Marriage Journey - Bab 4 : Menghindar Bagaikan Ular Berbisa

Setelah Decky bangun dari tubuh Sifa, langsung melihat wajah Sifa yang putus asa bagaikan boneka yang dipecahkan sampai berkeping-keping.

Hatinya, tiba-tiba terasa sakit.

Dia baru saja ingin mengulurkan tangan untuk menahan tubuh orang yang masih berbaring di bawah, namun gerakannya terhentikan karena ponsel yang berdering secara tiba-tiba.

Ini nada dering ponsel Sifa.

Sifa juga kembali sadar karena suara ini, dia takut kalau orang tuanya yang menghubungi, dia tidak ingin orang tuanya mengkhawatirkan dirinya. Oleh sebab itu, dia hanya bisa menahan kesakitan pada seluruh tubuhnya, berusaha berdiri, lalu menghampiri tasnya dan mengeluarkan ponselnya.

Nomor asing ?

Sifa menerima teleponnya dengan kebingungan, dia masih belum sempat bertanya, tiba-tiba tangannya menjadi kosong, tidak tahu kapan ponselnya sudah direbut oleh Decky yang berdiri di belakangnya.

“ Decky, kamu berbuat apa !”

“ Sifa ? Ini Sifa ya ? Kamu kenapa ?” Terdengar suara yang tidak asing dari teleponnya.

Sifa mengenali bahwa itu adalah suara Hendi.

“Haha, lelaki ?” Decky melotot Sifa dengan tatapan kejam, “Kamu selingkuhan dari Sifa yang jalang itu ?”

“Kamu siapa ? Kamu berbuat apa padanya ?”

“Haha, “ Suara Decky saat ini bagaikan iblis dari neraka, dia mendekati Sifa dengan perlahan-lahan, lalu tangannya langsung meremas pada dadanya, membuat Sifa mendesah kesakitan.

“ Sifa ?”

“Aku tidak peduli kamu lelaki sialan dari mana, seberapa lamanya Sifa berdenganmu, tetapi aku baru suaminya yang sah secara hukum, aku mau berbuat apa kepadanya, semuanya tidak ada hubungan sama kamu !”

Decky langsung melempar ponselnya ke lantai, ponselnya yang tipis langsung menjadi pecah berkeping-keping. Tangan satunya mencubit pada dagu Sifa, memaksa Sifa bertatapan padanya.

“ Sifa, bagaimana kamu menjelaskannya ? Lelaki selingkuhanmu sudah datang mencari kan ? Haha, kamu memang wanita jalang !”

Tatapan benci dan hina terlihat jelas pada matanya, hati Sifa merasa kesakitan, matanya juga mulai kemerahan, lalu berkata dengan suara serak, “ Decky, jadi aku wanita seperti itu di dalam pandanganmu ya ?”

“Haha, kamu lupa sebelumnya bagaimana caramu naik ke atas ranjangku ya ? Kamu merasa dirimu wanita seperti apa ?”

“Tetapi itu karena kamu, karena aku mencintaimu ! Decky, sebenarnya, harus bagaimana caranya agar kamu bisa baik padaku, agar kamu jangan begitu kejam…..”

“Ya ? Kejam ya ? Sebelumnya pada saat kamu membuat hal yang begitu jijik padaku, seharusnya sudah ada persiapan untuk menerima balasanku !”

“Jadi aku harus bilang berapa kali padamu, kamu baru mau percaya, kejadian itu bukan aku yang buat !”

Tatapan Decky kaku sejenak, keyakinan di dalam hatinya sudah mulai tersentuh, namun akhirnya tetap berkata dengan nada dingin, “Kapan kamu bisa menggantikan Yuli berbaring di atas kasur pasien, aku baru percaya.”

Yuli, Yuli, hahaha Yuli lagi. Kalau dia begitu peduli pada Yuli, kenapa dulu masih mau memberikan harapan padanya ?

Sifa merasa dirinya memang sebuah lelucon yang paling besar di dunia ini, di fitnah dengan tidak jelas dalam beberapa tahun ini, terus dihindari oleh orang yang dicintainya, bahkan sampai saat ini, hidup dirinya sudah tidak banyak tersisa lagi, lelaki yang dicintainya malah berharap dia mati untuk menggantikan wanita lain !

Sifa tiba-tiba tertawa keras, air mata putus asa juga mengalir turun dari matanya.

Dia peduli dengan Yuli kan ? Yuli orangnya seperti apa dia paling jelas.

Dia menghindari dirinya bagaikan menghindari ular berbisa, tetapi malahan tidak menyadari kalau ular yang paling kejam adalah Yuli yang kelihatan lemah lembut itu.

“Oh ya ? Tidak lama lagi, aku pasti akan mewujudkan harapanmu, hanya saja, haha, semoga kamu jangan menyesal.”

Melihat reaksinya dan mendengar kata-katanya, hati Decky malahan sangat panik dan tidak tenang.

“Apa maksudmu ?” Decky menangkap lengan Sifa, bertanya dengan tatapan kejam.

Sifa juga menatapnya dengan tatapan sinis, Decky menatap Sifa yang bereaksi seperti ini namun juga tidak berdaya sama sekali.

Pada saat mereka berdua berperang kaku, terdengar suara ketukan pintu dan suara pengurus rumah, “Tuan muda, di sana bertelepon lagi, katanya suruh tuan sama nyonya harus sampai di rumah tua Leng pada sore ini.”

“Tidak mau pergi !” Decky memberikan jawaban dengan tanpa segan.

“Jangan,” Sifa buru-buru menahan Decky, “Kakek akan marah.”

Meskipun dirinya juga tidak ingin pulang ke rumah tua Leng, juga tidak ingin menghadapi orang keluarga Leng yang berhati licik. Namun kakek dan nenek berbeda dengan mereka, jadi bagaimanapun dia juga tidak ingin membuat mereka berdua merasa tidak senang.

Decky malahan melotot Sifa dengan tatapan emosi, wanita ini memang hebat, asalkan mendapat kesempatan tetap tidak lupa untuk mengancam dirinya. Ironisnya barusan dia masih sedikit tersentuh karenanya.

Dia membuang tangan Sifa dengan kejam, setelah itu dia mengeluarkan sehelai sapu tangan sambil membersihkan jari tangannya dengan teliti, seolah-olah Sifa adalah sampah yang penuh bakteri.

Nada bicaranya memenuhi rasa tidak senang dan tidak sabar, “Kalau kamu begitu mau pergi, cepat bereskan dirimu sendiri, jangan mempermalukan aku.”

Sifa menurutinya, buru-buru lari ke kamar sendiri untuk bersiap-siap.

Setelah kejadian itu, hampir semua orang di keluarga Leng bersikap dingin terhadap dirinya, hanya kakek dan nenek saja yang mempercayainya, juga tidak pernah sengaja menyusahkan dirinya.

Dalam tiga tahun ini, kakek dan nenek juga lumayan baik sama dirinya, jika tidak, takutnya dirinya telah habis diterkam oleh orang keluarga Leng itu.

Gerakan Sifa sangat cepat, dia buru-buru membersihkan badannya, lalu mengeluarkan gaun di lemari baju yang jarang dipakai, mengepang rambut untuk diri sendiri yang berkesan elegan, lalu juga berdandan untuk menyesuaikan penampilannya.

Sifa sengaja belajar semua ini dalam tiga tahun hanya demi “tidak mempermalukan dia”.

Menatap dirinya di dalam cermin yang telah berubah total, Sifa mencubit pipi sendiri, memaksa dirinya memperlihatkan sebuah senyuman yang paling tulus, tugas selanjutnya adalah terus mempertahankan senyuman ini.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu