Marriage Journey - Bab 192 Mencari Kesempatan
Saras membuka matanya lebar-lebar, kemudian dia menatap Laras dan Gustian, emosinya sepertinya sudah tidak terkendali "Mengapa aku harus pergi dari sini? Mengapa?"
"Apa yang baik dari wanita itu, mengapa kalian semua berbicara untuknya? Mengapa? Semua orang itu sama, mengapa kalian memperlakukanku seperti ini?"
Saras berteriak keras pada Gustian dan Laras, Marsha yang berdiri di samping tidak berbicara, bagaimanapun juga, masalah ini tidak ada hubungannya dengan dia.
Mata Laras merah, dia melangkah maju, kemudian meraih kerah Saras, dia mengertakkan gigi dan berkata "Aku beritahu kamu, kamu harus bersyukur bahwa Sifa tidak terjadi apa-apa pada saat itu, jika Sifa terjadi sesuatu, aku pasti tidak akan mengampunimu."
Saras merasa tidak nyaman, dia tidak bisa bernapas dan wajahnya memerah.
Gustian bergegas untuk memisahkan Saras dan Laras "Sekarang sudah tidak ada gunanya mengatakan ini, semua sudah berlalu, aku berharap kamu dapat berhenti di sini."
Gustian menatap Saras dan berkata, tatapannya penuh dengan jijik, dia tidak menyangka bahwa gadis yang selalu patuh akan menjadi tipe orang yang paling dia benci.
Marsha melangkah maju, menatap Saras dan berkata dengan marah "Aku beritahu kamu, jika aku sebelumnya tahu bahwa kamu yang melukai Sifa, maka begitu aku melihat sekali, aku akan memukulmu sekali, aku tidak keberatan membayar biaya pengobatanmu."
Saras melihat semua yang ada di depannya ini, kemudian dia langsung tertawa dingin.
Dia tumbuh di bawah bimbingan ayahnya sejak dia masih kecil. Ayah berkata kepadanya bahwa dia harus belajar bersabar dan berpura-pura bodoh ketika tinggal di Keluarga An.
Tapi apa yang dia dapatkan setelah bersabar sekian lama adalah semua orang menghina dan mengabaikannya.
Saras tertawa keras "Oh ya? Kalau begitu, mari kita melihat bagaimana akhirnya nanti."
Setelah Saras selesai berbicara, dia segera berbalik dan berjalan ke satu sisi, dia benar-benar tidak ingin tinggal di sini lagi.
Setelah Saras pergi, Laras sepertinya telah kehilangan rohnya, dia duduk di kursi dan tidak bergerak sama sekali.
Gustian tahu bahwa Laras sedang menyalahkan dirinya dan merasa bahwa semua situasi Laras saat ini dikarenakan kelalaiannya sendiri.
Gustian melangkah maju, mengulurkan tangan dan dengan lembut menepuk bahu Laras "Tidak apa-apa, semuanya sudah berlalu, yang penting adalah Sifa sekarang baik-baik saja."
Setelah kejadian itu, Saras sudah lama tidak muncul di depan Laras.
Saras bahkan jarang kembali ke Keluarga An dan Laras juga tidak terlalu memperhatikan masalah ini.
Di bawah pengaturan Gustian dan Laras, Marsha bekerja sebagai bawahan Laras, pekerjaannya sama seperti sebelumnya ketika bekerja sebagai bawahan Laras, sehingga pekerjaan tersebut cukup mudah bagi Marsha.
Akhir-akhir ini, Decky selalu berada di perusahaan, dia tidak pernah menanyakan hal tentang Sifa.
Decky akan memikirkan Sifa ketika dia tidak memiliki pekerjaan dan selama dia memikirkan wanita tersebut, dia bisa membayangkan bagaimana semua orang menggosipkan bahwa dia telah diselingkuhi.
Decky telah berusaha keras untuk tidak terlalu memikirkannya, tetapi selama dia melihat sesuatu yang berhubungan dengan Sifa atau terjadi hal-hal tertentu, dia selalu mengingat kembali masa lalu.
Orang-orang dalam keluarga selalu membicarakan tentang Decky, mereka berkata bahwa pada saat itu Decky pasti telah disihir oleh wanita tersebut, sehingga Decky tidak pernah kembali ke rumah.
Dia juga tidak pernah pergi ke apartemen yang pernah dikunjungi Sifa sebelumnya.
Bagaimanapun juga, di situ masih ada bau dirinya dan wanita tersebut.
Dan dia juga tidak pernah kembali ke villanya sendiri, jadi Decky tinggal di presidential suite hotel selama ini.
Meskipun kamar hotel tidak sehangat di rumah, tetapi Decky sudah lama terbiasa dengan kehidupan seperti itu.
Urusan dalam negeri sudah stabil untuk sementara waktu, tetapi sejak Laras meninggalkan PT Leng, banyak rantai Keluarga An yang berhubungan atau dioperasikan oleh PT Leng sebelumnya telah putus.
Bagaimanapun juga, alasan Laras berada di PT Leng adalah karena Keluarga An ingin melindungi dana dan rantai sumbernya sendiri.
Sekarang, begitu Laras pergi, hampir semua rantai yang berhubungan dengannya putus, jadi PT Leng hanya bisa pergi mencari sumber sendiri.
Ini merupakan kerugian bagi PT Leng, tapi kondisi Keluarga An juga tidak lebih baik.
Bagaimanapun juga, PT Leng adalah perusahaan besar yang telah bekerja sama dengannya selama bertahun-tahun, begitu putus kerjasama secara mendadak, pendapatan Keluarga An akan sangat berkurang.
Baru-baru ini, Ariana adalah salah satu artis yang paling populer di industri hiburan. Bagaimanapun juga, setelah kejadian Decky dan Sifa, Ariana bisa dikatakan sebagai populer, Ariana yang awalnya sudah berada di puncak, begitu dipengaruhi oleh hal tersebut, dia segera dikenal oleh banyak orang dalam sekejap, tapi Saras malah tidak pernah muncul lagi setelah kejadian terakhir kali.
Ariana sangat bangga, setelah mengalahkan Sifa, dia juga secara langsung menyelesaikan Saras yang dia paling membencinya, sekarang posisinya di industri hiburan sudah tidak dapat diguncang oleh siapapun.
Selama Ariana memikirkan hal ini, dia tidak bisa berhenti tertawa.
Baru-baru ini, Ariana sedang mencari kesempatan untuk mendekati Decky, dia yakin setelah Sifa tidak berada di sisi Decky, dia dapat dengan mudah mendapatkan Decky, Decky adalah seorang pria, keterampilan Ariana membuat pria jatuh cinta padanya dan tekniknya di tempat tidur masih lumayan terkenal di industri ini.
Tapi baru-baru ini, dia belum bisa menemukan kesempatan, Decky tidak pernah pergi ke mana-mana dan menghabiskan sepanjang hari di hotel, identitasnya saat ini tidak cocok untuk pergi ke tempat mencolok seperti hotel.
Dan baru-baru ini juga tidak ada pertemuan bisnis. Setelah kejadian Sifa, PT Leng dalam tahap perbaikan, Decky menghabiskan sebagian besar waktunya di perusahaan.
Ariana sama sekali tidak bisa menemukan waktu atau kesempatan untuk bertemu Decky.
Tapi meskipun begitu, Ariana masih sedang memikirkan solusi, kesempatan ini adalah waktu paling berharga untuk dirinya.
Sifa tidak bersama Decky sekarang dan Sifa telah bercerai dengan Decky.
Jika dia tidak mengatur waktu dengan baik, mungkin orang lain akan merebut kesempatannya ini, kalau begitu, dia akan kehilangan lebih banyak dari apa yang telah dia dapatkan.
Ariana bukanlah orang bodoh, dia mengerti hal-hal seperti ini.
Sifa berbaring di ranjang rumah sakit dan terus menatap cairan di tangannya, dia berharap cairan tersebut bisa menetes dengan cepat.
Di bawah ekspektasi Sifa, cairan tersebut akhirnya habis menetes dan perut Sifa semakin membesar.
Pada saat ini, sudah banyak perawat yang mulai menamai anaknya.
Semua orang mulai menebak apakah ini adalah anak laki-laki atau perempuan.
Sifa tidak peduli tentang hal tersebut, dia tidak peduli apakah anaknya adalah anak laki-laki atau perempuan.
Dia hanya berharap anaknya sehat setelah melahirkan.
Novel Terkait
Harmless Lie
BaigeUnplanned Marriage
MargeryHidden Son-in-Law
Andy LeeInnocent Kid
FellaDemanding Husband
MarshallAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMarriage Journey×
- Bab 1 : Kanker Lambung Stadium Terakhir
- Bab 2 : Kamu Kotor
- Bab 3 : Decky Menidurinya
- Bab 4 : Menghindar Bagaikan Ular Berbisa
- Bab 5 : Berikan Jantungku Kepadanya
- Bab 6 : Aku Merasa Aku Kotor !
- Bab 7 Transplantasi Dihentikan
- Bab 8 Hamil ?
- Bab 9 Anak Haram Siapa
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas Menjadi Seorang Ibu
- Bab 9 Aku Tidak Punya Rumah
- Bab 12 Hasil Terburuk
- Bab 13 Wanita Tidak Tahu Malu
- Bab 14 Wanitaku
- Bab 15 Itu Anakku
- Bab 16 Shen, Kamu Tidak Pantas!
- Bab 17 Berubah Seiring Berjalannya Waktu
- Bab 18 Orang Seperti Apa
- Bab 19 Tamu Yang Tiba-tiba Datang Tanpa Diundang
- Bab 20 Membusuk Di Sekitarku
- Bab 21 Sedikit Berubah
- Bab 22 Harapan Mendapatkan Kekecewaan
- Bab 23 Bersimpati
- Bab 24 Bertemu di Rumah Sakit Secara Tidak Sengaja
- Bab 25 Keadaan Darurat
- Bab 26 Wanita Kuat
- Bab 27 Tidak Boleh Mati!
- Bab 28 Terserah!
- Bab 29 Mengkhawatirkanku?
- Bab 30 Seperti Sepasang Suami Istri
- Bab 31 Curiga
- Bab 32 Aku Nyonya Leng
- Bab 33 Kamu Mengorok
- Bab 34 Bawa Masuk
- Bab 35 Isi Hati
- Bab 36 Aku Sudah Memperkerjakan Pembantu Untukmu
- Bab 37 Shen Yang Berbeda
- Bab 38 Pembukuan?
- Bab 39 Kamu Hari Ini Cantik Sekali
- Bab 40 Makan Malam Keluarga Leng
- Bab 41 Serangan Balik
- Bab 42 Wanita Dengan Dua Watak
- Bab 43 Kami Akan Berusaha
- Bab 44 Secercah Harapan, Beratus Kali Lipat Usaha
- Bab 45 Menjadi Asistennya?
- Bab 46 Wanita Ini Tidak Gampang
- Bab 47 Rumor
- Bab 48 Bercanda Berlebihan
- Bab 49 Jaga Dirimu Dengan Baik (1)
- Bab 50 Jaga Dirimu Dengan Baik (2)
- Bab 51 Wanita Cantik, Marsha
- Bab 52 Pria Munafik
- Bab 53 Biarkan Aku Menemanimu Di Saat Sedih
- Bab 54 Wanita Pemberani
- Bab 55 Dengan Begini Apakah Kita Sudah Menjadi Teman?
- Bab 56 Aku Akan Melindungimu Mulai Dari Sekarang
- Bab 57 Bukankah Kamu Suka Seperti Ini?
- Bab 58 Bisakah Kamu Membawakanku Pakaian
- Bab 59 Tidak Peduli Apa Tujuanmu, Kamu Telah Berhasil
- Bab 60 Momen Yang Memalukan
- Bab 61 Tetap Terasa Dingin
- Bab 62 Apakah Dia Telah Pergi?
- Bab 63 Cemburu
- Bab 64 Lihat Saja Pulang Nanti
- Bab 65 Semakin Menarik Semakin Berbahaya
- Bab 66 Kekecewaan Dan Keputusasaan Datang Dari Harapan
- Bab 67 Tolong aku!
- Bab 68 Situasi Berbahaya
- Bab 69 Pegang Erat Tanganku
- Bab 70 Wanita Bertekad Dengan Pisau
- Bab 71 Tuhan Tahu Betapa Khawatirnya Dia
- Bab 72 Perubahan Mendadak
- Bab 73 Aku Dan Dia Pilih Salah Satu
- Bab 74 Jangan Bergerak!
- Bab 75 Melepaskanmu
- Bab 76 Kamu Tidak Pantas Menyukai Dia!
- Bab 77 Niat Licik
- Bab 79 Dia Sedang Sakit, Penyakit Yang Tidak Dapat Disembuhkan
- Bab 79 Laras, Tolong Menjaga Rahasia Ini
- Bab 80 Kondisi Penyakit Semakin Memburuk
- Bab 81 Perhatian Yang Tiba-Tiba
- Bab 82 Kehangatan
- Bab 83 Gaun Motif Bintang
- Bab 84 Sangat Cocok Denganmu
- Bab 85 Penghargaan Untukmu!
- Bab 86 Pikiran Ariana
- Bab 87 Lebih Perhatian Dari Dirinya Sendiri?
- Bab 88 Pusat Perhatian Semua Orang
- Bab 89 Tubuhmu Begitu Jujur?
- Bab 90 Beri Kesempatan?
- Bab 91 Mau Jadi Wanita Sejatiku?
- Bab 92 Wanita Yang Sedang Jatuh Cinta Memang Berbeda
- Bab 93 Hidup yang Didambakan
- Bab 94 Ngambek?
- Bab 95 Bagaimana Menghadapinya
- Bab 96 Tidak Ada Yang Lebih Mencintaimu Daripada Aku
- Bab 97 Merebut Wanita Orang Lain
- Bab 98 Harus Memperlakukannya Dengan Baik
- Bab 99 Pelecehan Seksual Dan Kekerasan
- Bab 100 Luka Hati
- Bab 101 Masalah Ini Tidak Begitu Sederhana
- Bab 102 Takut Akan Kepergiannya Yang Mendadak
- Bab 103 Kamu Suka Dia Kan?
- Bab 104 Aku Tidak Mau Bermain-Main Lagi
- Bab 105 Aku Jatuh Cinta Dengannya, Apakah Ada Yang Salah?
- Bab 106 Perjanjian Perceraian
- Bab 107 Ayo Kita Mulai Dari Awal Hubungan Kita?
- Bab 108 Selama Aku Ingin Kamu Milikku, Maka Kamu Hanya Bisa Jadi Milikku
- Bab 109 Kalau Merindukannya, Harusnya Pergi Langsung Menemuinya Tidak Peduli Seberapa Jauh Itu
- Bab 110 Aku Hanya Mencintai Satu Pria
- Bab 111 Gunung Es Ribuan Tahun Telah Meleleh?
- Bab 112 Romantis
- Bab 113 Sifa, Wanitaku
- Bab 114 Tidakkah Harus Memberiku Penghargaan?
- Bab 115 Takut Semua Ini Hanyalah Mimpi
- Bab 116 Penurunan Suhu Secara Tiba-tiba
- Bab 117 Mengibaskan Ekor
- Bab 118 Dia Tidak Bisa
- Bab 119 Mengapa Dia Melakukan Ini
- Bab 120 Cemburu
- Bab 121 Mengambil Inisiatif
- Bab 122 Perasaan Bukan Sesuatu Yang Dapat Dikendalikan
- Bab 123 Benar-Benar Menganggap Dirimu Sebagai Anak Dari Keluarga An
- Bab 124 Aku Tidak Akan Meremehkan Seseorang Sepertimu
- Bab 125 Memasuki Ranah Hiburan
- Bab 126 Status Sosial
- Bab 127 Sekolah Akting
- Bab 128 Cari Masalah?
- Bab 129 Kesempatan Membuktikan Diri
- Bab 130 Membentuk Tim Proyek
- Bab 131 Tidak Akan Melupakan Pelajaran
- Bab 132 Kura-kura Tua Akhirnya Berubah Cerdas
- Bab 133 Membuat Rencana Baru
- Bab 134 Mengambil Langkah Yang Tidak Biasa
- Bab 135 Bermain Dengan Api
- Bab 136 Apa Kamu Merindukan Aku ?
- Bab 137 Kebuntuan Investigasi
- Bab 138 Kekalahan
- Bab 139 Bisa Terpikirkan Aku, Itu Sudah Cukup
- Bab 140 Pertikaian Yang Jelas Sekali
- Bab 141 Tidak Kenal Akrab
- Bab 142 Kemunculan Yang Mengejutkan
- Bab 143 Kehangatan Sementara
- Bab 144 Krisis
- Bab 145 Menyelamatkan Korban
- Bab 146 Juna Lai
- Bab 147 Kamu Adalah Ayah Yang Baik
- Bab 148 Penyelidikan
- Bab 149 Kebenaran
- Bab 150 Keputusan Akhir
- Bab 151 Serangan Balik Yang Kuat
- Bab 152 Tertawalah Kalau Senang
- Bab 153 Bisakah Kamu Membantuku
- Bab 154 Apa Pun Yang Terjadi, Tolong Selamatkan Anakku
- Bab 155 Punya Hak Apa Kamu
- Bab 156 Jangan Mati Di Dalam Mobilku!
- Bab 157 Kabar Baik
- Bab 158 Kamu Tunggu Saja!
- Bab 159 Beritahu Aku Kalau Itu Bukan Sungguhan
- Bab 160 Pria Lain
- Bab 161 Kamu Coba Saja
- Bab 162 Perang Dingin
- Bab 163 Rasa Cemburu Yang Berlebihan
- Bab 164 Jangan Lupa Masalah Sebelumnya
- Bab 165 Sayang, Santai saja
- Bab 166 Kesempatan Yang Bisa Disembuhkan Dari Penyakit
- Bab 167 Selamat Ulang Tahun
- Bab 168 Rencana
- Bab 169 Rencana (2)
- Bab 170 Meskipun Tidak Percaya
- Bab 171 Aku Berharap Kamu Mati
- Bab 172 Badai Rumor
- Bab 173 Dia Yang Tidak Normal
- Bab 174 Perjanjian Perceraian
- Bab 175 Menginginkannya dengan Ganas
- Bab 176 Anakku ...
- Bab 178 Apakah Kondisi Ini Bisa Membaik?
- Bab 179 Gangguan Tanpa Henti
- Bab 180 Tidak Menghalangimu!
- Bab 181 Roda Berputar
- Bab 182 Apakah Kamu Orang Dunia Hiburan!
- Bab 183 Sadar Sepenuhnya
- Bab 184 Pergi
- Bab 185 Awalan Baru
- Bab 186 Masa Lalu Yang Tidak Bisa Dikenang
- Bab 187 Bangun
- Bab 188 Curhat
- Bab 189 Marsha Pergi
- Bab 190 Tindakan Kecil
- Bab 191 Terekspos
- Bab 192 Mencari Kesempatan
- Bab 193 Selalu Merindukannya
- Bab 194 Aku Ingin Dia Mati
- Bab 195 Sherly
- Bab 196 Pernah Mencintainya
- Bab 197 Menutup Pameran Lukisan
- Bab 198 Berangkat Ke Amerika Serikat
- Bab 199 Gerakan Janin
- Bab 200 Perhatian Hendi
- Bab 201 Sama Sekali Tidak Tahu Pameran Lukis Ditutup
- Bab 202 Diam-Diam Menyelidiki
- Bab 203 Menuju Apartemen
- Bab 204 Yuli Sakit Parah
- Bab 205 Menerima Pukulan
- Bab 206 Tidak Bisa Menghadapi Tekanan
- Bab 208 Tekanan Sifa
- Bab 208 Mendatangi
- Bab 209 Terpancing Emosi
- Bab 211 Kecemasan
- Bab 212 Kabar Mendadak
- Bab 213 Perasaan Bertentangan
- Bab 213 Penyebaran Sel Kanker
- Bab 214 Pertahanan Satu-Satunya
- Bab 215 Kedatangan Decky
- Bab 217 Tubuh Yang Lemah
- Bab 218 Kemarahan Yang Tidak Terkendali
- Bab 219 Diri Yang Tidak Berdaya
- Bab 219 Tubuh Lemah
- Bab 220 Memberi Tugas Secara Rahasia
- Bab 221 Menjaga Sepenuh Hati
- Bab 222 Menerima Pengobatan
- Bab 223 Mengatur Secara Rahasia
- Bab 224 Mengenang Masa Kecil
- Bab 225 Mendadak Pulang
- Bab 226 Bertemu Yuli
- Bab 227 Suasana yang Menekan
- Bab 228 Mengetahui Balas Dendam Dari Hendi
- Bab 229 Kerahasiaan Laras
- Bab 230 Kabar Baik Mendadak
- Bab 231 Yuli Akan Segera Bangun
- Bab 232 Ariana Memicu Keributan Besar
- Bab 233 Menjerat Tanpa Akhir
- Bab 234 Melihat Trik Licik Ariana
- Bab 235 Kabar Baik
- Bab 236 Insiden Ariana
- Bab 237 Yuli Bangun
- Bab 238 Mendapatkan Tanggapan
- Bab 239 Minta Enam Milyar
- Bab 240 Sudah Boleh Pulang
- Bab 241 Terus Berpikir
- Bab 242 Kembali Normal
- Bab 243 Panggilan Telepon Dari Ibu Leng
- Bab 244 Ketenangan Yang Akan Segera Hancur
- Bab 245 Tidak Ingin Membebani Hendi
- Bab 246 Kabar Baik Yang Tiba-Tiba Datang
- Bab 247 Dipaksa Kembali
- Bab 248 Diantar Lagi Ke Gerbang Pintu Rumah Keluarga Leng
- Bab 249 Hendi Mencari Dengan Sangat Panik
- Bab 250 Menanyakan Dan Menyalahkan
- Bab 251 Mendapat Saham
- Bab 252 Bertengkar
- Bab 253 Mengingat Masa Lalu
- Bab 254 Kekecewaan Tidak Berujung
- Bab 255 Menyewa Rumah Di Luar
- Bab 256 Bertemu Dengan Laras
- Bab 257 Hendi Kembali
- Bab 258 Tragedi
- Bab 259 Mengubah Pemikiran
- Bab 260 Pertemuan Yang Canggung
- Bab 262 Benar-Benar Kehilangan Harapan
- Bab 262 Sengketa Di Ruang Tamu
- Bab 264 Jatuh
- Bab 265 Mencoba Membuat Tuduhan Palsu
- Bab 266 Pertengkaran Antar Teman Baik
- Bab 267 Pikiran Yang Jahat
- Bab 268 Dia Sedang Berbohong
- Bab 269 Melakukan Kepalsuan
- Bab 270 Damai
- Bab 271 Tes DNA
- Bab 272 Ayo Bicarakan Ini Denganku
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Dilema
- Bab 275 Dilema
- 276 Menolak Cek
- 277 Berkomunikasi dengan Kakek
- BAB 278 Kecewa
- 279 Dalam Suasana Hati yang Buruk
- Bab 280 Bertemu Hendi Di Bar
- Bab 281 Main Tangan
- Bab 282 Kembali Ke Rumah Keluarga Leng
- Bab 283 Punya Pemikiran Masing-masing
- Bab 284 Diperingatkan
- Bab 285 Tidak Boleh Mengalah
- Bab 286 Dikalahkan
- Bab 287 Tidak Puas
- Bab 288 Kekhawatiran
- Bab 289 Diskusi Tak Berhasil
- Bab 290 Rapat di Ruang Kerja
- Bab 291 Tiga Persyaratan
- Bab 292 Mengikat
- Bab 293 Pembagian Warisan
- Bab 294 Mengobrol Secara Terbuka