Marriage Journey - Bab 234 Melihat Trik Licik Ariana
Laras tiba-tiba punya firasat buruk, tapi dirinya juga tidak tahu mengapa ...
Laras melihat wajah Decky berubah menjadi sangat jelek, seolah-olah semua amarahnya akan meluap. Dia berpikir jika Decky benar-benar melakukan sesuatu yang buruk terhadap Ariana di depan umum, maka itu juga tidak boleh menyalahkan Decky.
Siapa suruh Ariana terus membuat masalah dan bersikap agresif di depan banyak orang?
"Aku memperingatkanmu, Ariana, aku tidak pernah memukul wanita, tapi kamu juga jangan memaksaku."
"Dan, jika kamu hari ini datang ke sini hanya karena bosan dan sengaja ingin mencari masalah, maka tujuanmu telah tercapai, segera keluar dari sini."
Decky bersiap untuk pergi setelah mengucapkan perkataan ini, bagaimanapun juga, dikelilingi dan diawasi oleh begitu banyak orang bukanlah adegan yang dia inginkan dan tempat ini juga sangat dekat dengan perusahaannya, mungkin masalah ini akan segera menyebar di dunia bisnis.
"Decky! Berhenti ..."
"Mengapa kamu berkata bahwa aku mencari masalah di depan banyak orang? Kamu seharusnya tahu, aku bertindak seperti ini di perusahaanmu juga karena dipaksa olehmu, apakah begitu sulit bagimu untuk mengakui hubungan kita?"
"Lagipula, identitasku juga tidak akan membuatmu malu."
Ariana terus mengucapkan perkataan seperti ini dan Laras mendengarnya, Ariana ingin mengikatkan hubungan dirinya bersama Decky!
Ketika memikirkan hal ini, Laras segera mengerti, Ariana menggunakan kepintaran dan metodenya sendiri, meminjam nama Decky untuk meningkatkan popularitasnya!
Semakin Laras memikirkannya, semakin dia merasa bahwa tebakannya benar, jadi dia berjalan ke depan Decky.
"Decky, tidak perlu bicara omong kosong dengannya, aku tahu tujuannya untuk membuat masalah, ayo pergi secepatnya, jangan sampai keadaan menjadi lebih buruk. Ini tidak baik untukmu, tetapi baik untuknya!"
Setelah Decky mendengar perkataan Laras, dia mengangguk, dia juga tahu apa yang dimaksud Laras, jadi dia mengabaikan Ariana dan segera berjalan menuju tempat parkir yang tidak jauh dari perusahaan bersama Laras.
Mereka meninggalkan Ariana yang menginjak-injak kakinya dengan marah, Ariana melihat dua orang yang telah pergi jauh, tetapi dia tidak ada cara lain, orang-orang di sekitar yang melihat adegan ini juga tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah.
Namun Ariana bisa melihat dengan jelas bahwa orang-orang ini memegang ponsel dan pasti sedang merekam video, hal ini pasti akan segera menyebar di kalangan bisnis dan hiburan!
Ariana berdiri di luar gerbang perusahaan, melihat bahwa Decky dan Laras telah pergi, kemudian dia menyeka debu di tubuhnya, lalu membelai rambutnya dan pergi dengan sombong.
Mobil melaju kencang di jalan, Laras melihat ke kursi belakang melalui kaca spion, ekspresi wajah Decky masih sangat tidak senang dan dingin, dia juga bisa mengerti betapa buruknya suasana hati Decky setelah Ariana membuat masalah seperti ini.
Awalnya, karena berita bahwa Yuli akan bangun, suasana hati Decky telah menjadi lebih baik, tapi kejadian Ariana benar-benar berada di luar dugaan dan juga membuat orang merasa sangat kesal.
Bagi Decky yang sangat mementingkan wajah, dia pasti lebih sulit untuk menerimanya.
"Laras, besok berusaha semaksimal mungkin untuk menekan semua masalah Ariana hari ini."
Saat Decky berkata seperti ini, semua tebakan Laras sama dengan apa yang dipikirkan Decky, seperti yang dia duga, Decky juga berpikir seperti itu.
"Baik, aku tahu, aku benar-benar tidak menyangka Ariana memiliki pikiran yang begitu dalam ..."
"Di permukaan, dia datang untuk berbicara tentang cinta bersamamu, tetapi pada kenyataannya, dia membuat keributan yang bertujuan untuk meningkatkan popularitasnya, kalau tidak, apa manfaat bagi dia untuk melakukan hal seperti ini!"
Decky mendengar apa yang Laras katakan pada dirinya, kemudian mengangguk, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu di dalam hatinya.
Dia tahu bahwa begitu Ariana membuat keributan, meskipun berita yang keluar nanti bukanlah berita yang positif, namun tidak peduli apakah itu adalah berita yang positif atau negatif, selama ada gossip yang keluar, maka Ariana akan mendapatkan banyak perhatian orang.
Saat memikirkan hal ini, Decky tertawa dingin di kursi belakang ...
"Aku benar-benar meremehkan wanita ini, ternyata dia menggunakan masalah ini untuk meningkatkan popularitasnya sendiri."
Setelah mengucapkan perkataan ini, Decky menjadi tenang, pada saat ini Laras juga tidak mau lagi membicarakan hal tentang Ariana. Bagaimanapun juga, membicarakannya lagi juga tidak akan menghasilkan apa-apa, tetapi hanya akan membuat orang merasa sangat kesal.
Mobil dengan cepat melaju ke rumah sakit.
Laras melihat bahwa ekspresi wajah Decky sepertinya sudah sedikit pulih. Bagaimanapun juga, Decky datang ke rumah sakit untuk melihat Yuli. Decky menerima kabar bahwa Yuli akan bangun dan Decky pasti akan merasa bahagia ketika dia memikirkan hal ini.
Laras ingin meninggalkan Decky di rumah sakit dan peri, tetapi dia tidak menyangka bahwa setelah Decky keluar dari mobil, Decky mengetuk jendela mobilnya.
"Laras, apakah kamu tidak turun bersamaku? Bagaimanapun juga, Yuli dalam situasi khusus sekarang, mari kita melihatnya bersama!"
Laras tidak tahu mengapa Decky mengundang dirinya ke rumah sakit, bagaimanapun juga, dia sepertinya tidak memiliki kesan yang baik terhadap Yuli.
Meskipun Yuli akan bangun, Laras juga tidak merasa kesannya terhadap Yuli akan berubah.
Tetapi ketika menghadapi permintaan Decky, dia tidak tahu harus bagaimana menolak, jadi dia mematikan mobil dan keduanya berjalan menuju aula rumah sakit bersama.
Di depan bangsal Yuli, banyak orang telah berkumpul lagi, Decky tahu bahwa kondisi Yuli telah membaik, sehingga orang-orang ini berkumpul di sini lagi.
Kepala petugas melihat kedatangan Decky, dia berjalan kemari sambil tersenyum dan juga mengangguk dan tersenyum pada Laras yang ada di belakang Decky, kemudian memberi isyarat agar mereka bergegas ke bangsal.
"Tuan Leng, sekarang dokter sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk Nona Yuli, anda boleh masuk untuk mendengarkannya, Tuan dan Nyonya juga ada di dalam."
Kepala petugas berkata sambil tersenyum.
"Baik, aku tahu, Kepala Petugas Wang, aku akan masuk sekarang."
"Oh ya, Laras, kamu tunggu aku di luar sebentar."
Decky melihat situasi di bangsal, kemudian berkata pada Laras.
Laras mengangguk dan berjalan ke ujung koridor. Di dalam hati Laras, dia juga ingin sendirian di tempat yang sepi, dia tidak ingin menghadapi situasi seperti ini, meskipun Yuli juga merupakan temannya.
Tetapi tidak tahu mengapa, sejak mengenal Sifa dan melihat semua yang terjadi di dalam tiga tahun terakhir, persahabatan Laras terhadap Yuli juga telah hilang semuanya.
Saat Decky memasuki bangsal, dia berjalan dengan cepat, seiring dengan kedatangannya, wajah orang tua Yuli juga terlihat lebih bagus.
Pada saat ini, beberapa dokter sedang melakukan diagnosa medis di sekitar Yuli, kemudian mendengar salah satu dari mereka memegang hasil diagnosa medis di tangannya dan memberi isyarat ke beberapa dokter lain.
"Pasien ini, kondisinya memang tidak biasa bagi kami, kami bisa fokus pada perawatan lebih lanjut dari pasien ini."
"Karena sekarang pasien memiliki tanda-tanda akan bangun, maka kami perlu lebih berhati-hati dalam perawatan, bagaimanapun juga, kami belum sepenuhnya memahami situasi saat ini."
Seorang dokter di sampingnya berkata, mereka berdua sedang berdiskusi satu sama lain, sementara beberapa dokter yang mengikutinya diam saja, mendengarkan kedua dokter tersebut mendiskusikan kondisi Yuli.
Novel Terkait
Wanita Yang Terbaik
Tudi SaktiGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangHidden Son-in-Law
Andy LeeSomeday Unexpected Love
AlexanderCinta Tak Biasa
SusantiSi Menantu Dokter
Hendy ZhangCinta Yang Terlarang
MinnieMarriage Journey×
- Bab 1 : Kanker Lambung Stadium Terakhir
- Bab 2 : Kamu Kotor
- Bab 3 : Decky Menidurinya
- Bab 4 : Menghindar Bagaikan Ular Berbisa
- Bab 5 : Berikan Jantungku Kepadanya
- Bab 6 : Aku Merasa Aku Kotor !
- Bab 7 Transplantasi Dihentikan
- Bab 8 Hamil ?
- Bab 9 Anak Haram Siapa
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas Menjadi Seorang Ibu
- Bab 9 Aku Tidak Punya Rumah
- Bab 12 Hasil Terburuk
- Bab 13 Wanita Tidak Tahu Malu
- Bab 14 Wanitaku
- Bab 15 Itu Anakku
- Bab 16 Shen, Kamu Tidak Pantas!
- Bab 17 Berubah Seiring Berjalannya Waktu
- Bab 18 Orang Seperti Apa
- Bab 19 Tamu Yang Tiba-tiba Datang Tanpa Diundang
- Bab 20 Membusuk Di Sekitarku
- Bab 21 Sedikit Berubah
- Bab 22 Harapan Mendapatkan Kekecewaan
- Bab 23 Bersimpati
- Bab 24 Bertemu di Rumah Sakit Secara Tidak Sengaja
- Bab 25 Keadaan Darurat
- Bab 26 Wanita Kuat
- Bab 27 Tidak Boleh Mati!
- Bab 28 Terserah!
- Bab 29 Mengkhawatirkanku?
- Bab 30 Seperti Sepasang Suami Istri
- Bab 31 Curiga
- Bab 32 Aku Nyonya Leng
- Bab 33 Kamu Mengorok
- Bab 34 Bawa Masuk
- Bab 35 Isi Hati
- Bab 36 Aku Sudah Memperkerjakan Pembantu Untukmu
- Bab 37 Shen Yang Berbeda
- Bab 38 Pembukuan?
- Bab 39 Kamu Hari Ini Cantik Sekali
- Bab 40 Makan Malam Keluarga Leng
- Bab 41 Serangan Balik
- Bab 42 Wanita Dengan Dua Watak
- Bab 43 Kami Akan Berusaha
- Bab 44 Secercah Harapan, Beratus Kali Lipat Usaha
- Bab 45 Menjadi Asistennya?
- Bab 46 Wanita Ini Tidak Gampang
- Bab 47 Rumor
- Bab 48 Bercanda Berlebihan
- Bab 49 Jaga Dirimu Dengan Baik (1)
- Bab 50 Jaga Dirimu Dengan Baik (2)
- Bab 51 Wanita Cantik, Marsha
- Bab 52 Pria Munafik
- Bab 53 Biarkan Aku Menemanimu Di Saat Sedih
- Bab 54 Wanita Pemberani
- Bab 55 Dengan Begini Apakah Kita Sudah Menjadi Teman?
- Bab 56 Aku Akan Melindungimu Mulai Dari Sekarang
- Bab 57 Bukankah Kamu Suka Seperti Ini?
- Bab 58 Bisakah Kamu Membawakanku Pakaian
- Bab 59 Tidak Peduli Apa Tujuanmu, Kamu Telah Berhasil
- Bab 60 Momen Yang Memalukan
- Bab 61 Tetap Terasa Dingin
- Bab 62 Apakah Dia Telah Pergi?
- Bab 63 Cemburu
- Bab 64 Lihat Saja Pulang Nanti
- Bab 65 Semakin Menarik Semakin Berbahaya
- Bab 66 Kekecewaan Dan Keputusasaan Datang Dari Harapan
- Bab 67 Tolong aku!
- Bab 68 Situasi Berbahaya
- Bab 69 Pegang Erat Tanganku
- Bab 70 Wanita Bertekad Dengan Pisau
- Bab 71 Tuhan Tahu Betapa Khawatirnya Dia
- Bab 72 Perubahan Mendadak
- Bab 73 Aku Dan Dia Pilih Salah Satu
- Bab 74 Jangan Bergerak!
- Bab 75 Melepaskanmu
- Bab 76 Kamu Tidak Pantas Menyukai Dia!
- Bab 77 Niat Licik
- Bab 79 Dia Sedang Sakit, Penyakit Yang Tidak Dapat Disembuhkan
- Bab 79 Laras, Tolong Menjaga Rahasia Ini
- Bab 80 Kondisi Penyakit Semakin Memburuk
- Bab 81 Perhatian Yang Tiba-Tiba
- Bab 82 Kehangatan
- Bab 83 Gaun Motif Bintang
- Bab 84 Sangat Cocok Denganmu
- Bab 85 Penghargaan Untukmu!
- Bab 86 Pikiran Ariana
- Bab 87 Lebih Perhatian Dari Dirinya Sendiri?
- Bab 88 Pusat Perhatian Semua Orang
- Bab 89 Tubuhmu Begitu Jujur?
- Bab 90 Beri Kesempatan?
- Bab 91 Mau Jadi Wanita Sejatiku?
- Bab 92 Wanita Yang Sedang Jatuh Cinta Memang Berbeda
- Bab 93 Hidup yang Didambakan
- Bab 94 Ngambek?
- Bab 95 Bagaimana Menghadapinya
- Bab 96 Tidak Ada Yang Lebih Mencintaimu Daripada Aku
- Bab 97 Merebut Wanita Orang Lain
- Bab 98 Harus Memperlakukannya Dengan Baik
- Bab 99 Pelecehan Seksual Dan Kekerasan
- Bab 100 Luka Hati
- Bab 101 Masalah Ini Tidak Begitu Sederhana
- Bab 102 Takut Akan Kepergiannya Yang Mendadak
- Bab 103 Kamu Suka Dia Kan?
- Bab 104 Aku Tidak Mau Bermain-Main Lagi
- Bab 105 Aku Jatuh Cinta Dengannya, Apakah Ada Yang Salah?
- Bab 106 Perjanjian Perceraian
- Bab 107 Ayo Kita Mulai Dari Awal Hubungan Kita?
- Bab 108 Selama Aku Ingin Kamu Milikku, Maka Kamu Hanya Bisa Jadi Milikku
- Bab 109 Kalau Merindukannya, Harusnya Pergi Langsung Menemuinya Tidak Peduli Seberapa Jauh Itu
- Bab 110 Aku Hanya Mencintai Satu Pria
- Bab 111 Gunung Es Ribuan Tahun Telah Meleleh?
- Bab 112 Romantis
- Bab 113 Sifa, Wanitaku
- Bab 114 Tidakkah Harus Memberiku Penghargaan?
- Bab 115 Takut Semua Ini Hanyalah Mimpi
- Bab 116 Penurunan Suhu Secara Tiba-tiba
- Bab 117 Mengibaskan Ekor
- Bab 118 Dia Tidak Bisa
- Bab 119 Mengapa Dia Melakukan Ini
- Bab 120 Cemburu
- Bab 121 Mengambil Inisiatif
- Bab 122 Perasaan Bukan Sesuatu Yang Dapat Dikendalikan
- Bab 123 Benar-Benar Menganggap Dirimu Sebagai Anak Dari Keluarga An
- Bab 124 Aku Tidak Akan Meremehkan Seseorang Sepertimu
- Bab 125 Memasuki Ranah Hiburan
- Bab 126 Status Sosial
- Bab 127 Sekolah Akting
- Bab 128 Cari Masalah?
- Bab 129 Kesempatan Membuktikan Diri
- Bab 130 Membentuk Tim Proyek
- Bab 131 Tidak Akan Melupakan Pelajaran
- Bab 132 Kura-kura Tua Akhirnya Berubah Cerdas
- Bab 133 Membuat Rencana Baru
- Bab 134 Mengambil Langkah Yang Tidak Biasa
- Bab 135 Bermain Dengan Api
- Bab 136 Apa Kamu Merindukan Aku ?
- Bab 137 Kebuntuan Investigasi
- Bab 138 Kekalahan
- Bab 139 Bisa Terpikirkan Aku, Itu Sudah Cukup
- Bab 140 Pertikaian Yang Jelas Sekali
- Bab 141 Tidak Kenal Akrab
- Bab 142 Kemunculan Yang Mengejutkan
- Bab 143 Kehangatan Sementara
- Bab 144 Krisis
- Bab 145 Menyelamatkan Korban
- Bab 146 Juna Lai
- Bab 147 Kamu Adalah Ayah Yang Baik
- Bab 148 Penyelidikan
- Bab 149 Kebenaran
- Bab 150 Keputusan Akhir
- Bab 151 Serangan Balik Yang Kuat
- Bab 152 Tertawalah Kalau Senang
- Bab 153 Bisakah Kamu Membantuku
- Bab 154 Apa Pun Yang Terjadi, Tolong Selamatkan Anakku
- Bab 155 Punya Hak Apa Kamu
- Bab 156 Jangan Mati Di Dalam Mobilku!
- Bab 157 Kabar Baik
- Bab 158 Kamu Tunggu Saja!
- Bab 159 Beritahu Aku Kalau Itu Bukan Sungguhan
- Bab 160 Pria Lain
- Bab 161 Kamu Coba Saja
- Bab 162 Perang Dingin
- Bab 163 Rasa Cemburu Yang Berlebihan
- Bab 164 Jangan Lupa Masalah Sebelumnya
- Bab 165 Sayang, Santai saja
- Bab 166 Kesempatan Yang Bisa Disembuhkan Dari Penyakit
- Bab 167 Selamat Ulang Tahun
- Bab 168 Rencana
- Bab 169 Rencana (2)
- Bab 170 Meskipun Tidak Percaya
- Bab 171 Aku Berharap Kamu Mati
- Bab 172 Badai Rumor
- Bab 173 Dia Yang Tidak Normal
- Bab 174 Perjanjian Perceraian
- Bab 175 Menginginkannya dengan Ganas
- Bab 176 Anakku ...
- Bab 178 Apakah Kondisi Ini Bisa Membaik?
- Bab 179 Gangguan Tanpa Henti
- Bab 180 Tidak Menghalangimu!
- Bab 181 Roda Berputar
- Bab 182 Apakah Kamu Orang Dunia Hiburan!
- Bab 183 Sadar Sepenuhnya
- Bab 184 Pergi
- Bab 185 Awalan Baru
- Bab 186 Masa Lalu Yang Tidak Bisa Dikenang
- Bab 187 Bangun
- Bab 188 Curhat
- Bab 189 Marsha Pergi
- Bab 190 Tindakan Kecil
- Bab 191 Terekspos
- Bab 192 Mencari Kesempatan
- Bab 193 Selalu Merindukannya
- Bab 194 Aku Ingin Dia Mati
- Bab 195 Sherly
- Bab 196 Pernah Mencintainya
- Bab 197 Menutup Pameran Lukisan
- Bab 198 Berangkat Ke Amerika Serikat
- Bab 199 Gerakan Janin
- Bab 200 Perhatian Hendi
- Bab 201 Sama Sekali Tidak Tahu Pameran Lukis Ditutup
- Bab 202 Diam-Diam Menyelidiki
- Bab 203 Menuju Apartemen
- Bab 204 Yuli Sakit Parah
- Bab 205 Menerima Pukulan
- Bab 206 Tidak Bisa Menghadapi Tekanan
- Bab 208 Tekanan Sifa
- Bab 208 Mendatangi
- Bab 209 Terpancing Emosi
- Bab 211 Kecemasan
- Bab 212 Kabar Mendadak
- Bab 213 Perasaan Bertentangan
- Bab 213 Penyebaran Sel Kanker
- Bab 214 Pertahanan Satu-Satunya
- Bab 215 Kedatangan Decky
- Bab 217 Tubuh Yang Lemah
- Bab 218 Kemarahan Yang Tidak Terkendali
- Bab 219 Diri Yang Tidak Berdaya
- Bab 219 Tubuh Lemah
- Bab 220 Memberi Tugas Secara Rahasia
- Bab 221 Menjaga Sepenuh Hati
- Bab 222 Menerima Pengobatan
- Bab 223 Mengatur Secara Rahasia
- Bab 224 Mengenang Masa Kecil
- Bab 225 Mendadak Pulang
- Bab 226 Bertemu Yuli
- Bab 227 Suasana yang Menekan
- Bab 228 Mengetahui Balas Dendam Dari Hendi
- Bab 229 Kerahasiaan Laras
- Bab 230 Kabar Baik Mendadak
- Bab 231 Yuli Akan Segera Bangun
- Bab 232 Ariana Memicu Keributan Besar
- Bab 233 Menjerat Tanpa Akhir
- Bab 234 Melihat Trik Licik Ariana
- Bab 235 Kabar Baik
- Bab 236 Insiden Ariana
- Bab 237 Yuli Bangun
- Bab 238 Mendapatkan Tanggapan
- Bab 239 Minta Enam Milyar
- Bab 240 Sudah Boleh Pulang
- Bab 241 Terus Berpikir
- Bab 242 Kembali Normal
- Bab 243 Panggilan Telepon Dari Ibu Leng
- Bab 244 Ketenangan Yang Akan Segera Hancur
- Bab 245 Tidak Ingin Membebani Hendi
- Bab 246 Kabar Baik Yang Tiba-Tiba Datang
- Bab 247 Dipaksa Kembali
- Bab 248 Diantar Lagi Ke Gerbang Pintu Rumah Keluarga Leng
- Bab 249 Hendi Mencari Dengan Sangat Panik
- Bab 250 Menanyakan Dan Menyalahkan
- Bab 251 Mendapat Saham
- Bab 252 Bertengkar
- Bab 253 Mengingat Masa Lalu
- Bab 254 Kekecewaan Tidak Berujung
- Bab 255 Menyewa Rumah Di Luar
- Bab 256 Bertemu Dengan Laras
- Bab 257 Hendi Kembali
- Bab 258 Tragedi
- Bab 259 Mengubah Pemikiran
- Bab 260 Pertemuan Yang Canggung
- Bab 262 Benar-Benar Kehilangan Harapan
- Bab 262 Sengketa Di Ruang Tamu
- Bab 264 Jatuh
- Bab 265 Mencoba Membuat Tuduhan Palsu
- Bab 266 Pertengkaran Antar Teman Baik
- Bab 267 Pikiran Yang Jahat
- Bab 268 Dia Sedang Berbohong
- Bab 269 Melakukan Kepalsuan
- Bab 270 Damai
- Bab 271 Tes DNA
- Bab 272 Ayo Bicarakan Ini Denganku
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Dilema
- Bab 275 Dilema
- 276 Menolak Cek
- 277 Berkomunikasi dengan Kakek
- BAB 278 Kecewa
- 279 Dalam Suasana Hati yang Buruk
- Bab 280 Bertemu Hendi Di Bar
- Bab 281 Main Tangan
- Bab 282 Kembali Ke Rumah Keluarga Leng
- Bab 283 Punya Pemikiran Masing-masing
- Bab 284 Diperingatkan
- Bab 285 Tidak Boleh Mengalah
- Bab 286 Dikalahkan
- Bab 287 Tidak Puas
- Bab 288 Kekhawatiran
- Bab 289 Diskusi Tak Berhasil
- Bab 290 Rapat di Ruang Kerja
- Bab 291 Tiga Persyaratan
- Bab 292 Mengikat
- Bab 293 Pembagian Warisan
- Bab 294 Mengobrol Secara Terbuka