Marriage Journey - Bab 272 Ayo Bicarakan Ini Denganku

Sebenarnya ketika melihat paras wajah anak itu, anak ini sudah pasti adalah anggota keluarga Leng, hanya saja, dia masih mencurigai wanita itu, karena itulah, dia masih saja melakukan tes DNA kali ini, benar saja, anak itu adalah putranya, hasil dari kesenangan beberapa malam mereka.

Tapi, dia tidak menginginkan anak itu, hanya karena, darah yang mengalir di tubuh anak itu juga ada darah dari wanita itu, seluruh cinta dalam dirinya telah sepenuhnya diberikan pada Yuli, jadi, Sifa di matanya sekarang hanyalah kata ganti dari kebalikannya, Sifa sama sekali tidak berguna untuknya, Sifa juga tidak bernilai sama sekali baginya, sehingga, dia dengan kejam dan teganya menukar dua laporan hasil tes DNA ini, besok, dia akan pergi membawa hasil tes DNA yang dibawanya ini untuk diperlihatkan ke kakek, memberitahu kakek identitas asli dari anak ini.

Pagi keesokan harinya, Sifa bangun sangat pagi, dia selalu merasa kemarin kakek seperti punya hal yang mau dibicarakan kepadanya, tapi, tidak tahu kenapa terus ditahan dan tak mengatakan apa-apa padanya.

Dia merasa hari ini akan terjadi sesuatu, tapi, dia juga tidak tahu sebenarnya apa yang akan terjadi, sehingga, ketika makan sarapan pagi, kakek baru membuka mulutnya, satu tangannya menggendong cicitnya, lalu satu tangannya yang lain menyuapi cicitnya itu, tiba-tiba dia mengangkat kepalanya dan berkata kepada Sifa, “Sifa, beberapa hari lalu, aku mengambil darah anak ini untuk dilakukan tes DNA.”

Hati Sifa terkejut, walaupun dia bisa memastikan kalau anak ini adalah anak dari keluarga Leng mereka ini, tapi, dia juga pernah dengar kalau tes DNA semacam ini, mungkin saja tidak akurat, Apalagi, jika di dalam seluruh proses ini ada orang yang mengotak-atiknya, jadinya, dia sangat gugup, Kakek mengulurkan tangan dengan lembut, menepuk tangan Sifa, dan berkata, "Tidak apa-apa, hasil dari tes DNA ini sudah keluar, aku tahu aku tidak akan mungkin menyalahkanmu.”

Sifa bingung, tidak akan menyalahkanku? Apa maksudnya? tepat pada saat ini, pintu rumah terbuka, dan Decky masuk dari pintu itu ke dalam rumah.

Dia duduk di depan meja makan, lalu melihat Sifa dan berkata, “Kakek, hasil tes DNA-nya sudah aku bawakan, Kakek yang mengambil sampel untuk dites kan?”

Kakek Leng mengangguk, “Iya, bukalah, mari kita lihat sebenarnya hasil di dalamnya apa?” Sebenarnya kakek Leng sudah tahu jelas apa itu, tapi, dia sekarang masih tidak bisa menunjukkannya dulu, karena bagaimanapun dia juga tidak tahu setelah lewat kemarin malam, apakah cucunya berubah pikiran atau tidak.

Sehingga, Decky pun mengeluarkan hasil tes DNA itu, lalu berkata, “Anda bisa mengakui kalau anak ini adalah anggota keluarga Leng, dia memang adalah putraku.”

Kakek Leng melirik Decky dengan bingung, dia tidak menyangka kalau hal ini bisa jadi sepeti ini, kelihatannya dia memang tidak salah menilai.

Cucunya ini walaupun hatinya cukup kejam dan beracun, tapi cucunya ini tetap tidak akan mungkin menjadikan putranya sebagai lelucon, apalagi, menjadi orang itu memang harus punya batasannya, cucunya tidak akan mungkin mengabaikan batasan ini.

Oleh karena itu, Kakek Leng mengangguk dengan puas, lalu memandang Sifa dan berkata, "Kamu telah bersusah payah nak, kamu telah menuntunnya dengan baik selama bertahun-tahun ini, apalagi, kamu juga memberikan keturunan untuk keluarga Leng ini, kamu termasuk telah memberikan usaha dan kontribusi sangat besar untuk keluarga Leng, aku merasa itu terlalu sederhana dengan memberimu saham, apa yang kamu inginkan? Selama kamu mengatakannya, aku pasti bisa mengabukan dan memuaskanmu.”

Sifa menggelengkan kepalanya, “Aku melahirkan anak ini, hanya karena, aku melihat nyawa kehidupan kecil di dalam perutku, aku tidak tega untuk menggugurkannya, aku juga tidak akan menggunakan anak ini untuk mengancam atau meminta apapun dari kalian.

Hanya saja, aku harap jika aku mau pergi dari rumah keluarga Leng ini, anakku harus ikut denganku, namun, kalian tenang saja, aku akan sering membawa anakku untuk berkunjung kesini, aku tidak akan membiarkan hubungan kalian jadi jauh dan asing.”

Kakek Leng langsung memukul meja, dan berkata, “Apa yang kamu katakan ini? Anak dari keluarga kami, mana mungkin harus dibesarkan di luar sana, kamu juga tidak boleh pergi, selama aku hidup, kamu adalah nyonya dari keluarga Leng ini, kalau pergi keluar, apa kata orang-orang nanti?”

Ketika kakek Leng mengatakan ini, dia sama sekali tidak melihat ke arah Decky, jadi, dia juga tidak menyadari dan memperhatikan kalau Decky mengepalkan tangannya dengan sangat erat.

Decky sangat tidak senang dalam hatinya, dia kemarin malam telah memikirkan ini cukup lama, dan pada akhirnya dia menukar kembali hasil laporan tes DNA itu dengan yang asli, dia merasa dirinya masih saja tidak tega bersikap kejam kepada wanita ini, dia masih saja terlalu lemah dan baik hati,

Walaupun wanita ini selalu saja mencari masalah terus dengannya, tapi dia tidak bersikap terlalu bagaimana kepadanya, wanita ini punya seorang putra yang menjadi jimat pelindungnya, jadi, dia bisa melakukan apapun yang diinginkan di rumah mereka ini,

Sebenarnya, Decky tidak mengotak atik hasil tes DNA itu, karena dia tahu, kakeknya ini tahu dengan jelas di hatinya anak ini keluarga Leng atau bukan,

Jika hari ini hasil laporan itu dia tukar, besok kakeknya pasti lagi-lagi akan menyuruh orang untuk mengetes DNA lagi, hal ini tak akan mungkin bisa lama disembunyikan, nanti pada akhirnya malah akan menjadi masalah untuk dirinya sendiri.

Dia tidak sebodoh itu, membuat kakeknya punya sesuatu untuk mengancamnya, sehingga, hanya bisa memikirkan rencana jangka panjang, untungnya Yuli sekarang tinggal di rumahnya, sepertinya dia juga tidak ingin tinggal di rumah keluarga besar Leng, jadi, Decky masih punya waktu untuk memikirkan rencana lain untuk membuat wanita ini keluar dari rumah besar keluarga Leng.

Setelah kakek berkata seperti itu, sikapnya kepada Decky berubah drastis jadi sangat baik, dia menepuk Decky yang ada di sampingnya, lalu berkata, “Kamu apa tidak mau kesana untuk melihat putramu itu? Putramu ini sangat mirip sekali denganmu waktu kamu masih kecil, sangat lucu dan patuh, tapi tidak tahu setelah dia besar nanti, apa masih sebaik dan sepatuh seperti sekarang ini, karena bagaimanapun, ada genmu di dalam tubuhnya, jadi aku tidak berani mengambil kesimpulan akhir lagi.”

Decky hampir menggertakkan giginya begitu mendengar ucapan kakeknya ini, tapi, dia tidak bisa membantah apapun, karena kakeknya sekarang masih langit dan raja di keluarga Leng, selama kakek masih ada, selamanya dia tidak akan bisa mengubah nasibnya, hanya bisa mengalah dan menyerah pada kekuasaan di bawah kakeknya ini, dia juga bukannya tidak berharap kakeknya ini mempedulikan dan mengajarinya, tapi kakeknya ini terlalu ikut campur banyak hal, Decky merasa dia juga butuh ruangnya sendiri, tak lama kemudian sarapan berakhir dengan beberapa orang yang bergelut dengan pemikirannya sendiri, Sifa kemudian hanya mendengar kakek Leng ini menyalahkan cucunya.

Dia sama sekali tidak ikut bicara dari tadi, setelah sarapan pagi selesai, dia pun mengambil putranya dari gendongan kakek Leng, lalu berniat naik ke lantai atas, anaknya masih sangat kecil, jadi makan sedikit saja dan minum ASI, itu sudah cukup, tadi ketika si kecil makan, tanpa sengaja mengotori bajunya jadi perlu ganti baju, setelah selesai ganti baju, baru Sifa akan membawanya turun lagi untuk jalan-jalan.

Sifa sekarang karena sudah kembali ke negaranya setelah dari Amerika, jadi dia tidak punya pekerjaan, hanya menemani putranya ini setiap hari, karena beberapa hari ini, tubuhnya masih perlu istirahat untuk pemulihan, jadi dia juga tidak berpikir dulu untuk keluar dan mencari pekerjaan, hanya saja, dia tidak tahu kehidupan seperti ini sampai kapan, apa jangan-jangan keluarga Leng ingin mengurung dan membiayainya terus tanpa boleh dibagikan ke orang lain?

Setidaknya setelah sembuh nanti, dia masih ingin keluar dan melakukan pekerjaannya sendiri, karena bagaimanapun, sebelum melahirkan anaknya dulu, dia juga punya karirnya sendiri.

Tapi dia tidak menyangka baru saja dia mau masuk ke dalam kamar, dan belum sempat menutup pintunya, tiba-tiba ada tangan yang menahan di sana, pemilik tangan itu adalah Decky.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu