Marriage Journey - Bab 2 : Kamu Kotor

Sifa pulang ke kamarnya sendiri dan langsung tertidur karena kelelahan.

Waktu bangun selanjutnya sudah di tengah malam.

Dia mengelus kepalanya yang masih sedikit pusing, seperti biasanya, setiap setelah bangun dia akan turun ke lantai bawah untuk memeriksa rak sepatu, ketika melihat sendal jepit lelaki yang dikenalnya, hatinya tetap saja merasa sedikit kecewa.

Dia tidak ada.

Berjalan sampai ke dapur, dia mengeluarkan sayur dan daging sapi dari kulkas, mencuci dengan langkah yang sangat ahli, lalu membersihkan darah, memotong, dan memasak.

Tidak lama kemudian, wangi makanan sudah memenuhi seluruh dapur.

Sifa mencium wangi enak yang menyebar di udara, hatinya merasa sedikit pahit.

Meskipun keluarganya bukan keluarga kaya raya, namun dia juga anak perempuan tunggal, sejak kecilnya sudah diperlakukan bagaikan buah hati satu-satunya oleh orang tuanya.

Setelah menikah ke keluarga Leng, dia mulai belajar memasak untuk Decky, dalam tiga tahun ini, dia berawal dari tangannya yang sering teriris pisau, dan juga luka bakar di tangannya, sampai saat ini dia telah bisa menyiapkan makanan yang enak, namun semua ini hanya mendapatkan sebuah komentar “pemikiran licik” dari dirinya….

Pada saat ketika Decky pulang sampai rumah, langsung melihat Sifa yang telah menyiapkan makanan seperti biasanya, lalu duduk di meja makan untuk menunggunya. Di dalam matanya muncul rasa kehangatan dan kepuasan yang juga tidak di sadari oleh dirinya.

Namun ketika kepikiran bahwa Sifa bahkan memberikan surat penceraian yang telah ditandatangani kepadanya, api amarahnya menjadi tidak dapat terkendali.

Decky berjalan ke hadapan Sifa dengan ekspresi suram, lalu menangkap lengan kecilnya dan langsung menarik tubuh Sifa dari tempat duduk.

Sifa mengerutkan alis, baru saja ingin mengatakan sesuatu, langsung tercium bau alkohol di badannya.

“ Sifa, kata-kata di pagi tadi apa maksudnya ! Kenapa ? Sekarang sudah bosan jadi langsung berpikir mau buang ? Haha, memang mirip tingkah laku kamu !”

Pagi tadi ? Dia bilang masalah bercerai ? Terus dia sudah buang apa ? ! Sifa mengangkat kepala dan menatapnya dengan kebingungan.

Decky menundukkan kepala dan bertatapan langsung pada sepasang bola matanya yang jernih, api di dalam hatinya mulai membakar lagi.

Dia paling benci dengan tatapan Sifa yang kasihan !

Seperti sebelumnya mereka memang sudah kenal, tetapi wanita ini malah berpura-pura seolah tidak mengenal dirinya ! Seperti meskipun wanita ini yang berbuat begitu banyak hal yang menjijikkan, namun dia tetap memperlihatkan ekspresi yang kebingungan dan tidak berdosa !

Sifa menatap ekspresi lelaki di hadapannya yang sedang kesal dan emosi, dia mundur sedikit ke belakang, namun tetap bertanya dengan suara ringan, “Kamu sudah mabuk, aku antar kamu istirahat di kamar saja….”

Decky menatap wanita di hadapannya yang sedang ketakutan. Dia menarik lengannya dengan kuat dan melempar wanita yang sedang gemetaran ini ke atas sofa.

Tubuh Sifa yang sebenarnya sudah lemah terlempar lagi oleh Decky, membuat otaknya menjadi semakin pusing.

Tatapan hinaan di mata Decky semakin jelas, “Kenapa ? Sudah mulai permainan yang pura-pura menolak ya ? Aduh, Sifa, trik kamu memang banyak juga ya.”

“Aku tidak ada, lepaskan aku !”

“Tidak ada ? Sebelumnya kamu berusaha keras untuk menikah denganku, bukannya juga demi ini ? Kamu sekarang berlagak suci apa lagi !”

Tubuh Sifa yang sudah lemah perlahan-lahan kehilangan tenaga, setelah mendengar hinaan darinya, rasa kecewa di dalam tatapannya semakin jelas, namun dia hanya bisa berbisik bagaikan boneka yang tidak ada jiwanya, “Bukan aku, bukan aku yang buat, benaran bukan aku yang buat.”

Decky melihat reaksinya, amarah di hatinya semakin besar, Yuli sampai saat ini masih berbaring di atas kasur pasien yang dingin ! Sudah tiga tahun, sudah tepat tiga tahun ! Tetapi pelaku utamanya pada saat ini masih mau terus mengelak ya ?

“Bukan kamu ? Jangan-jangan Yuli sendiri yang tidak mempedulikan kesehatan tubuhnya demi mencelakai kamu ?”

Rasa kesakitan yang datang secara tiba-tiba membuat Sifa tidak bisa tahan untuk berdesah. Rasa penghinaan membuat wajahnya yang pucat berubah kemerahan.

Fitnah yang terus berlanjut hingga tiga tahun, penghinaan yang terus berlangsung hingga tiga tahun, meledak juga pada saat ini.

Sifa tiba-tiba bertenaga, langsung mendorong Decky yang berdiri di sampingnya, lalu meringkuk badannya di sudut sofa bagaikan kelinci yang ketakutan.

Semua rasa sakit hati mengikuti tangisan yang tidak bersuara, menyebar luas pada villa yang kosong ini, kesannya sangat menyedihkan.

Decky tidak pernah melihat Sifa yang begitu putus asa dan tidak berdaya, di dalam ingatannya Sifa selalu bagaikan bunga matahari yang gigih dan kuat, selalu bersikap bersemangat dan giat.

Biarpun, biarpun dalam tiga tahun ini dia selalu berusaha menyiksanya, dia tetap dapat tinggal di sisinya bagaikan tidak pernah terjadi apapun, diam-diam menjadi “istrinya” yang teladan.

Decky menatap Sifa yang lemah dan kecewa pada saat ini, dalam hatinya mulai risi. Dia ingin melambaikan tangannya agar membuat wanita ini langsung hilang dari hadapannya, namun ketika dirinya baru saja mengangkat tangannya, wanita di atas sofa sudah mulai gemetaran.

“Tolong, tolong jangan menyakiti aku lagi, sudah tiga tahun apa masih tidak cukup ? Aku juga manusia, juga seorang wanita, juga akan sedih terluka, juga akan sakit !”

Juga akan mati…..

Hati Decky mendadak tersentuh, gerakannya juga berhenti, namun hanya seketika, dia sudah tertawa menyindir, dia hampir lupa betapa liciknya wanita ini.

Namun dia tetap saja tidak melontarkan kata apapun untuk menyakiti wanita ini, dia melotot sekilas pada wanita yang duduk di atas sofa dengan tatapan kejam, lalu berbalik badannya dan siap-siap untuk pergi.

Siapa tahu Sifa yang barusan masih takut pada dirinya malahan berlari dan memeluknya.

Tubuh Decky gemetar sejenak.

Dia berusaha mengabaikan kejanggalan dirinya, lalu berbalik badannya dan menatap wanita di hadapannya, sedikit mengangkat alis dan berkata, “Kamu mau berulah apa lagi ?”

Gerakan Sifa langsung kaku, dia mengerutkan bibir, lalu mengangkat kepalanya, dalam hatinya berpikir, biarkan saja aku merendahkan harga diriku untuk terakhir kali ini.

“ Decky, barusan aku yang salah, kamu jangan pergi. Boleh ?”

Dia ingin melahirkan anak lelaki ini di dalam sisa hidupnya, seandainya dirinya tidak bisa terus mencintai Decky lagi, setidaknya, masih meninggalkan seorang anak untuknya….

Decky menatap reaksi Sifa pada saat ini, hatinya berubah dingin, tidak tahu juga sindiran di wajahnya tertuju untuk Sifa atau tertuju untuk dirinya sendiri.

Haha, dia hampir tertipu lagi oleh wanita ini.

“ Sifa, kamu jangan mimpi lagi ! Aku, takut, kotor !”

Meskipun telah terbiasa dengan hinaan lelaki ini, namun kata-kata Decky tetap bagaikan petir yang menyambar pada Sifa, membuat Sifa terbengong.

Menatap mobil di luar jendela yang semakin menjauh, Sifa hanya merasakan hati dirinya yang sebenarnya sudah hancur berkeping-keping, menjadi bagaikan nyawanya, yang akan berubah menjadi bubuk, dan terbang mengikuti angin.

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu