Marriage Journey - Bab 226 Bertemu Yuli

Bertahun-tahun telah berlalu, mengenai persoalan Sifa, Laras masih tidak setuju dengan perlakuan Decky.

Namun dalam hal lain, Laras tetap rela mendukung Decky. Dia bersedia mengingatkan Decky tentang hal yang harus diperhatikan.

Karena ini pula, Decky selalu percaya pada Laras.

"Oke, aku mengerti. Kalau begitu, aku akan menghadiri rapat dewan direksi!"

Sehabis Decky mengatakan itu, mobil kebetulan tiba di depan gerbang rumah sakit. Tanpa basa-basi, Decky langsung buka pintu dan keluar dari mobil.

Kemudian dia menoleh kembali ke Laras dan sekretaris, "Tidak ada urusan lain lagi, kalian pulang saja. Besok utus seseorang untuk jemput aku!"

Setelah mengatakan ini, Decky berbalik dan berjalan menuju rumah sakit. Meskipun Laras dan sekretaris agak kebingungan, tapi mereka tidak bisa mengapakan Decky yang selalu bersikap melakukan apapun sesuka hatinya.

Saat melangkah ke lobi rumah sakit, suasana hati Decky mulai menjadi semakin berat ...

Dia tiba-tiba merasakan kepanikan ketika dia sadar bahwa dia akan segera bertemu dengan Yuli.

Mungkin karena persoalan pergi ke Amerika Serikat selalu membuat hatinya amat dilema apakah dia akan merasa gelisah ketika bertemu dengan Yuli, walau sebenarnya dia terus mengatakan pada diri sendiri bahwa alasan dirinya pergi ke Amerika Serikat adalah untuk menyiksa Sifa!

Tapi setelah dipikir-pikir, hanya hatinya yang tahu jelas kenapa akhirnya dia mengutus orang untuk mencari tim medis terbaik yang bisa mengobati kanker Sifa ...

Langkahnya menjadi semakin berat dan berat, tapi dia tetap sampai di bangsal Yuli.

Saat ini, keluarga Yuli telah mengutus orang untuk berjaga di pintu bangsal sepanjang hari dan malam. Kondisi Yuli mungkin telah membuat semua orang merasa gelisah.

Terlihat bahwa ada lebih banyak orang yang berjaga di depan pintu dibanding dengan kunjungan Decky yang terakhir kalinya.

Ketika orang-orang ini melihat Decky masuk, mereka semua mengangguk untuk menyapanya. Decky mengangguk sebagai respons, lalu melangkah ke bangsal tanpa mengatakan apa-apa.

Begitu dia tiba di depan pintu, dia tiba-tiba dihentikan oleh seseorang. Orang itu adalah kepala pelayan rumah Yuli.

Orang ini bisa dikatakan sebagai seseorang yang lebih dikenal Decky.

"Tuan Decky, kamu tidak boleh masuk dan menemui Yuli sekarang. Dokter sedang mengobatinya. Kondisi Yuli tidak begitu baik."

Kepala pelayan rumah Yuli tampak serius, dia menyampaikan kabar Yuli pada Decky dengan nada berat.

Meskipun Decky telah mengetahui kondisi Yuli saat dia sedang berada di Amerika Serikat, tapi hatinya menjadi semakin tidak nyaman ketika dia berdiri di luar pintu bangsal.

Perasaan ini hampir sama dengan perasaan ketika dia berdiri di luar bangsal Sifa di Amerika Serikat!

Memikirkan hal ini, Decky merasa amat ingin memukul dirinya sendiri.

Pada saat seperti ini, kenapa dirinya masih sempat membandingkan Yuli yang merupakan wanita tercintanya dengan wanita itu. Wanita itu sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Yuli.

Semakin memikirkan hal ini, semakin Decky merasa bahwa pikirannya telah menyimpang. Dia berusaha untuk mencurahkan semua pemikirannya pada Yuli. Dia merasa sekarang dia seharusnya tidak memikirkan wanita itu lagi. Bagaimana dia boleh memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan wanita itu ketika dia sedang berdiri di depan pintu bangsal Yuli?

Alasan kenapa Yuli menjadi seperti ini adalah karena kelakuan Sifa yang keji ...

Ketika dia memikirkan ini, tinjunya mengepal tanpa sadar.

"Pelayan Wang, apa yang dikatakan dokter? Aku tahu sedikit tentang kondisi Yuli, tapi aku masih belum tahu secara spesifik. Apa yang terjadi? Bukankah dia selalu baik-baik saja?"

Decky terus menanyakan pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi Yuli, tetapi rangkaian pertanyaan itu membuat kepala pelayan rumah Yuli tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Semua orang di keluarga Yuli tahu betapa pedulinya Decky terhadap Yuli.

Jadi, tidak ada yang tega memberitahunya tentang kabar buruk ini.

“Tuan Decky, aku harap kamu tidak terlalu sedih setelah mendengar kabar ini. Aku juga berharap hasil akhirnya tidak akan seperti yang dikatakan. Dokter bilang Yuli sudah koma dalam hitungan beberapa tahun, sekarang semua tanda-tanda vital sudah tidak begitu baik. Selain itu, organ-organnya juga perlahan rusak. Agaknya hari yang tersisa tidak banyak lagi ..."

Dengan diakhirinya kata-kata terakhir dari kepala pelayan, Decky merasa dirinya tidak bisa berdiri stabil ...

Berita yang paling tidak ingin didengar, pada akhirnya tetap merambat masuk ke telinganya. Dia tidak bisa membantah karena kabar ini keluar dari orang yang dipercayainya.

Meskipun dia pernah memikirkan hal ini dan bahkan pernah mempersiapkan mental, tapi dia tetap saja tidak bisa terima ketika berita ini benar-benar datang kepadanya.

"Apa? Apa yang kamu bilang benar? Yuli ... Bukankah kondisinya selalu baik-baik saja? Selain itu, kita juga telah menggunakan obat-obatan terbaik untuknya. Ini pasti permasalahan dokter, aku akan mencari dokter yang lebih bagus untuk merawatnya!"

Decky menggumamkan kata-kata itu di depan kepala pelayan.

Pada saat ini, kepala pelayan rumah Yuli tidak tahu harus berkata apa. Semua orang melihat ke arah Decky.

Mereka memandang pria yang sangat menyayangi Yuli ini dengan ekspresi yang belum pernah muncul di muka mereka sebelumnya.

Seluruh tubuh Decky mulai menjadi sedikit kaku, ekspresinya seolah membeku.

Begitu Decky berpikir bahwa Yuli akan meninggalkannya suatu hari nanti, dia tidak bisa terima ...

Bagaimanapun semua ini ada hubungannya dengan dia. Meski dia selalu menyalahkan Sifa atas semua ini, tapi jika bukan karena dia, semua ini mungkin tidak akan menjadi seperti sekarang ini!

Decky lebih tahu hal ini daripada siapapun. Saat ini, para dokter dan perawat keluar dari bangsal Yuli.

Decky memandang ekspresi para dokter, tampaknya pengobatan tidak berjalan lancar.

Namun dia tetap harus menanyakan kondisi Yuli.

"Dokter, bagaimana kondisinya sekarang?"

"Kenapa Yuli bisa mengalami gejala seperti itu?"

"Bukankah dia baik-baik saja sebelumnya?"

Decky terlalu emosional, kedua tangannya memegang erat bahu dokter, suara yang lantang seolah sedang menginterogasi dokter.

Pada saat ini, kepala pelayan perlahan-lahan memindahkan tangan Decky dari tubuh dokter.

"Tenang dulu, Tuan Decky. Dokter juga tidak menginginkan hasil ini. Sekarang emosimu terlalu tidak stabil, dokter semakin tidak berani menjawab pertanyaanmu!"

Diiringi peringatan dari kepala pelayan, Decky sepertinya menyadari bahwa sikapnya barusan agak galak.

Jadi dia memindahkan tangan, memandang dokter dengan berpura-pura tenang.

"Dokter, aku terlalu emosional tadi. Apapun hasilnya, aku bisa terima. Apa yang terjadi pada Yuli?"

Melihat Decky kembali tenang, dokter mendesah.

"Tuan Decky, kami baru saja melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada Nona Yuli, kondisinya memang tidak terlalu optimis, tapi aku harus berdiskusi dengan beberapa dokter lain sebelum memberi tahu kamu hasilnya."

Setelah dokter mengatakan ini, dia mengangguk pada Decky dan kepala pelayan untuk memamitkan diri.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu