Marriage Journey - Bab 291 Tiga Persyaratan
Begitu dia berdiri dan belum sempat melontarkan sepatah kata pun, Tuan Besar Leng langsung menyela, "Sifa, kamu duduk dulu, jangan buru-buru mengutarakan pendapat, biarkan aku selesaikan perkataanku."
Mendengar kata-kata Tuan Besar Leng, Sifa langsung duduk dengan bayi dalam pelukannya.
Semua anggota Keluarga Leng selalu menuruti perintah Tuan Besar Leng, apalagi dia selalu disayangi oleh Tuan Besar Leng, jadi dia pasti tidak akan menyangkal maksud Tuan Besar Leng.
Dia mengatupkan kedua bibir, duduk dengan bayi di pelukan.
Tuan Besar Leng memandang semua orang dengan ekspresi serius, "Apabila Decky menuruti tiga persyaratan dari aku, maka kekuasaan Keluarga Leng masih di tangannya, apabila dia langgar, maka jangan salahkan kakeknya ini bersikap kejam."
"Nantinya semua harta Keluarga Leng akan otomatis ditransfer ke Sifa, hanya dengan cara ini kehidupan cicitku dapat dijamin."
Setelah berbicara, dia memandang Pengacara Wang, "Kamu tulis semua ini di dalam kontrak, nanti akan ada tiga persyaratan, kamu harus menulisnya persis dengan apa yang aku katakan."
Pengacara Wang mengangguk, lalu mulai mencatat.
Tuan Besar Leng berdehem dan mengumumkan persyaratan dengan lantang, "Pertama, Decky tidak diizinkan untuk bermalam di luar, tidak boleh meninggalkan rumah ini dan tinggal di luar."
"Kedua, Decky tidak diizinkan menikahi wanita lain kecuali Sifa."
"Ketiga, Decky tidak diizinkan meninggalkan Sifa dan anaknya, kalau dia meninggalkan mereka, itu menandakan bahwa dia menyerahkan semua harta Keluarga Leng kepada Sifa."
Selesai berbicara, dia mulai memberi tahu Pengacara Wang, "Selama dia memenuhi ketiga persyaratan ini, maka dia adalah pewaris harta Keluarga Leng, jika dia melanggar salah satu persyaratan saja, maka dia akan dieksekusi sesuai yang aku katakan, masukkan semua ini ke dalam kontrak."
Pengacara Wang mengangguk dan menulis dengan serius.
Decky tidak tahu mengapa kakek harus mensyaratkan semua ini, semua persyaratan itu membatasi kebebasannya dan mengikatnya pada wanita yang paling dia benci.
Jika ini benar-benar terjadi, dia tidak akan pernah bisa memberi kompensasi kepada Yuli, selama dia bersama dengan Yuli, maka dia harus membayar harga dan diusir dari Keluarga Leng.
Dia tahu bahwa kakek ingin melindungi Sifa, tetapi dia tidak menyangka kakek akan menggunakan cara ini untuk membantu wanita yang dibencinya ini.
Mendengar pengumuman Tuan Besar Leng, ayahnya Decky sangat setuju, tetapi ibunya Decky tidak bisa duduk diam lagi.
Dia berdiri dan berterus terang, "Ayah, tidakkah persyaratan ayah mengekang Decky terlalu ketat?"
Tuan Besar Leng merendahkan suara, "Kalau aku tidak mengekangnya seperti ini, cucu menantu dan cicitku akan menderita, aku juga tidak punya pilihan, aku tidak takut ditertawai Pengacara Wang lagi, biar aku peringati kalian berdua, jangan harap untuk membawa Yuli ke keluarga ini, kecuali kalian memang tidak menginginkan harta."
Ibunya Decky tahu watak Tuan Besar Leng, karena dia telah mengambil keputusan seperti ini, maka dia pastinya bukan bertindak secara impulsif, melainkan telah merencanakannya sejak lama.
Mengenai permasalahan hari ini, dia tampak tidak berdaya, alhasil, dia menyalahkan semuanya pada Sifa, dia yakin pastinya Sifa yang membujuk Tuan Besar Leng untuk melakukan ini.
Setiap persyaratan Tuan Besar Leng menguntungkan Sifa, dia merasa tidak adil bagi putranya.
Dia tidak punya tempat untuk melampiaskan amarahnya, jadi dia tidak punya pilihan selain mengumpat: "Akhir-akhir ini pecundang yang selalu menang."
Tuan Besar Leng sudah menduga bahwa ibunya Decky bakal tidak senang, dia langsung berkata: "Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Sifa, Ini adalah keputusan yang aku buat setelah pertimbangan matang, aku berbuat demikian hanya untuk menjamin keselamatan mereka supaya mereka tidak dipersulit orang-orang yang bermain di belakang."
Usai itu, dia memberikan tatapan tidak puas kepada ibunya Decky.
Ibunya Decky ingin mengatakan sesuatu lagi, melihat tatapan Tuan Besar Leng, dia menelan kembali kata-katanya.
Saat ini, Decky juga sangat tidak puas, "Kakek, tindakan kakek sangat memaksa, Kakek jelas tahu bahwa hubungan saya dan Sifa sangat tidak memungkinkan untuk dilanjutkan, tapi kenapa kakek selalu ingin menyatukan kami berdua? Ini tidak bermanfaat baik terhadap saya dan dia, saya yakin saya bakal mengecewakan kakek."
“Kamu digoda oleh Yuli hingga kehilangan akal sehat, makanya kamu tidak bisa melihat kelebihan Sifa, Kakek melakukan ini agar kamu bisa mengetahui kebenaran, jangan terus-menerus membuat kesalahan, Kakek sangat sedih melihat hubungan kalian berdua menjadi seperti ini."
"Kakek, keputusanmu hari ini akan membuat saya lebih menderita."
"Pernahkah kamu berpikir untuk cicitku? Hanya kamu yang dapat memberi cicitku keluarga yang utuh, Kenapa kamu tidak bisa melepaskan semua dendam dan mencoba untuk menerima Sifa."
"Bagi bayi yang masih dibedung, dia tidak akan bahagia dengan hanya memiliki kasih sayang ibu tetapi tidak memiliki kasih sayang dari ayah, kamu tidak boleh begitu egois."
"Tapi .., Kakek, aku tidak menginginkan anak ini, Salah baginya untuk datang ke dunia ini."
"Dasar brengsek, Aku tidak peduli penyebab adanya anak ini, karena dia sudah datang ke dunia ini dan merupakan penerus Keluarga Leng, maka aku tidak akan membiarkan dia tinggal di luar dan tidak akan membiarkan dia menderita, dia layak mendapatkan apa pun yang dimiliki anak lain."
"Hidup sampai usia ini, kakek hanya punya satu keinginan ini, apakah kamu mau mengecewakan kakek?"
Raut muka Decky sangat jelek, dia berkata dengan tidak senang: "Tapi .., kakek tidak pernah memikirkan perasaan saya."
"Decky, jangan biarkan dirimu dibawa ke jalan yang menyimpang, Kakek tahu bagaimana perlakuan Sifa terhadapmu selama ini, ketulusannya padamu tidak bisa dipalsukan."
"Kakek, kakek ditipu oleh wanita ini, apa yang kakek lihat bukanlah kebenaran."
"Kakek telah hidup sekian lama dan akan segera bertemu hayat, jalan yang dilalui kakek lebih panjang dari kamu, pengalaman kakek juga lebih banyak daripada kamu, Kakek melakukan ini supaya kamu bisa mengenali fakta dan berhenti membuat kesalahan."
"Kakek, aku tidak pernah membuat kesalahan apa pun, wanita ini selalu berakting, kakek jangan percaya padanya."
Tatapan Tuan Besar Leng menjadi bengis, "Kalau kamu terus bertindak sesuai keinginanmu dan tidak mau mendengarkan orang lain, kamu akan menyesal suatu hari nanti."
Setelah berbicara, Tuan Besar Leng menoleh ke Pengacara Wang, “Jangan peduli apapun pendapat mereka, masalah ini diurus sesuai maksudku, jika dia langgar satu persyaratan saja, maka Sifa secara otomatis menjadi pewaris Keluarga Leng, tidak ada yang bisa mengubah hal ini."
Tuan Besar Leng mengatakan ini dengan nada yang sangat tinggi, tidak mentolerir bantahan dari siapa pun.
Temperamen dingin terpancar darinya dan menyebar ke semua orang ...
Ruang kerja menjadi hening.
Anak tersenyum bahagia di pelukan Sifa, saat dia senyum, dua lesung pipi muncul di kedua sisi pipinya, terlihat sangat comel.
Tangan kecilnya berayun-ayun, betisnya menendang-nendang ketika dia senang, dia tidak tahu bahwa hari ini kakeknya membuat keputusan penting yang mungkin akan mengubah hidupnya.
Dia bermain dengan polos di dalam pelukan ibu ...
Pengacara Wang mengetahui posisi Tuan Besar Leng di Keluarga Leng, keputusannya tidak bisa diganggu gugat, jadi, dia tentu membuat kontrak sesuai apa yang dimaksud Tuan Besar Leng.
Pengacara Wang sangat teliti, makanya Tuan Besar Leng amat mempercayainya.
Pada saat ini, setiap orang yang duduk di dalam ruangan memiliki pemikiran masing-masing.
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreySomeday Unexpected Love
AlexanderCantik Terlihat Jelek
SherinDiamond Lover
LenaKing Of Red Sea
Hideo TakashiCinta Yang Berpaling
NajokurataMy Only One
Alice SongSi Menantu Buta
DeddyMarriage Journey×
- Bab 1 : Kanker Lambung Stadium Terakhir
- Bab 2 : Kamu Kotor
- Bab 3 : Decky Menidurinya
- Bab 4 : Menghindar Bagaikan Ular Berbisa
- Bab 5 : Berikan Jantungku Kepadanya
- Bab 6 : Aku Merasa Aku Kotor !
- Bab 7 Transplantasi Dihentikan
- Bab 8 Hamil ?
- Bab 9 Anak Haram Siapa
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas Menjadi Seorang Ibu
- Bab 9 Aku Tidak Punya Rumah
- Bab 12 Hasil Terburuk
- Bab 13 Wanita Tidak Tahu Malu
- Bab 14 Wanitaku
- Bab 15 Itu Anakku
- Bab 16 Shen, Kamu Tidak Pantas!
- Bab 17 Berubah Seiring Berjalannya Waktu
- Bab 18 Orang Seperti Apa
- Bab 19 Tamu Yang Tiba-tiba Datang Tanpa Diundang
- Bab 20 Membusuk Di Sekitarku
- Bab 21 Sedikit Berubah
- Bab 22 Harapan Mendapatkan Kekecewaan
- Bab 23 Bersimpati
- Bab 24 Bertemu di Rumah Sakit Secara Tidak Sengaja
- Bab 25 Keadaan Darurat
- Bab 26 Wanita Kuat
- Bab 27 Tidak Boleh Mati!
- Bab 28 Terserah!
- Bab 29 Mengkhawatirkanku?
- Bab 30 Seperti Sepasang Suami Istri
- Bab 31 Curiga
- Bab 32 Aku Nyonya Leng
- Bab 33 Kamu Mengorok
- Bab 34 Bawa Masuk
- Bab 35 Isi Hati
- Bab 36 Aku Sudah Memperkerjakan Pembantu Untukmu
- Bab 37 Shen Yang Berbeda
- Bab 38 Pembukuan?
- Bab 39 Kamu Hari Ini Cantik Sekali
- Bab 40 Makan Malam Keluarga Leng
- Bab 41 Serangan Balik
- Bab 42 Wanita Dengan Dua Watak
- Bab 43 Kami Akan Berusaha
- Bab 44 Secercah Harapan, Beratus Kali Lipat Usaha
- Bab 45 Menjadi Asistennya?
- Bab 46 Wanita Ini Tidak Gampang
- Bab 47 Rumor
- Bab 48 Bercanda Berlebihan
- Bab 49 Jaga Dirimu Dengan Baik (1)
- Bab 50 Jaga Dirimu Dengan Baik (2)
- Bab 51 Wanita Cantik, Marsha
- Bab 52 Pria Munafik
- Bab 53 Biarkan Aku Menemanimu Di Saat Sedih
- Bab 54 Wanita Pemberani
- Bab 55 Dengan Begini Apakah Kita Sudah Menjadi Teman?
- Bab 56 Aku Akan Melindungimu Mulai Dari Sekarang
- Bab 57 Bukankah Kamu Suka Seperti Ini?
- Bab 58 Bisakah Kamu Membawakanku Pakaian
- Bab 59 Tidak Peduli Apa Tujuanmu, Kamu Telah Berhasil
- Bab 60 Momen Yang Memalukan
- Bab 61 Tetap Terasa Dingin
- Bab 62 Apakah Dia Telah Pergi?
- Bab 63 Cemburu
- Bab 64 Lihat Saja Pulang Nanti
- Bab 65 Semakin Menarik Semakin Berbahaya
- Bab 66 Kekecewaan Dan Keputusasaan Datang Dari Harapan
- Bab 67 Tolong aku!
- Bab 68 Situasi Berbahaya
- Bab 69 Pegang Erat Tanganku
- Bab 70 Wanita Bertekad Dengan Pisau
- Bab 71 Tuhan Tahu Betapa Khawatirnya Dia
- Bab 72 Perubahan Mendadak
- Bab 73 Aku Dan Dia Pilih Salah Satu
- Bab 74 Jangan Bergerak!
- Bab 75 Melepaskanmu
- Bab 76 Kamu Tidak Pantas Menyukai Dia!
- Bab 77 Niat Licik
- Bab 79 Dia Sedang Sakit, Penyakit Yang Tidak Dapat Disembuhkan
- Bab 79 Laras, Tolong Menjaga Rahasia Ini
- Bab 80 Kondisi Penyakit Semakin Memburuk
- Bab 81 Perhatian Yang Tiba-Tiba
- Bab 82 Kehangatan
- Bab 83 Gaun Motif Bintang
- Bab 84 Sangat Cocok Denganmu
- Bab 85 Penghargaan Untukmu!
- Bab 86 Pikiran Ariana
- Bab 87 Lebih Perhatian Dari Dirinya Sendiri?
- Bab 88 Pusat Perhatian Semua Orang
- Bab 89 Tubuhmu Begitu Jujur?
- Bab 90 Beri Kesempatan?
- Bab 91 Mau Jadi Wanita Sejatiku?
- Bab 92 Wanita Yang Sedang Jatuh Cinta Memang Berbeda
- Bab 93 Hidup yang Didambakan
- Bab 94 Ngambek?
- Bab 95 Bagaimana Menghadapinya
- Bab 96 Tidak Ada Yang Lebih Mencintaimu Daripada Aku
- Bab 97 Merebut Wanita Orang Lain
- Bab 98 Harus Memperlakukannya Dengan Baik
- Bab 99 Pelecehan Seksual Dan Kekerasan
- Bab 100 Luka Hati
- Bab 101 Masalah Ini Tidak Begitu Sederhana
- Bab 102 Takut Akan Kepergiannya Yang Mendadak
- Bab 103 Kamu Suka Dia Kan?
- Bab 104 Aku Tidak Mau Bermain-Main Lagi
- Bab 105 Aku Jatuh Cinta Dengannya, Apakah Ada Yang Salah?
- Bab 106 Perjanjian Perceraian
- Bab 107 Ayo Kita Mulai Dari Awal Hubungan Kita?
- Bab 108 Selama Aku Ingin Kamu Milikku, Maka Kamu Hanya Bisa Jadi Milikku
- Bab 109 Kalau Merindukannya, Harusnya Pergi Langsung Menemuinya Tidak Peduli Seberapa Jauh Itu
- Bab 110 Aku Hanya Mencintai Satu Pria
- Bab 111 Gunung Es Ribuan Tahun Telah Meleleh?
- Bab 112 Romantis
- Bab 113 Sifa, Wanitaku
- Bab 114 Tidakkah Harus Memberiku Penghargaan?
- Bab 115 Takut Semua Ini Hanyalah Mimpi
- Bab 116 Penurunan Suhu Secara Tiba-tiba
- Bab 117 Mengibaskan Ekor
- Bab 118 Dia Tidak Bisa
- Bab 119 Mengapa Dia Melakukan Ini
- Bab 120 Cemburu
- Bab 121 Mengambil Inisiatif
- Bab 122 Perasaan Bukan Sesuatu Yang Dapat Dikendalikan
- Bab 123 Benar-Benar Menganggap Dirimu Sebagai Anak Dari Keluarga An
- Bab 124 Aku Tidak Akan Meremehkan Seseorang Sepertimu
- Bab 125 Memasuki Ranah Hiburan
- Bab 126 Status Sosial
- Bab 127 Sekolah Akting
- Bab 128 Cari Masalah?
- Bab 129 Kesempatan Membuktikan Diri
- Bab 130 Membentuk Tim Proyek
- Bab 131 Tidak Akan Melupakan Pelajaran
- Bab 132 Kura-kura Tua Akhirnya Berubah Cerdas
- Bab 133 Membuat Rencana Baru
- Bab 134 Mengambil Langkah Yang Tidak Biasa
- Bab 135 Bermain Dengan Api
- Bab 136 Apa Kamu Merindukan Aku ?
- Bab 137 Kebuntuan Investigasi
- Bab 138 Kekalahan
- Bab 139 Bisa Terpikirkan Aku, Itu Sudah Cukup
- Bab 140 Pertikaian Yang Jelas Sekali
- Bab 141 Tidak Kenal Akrab
- Bab 142 Kemunculan Yang Mengejutkan
- Bab 143 Kehangatan Sementara
- Bab 144 Krisis
- Bab 145 Menyelamatkan Korban
- Bab 146 Juna Lai
- Bab 147 Kamu Adalah Ayah Yang Baik
- Bab 148 Penyelidikan
- Bab 149 Kebenaran
- Bab 150 Keputusan Akhir
- Bab 151 Serangan Balik Yang Kuat
- Bab 152 Tertawalah Kalau Senang
- Bab 153 Bisakah Kamu Membantuku
- Bab 154 Apa Pun Yang Terjadi, Tolong Selamatkan Anakku
- Bab 155 Punya Hak Apa Kamu
- Bab 156 Jangan Mati Di Dalam Mobilku!
- Bab 157 Kabar Baik
- Bab 158 Kamu Tunggu Saja!
- Bab 159 Beritahu Aku Kalau Itu Bukan Sungguhan
- Bab 160 Pria Lain
- Bab 161 Kamu Coba Saja
- Bab 162 Perang Dingin
- Bab 163 Rasa Cemburu Yang Berlebihan
- Bab 164 Jangan Lupa Masalah Sebelumnya
- Bab 165 Sayang, Santai saja
- Bab 166 Kesempatan Yang Bisa Disembuhkan Dari Penyakit
- Bab 167 Selamat Ulang Tahun
- Bab 168 Rencana
- Bab 169 Rencana (2)
- Bab 170 Meskipun Tidak Percaya
- Bab 171 Aku Berharap Kamu Mati
- Bab 172 Badai Rumor
- Bab 173 Dia Yang Tidak Normal
- Bab 174 Perjanjian Perceraian
- Bab 175 Menginginkannya dengan Ganas
- Bab 176 Anakku ...
- Bab 178 Apakah Kondisi Ini Bisa Membaik?
- Bab 179 Gangguan Tanpa Henti
- Bab 180 Tidak Menghalangimu!
- Bab 181 Roda Berputar
- Bab 182 Apakah Kamu Orang Dunia Hiburan!
- Bab 183 Sadar Sepenuhnya
- Bab 184 Pergi
- Bab 185 Awalan Baru
- Bab 186 Masa Lalu Yang Tidak Bisa Dikenang
- Bab 187 Bangun
- Bab 188 Curhat
- Bab 189 Marsha Pergi
- Bab 190 Tindakan Kecil
- Bab 191 Terekspos
- Bab 192 Mencari Kesempatan
- Bab 193 Selalu Merindukannya
- Bab 194 Aku Ingin Dia Mati
- Bab 195 Sherly
- Bab 196 Pernah Mencintainya
- Bab 197 Menutup Pameran Lukisan
- Bab 198 Berangkat Ke Amerika Serikat
- Bab 199 Gerakan Janin
- Bab 200 Perhatian Hendi
- Bab 201 Sama Sekali Tidak Tahu Pameran Lukis Ditutup
- Bab 202 Diam-Diam Menyelidiki
- Bab 203 Menuju Apartemen
- Bab 204 Yuli Sakit Parah
- Bab 205 Menerima Pukulan
- Bab 206 Tidak Bisa Menghadapi Tekanan
- Bab 208 Tekanan Sifa
- Bab 208 Mendatangi
- Bab 209 Terpancing Emosi
- Bab 211 Kecemasan
- Bab 212 Kabar Mendadak
- Bab 213 Perasaan Bertentangan
- Bab 213 Penyebaran Sel Kanker
- Bab 214 Pertahanan Satu-Satunya
- Bab 215 Kedatangan Decky
- Bab 217 Tubuh Yang Lemah
- Bab 218 Kemarahan Yang Tidak Terkendali
- Bab 219 Diri Yang Tidak Berdaya
- Bab 219 Tubuh Lemah
- Bab 220 Memberi Tugas Secara Rahasia
- Bab 221 Menjaga Sepenuh Hati
- Bab 222 Menerima Pengobatan
- Bab 223 Mengatur Secara Rahasia
- Bab 224 Mengenang Masa Kecil
- Bab 225 Mendadak Pulang
- Bab 226 Bertemu Yuli
- Bab 227 Suasana yang Menekan
- Bab 228 Mengetahui Balas Dendam Dari Hendi
- Bab 229 Kerahasiaan Laras
- Bab 230 Kabar Baik Mendadak
- Bab 231 Yuli Akan Segera Bangun
- Bab 232 Ariana Memicu Keributan Besar
- Bab 233 Menjerat Tanpa Akhir
- Bab 234 Melihat Trik Licik Ariana
- Bab 235 Kabar Baik
- Bab 236 Insiden Ariana
- Bab 237 Yuli Bangun
- Bab 238 Mendapatkan Tanggapan
- Bab 239 Minta Enam Milyar
- Bab 240 Sudah Boleh Pulang
- Bab 241 Terus Berpikir
- Bab 242 Kembali Normal
- Bab 243 Panggilan Telepon Dari Ibu Leng
- Bab 244 Ketenangan Yang Akan Segera Hancur
- Bab 245 Tidak Ingin Membebani Hendi
- Bab 246 Kabar Baik Yang Tiba-Tiba Datang
- Bab 247 Dipaksa Kembali
- Bab 248 Diantar Lagi Ke Gerbang Pintu Rumah Keluarga Leng
- Bab 249 Hendi Mencari Dengan Sangat Panik
- Bab 250 Menanyakan Dan Menyalahkan
- Bab 251 Mendapat Saham
- Bab 252 Bertengkar
- Bab 253 Mengingat Masa Lalu
- Bab 254 Kekecewaan Tidak Berujung
- Bab 255 Menyewa Rumah Di Luar
- Bab 256 Bertemu Dengan Laras
- Bab 257 Hendi Kembali
- Bab 258 Tragedi
- Bab 259 Mengubah Pemikiran
- Bab 260 Pertemuan Yang Canggung
- Bab 262 Benar-Benar Kehilangan Harapan
- Bab 262 Sengketa Di Ruang Tamu
- Bab 264 Jatuh
- Bab 265 Mencoba Membuat Tuduhan Palsu
- Bab 266 Pertengkaran Antar Teman Baik
- Bab 267 Pikiran Yang Jahat
- Bab 268 Dia Sedang Berbohong
- Bab 269 Melakukan Kepalsuan
- Bab 270 Damai
- Bab 271 Tes DNA
- Bab 272 Ayo Bicarakan Ini Denganku
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Dilema
- Bab 275 Dilema
- 276 Menolak Cek
- 277 Berkomunikasi dengan Kakek
- BAB 278 Kecewa
- 279 Dalam Suasana Hati yang Buruk
- Bab 280 Bertemu Hendi Di Bar
- Bab 281 Main Tangan
- Bab 282 Kembali Ke Rumah Keluarga Leng
- Bab 283 Punya Pemikiran Masing-masing
- Bab 284 Diperingatkan
- Bab 285 Tidak Boleh Mengalah
- Bab 286 Dikalahkan
- Bab 287 Tidak Puas
- Bab 288 Kekhawatiran
- Bab 289 Diskusi Tak Berhasil
- Bab 290 Rapat di Ruang Kerja
- Bab 291 Tiga Persyaratan
- Bab 292 Mengikat
- Bab 293 Pembagian Warisan
- Bab 294 Mengobrol Secara Terbuka