Marriage Journey - Bab 101 Masalah Ini Tidak Begitu Sederhana

Namun, masalah ini sepertinya tidak sesederhana yang dipikirkan Laras. Awalnya Laras mengira orang yang melakukan hal ini adalah orang yang berhubungan tidak baik atau memiliki kesan buruk terhadap Marsha, tetapi orang yang diutus Laras tidak menemukan sedikit pun tokoh yang terkait dengan masalah ini.

Hal ini mengundang perhatian Laras, dia menelepon Decky dan berkata “Masalah ini tidak begitu sederhana seperti yang dilihat.”

Tatapan Decky menjadi dalam, dia meletakkan telepon dengan penuh pikiran, muncul kejadian seperti ini di saat yang penting ini, kelihatannya adalah mengincar pada perusahaan.

Decky memanggil Linda dan berkata dengan ekspresi dingin “Dalam waktu dekat, perhatikan baik-baik setiap gerak-gerik dalam perusahaan, tidak boleh ada kendala pada masalah pendanaan di saat yang penting ini.”

Tentu saja Linda tahu masalah apa yang sedang dibicarakan Decky, selalu ada banyak wartawan yang berkumpul di depan pintu perusahaan akhir-akhir ini.

Seketika, PT. Leng Tbk terjerumus ke dalam isu, berbagai media besar pun mengarahkan panah kepada PT. Leng Tbk.

Kali ini, kenapa hanya berkutat terhadap Marsha seorang saja di saat seperti ini?

Sifa sudah berjaga di rumah sakit selama tiga hari dan tidak pernah pergi keluar, Decky pun menyuruhnya untuk tetap di sana, karena masalah ini telah menjerat PT. Leng Tbk, tidak bisa tidak berhati-hati.

Akhir-akhir ini, Laras selalu mencari titik tembus dari kejadian ini dan akhirnya Tuhan tidak mengecewakan hambanya yang tulus hati.

Ditemukan seorang pria yang mencurigakan pada sebuah kamera dashcam mobil di komplek.

Laras berfokus pada hal ini, meskipun tidak merekam adegan di mana pria itu masuk ke dalam rumah Marsha.

Laras segera melakukan pelacakan terhadap pria ini, pria ini berada di tempat kejadian pada saat yang hampir sama dengan waktu kejadian, lalu keluar dari komplek setelah sekitar dua jam lebih kemudian.

Gerakan pria itu kelihatannya sangat ganjil, dia selalu mengusap hidungnya dengan tangan dan kondisi mentalnya tampak sangat linglung.

Bukti yang dikuasai oleh aparat polisi kurang lebih sama dengan Laras, setelah mereka memastikan lokasi pria itu melalui skynet, mereka segera bertugas untuk menangkap pria itu.

Pada saat ini, Sifa terus berjaga di sisi Marsha dan tak hentinya berbicara dengannya. Tiba-tiba, ajaib sekali, Marsha membuka matanya.

Jari Marsha bergerak sedikit, suara Sifa bergetar saking bergairahnya “Marsha… akhirnya kamu sudah sadar.”

Lalu Sifa menangis keras sambil menarik tangan Marsha dengan erat.

Dengan badan penuh memar, Marsha memaksakan senyum “Sudah lama menunggu, Sifa.”

Wajah Marsha tetap terbalut dengan kain kasa, hanya ada dua buah bola mata yang terpapar.

Air mata Marsha mengalir turun tanpa suara dan membasahi luka, lalu rasa sakit yang menusuk hati pun datang menyerbu.

Namun, Marsha tidak berekspresi, ini sama sekali tidak ada tandingnya dengan kesakitan yang dia rasakan pada malam itu.

Hendi segera datang setelah mendapat kabar, setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada Marsha, kondisi Marsha dipastikan telah membaik, lalu Hendi menyuruh mereka untuk tidak perlu khawatir.

Setelah Marsha sadar, aparat polisi terus berdatangan dan Laras juga berdiri di samping.

Sifa menatap para polisi dengan waspada, tidak ingin mereka datang terburu-buru ke sini hanya untuk menanyakan kejadian malam itu.

Marsha duduk tidak bergerak di atas kasur, wajahnya tidak ada ekspresi sama sekali, dia menatap semua orang di depannya dengan mata kosong dan tangannya terkepal dengan erat.

“Saat ini, dia baru saja sadar kembali, dia hanyalah seorang pasien, kalian akan melukainya jika berbuat seperti ini….”

Sifa menghadang di tengah mereka dan para polisi terus membujuknya. Tepat ketika mereka sedang dalam berkonflik sengit, Marsha berkata dengan dingin “Tidak apa-apa, aku ingat semua dengan kejadian hari itu….”

Tatapan semua orang langsung tertuju pada Marsha, polisi melihat Sifa lalu langsung mengitarinya, dia berjalan ke sisi Marsha dan berkata “Mohon Nona ceritakan keadaan hari itu dengan spesifik.”

Sifa berbalik badan dan bergeleng kepada Marsha, matanya penuh dengan kesedihan.

Namun, Marsha tersenyum, tatapan matanya yang teguh membuat orang sakit hati. Marsha mengangguk kepada Sifa, mengisyaratkannya untuk tenang.

Lalu Marsha bercerita dengan tenang “Pria di malam hari itu, aku kenal, dia adalah mantan pacarku, dulunya dia memiliki catatan kriminal, ketika dia datang pada malam itu, jelas sekali kondisi mentalnya sedang tidak wajar.”

“Dia sering meminta uang padaku, tetapi aku tidak memberinya terakhir kali, lalu dia langsung melakukan kekerasan padaku, bahkan memperkosa aku dan mencederai aku….”

Marsha berkata dengan enteng dan lancar, tatapan matanya juga teguh.

Laras berdiri di samping, ketika mendengar wanita yang kuat ini menceritakan apa yang dia alami, tangan Laras terkepal dengan erat. Kalaupun orang yang tidak dia kenal sama sekali, dia pun menggertak gigi saking gusarnya, apalagi orang yang disayangi oleh wanita yang dia cintai.

Wajah Sifa tidak berekspresi, dia sudah melakukan persiapan hati sebelumnya, tetapi ketika mendengar Marsha mengatakannya, hati Sifa tetap bergetar tak tertahankan.

Kemudian, aparat polisi mendapatkan deskripsi dan identifikasi mengenai pelaku, lalu mereka menemukan pria itu dengan mudah.

Pria itu tertangkap setelah satu hari kemudian, ketika tertangkap, kondisi mentalnya tetap dalam keadaan linglung dan dia berkata dengan asal-asalan.

Aparat polisi mencurigai pria itu mungkin telah mengonsumsi obat-obatan terlarang, mereka segera melakukan pemeriksaan urin dan hasilnya adalah positif.

Pria itu pun ditangkap dan semua media besar menerbitkan berita yang mengguncangkan ini.

Decky terus mengurusi masalah pendanaan, setelah kasus kejadian ini ditutup, masalah pendanaan Decky barulah bisa dikatakan stabil, lalu Decky berhasil mendapatkan pendanaan ini berkat pengalamannya bertahun-tahun dalam berbisnis.

Namun, kejadian kali ini bukanlah hal sepele, membuat masalah tepat pada saat penting ketika dia sedang melakukan pendanaan dan menyerang PT. Leng Tbk, kelihatannya dalang di balik layar ini adalah musuhnya.

Decky tentu saja tidak akan membiarkan masalah ini begitu saja, dia secara pribadi mengutus Laras untuk menyelidiki masalah ini.

Selama Marsha menginap di rumah sakit, tidak ada orang yang datang menjenguknya, hanya ada Sifa yang terus berada di sisinya dan merawatnya.

Marsha sangat tangguh, beberapa hari setelah itu, dia sama sekali tidak pernah mengungkit kejadian ini. Namun, Sifa tahu, bagaimanapun juga Marsha adalah seorang korban dan juga adalah seorang wanita.

Seberapa tangguhnya, apa yang bisa dia lakukan? Meskipun Marsha tidak mengatakannya, tetapi dalam hati Sifa lebih tahu dari siapapun, selama Marsha tidak mengatakannya, maka dia tidak akan mengungkitnya, karena dia tahu pada saat ini, penghiburan jauh lebih baik daripada menebar garam di atas luka.

Marsha pulih kembali dengan cepat, di bawah ilmu kedokteran Hendi, wajah Marsha tidak meninggalkan bekas apapun, hanya saja masih ada memar di badannya yang belum memudar dan raut wajahnya juga tidak lebih baik daripada yang dulu.

Laras dan Decky menyuruh departemen humas perusahaan untuk mengeluarkan uang dan memutuskan seluruh berita terkait kejadian ini, orang-orang hanya tahu bahwa ada karyawan PT. Leng Tbk yang terkena masalah, tetapi tidak tahu siapakah orangnya.

Jika semua orang mengetahui kejadian ini, bukankah menghancurkan seorang gadis yang sedang berada dalam masa terbaiknya?

Namun, semua orang dari PT. Leng Tbk mencurigai bahwa orang itu adalah Marsha, karena hanya ada Marsha yang tidak muncul di perusahaan dalam waktu terakhir.

Setelah keluar rumah sakit, Laras memindahkan Marsha sebagai asisten di kantornya.

Laras memberi perintah di dalam perusahaan, barang siapa yang membicarakan sepatah kata pun terkait kejadian itu ke depannya, akan langsung dipecat.

Kejadian itu ditetapkan sebagai kasus pencederaan dengan sengaja oleh aparat kepolisian dan pria itu telah dimasukkan ke dalam penjara, maka kejadian itu pun berakhir di situ saja.

Namun, Sifa selalu merasa, masalah ini tidak sesederhana yang terlihat begitu saja.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu