya denganku.”

Ketenangan Sifa yang begitu dingin ini membuat Decky muram dan kesal. Sifa yang begitu lemah di matanya entah sekarang ada dimana. Tiba-tiba Sifa berubah jadi sangat kuat seperti ini.

Decky membatin dalam hatinya apa mungkin Sifa telah melalui dan mengalami banyak hal setahun ini sehingga dia berubah menjadi seperti sekarang ini.

Saat ini amarah Decky sudah berkurang. Tapi, malah muncul rasa penasaran dan ingin tahu yang kuat mengenai Sifa. Dia ingin tahu wanita ini mengalami apa saja sebenarnya selama setahun lebih ini? sehingga bisa begitu tampak asing seperti ini.

Sifa yang sekarang, bukan lagi wanita yang berada di bawah kekuasaannya dan yang patuh kepadanya.

"Jangan menipu diri sendiri lagi, bilang kalau tidak ada hubungannya denganku. Lalu kenapa kamu melahirkan anak ini. Karena kamu melahirkan seorang anak untukku, ini membuat kita tidak bisa melepaskan hubungan di antara kita."

"Satu-satunya solusi sekarang adalah aku memberimu sejumlah uang dan kamu pergi dengan uang itu dari sini. Tapi aku punya satu syarat, kamu harus meninggalkan anak itu disini."

Bulu mata panjang Sifa gemetar dan menatapnya dengan sangat waspada "Kamu tidak usah bermimpi untuk merebut anakku dari sisiku ya, jangan bermimpi lagi!”

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu