Marriage Journey - Bab 38 Pembukuan?

Tidak dia sangka wanita yang selalu menurut padanya seperti kucing kecil, rupanya ada sisi seperti ini.

Decky tersenyum dengan mempesona, memikirkan waktu dulu, sepertinya waktu wanita ini muncul di depannya juga tidak begitu suka berbicara.

Sendirian selalu di sudut, melihat dirinya, saatnya dia sedang bermain basket akan mengantarkan minuman dan sapu tangan kepadanya.

Sebelumnya dia selalu tidak sudi dengan wanita seperti ini, tapi tidak menyangka dirinya ceroboh, makanya bisa terjadi hal seperti sekarang ini.

Memikirkan ini, ekspresi wajah Decky langsung suram, dengan tidak senang mengerutkan keningnya, membolak-balikkan dokumen di hadapannya.

Laras juga jelas sekali merasa perubahan Decky , langsung dengan peka menutup mulutnya dan tidak berkata apa-apa lagi.

Sifa masih sama seperti dulu, setelah selesai memasak sambil menunggu Decky kembali, dirinya hanya menjepitkan sedikit sayuran meletakkan disamping.

Rupanya dia tidak tau, Decky tidak suka dirinya makan bersama dengannya, sekatang sudah tau dengan sederhana mempercepat waktu makannya, agar Decky lihat nanti tidak senang lagi.

Sampai waktunya Decky pulang, tangannya membawa tas kerja yang berat, wajahnya tampak kelelahan.

Sifa tidak berani banyak berbicara, dia dengan cepat berjalan dan mengeluarkan sandal untuk Decky , lalu mengambil tas kerja Decky .

Decky juga tidak menolak, lagipula pelayan yang diperkerjakan akan datang besok, kedepannya hal-hal semacam ini tidak akan dilakukan Sifa lagi.

Decky dengan wajah datar berjaan ke ruang tamu sana, Decky melihat makanan yang terletak di atas meja kecil di ruang tamu.

Rupanya wanita ini pintar sekali melihat wajah orang, Decky dan Sifa memang tidak ada percakapan apapun, kedua orang ini dengan hening di ruang tamu memakan makanan mereka masing-masing.

Sifa melihat ekspresi wajah Decky yang sepertinya tidak begitu bagus, dengan pekan diam dan tidak membicarakan masalah pembantu, hanya tertunduk memakan makanannya sendiri.

Decky melihat Sifa , tiba-tiba teringat sore tadi di video dia melihat Sifa suatu barang yang mirip seperti buku.

Mata Decky melihat sebuah kota kecil dibawah rak di ruang tamu, meskipun dirinya tinggal disini, tapi jarang sekali menyentuh barang-barang disini.

Decky dengan cepat menghabiskan makanannya, berjalan ke arah sofa, Sifa melihat Decky sudah selesai makan, dengan cepat berdiri.

Mulai membersihkan mangkuk dan sumpit, dengan mudah membersihkannya di dapur.

Decky berjalan ke sebelah rak, membuka kotak kecil yang Sifa buka divideo, melihat kalau didalamnya memang ada sebuah buku kecil.

Decky menghentikan tangannya, meskipun dari kecil diajar tidak boleh memegang barang lain, tapi dia sungguh tidak bisa menahan dirinya, ingin melihat apa yang ingin disembunyikan wanita ini.

Decky dengan cepat mengambil dan melihatnya, setelah melihat-lihat, ekspresi Decky semakin tidak bagus, dengan kuat memegang buku ini sampai urat di tangannya timbul.

Tatapannya seperti berapi-api, melihat selembar demi selembar, setelah selesai membacanya tangannya masih tetap meremas kuat buku itu, dengan kuat menahan emosinya yang akan membludak.

Sifa melihat diluar sepertinya tidak ada suara, setelah selesai menyimpan sumpit dan mangkuk langsung membersihkan tangannya dan berjalan ke ruang tamu.

Langsung melihat Decky membelakangi dirinya berdiri di sebelah rak, tangannya menggenggam erat buku yang menemaninya 3 tahun ini.

Sifa terkejut sekali, langsung berlari kecil ke arah Decky , langsung merebut buku yang di tangan Decky dan memeluknya.

Wajah Decky marah sekali, dengan lekat menatap Sifa , tangannya mengepal kuat.

Sifa pernah melihat Decky yang seperti ini, Decky yang seperti ini bagi Sifa familiar sekali.

jantung Sifa berdetak sangat cepat, melihat Decky tanpa berkata apapun.

Decky tidak pernah berpikir, wanita ini akan mencatat semua uang yang pernah dia habiskan, apakah ingin membayarnya kembali dan tidak ingin berutang padanya?

Tapi barang yang Sifa berutang padanya apakah benar-benar bisa bayar habis? Uang bisa, lalu bagaimana dengan Yuli? Apakah bisa dikembalikan padanya?

Emosi Decky sudah hampir meledak, dia melihat Sifa ingin melihat sedikit ekspresi Sifa ingin menjelaskan, tapi dia tidak bisa melihatnya.

Saat ini Sifa tidak membuat ekspresi apapun, dia sudah bersiap sedia menerima pembalasan dendam Decky , karena dirinya tau penjelasan tidak ada gunanya untuk Decky .

Decky kesal sekali melihat wajah Sifa yang seperti tidak terjadi apa-apa, dia selangkah demi selangkah mendekat pada Sifa .

Tatapan Sifa tidak menghindar, dia berdiri di posisi awal, seperti masalah ini baginya hanya masalah kecil saja.

Bibir Decky mengeluarkan tawa mengejek, akhir-akhir ini sebenarnya dia sedang memikirkan apa, bisa-bisanya hatinya melunak terhadap wanita ini.

Decky maju kedepan, langsung merebut buku di tangan Sifa , langsung merobeknya, dengan kuat melemparnya ke wajah Sifa .

Dengan wajah marah melihat Sifa : "Kuberitahu padamu, utangmu padaku, seumur hidup tidak akan bisa kamu bayar habis, ini semua bisa kamu bayar, lalu bagaimana dengan Yuli? Apa kamu membayarnya dengan mati?"

Decky berteriak kuat kepada Sifa , matanya penuh urat.

Setiap kali Decky seperti ini, selalu mengingatkan dirinya, masalah Yuli Jiang, bagi Sifa juga sama mendarah daging di hatinya.

Tapi tidak peduli menjelaskan berapa kali, Decky masih tetap peduli dengan analisisnya, dirinya juga sangat ingin Yuli Jiang sadar, bertanya padanya kenapa mau memfitnahnya.

Sifa menundukkan kepalanya, tapi tidak ada nyali untuk menangis, wajahnya kesakitan karena kertas yang dilempar Decky .

Decky mengepalkan tangannya, wanita ini benar-benar tidak menjelaskan apapun, benar-benar ingin membuat batas garis langsung tidak saling berutang?

Decky tertawa dingin, menunjuk Sifa dengan tidak berekspresi berkata: " Sifa , kamu jangan kabur, kamu selamanya akan selalu disebelahku."

Setelahnya langsung membanting pintu dan keluar, menyisakan Sifa sendirian di ruang tamu, setelah Decky , Sifa akhirnya tidak bisa menahan kelemasannya dan terduduk ke lantai,

Air matanya tidak berhenti menetes ke atas langit, Sifa menutup mulutnya menangis dengan pelan.

Sudah terbiasa situasi seperti ini, terbiasa dengan perkataan kasar seperti ini, tapi setiap kali masih tidak bisa menahan kesedihannya, bahkan menangis saja harus berhati-hati.

Takut dilihat oleh Decky , terdengar olehnya, orang mengatakan dirinya kejam rupanya juga bisa sedih.

Tapi jelas-jelas dirinya tidak melakukan apapun, dirinya mencatat pembukuan, hanya tidak ingin menggunakan uangnya, Sifa tau di hati Decky , utang dirinya tidak akan terbayarkan.

Memang Sifa tidak ingin berutang pada Decky , jelas-jelas tau bahwa Decky membenci Sifa , tau kalau Decky selalu ingin dirinya mati karena Yuli Jiang.

Meskipun seperti ini, hatinya tetap tidak bisa berpindah dari pria itu, Decky juga terus tidak ingin melepaskan dirinya.

Meskipun dirinya mendapatkan siksaan selama 3 tahun demi Yuli Jiang, menghabiskan masa mudanya selama 3 tahun.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu