Marriage Journey - Bab 180 Tidak Menghalangimu!

Walaupun Sifa, wanita itu telah melakukan hal yang tidak bisa dimaafkan, namun ketika dia teringat ketika dia terbaring di genangan darah pada malam itu.

Hatinya langsung menjadi panik, namun saat ini dia mendengar Sifa sudah aman, janin di kandungannya juga sudah aman.

Hal ini langsung membuat Decky menjadi lebih lega.

Dirinya beberapa waktu terakhir diganggu oleh semua orang di dunia luar, kemanapun dia pergi akan ada wartawan yang mengikutinya.

Cerita bohong di dunia luar sudah dengan susah payah berhasil dia tekan.

Beberapa saat terakhir pekerjaan di tangannya sangat banyak, dia pun tinggal di perusahaan.

Tidak tahu mengapa, namun dirinya sangat mengkhawatirkan Sifa, namun dirinya tidak melupakan hal yang dilakukan terhadap Laras.

Saat ini Laras juga sudah pergi dari PT.Leng.Tbk, banyak hal di perusahaan hanya bisa diselesaikan olehnya.

Sarah sering datang mencarinya, hampir semua orang di perusahaan sepertinya sudah tahu masalah ini.

Sekarang peraturan paling tegas di perusahaan adalah tidak boleh menyebutkan nama Sifa.

Ariana di bawah ketenaran barunya ini, mengambil banyak pekerjaan periklanan dan komersial dan menjadi model muda terpanas di kota C.

Ariana tidak pernah memikirkan bahwa rencananya bisa berlangsung dengan sangat berhasil seperti ini, semua ini berkat Sifa.

Yang bisa memberinya hasil sebesar ini, Ariana pun menjadi sangat bangga.

Media berusaha terus mengejar Ariana, seakan takut akan kehilangan informasi apapun.

Walaupun sejak masalah itu Decky tidak pernah menghubungi dirinya, namun Ariana percaya dia pasti akan mencarinya, ini hanyalah masalah waktu saja.

Di kantor, Hendi dan Gustian terus membicarakan sesuatu, Laras yang berada di sampingnya juga berbicara dengan menganggukan kepala.

“Jika masalah ini sudah dipastikan, sebaiknya kita membawa Sifa pergi.”

“Kondisi saat ini sudah tidak bisa diundur lagi, gangguan dari media ditambah dengan penggemar Ariana yang menyerang Sifa di malam hari sudah hampir membuat kita tidak bisa menanggulanginya.”

Gustian mengerutkan kening:”Atau aku panggil orang untuk menekan masalah ini.”

Gustian selalu melakukan hal yang seperti ini, jika bisa turun tangan tidak perlu membuat banyak keributan.

Laras menggelengkan kepala:” Tidak bisa, masalah ini sudah diketahui oleh semua orang walaupun aku baru menemukan satu hal.”

“Obat yang sebelumnya aku berikan kepada Sifa membuatnya mengantuk, ini diberikan oleh Hendi kepadaku, namun Sifa tidak seperti akan tidur, tetapi seperti…”

Ketika mengatakan ini Hendi dan Laras dan juga Gustian memelototkan matanya, ternyata ada orang lain yang ingin mencelakakan Sifa.

“Siapa yang mungkin melakukannya?” Hendi dengan membelalakan matanya menatap Laras.

“Aku juga tidak tahu, mungkinkah Sarah? Tapi aku merasa tidak mungkin Sarah.” Laras berkata dengan ekspresi cemas.

“Tidak, tidak mungkin, siapa yang akan mendapat keuntungan paling besar dari kejadian ini?”

Ketika Gustian mengeluarkan perkataan ini, ketiga orang ini langsung menjawab pada waktu yang bersamaan:” Ariana!”

Hendi memaki dengan suara kencang:” Sialan, kita berusaha menanggulangi semua orang hanya wanita ini yang tidak di tanggulangi.”

“Wanita ini tidak biasa ya, bisa melakukan ini dibawah pandangan kita, keberaniannya sangat besar.”

Gustian tampak marah, dan Ariana langsung menarik ide Gustian.

“Benar-benar tidak disangka ,semua rencana yang sudah dibuat dengan sempurna dirusak oleh seorang wanita.”

Laras bangkit berdiri dari kursi dengan wajah yang marah.

“Saat ini mengatakan apapun sudah tidak penting, saat ini hal yang paling penting adalah memikirkan cara untuk membawa Sifa pergi ke amerika untuk mendapatkan perawatan.

Hendi yang berdiri di pojok, mengulurkan tangannya menutupi wajahnya yang panik dan berbicara.

Sejak Sifa terkena masalah ini, Marsha terus meminta izin dan menemani Sifa di rumah sakit.

Sebelumnya ketika dia mendapatkan kesulitan, Sifa lah yang terus menemani di sisinya, saat ini giliran dialah yang berusaha sekuat tenaga untuk membantunya.

“Sifa, aku tahu hal yang aku akan katakan saat ini akan melukaimu, namun aku harus mengatakannya.”

Marsha berkata dengan sedikit ragu.

“Decky bisa memperlakukanmu seperti itu, sudah jelas memperlihatkan bahwa dia tidak pernah memasukkan dirimu di dalam hatinya, mungkin dia pernah menyukaimu, namun saat ini kamu juga tahu, semua itu hanyalah masa lalu.”

“Ditambah saat ini tubuhmu tidak bisa menanggungnya lagi, kamu harus menjalani perawatan.”

Asalkan Sifa mendengar semua orang membicarakan topik ini, dia akan mengalihkan pandangan dan tidak lagi berbicara.

Marsha bahkan sudah tidak ingat lagi berapa banyak dia mengatakan ini kepada Sifa.

Marsha melihat Sifa yang perlahan-lahan menjadi kurus ini, air matanya pun dengan perlahan mulai berjatuhan.

Dia pun berteriak ke arah Sifa dan berkata:”Sifa, apakah kamu tahu bahwa kami semua demi kamu terus berada di rumah sakit? Apakah kamu tahu berapa banyak kerja keras yang kami lakukan supaya kamu bisa terus hidup?”

“Tapi kamu, apa yang kamu berikan kepada kami, memperlakukan kami dengan dingin, ketika membicarakan ini kamu langsung tidak berbicara lagi, apakah kerja keras yang kami lakukan ini tidak bisa kamu lihat atau kamu sejak awal sudah seperti Decky yang hatinya sekeras besi!”

Marsha marah hingga tubuhnya bergemetar, mengeratkan genggaman tangannya supaya tidak mengeluarkan suara tangis.

Laras dan Hendi juga mendengar keributan ini dan langsung berlari membuka pintu dan masuk ke dalam.

“Bagaimana kamu bisa seperti ini, kamu anggap apa kami? ANGGAP APA?” Marsha berteriak kearah Sifa.

Sifa membelakangi Marsha, punggungnya bergetar, dengan sekuat tenaga menggigit bibir tidak membiarkan ada suara yang keluar dari dalam mulutnya.

Hendi melangkah maju ke depan menggenggam lengan Marsha dan berteriak kepadanya dengan suara keras:”Apa yang kamu lakukan, apakah kamu tidak tahu dia sedang sakit? Apakah kamu ingin membunuhnya?”

Handi berteriak keras kepada Marsha, Hendi yang selama ini tidak pernah melampiaskan emosi, asalkan bertemu dengan masalah yang berhubungan dengan Sifa tidak bisa mengendalikan dirinya.

Marsha tertawa dingin:”He, dirinya pun tidak mencintai dirinya sendiri, jika dia ingin mati biarkan dia mati! Lihatlah kondisi dia saat ini,”

“Hanya kita saja yang tidak pernah menyerah terhadapnya, tapi dia, demi seorang pria yang jelas jelas tidak mencintainya terus melukai dirinya sendiri hanya untuk pria itu, bahkan hampir saja kehilangan janinnya, masih juga ingin mengorbankan nyawanya, Hebat kan, jika ingin pergi, pergi saja sana! Pergi! Tidak ada yang akan menahanmu!”

Marsha akhirnya meledak setelah beberapa hari terakhir semuanya berusaha membujuknya, dia masih bersikeras mempertahankan keputusannya sejak awal.

Semua orang langsung menjadi hening, Wajah Marsha merah karena murka, membalikkan badan dan mulai menangis.

Dirinya juga tidak ingin seperti ini, namun melihat Sifa yang nyawanya hilang sedikit demi sedikit, dirinya merasakan amarah yang tidak dapat dijelaskan.

Hendi berdiri di tempat yang sama, untuk sementara tidak tahu harus berkata apa, sebenarnya apa yang Marsha katakan benar, semua orang mengetahuinya di dalam hati.

Gustian melangkah maju melihat Sifa dan berkata:”Apa yang dikatakan Marsha adalah hal yang benar, jika boleh, kami akan memberimu waktu untuk kamu berpikir, bagaimanapun ini adalah hidupmu, kamulah yang harus memutuskannya.

Setelah mengatakan itu, dia membawa Laras dan Hendi pergi keluar, memberi Sifa sedikit ruang, tidak peduli apa yang akan diputuskan oleh Sifa kali ini, semua orang akan menghormatinya.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu