Marriage Journey - Bab 1 : Kanker Lambung Stadium Terakhir

Pada saat ketika Sifa Shen menerima laporan hasil pemeriksaan kesehatan, dia merasa langit di atas kepalanya hampir runtuh.

Kanker lambung stadium terakhir, empat kata ini bagaikan pedang tajam yang menusuk ke otaknya.

Sifa Shen tidak tahu bagaimana cara dirinya mengembara pulang ke sini, dia hanya sedikit memutar bola matanya yang terbengong, melihat villa yang lebih terkesan dingin dibandingkan kunci di tangannya, perlahan-lahan badannya menyandar ke pintu dan terus jatuh ke lantai.

Dalam otak saat ini masih kekacauan.

Jadi dia benar-benar akan mati ?

Sifa memejamkan matanya, aliran yang dingin mengalir keluar dari matanya.

Tidak diketahui setelah waktu berapa lamanya, di atas kepalanya terdengar suara membuka kunci, lalu pintu besi di belakangnya bergerak sekilas.

“Eh ? Direktur Leng, ini apa yang terjadi ya ?” Di luar pintu terdengar suara asing yang lembut dan menggoda, membuat tubuh Sifa kaku sejenak.

Dia ingin berdiri, tetapi kakinya sudah pegal kesakitan, dia berusaha berkali-kali untuk berdiri namun tetap jatuh kembali ke lantai.

Mendengar gerakan di dalamnya, lelaki yang berdiri di depan pintu mengerutkan alisnya, di dalam matanya muncul rasa kepanikan, namun kakinya malah menendang dengan kuat pada pintunya.

Badan Sifa ikut terdorong sedikit oleh pintunya, pintu juga sudah membukakan sebuah jarak yang dapat dilewati orang.

Sebuah sepatu kulit hitam yang kilat beranjak masuk ke dalam, setelah itu bentuk tubuh lelaki yang tinggi dan tegap muncul di pandangan Sifa.

Mata Sifa mengikuti sepatu kulit tersebut dan terus melihat ke atas, di atasnya adalah setelan jas yang dijahit rapi, postur tubuh lelaki ini sangat sempurna, di atas leher panjang adalah wajah tampan yang terus di dambakan oleh Sifa.

Saat ini lelaki itu sedang mengerutkan alis, “ Sifa, kamu mau mau ulah apa lagi ! berbuat apa duduk di sini ? Berlutut menyambut aku ya ?”

Setelah itu dia juga tersenyum sinis, “Kamu kira dengan begitu aku akan menyentuhmu ?”

“ Direktur Leng ~” Suara yang lembut itu kembali terdengar, tangan putih dan mulus melingkar pinggang lelaki dari belakang, setelah itu pada bahu lelaki muncul sedikit bentuk wajah yang sudah di dandan indah.

Sifa menarik kembali nafas dinginnya, dia mengenal bahwa gadis ini adalah model muda yang sedang naik daun, namanya Ariana Yan.

Sifa membuka lebar matanya dan menatap Decky Leng dengan tatapan tidak percaya, wajah lelaki menjadi suram, lalu menyeret gadis di belakang dan membawa ke dalam pelukannya

Dalam hati Sifa bagaikan ada api yang langsung meledak, dia menahan rasa pegal di kakinya dan berusaha berdiri, dia menunjuk gadis yang sedang tersenyum manis di pelukan Decky dan berkata, “Ini rumahku, kamu tidak boleh datang, tolong pergi langsung !”

Decky mengangkat alisnya, dan berkata dengan ekspresi tidak senang, “ Sifa, otakmu tidak sakit ya ? Aku yang pemilik tempat ini, siapa saja bisa datang kalau aku mengizinkannya, siapa yang aku suruh pergi, dia juga harus pergi, mengerti ?”

Sifa emosi langsung, baru saja ingin membuka mulut tetapi bagian lambungnya sudah terasa kesakitan, Sifa hanya bisa menahan sendiri dan berjongkok dengan perlahan-lahan.

Decky mengerutkan alis, matanya yang sedikit dipejamkan muncul rasa khawatir, namun tetap saja menyindirnya, “ Sifa, hemat saja trik kamu yang tidak seberapa itu.”

Setelah berbicara, juga tidak memberikan kesempatan kepada Sifa untuk menjawabnya, langsung memeluk Ariana dan naik ke lantai atas.

Sifa menatap bayangan punggung lelaki yang sudah pergi dan senyuman angkuh di wajah gadis itu, hatinya terasa lebih sakit daripada lambungnya.

Beberapa saat kemudian, kesakitan di lambung mereda secara perlahan-lahan, Sifa memegang dinding dan berusaha mendirikan badannya yang lemah, lalu kembali ke kamarnya sendiri.

Meskipun di dalam kamarnya sendiri, namun suara jeritan, teriak, dan senyuman ringan gadis muda itu masih bergema di telinganya.

Sifa mengerutkan bibir, namun dengan tangan yang gemetaran, dia tetap mengeluarkan surat penceraian di dalam laci yang sudah di cetak dan juga sudah ditandatangani dirinya.

Decky, seandainya pernikahan ini hanya sebuah status di atas kertas, seandainya hidupku juga tidak banyak tersisa lagi, kalau begitu biarkan saja ini berakhir.

Aku melepaskan kamu, juga melepaskan diriku sendiri.

Sifa memegang surat penceraian dan diam-diam menanti di kamarnya.

Setelah pintu besi tertutup, akhirnya segala sesuatu di villa ini kembali sunyi.

Sifa berjalan ke luar kamar, melirik sekilas lelaki di ruang tamu yang sedang minum teh dengan santai, lalu memejamkan matanya.

Dia turun dari lantai atas, lalu berdiri tegap di hadapan Decky.

Tangan Decky yang sedang menuang teh berhenti sejenak, setelah itu bagaikan tidak pernah terjadi apapun, lanjut menuang dan meneguk teh di hadapannya.

Sifa meletakkan surat penceraian di hadapan Decky, Decky juga menerima kertas itu dengan gaya malas, setelah melirik sekilas, jari tangannya mengerat secara refleks, namun tetap berpura-pura santai dan tersenyum sinis.

“Haha, cerai ? Sifa kamu mau berbuat ulah apa lagi ?”

“Aku tidak ada, ini memang isi pemikiran aku.”

Decky menatapnya dengan tatapan seru, namun jari tangannya semakin mengerat, “Pemikiran ? Iya, pemikiran kamu memang selalu banyak, kalau tidak bagaimana bisa menjebak aku pada saat itu ?”

“Kamu bukannya selalu dendam dengan kejadian itu ? Sekarang lebih bagus, kita cerai, kamu juga bebas, bukannya ini yang kamu harapkan ? Tanda tangan saja.”

Decky tiba-tiba berdiri, dia membuang surat cerai di tangannya pada lantai, lalu mencekik leher Sifa dengan tangannya yang dingin.

“Haha, kenapa ? Sekarang sudah menyesal ? Ingin pergi ? Ingin menjebak lelaki lainnya lalu menikah lagi ? Kamu jangan mimpi !”

“Uhuk uhuk, kamu lepaskan tanganmu.”

Decky menatap wajah Sifa yang sesak kemerahan, langsung melepaskan tangannya, tubuh Sifa yang lemah dan kurus langsung terjatuh ke lantai bagaikan boneka yang dibuang.

Decky menatap ekspresi tidak putus asa di wajah wanita yang terjatuh di lantai, lalu mengerutkan alisnya, “ Sifa, aku kasih tahu kamu, kalau kamu sudah ada keberanian untuk menjebak aku, kamu harus sanggup menerima amarahku ! Sekarang sudah tidak sanggup menahan lagi ya ? Tidak sanggup menahan juga tetap harus bertahan !”

Decky melangkah besar dan berjalan ke tangga, lalu tiba-tiba menghentikan langkahnya, dan menatap Sifa yang masih duduk berlutut di atas lantai, lalu berkata dengan nada dingin, “ Sifa, kamu harus ingat, kamu hidup adalah orang keluarga Leng, mati juga harus menjadi hantu di keluarga Leng, pemikiran kamu yang memalukan itu, semuanya harus kamu hilangkan !”

Tubuh Sifa kaku sejenak, dirinya mana ada begitu banyak pemikiran yang memalukan, satu-satunya pemikirannya yang memalukan hanyalah dirinya mencintai Decky.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu