Marriage Journey - Bab 31 Curiga

Decky tetap saja merasa sedikit kecewa, meskipun tubuhnya kelelahan, namun dia tetap saja memanggil asistennya dan memberitahukan bahwa dirinya akan keluar sebentar.

Asisten Wen menatap Decky dengan tatapan kaget, ingin mengatakan sesuatu, namun kata-katanya tetap ditelan kembali setelah melihat ekspresi wajah Decky yang seram.

Decky membawa mobilnya mengendarai ke arah villa, tidak tahu juga apa yang terjadi pada dirinya dalam waktu dekat ini, rasanya dia menjadi suka mengurus masalah wanita itu.

Pemikiran Decky sedikit kacau, ingin menghentikan mobilnya untuk membeli rokok, namun pada saat dia menghentikan mobilnya, langsung melihat Sifa yang naik taksi di depan mata.

Namun Sifa bukan hanya tidak menyadari Decky , tangannya masih menjinjing banyak barang, dia masuk mobilnya dengan cepat dan berkendara ke arah villa.

Decky sedikit kaget, dia jarang melihat wanita ini mempercantik dirinya, meskipun sudah tiga tahun mereka menikah, namun lemari bajunya tetap saja kosong tidak berisi.

Kelihatannya wanita ini memang tipe tidak suka mempercantik diri, setiap kali dirinya pulang wanita ini selalu mengenakan beberapa baju yang itu saja.

Seolah-olah dirinya adalah lelaki yang miskin, sebenarnya dia sudah memberikan kartu tanpa batas nominal kepadanya, namun hasilnya tetap saja seperti ini.

Akan tetapi wanita itu malahan belanja di luar pada waktu seperti ini, jangan-jangan karena ada lelaki itu sehingga dia mulai ingin mempercantik dirinya.

Berpikir sampai di sini, Decky mempererat genggaman pada stering mobilnya, ekspresinya sangat serius, hari ini dia harus saksikan sendiri, ulah apa yang sedang dipermainkan oleh wanita ini.

Decky terus mengikuti Sifa, Sifa baru saja menginjak masuk ke dalam pintu, Decky langsung mengikuti di belakangnya dengan gaya yang berhati-hati, kesannya sangat berbeda dengan tingkah laku dia pada biasanya.

Sifa duduk di karpet lantai setelah masuk ke dalam villa, dia baru saja membuka kantung plastik dan ingin membereskan barangnya, pintu villa tiba-tiba terbuka pada saat ini..

Sifa sedikit kaget, dia sudah tahu siapa yang masuk pada saat ini, Sifa berdiri dengan reaksi bengong, lalu menatap ke arah pintu.

Decky berjalan menghampiri Sifa dengan ekspresi suram, matanya melirik pada barang yang dibelinya, melirik Sifa lalu berjalan menghampiri barangnya.

Sifa sedikit ragu, namun dengan cepatnya mengambil sendal jepit dan berjalan menghampiri Decky , lalu meletakkan sendalnya di samping kaki Decky , dan langsung buru-buru berjalan ke tempat sendiri pada barusan.

Decky mengerutkan alis, wanita ini begitu berharap untuk menjaga jarak dengan dirinya, sengaja menjauh atau karena ketakutan ?

Decky kelihatannya sangat tidak senang, tatapan terus melekat pada Sifa :”Kamu takut sama aku ya ?”

Sifa melirik Decky dengan panik, lalu menunduk kepala dan berkata :”Kamu bukannya tidak suka aku berdiri di sampingmu, makanya aku juga tidak mau dimarahi.”

Sifa selesai bicara dan berbalik badan, tidak berbicara, Decky tetap saja berekspresi tidak senang, lalu duduk di atas sofa untuk mengganti sendalnya, tatapannya terus melekat pada barang belanjaan di lantai.

Decky berdiri. Menendang barangnya dengan kaki, lalu melirik ke arah Sifa dengan tatapan kejam, dan berkata dengan nada dingin :”Jadi keluar belanja ya ?”

Sifa mengangguk-angguk, menatap Decky dengan sedikit panik, dia tidak terima anak ini, kalau tahu dirinya sedang membeli barang-barang anaknya, pasti akan emosi.

Ekspresi yang hanya muncul sekilas pada wajah Sifa tetap saja ketahuan oleh Decky , Decky ingin berjongkok dan melihat barang apa yang dibeli oleh wanita ini.

Namun Sifa langsung beranjak ke depan, dan memungut barang di lantai, lalu memeluk ke dalam pelukan dengan ekspresi panik.

Wajah Decky langsung menjadi seram, genggaman tangannya semakin mengepal dengan erat, wanita ini mengelabui hal apa terhadap dirinya, dia malah ingin tahu.

Decky beranjak ke depan, tidak peduli penolakan Sifa , langsung merebut barang yang berada di dalam pelukan Sifa .

Dia membentak kuat kepada Sifa :”Kamu ada barang memalukan apa yang perlu disembunyikan dariku, aku sudah tahu semua kejadian dirimu yang memalukan.”

Selesai bicara dia langsung merobek kantung plastik barangnya dengan kuat, sehingga barang di dalam kantung langsung terjatuh berserakan.

Suara barang berbenturan pada lantai terkesan jelas dan nyaring, Decky menunduk untuk melihat, namun barang di depan mata bukan barang yang dibayangkan.

Mata Sifa sudah kemerahan, buru-buru berjongkok untuk membereskan barang di lantai, lalu membersihkan debunya dengan baju sendiri.

Decky sedikit kaget, wanita ini bukan mempercantik dirinya demi bertemu lelaki lain, barang yang dibelinya semua perlengkapan bayi.

Kenyataan ini membuat Decky tidak tahu harus berkata apa, dia hanya bisa berdiri di samping Sifa dengan canggung, menunduk kepala dan melihat Sifa .

Sifa selesai memungut barangnya dan berdiri, matanya penuh dengan tatapan menyalahkan :”Kamu sudah lihat kan, dalamnya ada apa, sudah ketemu barang yang kamu mau ?”

Decky yang canggung menoleh ke samping untuk tidak menatap Sifa , berhenti sejenak dan berkata :”Barang yang kamu beli semuanya dari uangku, jangan-jangan aku tidak ada hak untuk melihat barang apa yang kamu beli ya ?”

Sifa tersenyum pahit dan mengangguk-angguk :”Benar, semua barang yang aku beli memang pakai uangmu, kamu ada hak melihat, tetapi apa yang sedang kamu curiga padaku ?”

Sifa menyukai Decky sudah berapa banyak tahun, lebih kurangnya juga mengerti sifatnya, Sifa sudah menyadari mobil Decky sejak awalnya, mobil Decky mengikuti dirinya pulang dari sepanjang jalan.

Decky sedikit kaget, namun ekspresinya berubah dengan cepat, tatapannya penuh dengan ejekan :”Kamu kira dirimu tahu semuanya ya, wanita seperti kamu, pantas untuk dipercaya ?”

Decky selesai bicara, tersenyum sinis dan langsung beranjak ke kamarnya sendiri, tidak menoleh kepalanya sama sekali.

Sifa berdiri di tempat, berusaha menenangkan emosional hatinya, masalah seperti ini sudah tidak bisa mempengaruhi dirinya lagi, asalkan anaknya jangan terancam saja.

Wajah Sifa tidak berekspresi, dia memungut barangnya masuk ke kamar sendiri, Decky yang di dalam kamar sedang membuka laptop dan terus memperhatikan Sifa .

Tidak tahu mengapa, rasanya kejadian ini dirinya memang ada salah, Sifa membeli perlengkapan untuk anaknya, dirinya benar-benar sudah akan mempunyai anak.

Yuli saat ini masih berbaring di rumah sakit, namun dirinya malah menikah dengan wanita yang mencelakainya, sekarang sudah punya anak lagi, Decky sangat risi dan tidak tenang, semalaman tidak bisa ketiduran.

Sifa tunggu sampai jam sepuluhan pagi baru bangun, namun malah menyadari bahwa sepatu yang dipakai Decky semalam masih terletak di depan pintu, dia masih belum berangkat ya ?

Sifa melirik pintu kamar yang masih tertutup erat di lantai atas, sebagai seorang istri, sediakan sarapan untuk suami juga termasuk kewajibannya.

Oleh sebab itu, Sifa mulai sibuk kembali, setelah selesai menyiapkan sarapan dia langsung berangkat ke tempat kursusnya.

Decky sudah bangun sejak terdengar suara gerakan di dapur, dia membuka pintu kamarnya dan langsung terlihat Sifa yang sedang sibuk di sana.

Dikarenakan kejadian semalam, rasanya segan juga kalau dirinya keluar pintu pada saat ini, sehingga dia keluar kamar setelah mendengar suara Sifa yang sudah berangkat keluar.

Setelah keluar langsung tercium wangi bubur sayur, Decky beranjak turun tangga, langsung melihat sarapan di meja makan.

Salah satu tempat dibagian hatinya tiba-tiba tersentuh, Decky duduk di sana dan mulai menyantap hidangannya, sebelumnya tidak tahu, rupanya kemampuan masaknya wanita ini begitu bagus.

Decky tersenyum tipis, sepertinya dia sudah lama tidak pernah sarapan, sehingga dia sangat menghargainya dan menghabiskan makanan di atas meja, baru membawa mobilnya dan berangkat ke kantor.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu