Because You, My CEO - Bab 39 Amnesia (2)

Dan sebelum Elisa Li keluar, Andre Duan sampai ke rumah sakit terebih dahulu, dia mengenakan jubah merah dia kepadaku, dan menatapku, suaranya dengan lembut berkata: "Apakah kamu merasa dingin?"

Dia hanya memperdulikan apakah aku merasa dingin, dan menganggap yang lain tidak penting.

Aku menggeleng berkata: "Tidak dingin."

Andre Duan menarik tubuhku beranjak bangun, aku berkata kepada ayah angkatku yang sedang kebingungan: "Paman, ini adalah Andre Duan, suamiku..."

Kata "suami" ini akhirnya keluar!

Lagipula dia bukanlah suamiku yang sebenarnya, sangat sulit untuk bisa tenang tentang hal ini, sangat sulit untuk mengambil hati pria ini.

"Aku tau, ibumu pernah membicarakannya, tetapi aku tidak menyangka.... Kamu sangat hebat, sekali lihat aku sudah tau bahwa dia adalah orang hebat."

Memang aura yang dipancarkan oleh Andre Duan sangat hebat.

Aku memperkenalkannya lagi: "Andre, ini adalah ayah angkatku."

Andre Duan menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan ayah angkatku, dengan sopan ia berkata: "Aku selalu ingin bertemu dengan keluarga Sisca, tetapi selalu tertunda, tunggu setelah tahun baru kita akan berkunjung."

Dia sungguh mengerti tata krama, dia sangat memikirkan aku.

Tetapi aku sedikit bingung, dia tidak sabar kepada ibuku, mengapakah seperti itu?!

Apakah karena ayah angkat ku lebih baik kepadaku?!

Tidak mungkin karena alasan ini.

Tapi sepertinya hanya ada satu alasan, Andre Duan tidak bisa jahat kepadaku.

Ketika aku sedang kebingungan, Christin Chen tersenyum berkata: "Kakak ipar, aku adalah Christin Chen, adik perempuan Sisca Shi!"

Dari seluruh isi rumah, Christin Chen hanya tidak mengakui ibuku!

Andre Duan tersenyum: "Ya."

Ternyata, dia memperlakukan orang sebagaimana orang itu memperlakukanku.

Dengan begini, Andre Duan adalah sosok yang kekanak-kanakan tetapi dia sangat hangat, bagaimana mungkin orang-orang tidak menyayanginya!

Aku memberitahu Andre Duan segala yang telah terjadi, Andre duan mendengar ini pun tidak berkata apa-apa.

Sampai Elisa Li didorong keluar, dia langsung membawaku meninggalkan rumah sakit, diatas mobil dia baru membuka suara: "Ibumu telah melanggar hukum kriminal, dia pasti akan menunggu di kantor polisi sedikit lama, kecuali... Sebenarnya ada satu cara."

Aku kebingungan: "Cara apa?"

Andre Duan tersenyum, dia menyarankan: "Kecuali kamu memandikanku selama 1 bulan, ditambah memberiku kenyamanan."

Aku tidak meresponinya dan memutar mataku: "Masalah Silvi juga kamu menyuruhku seperti ini, apa yang sedang kamu pikirkan?"

Dan.. "Memberinya kenyamanan" 1 bulan, apakah dia kuat?

"Apa yang bisa kupikirkan?" Andre Duan mengerutkan keningnya berkata: "Aku ingin memberikan diriku sedikit kebahagiaan, lagipula aku sedang berada di usia darah panas, hal ini sangat wajar."

Dia masih bisa memberi alasan seperti ini.

Aku menggeleng berkata: "Biar dia merasakaannya di kantor polisi, lagipula ibuku tidak bisa menahannya, pada akhirnya jika terjadi hal seperti ini lagi, untung saja hari ini Elisa masih hidup, kalau bukan hukuman mati, hidup dia kelak akan dia habiskan di penjara."

"Ya, aku adalah warga negara yang berbudi, hal seperti ini diluar kemampuanku."

Ya, aku juga sudah merasa putus harapan.

Jadi keadaan seperti ini seharusnya bisa merubah ibuku.

Aku mengiyakan dia, dan melihat salju di luar jendela: "Kota ini sering turun salju, aku tidak tau apakah Beijing juga sesering ini turun salju, jujur saja aku belum pernah ke Beijing."

"Udara di Beijing tidak termasuk dingin. Sebenarnya pemandangan di kota ini tidak terbilang buruk, dekat dengan pantai, dan kota yang sering turun salju, sebuah hati silver."

"Hm?" Aku bingung bertanya: "Hati apa?"

"Aku kenal dengan seseorang, hati dia bagaikan salju putih, sebuah hati yang sangat cantik." Andre Duan berhenti sebentar, dan memarkir mobilnya di sebuah perempatan, dia berkata: "Itu adalah hal yang sudah lampau, sekarang dia hidup di realita, dan hidup dengan berhati-hati."

Andre Duan terlihat bingung, aku rasa dia mungkin sedang mengingat masa lalunya, sehingga aku menenangkannya berkata: "Waktu bisa mengubah manusia, mungkin dengan hidup hati-hati dia bisa melindungi hidupnya sendiri."

"Benarkah?" Andre Duan tersenyum, dia mengelus kepalaku, dan mengendarai mobil ke arah pinggir laut.

Aku melihat salju yang terjatuh di mobil di depan kami, dan mengiyakan: "Ya, waktu bisa membawa pergi memori yang telah berlalu."

Di perjalanan, mobil kami tergelincir, tetapi Andre Duan dengan cepat mengendalikannya, dan bertanya: "Menurutmu memori apa yang bisa dibawa?"

"Mungkin, lagipula aku juga lupa banyak hal."

Hendy Chen berkata bahwa aku kehilangan ingatanku, dan saat itu aku pergi ke Nanjing, setahun.

Andre Duan tertarik bertanya: "Lupa apa?"

Aku menggeleng, dan berkata dengan jujur: "Aku juga tidak tau, pokoknya semuanya itu terlihat buram di pikiranku, lagipula, wajar jika kita melupakan sesuatu. Jika sekarang kau bertanya padaku mengapa aku belajar tentang hukum dan psikologi, aku sudah lupa akan alasannya."

"Kamu amnesia."

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu