Marriage Journey - Bab 288 Kekhawatiran

Ibunya Decky mengerutkan bibir sambil berkata, "Ini tidak tentu, aku kasih tahu kamu, terjadi masalah besar di rumah."

"Masalah besar apa yang bisa terjadi di rumah? Kamu selalu mengejutkan ini dan itu sepanjang hari, jantungku sudah tidak kuat lagi karena selalu dikejuti kamu."

"Sudah, aku tidak punya waktu untuk bercanda dengan kamu, apakah kamu lupa bahwa ayah meminta putra kita untuk pergi ke ruang belajar waktu makan malam?"

Ayahnya Decky benar-benar mengira ada masalah besar, ternyata cuman masalah ini, dia segera melepas kacamata dan berbaring untuk tidur.

Sebelum sempat berbaring, ibunya Decky langsung membangunkannya.

"Apa yang kamu lakukan? Kita bicarakan hal-hal yang tidak relevan ini di lain waktu saja, aku benar-benar sangat capek."

"Apa maksudnya hal yang tidak relevan? Biar aku kasih tahu kamu, besok ayah akan menemui pengacara untuk mengurus warisan properti."

"Aku kira masalah apaan? Apa yang aneh dengan masalah ini? Decky adalah satu-satunya penerus keluarga kita, cepat atau lambat, properti Keluarga Leng akan diserahkan kepadanya."

"Sudahlah, matikan lampu dan tidur, berhenti mengomel, urusan perusahaan sudah cukup membuatku pusing sepanjang hari, aku malah harus mendengarkan omelanmu lagi sepulang dari kerja."

Melihat ayahnya Decky hendak berbaring lagi, ibunya Decky berkata dengan tergesa-gesa, "Kamu jangan buru-buru, dengarkan aku, ayah mau menyerahkan semua hartanya untuk Sifa."

Mendengar perkataan ibunya Decky, ayahnya Decky tercengang, "Ada kejadian seperti ini?"

"Bagaimana mungkin aku bohong padamu, aku baru saja pergi ke kamar putra kita, dia yang memberi tahu aku dengan mulutnya sendiri, sekarang, apa kamu masih bisa tidur?"

Ayahnya Decky menyeret selimut ke atas, "Apakah ada perbedaan antara menyerahkan properti Keluarga Leng kepada Decky atau kepada Sifa? Mereka adalah keluarga."

Ibunya Decky memandang ayahnya Decky, “Kamu bener-bener ceroboh sekali, memangnya kamu bisa jamin bahwa Sifa akan selalu sehati dengan putra kita? Kalau dia membawa semua harta keluarga kita dan masuk ke pelukan orang lain, maka Keluarga Leng akan kehilangan semuanya."

"Sudahlah, jangan berimajinasi terlalu tinggi, Sifa selalu mencintai putra kita, serta telah melahirkan cucu untuk kita, bagaimana mungkin dia meninggalkan Keluarga Leng? Menurutku, putramu yang kemungkinan akan meninggalkan dia, kamu cuman bosan dan mau gosip."

Melihat ayahnya Decky mengabaikan masalah ini, ibunya Decky menjadi semakin marah, "Aku hanya akan mengajukan satu pertanyaan, apakah kamu mau mengurus masalah ini?"

"Bukankah aku sudah kasih tahu kamu bahwa ayah pasti memiliki pertimbangannya sendiri, apa pun keputusan yang dibuat ayah, aku akan mendukungnya."

"Kamu benar-benar bodoh, ditipu tapi malah masih bantu si penipu, bagaimana boleh kamu mempercayai Sifa?"

Mendengar ibunya Decky tidak henti berbicara, ayahnya Decky semakin kesal, dia menarik bantal dan langsung berbaring.

"Besok akan ada pertemuan penting di perusahaan, aku harus tidur sekarang juga, kamu sebaiknya jangan ganggu aku, berhenti membicarakan hal-hal membosankan itu."

Dikritik oleh ayahnya Decky, keluhan di hati ibunya Decky langsung melonjak, "Kamu benar-benar sangar ceroboh, Sifa berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan kepercayaan ayah, kalau kita tidak lawan, dia akan segera mendaki di atas kepala kita dan menginjak-injak kita."

Ayahnya Decky memelototi ibunya Decky, "Kamu berlatar belakang keluarga terpelajar, bisa-bisanya kamu mengatakan hal-hal yang tidak berkelas seperti ini? Matikan lampu dan tidur, jangan sampai aku mengulangi kata-kata yang sama.”

Walau ibunya Decky memiliki sifat meraja, tapi sebenarnya dia tidak punya hak berbicara di Keluarga Leng.

Meski ayahnya Decky tidak suka bicara, namun jika ia memberi perintah, ibunya Decky tidak akan berani membantahnya.

Ibunya Decky tidak bisa menahan amarah ini, dia memutuskan untuk berbicara dengan tuan besar besok pagi, bagaimanapun, penciptaan bisnis Keluarga Leng bukanlah usaha tuan besar seorang diri, semua orang berkontribusi, bagaimana boleh tuan besar mengambil keputusan sendirian?

Karena ayahnya Decky tidak peduli dengan masalah ini, maka dia akan maju sendiri dan mengambil kembali segala sesuatu milik Keluarga Leng dari Sifa.

Sifa dan anak tidur nyenyak malam ini.

Decky berbaring di atas ranjang, bolak-balik, tidak tahu bagaimana cara mengusir Sifa dari sisinya.

Di sisi lain, ibunya juga tidak memejamkan mata sepanjang malam, dia tahu bahwa hak untuk mewarisi harta benda bukanlah hal yang sepele, itu berkaitan dengan masa depan putranya, dia boleh menyetujui semua keputusan tuan besar, tapi dia tidak akan berkompromi dengan tuan besar dalam masalah ini.

Dia sesekali berjalan mondar mandir, sesekali duduk di tepi ranjang, baring dan bangun berulang kali sepanjang malam ...

Usai makan malam kemarin, Sifa bermain dengan anak sebentar, kemudian anak tertidur setelah minum susu.

Sejak pulang negeri, Sifa tidak pernah senang selama tinggal di Keluarga Leng, setiap hari, dia bukan hanya harus menghadapi pandangan jijik dari Decky, tetapi juga harus menghadapi tatapan hina dari ibunya Decky, dia merasa hidupnya bagai terikat rantai, sangat sengsara.

Dia berbaring di tempat tidur sambil memikirkan masa depan dirinya sendiri dan anak, mungkin karena kelelahan secara fisik dan mental, sehingga dia tertidur dalam waktu singkat setelah berbaring di tempat tidur.

Anak bangun sebelum pukul enam, menggerak-gerakkan tangan kecil dan bermain sendiri, terlihat sangat lucu.

Tengah bermain, anak tiba-tiba menangis dengan keras "Wuu ..."

Sifa memeriksa anak dengan cermat, ternyata sudah waktunya mengganti popok.

Sambil mengganti popok, dia berkata, "Dasar, merasa sedikit tidak nyaman saja tidak boleh."

Begitu popok yang tebal dilepas, si kecil langsung berhenti menangis.

Semua orang di keluarga mengatakan bahwa anak ini terlihat sama persis dengan Decky saat kecil, Sifa mengamati si kecil dengan lebih cermat, memang mirip, terutama hidung dan matanya, benar-benar sama persis dengan Decky.

Kemudian, dia berkata: "Ayahmu sangat benci ibu, sesudah besar, apakah kamu juga akan membenci ibu seperti halnya ayahmu?"

Begitu kata-kata itu terucap, anak memberinya senyuman lebar yang diiringi suara tawa.

Sifa menggendong anak ke dalam pelukan, "Aku tahu kamu tidak akan benci ibu, betapapun ayahmu salah paham terhadap ibu, selama kamu ada di sisi ibu, ibu pun tidak akan menyesal karena telah mencintai ayahmu."

Memang, seperti kata Sifa, selama anak tetap berada di sisinya, bagaimanapun kesulitan yang dialaminya, dia tidak akan merasa berat.

Baginya, anak adalah segalanya, walau Decky membencinya dan meninggalkannya, dia tidak akan menyesal asalkan dirinya ditemani anak.

Melihat langit berangsur-angsur terang, ibunya Decky tidak bisa duduk diam lagi.

Dia tahu bahwa Tuan Besar Leng selalu memiliki kebiasaan bangun pagi, jadi, dia buru-buru mandi dan pergi ke taman di lantai bawah untuk berbicara dengan Tuan Besar Leng tentang masalah warisan.

Udara di pagi hari sangat segar, bunga berwarna-warni berlomba-lomba untuk mekar lebih dulu, angin berhembus, aroma bunga menerkam wajah, lebah sibuk memanen madu.

Tuan Besar Leng sedang berjalan-jalan di taman, karena usianya yang sudah lanjut dan kakinya tidak begitu kuat, sehingga dia harus bergantung pada kruk setiap kali keluar.

Saat ini, sepertinya dia kecapekan berjalan, dia datang ke bangku dan duduk, berencana untuk kembali ke kamar dan menelepon pengacara untuk mengurus masalah properti.

Dia tidak memberitahu Sifa tentang hal ini, dia tahu jika dia memberitahu Sifa, Sifa pasti tidak setuju.

Demi Sifa dan anak, dia terpaksa melakukan ini.

Dia mengenal tubuhnya sendiri dengan sangat baik, dia tidak yakin berapa lama dia bisa melindungi Sifa, bila dia tidak ada di rumah ini, Sifa dan anak seolah akan dikirim ke neraka, ini adalah hal yang paling tidak ingin dilihatnya.

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu