Marriage Journey - Bab 39 Kamu Hari Ini Cantik Sekali

Setelah masalah ini berlalu, Decky yang sebelumnya selalu pulang tepat waktu juga tidak ada jejak lagi, dalam sekejap kembali seperti dulu, sedikitpun tidak berubah.

Yang tidak sama adalah, sebelumnya, bibi pembantu yang Decky katakan sebelumnya kepada Sifa , di hari kedua datang tepat waktu ke villa.

Satu datang satu pergi, akhirnya Sifa juga mendapatkan teman bicara di rumah, bibi pembantu ini ekstrovert, sangat cocok berbicara dengan Sifa .

Sifa saat tidak ada pekerjaa langsung membawa bibi pembantu ke pinggiran laut berjalan-jalan, atauapun dengan bibi pembantu sama-sama keluar membeli sayur.

Bibi pembantu ini memberitahu Sifa kalau dirinya bermarga Wu, dirinya datang sendirian ke luar kota, di rumahnya masih ada sekeluarga yang tua dan yang muda jadi memilih datang kemari, dirinya tidak ada kemampuan apapun, hanya bisa mengerjakan sedikit pekerjaan rumah dan menjaga orang.

Sifa memberikan sebuah kunci disina kepada bibi Wu, dengan tersenyum berkata kepada bibi Wu: "Kedepannya anggap saja sini adalah rumah sendiri, aku ini tidak ada keanehan apapun."

Bibi Wu mengangguk, dirinya sudah lama menjadi pembantu, pertama kalinya melihat majikan perempuan yang sangat mudah didekati, Sifa tampaknya masih muda, tapi malah sudah menikah.......

Sifa membawa bibi Wu berkeliling, mengenali lingkungan sekitar, hanya berdiri di kamar Decky .

Setelah berpikir memutarkan badannya, wajahnya tersenyum kecut: "Disini adalah ruangan terlarang di rumah ini, tidak perlu masuk membersihkan, kalau ada keperluan, aku akan memberitahu padamu, tapi tidak ada izin tidak boleh masuk."

Bibi Wu mengangguk dengan sedikit curiga, mengikuti di belakang Sifa dengan serius mendengar perkataan Sifa .

Sejak bibi Wu datang, Sifa tidak sebosan dulu lagi, dia menjadi lebih santai,

Masakan bibi Wu enak sekali, sebelumnya Laras sudah berpesan kalau Sifa hamil, harus membuatkan makanan yang lebih bergizi.

Bibi Wu setiap hari akan membuatkan sup, Sifa menganggap bibi Wu seperti teman, kalau tidak ada urusan akan berceloteh dan mengobrol dengan bibi Wu.

Saat ini telepon di villa berdering, Sifa mengerutkan keningnya, orang yang tau nomor telepon villa ini tidak banyak.

Selain Decky , hanya orang keluarga Leng saja, bibi Wu ingin berdiri pergi menjawab, Sifa tersenyum menggeleng menghentikan bibi Wu.

Bibi Wu dengan peka berhenti di tempatnya, Sifa dengan cepat berjalan ke arah telepon, dengan berhati-hati menjawab telepon.

"Halo!" Sifa menjawab dengan lembut.

Langsung terdengar suara dari ujung telepon: " Sifa , malam ini kami membuat sebuah acara makan malam, kamu ingat datang dengan Decky , aku sudah memberitahunya."

Kakek Leng berkata dengan tersenyum, di keluarga Leng, selain kakek Leng dan nenek Leng yang lebih baik padanya, orang lainnya setiap kali akan membuatnya malu di hadapan publik.

Sifa langsung menjawab dengan tersenyum: "Baik, kakek, kami akan datang lebih cepat."

Kakek cepat sekali memutuskan panggilannya, Sifa yang tadi masih tersenyum, setelah meletakkan teleponnya, wajahnya langsung suram.

Bukannya dia tidak suka kakek nenek, malah sebaliknya dia paling menyukai kakek dan nenek, tapi memikirkan setelah pulang nanti, orang keluarga Leng pasti akan membuatnya malu.

Memikirkan ini, Sifa tanpa alasan merasakan khawatir, bibi Wu melihat keanehan Sifa , tidak mengatakannya lagi, membalikkan badannya pergi ke dapur.

Sifa berdiri lama sekali di sebelah telepon, akhirnya baru dengan ragu mengambil handphonenya sendiri, menelepon Decky .

Sifa menggenggam kuat handphonenya, hatinya berdetak cepat, merasakan detik selanjutnya jantungnya seperti akan keluar.

Handphone terus berdering 'tut', tapi tidak ada yang menjawab, terakhirnya terdengar suara wanita, maaf, nomor tujuan ini tidak bisa dihubungi.

Sifa sedikit kecewa, dengan tidak bertenaga menjatuhkan tangannya, karena masalah itu dia saja sudah kembali, sekarang sudah tidak ingin menjawab teleponnya lagi ya?

Sifa sedikit tidak senang, melihat waktu, lalu berjalan ke kamarnya, mulai memilih pakaian untuk malam ini.

Sebelumnya Decky mengkritik dirinya tidak bisa berdandan, menyuruh orang membuat beberapa gaun pesta, agar tidak membuatnya malu saat menghadiri pesta.

Sifa melihat kesana kemari, memilih sebuah gaun berwarna hitam, gaunnya panjang sekali sampai ke lutut, bagian pundak atasnya terbuka, bagian dada semuanya tertutup.

Sebenarnya dirinya tidak menyukai baju yang terlalu terbuka, ditambah dia sekarang sudah hamil, cuaca beberapa hari ini juga bukan bagus sekali, lebih baik membuat tubuhnya hangat lebih penting.

Sifa merapikan rambutnya, dengan sederhanamenyisirnya, lalu diikat menjadi bunga, ditambah pita bintang berwarna perak.

Setelah berdandan sederhana, memakai dress yang tidak pernah dia pakai.

Dress itu cocok sekali di tubuh Sifa , bagian dada dan pinggang semuanya kebetulan cocok.

Sifa memang sangat kurus ditambah dengan kehamilan dan sakit yang menguras berat badan tubuhnya, seluruh orangnya tampak lebih kurus dan lemah.

Untungnya bagian dada bisa menahan dengan sempurna, dress hitam lebih menonjolkan kulit Sifa yang putih, ditambah dengan heels berwarna perak.

Dia tampak cantik sekali, Sifa sengaja memilih sebuah jas luar berwarna hitam, bertengger pada pundaknya.

Baru saja trun, langsung melihat bibi Wu yang buru-buru berjalan ke ruang tamut, melihat dandanan Sifa yang tak biasanya hari ini.

Bibi Wu juga terkejut sampai membuka mulutnya, melihat Sifa dan berkata: "Nona, kamu cantik sekali!"

Sifa sedikit malu dan menundukkan kepalanya: "Be....benarkah?"

Bibi Wu langsung mengangguk, dirinya sudah pernah melayani sangat banyak nona, tapi pertama kalinya melihat orang yang begitu mengejutkan.

Bibi Wu membutuhkan waktu yang lama baru kembali normal, berkata kepada Sifa : "Nona, tuan muda Laras sudah menunggumu diluar."

Sifa sedikit terkejut, Laras datang menjemputnya, mungkin Decky yang menyuruhnya.

Memikirkan ini, wajah Sifa yang kaku sepanjang sore langsung memunculkan senyuman.

Dia mengangguk, melihat bibi Wu sambil berkata: "Malam ini aku akan pulang lebih lama, kamu tidak perlu menungguku, istirahatlah." Setelah selesai mengatakannya, langsung berjalan keluar.

Sifa dengan hati-hati mengangkat dressnya berjalan ke arah Laras, Laras melihat Sifa berjalan ke arahnya.

Dirinya sedikit terbengong, dia bukan pertama kalinya melihat Sifa , tapi wanita ini selalu memberinya perasaan yang kaget.

Sifa berjalan selangkah demi selangkah ke arah Laras, dirinya mengangkat dress, mirip sekali dengan gadis yang muncul di mimpinya.

Sifa yang hari ini, sungguh cantik sekali!

Mendengar suara langkah Sifa yang semakin mendekat, Laras baru sadar kembali, langsung berjalan kedepan, membantu Sifa mengankat dress berjalan ke dalam mobil,

Dengan sangat gentle membukakan pintu mobil dan membantu Sifa masuk ke dalam mobil, Sifa dengan tersenyum dan mengangguk berterimakasih.

Laras tersenyum kembali, meskipun biasanya mereka tidak banyak berkontak juga tidak begitu akrab, tapi masih tidak bisa menahan memuji kecantikan Sifa .

"Kamu hari ini tampak sangat cantik!"

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu