Marriage Journey - Bab 179 Gangguan Tanpa Henti

Setelah Sifa Shen beristirahat beberapa hari, dia perlahan-lahan membaik.

Namun setelah masalah Sifa, Direktur Leng dan Laras dibongkar oleh media.

Masalah ini hingga saat ini masih didiskusikan dengan hangat oleh banyak orang.

Kehangatan diskusi ini tidak berkurang sama sekali, Ariana Yan juga mengikuti masalah ini dan juga menjadi panas.

Ariana menggunakan ponselnya dan melihat sudah banyak orang yang melakukan pencarian dengan ponselnya mengenai Sifa, dan tidak bisa menahan diri dan tertawa.

Pandangan mata Ariana kejam:”Sifa,aku sudah mengatakannya, kamu berhutang kepadaku, kamu akan membayarnya.”

Ariana menutup ponselnya, dengan wajah yang serius menatap Saras dan berkata:”Bagaimana kondisinya saat ini?”

Saras membalikan badan menatap Ariana dan berkata:”Kak Decky bukanlah orang yang mempunyai hati belas kasihan kepada wanita seperti itu, hal ini kamu bisa tenang.”

Saras mengambil apel dengan tangannya, memakannya dengan perlahan, Ariana membalikkan badan dan mengingat kembali kejadian yang terjadi sebelumnya.

Rencana Hendi dan Laras berhasil dia ketahui dari Laras, terakhir kali pergi mengecek Kesehatan, tidak sengaja melihat SIfa dan Hendi.

Mereka berdiri di samping sambil membicarakan sesuatu, aku dengan hati-hati berdiri di samping mendengarkannya.

Setelah mendengar Hendi berkata bahwa sel kanker Sifa sudah menyebar, saat ini janin di dalam kandungannya akan mendapat bahaya.

Pada saat aku mendengar berita ini, aku juga sangat terkejut.

Persiapaan Laras ini aku ketahui dari Saras, Laras bersiap memberikan obat tidur kepada Sifa yang aku tukar menjadi obat perangsang.

Dalam sekejap mata, Ariana menemukan pers, membongkar hubungan dia sebelumnya dengan Direktur Leng dan membongkar hubungan Sifa dan Direktur Leng.

Dengan begitu, walaupun dirinya tidak bisa mendapatkan Direktur Leng, namun juga bisa membereskan Sifa dan memberikan dirinya ketenaran.

Memukul dua target dengan satu batu bukanlah hal yang jarang dilakukan oleh dirinya, Ariana selalu merasa dirinya adalah orang yang cerdas dan hal yang seperti ini sudah banyak dilakukan olehnya.

Sifa yang sedang tidur ini bisa mendengar suara keributan di luar ruangan.

Dia dengan perlahan-lahan bangun dan duduk, melihat Hendi dan kerumunan suster yang memblokir kerumunan wartawan, di tangannya memegang kamera.

Sifa agak terkejut, melihat kerumunan wartawan ini, untuk sesaat tidak bisa berbicara apapun.

Hendi membalikkan badan melihat Sifa Shen yang berdiri di sisi pintu, dia langsung dengan pandangan yang sedikit panik berteriak kepada Sifa:” Kamu masuk terlebih dahulu, apapun yang dikatakan jangan keluar.”

Sifa dengan wajah yang pucat juga menjadi sedikit panik, dia membalikan badan ingin masuk ke dalam.

Tidak disangka dia dilihat oleh wartawan dan berteriak ke arah Sifa dan berkata:” Nona Sifa, apakah bisa mengatakan apa yang anda rasakan saat ini?”

Wartawan yang melihat Sifa Shen, tidak memperdulikan halangan dari suster dan maju ke depan berusaha untuk mengambil fotonya.

“Nona Sifa, apakah bisa mengatakan apa yang anda rasakan saat ini?

“Nona Sifa, apakah PT.Leng.Tbk mencari anda untuk berbicara?”

“Nona Sifa, apakah anda yang membongkar hubungan anda dan Direktur Leng, atau dilakukan oleh orang lain?”

Semua wartawan bergegas mendekati Sifa, semua saling bertanya kepadanya, membuat Sifa yang baru saja tersadar menjadi panik.

Sifa hanya merasa kepalanya menjadi pusing, dengan perlahan tidak bisa melihat dengan jelas orang-orang di depannya.

Dia secara perlahan-lahan juga tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka katakan, hanya merasa dirinya menjadi sangat lelah.

Dia menutup matanya dengan erat ingin beristirahat, ketika dia menutup matanya dia melihat wajah dingin dari Direktur Leng.

Hingga suara Hendi yang membangunkannya baru dia menjadi tersadar.

“Sifa, akhirnya kamu tersadar, apakah kamu merasa baikan?” Hendi bertanya dengan perhatian.

Sifa menganggukan kepala dan dengan lemah berkata:” Apa yang terjadi, aku mengingat aku sudah tersadar?”

Perkataan dari Sifa ini membuat Hendi langsung menyesal:” Semua kesalahanku, yang tidak bisa menjagamu dengan baik, jika tidak tidak mungkin para wartawan itu bisa datang mencarimu.”

Hendi menundukkan kepala sambil berkata kepada Sifa dengan menggenggam tangannya.

Sifa tersenyum sambil menggelengkan kepala:”Tidak apa-apa, Hendi, aku sudah terbiasa, bagaimanapun juga ketika masalah ini keluar akan secara otomatis dikelilingi orang.”

Namun jika terus seperti ini juga bukan lah jalan keluarnya, kamu juga tahu, kondisi tubuhmu saat ini, aku sebelumya sudah memberitahumu, tubuhnya sudah tidak bisa menerima tekanan seperti itu.”

Perkataan Hendi membuat Sifa berpikir, Sifa pun untuk sementara waktu tidak berbicara.

Hendi melihat Sifa yang seperti ini, hatinya menjadi sangat tidak enak, melihat wanita yang dicintainya, satu hari demi satu hari membuang kesempatan untuk dirawat, melihatnya yang satu hari demi satu hari memburuk, dirinya tidak tahan.

Dia yang berdiri di depan Sifa tidak lagi tidak berbicara seperti sebelumnya dan mengatakannya secara langsung.

“Sifa, aku tahu kamu percaya bahwa dia akan memperlakukanmu seperti itu, namun kamu juga harus tahu semua ini disebabkan olehnya, saat ini bukanlah waktunya kamu memikirkan dia, namun seharusnya kamu memikirkan janin di dalam kandunganmu, kamu tahu, kan?”

Sifa yang mendengar perkataan Hendi ini dalam waktu singkat langsung sedikit membeku, namun dia masih mengalihkan badan dan tidak berbicara.

Hendi masih tidak patah semangat:”Sifa, anggap aku yang memohon kepadamu, jangan lagi seperti ini, saat ini tubuhmu benar-benar tidak bisa menerima gangguan

dan kebingungan dari wartawan seperti ini.

Pada saat ini di luar masih terdengar keributan, wartawan yang berambisi masih ada yang belum pergi.

Sifa melihat perutnya yang sudah menonjol dengan jelas, langsung masuk ke dalam pemikiran.

Direktur Leng sejak dia sakit tidak pernah mencarinya, bahkan sebuah telepon atau pesan singkat juga tidak pernah dikirimkan olehnya.

Mungkin hatinya terlalu lunak, mungkin juga dia yang terlalu ingin menerima cinta dari Direktur Leng dan semua ini dijadikan imajinasi.

Namun dirinya masih ingin menunggu, mungkin dia akan mengerti dirinya salah, dan datang meminta maaf kepadanya, mungkin juga dia akan datang untuk mengunjunginya.

Melihat anak di dalam perutnya, meminta maaf kepadanya, dirinya akan langsung memaafkannya, dirinya juga akan langsung memberitahunya semua rahasianya.

Dirinya sedang sakit, sehingga untuk sementara waktu harus meninggalkannya, Ketika anak ini sudah dilahirkan, dia pun akan menerima perawatan.

Namun hingga saat ini dia masih belum mendapatkan berita apapun dari Direktur Leng.

Sifa menutupi wajahnya dan langsung menangis dengan keras.

Hendi mengulurkan tangan dengan ringan menepuk punggung Sifa dan menghibur dengan berkata:” Tidak apa-apa, masalah ini akan berakhir, semua akan berakhir.”

Hendi tidak lagi berbicara, bagaimanapun tubuh Sifa sudah tidak bisa menerima pukulan lagi.

Hendi tahu Sifa mengetahui semua masalah ini di dalam hati, namun dia untuk sementara hanya tidak mau mengakuinya saja.

Wartawan di luar masih belum berencana untuk keluar, Hendi memanggil satpam di rumah sakit dan mengusir kerumunan wartawan ini keluar.

Direktur Leng beberapa saat terakhir mengurung dirinya di dalam kantor, dari pagi hingga malam tidak pernah keluar.

Semua orang di perusahaan menjadi takut, walaupun saat ini perusahaan tergolong cukup stabil.

Namun kondisi Direktur Leng membuat banyak orang khawatir.

Dirinya terus melihat masalah dirinya dan Sifa di televisi, hatinya terasa ngeri.

Dirinya mengetahui masalah ini dari Linda, Sifa yang karena anaknya hampir tidak bisa diselamatkan, semua ini karena dirinya.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu