The Comeback of My Ex-Wife - Bab 190 Jangan Nangis, aku disini

Senyum diwajah Melvin Chen tiba-tiba membeku, berbalik dan pergi, dia berjalan beberapa langkah kemudian dia terhenti, dia meludah ke tanah dan berkata: "Yah! Aku tahu di depanku kamu berpura-pura jual mahal, di depan para bos itu kamu begitu baik! Tunggu aku kaya, lihat bagaimana aku memperlakukanmu! "

Melvin Chen mengatakan fantasi yang ada dipikirannya sambil berjalan pergi.

Kimberly dan Jackson Tsu mengobrol sebentar, dan syuting akan dimulai lagi, karena Jackson Tsu adalah Direktur dari Perusahaan Besar Tsu, semua orang menjadi baik.

Stafnya bekerja dengan berhati-hati dan sutradaranya serius dan bertanggung jawab, Amanda dengan pipinya yang merah tidak berani mengatakan apa-apa , hanya ekspresi dingin di wajah Isabele Lee masih belum hilang. Dia sesekali menatap mata Kimberly , dan masih ada tatapan benci.

Sebagai asisten Kimberly, Fellis An juga sangat khawatir jika pertengkaran Kimberly dan Isabele Lee tadi akan mempengaruhi syuting berikutnya.

Namun, ternyata kekhawatiran Fellis An benar-benar berlebihan. Tidak peduli seberapa bagaimana masalah pribadi Fellis An dan Kimberly, begitu mereka muncul di depan kamera, hubungan mereka terlihat baik.

Ini membuat Fellis An harus menghela nafas bahwa para aktornya sangat profesional dan bisa masuk peran kapan saja, di mana saja.

Fellis An mengikuti Kimberly terus dia juga sangat sibuk seharian, tetapi syuting itu berjalan dengan lancar.

Ketika pekerjaan sudah selesai, Kimberly menyuruh Fellis An Ran pergi menjemput Joy.

Fellis An pun tidak menolak dia melihat semua pekerjaan sudah selesai, dia pun bergegas pergi.

Ketika Fellis An menjemput Joy pulang dari taman kanak-kanak, sudah pukul 18.30.

Saat musim dingin, langit akan gelap lebih cepat. Ketika mereka berada dilantai bawah apartemen, matahari sudah terbenam, dan langti sudah berwarna abu-abu. Fellis An dan Joy terbungkus dengan pakaian yang tebal, tangan besar dan kecil saling bergandengan, mereka berdua sambil berbicara dan tertawa menuju lantai dua.

Namun, di sebuah sudut, ibu dan anak itu tiba-tiba melihat ada sosok orang yang berdiri di tangga.

Fellis An langsung menggendong Joy dengan waspada, lalu mundur dua langkah dan bertanya, "Siapa kamu?"

Pada saat ini, langit benar-benar gelap karena teriakan Fellis An, lampu dikoridor yang awalnya mati akhirnya menyala. Beberapa cahaya redup menyinari wajah orang itu, Dan membuat Fellis An bisa melihat wajah pria itu.

Setelah melihat orang itudengan jelas, ekspresi wajah Fellis An berubah yang awalnya panik menjadi terkejut: "Stella Lee, mengapa kamu di sini?"

"Fellis An ..." Stella Lee, berdiri seperti sebatang kayu, dia memandang Fellis An, dia menangis.

Mendengar tangisan Stella Lee, Fellis An menemukan bahwa teman baiknya menjadi lebih kumal, Dia melihat Stella Lee mengenakan mantel abu-abu yang mereka beli bersama tahun lalu, dimemakai sweater turtleneck putih dan menggunakan Celana warna hitam dan sepatu bot hitam.

Mungkin dia sudah menunggu lama didepan koridor ini, tubuh Stella Lee gemetar karena kedinginan, dan blush on diwajahnya pun tak terlihat lagi, sebaliknya, wajahnya pucat, dan bahkan matanya yang biasa berbinar seperti biasanya menjadi kusam. dan ada kantung mata yang hitam.

Melihat Stella Lee seperti itu, Fellis An cepat-cepat menurunkan Joy dan meraih tangan Stella Lee: "Stella, jangan menangis, di luar dingin, ayo masuk rumah ceritakan padaku apa yang terjadi."

Di apartemen Fellis An ...

Setelah Joy dan Stella Lee sudah saling menyapa, mereka pergi ke kamar untuk membaca.

Stella Lee duduk di sofa kulit cokelat. Dia mengambil air panas yang diberikan Fellis An dan melihat-lihat furnitur di apartemen Fellis An . Dia bertanya : "Fellis An, perabotan ini terlihat sangat mahal. Apakah kamu membelinya? "

“Darimana aku bisa punya uang sebanyak itu!” Felis An melambaikan tangannya dan menjelaskan, “Beberapa hari yang lalu, rumahku banjir dan semua barang terendam air. Temanku Kimberly membelinya untukku.”

Berbicara tentang ini, wajah Fellis An tampak tak terkendali dan berkata, "Kamu tahu Stella Lee? Kimberly mengatakan kepadaku karena temannya bisnis mebel, jadi pengeluaran uang membeli furnitur untukku menjadi jauh lebih murah. Tapi aku tahu furnitur ini sangat mahal. Kimberly mengatakan itu biar aku tenang saja. "

Omong-omong, Fellis An menghela nafas dan berkata dengan sedih, "Stella Lee, aku sama sekali tidak memiliki tabungan lagi, dan sekarang aku berhutang padanya, aku tidak tahu bagaimana membayarnya."

Mendengar apa yang dikatakan Fellis An,Fellis An menunjukkan ekspresi kecewa dan sedih. Dia memandangi air panas yang mengepul di cangkir teh dan berkata dengan bingung, "Oh begitu!"

“Tapi !” Fellis An menghela nafas setelah dia selesai bercerita. Dia dengan cepat memandang Stella Lee dan bertanya, “Oh yah benar, Stella Lee, tadi aku lihat kamu di pintu, sepertinya ada sesuatu yang mau kamu sampaikan?"

"Tidak, bukan apa-apa," Stella Lee tersenyum. Dia meletakkan cangkir teh di atas meja mahoni yang mahal dan bangkit berdiri. "Waktu sudah larut, Aku pulang dulu, Fellis An."

Ketika Fellis An melihat Stella Lee tidak mengucapkan satu kata pun, dan langsung pergi. Jelas ada yang tidak beres!

Dia dengan cepat mengambil tangan Stella Lee dan bertanya, "Stella Lee, kamu tidak tampak baik-baik saja ,sepertinya ada sesuatu ! Kenapa?"

“Tidak apa-apa, tidak apa-apa,” Stella Lee menjauh dari pandangan Fellis An dan tersenyum lagi.

Fellis An bahkan menjadi lebih cemas ketika dia melihat Stella Lee seperti ini. Dia bertanya dengan cemas: "Stella Lee, kita sudah berteman baik selama bertahun-tahun. aku bisa tahu kalau kamu sedang tidak baik-baik saja? Cepat katakan, apa yang terjadi? ? "

Stella Lee melihat ekspresi Fellis An yang peduli dia mengendus-endus hidungnya dua kali, dan akhirnya tidak bisa menahannya. Dia langsung memeluk Fellis An dan berkata : "Fellis An, aku benar-benar tidak bisa menahannya!"

“Stella Lee, jangan menangis, ada aku.” Fellis An melihat Stella Lee seperti ini dia tahu bahwa masalahnya serius. Dia dengan cepat membawa Stella Lee untuk duduk dan bertanya dengan serius, “Bicaralah pelan-pelan, ada apa?”

Karena Fellis An menenangkannya, Stella Lee menjadi tenang, tetapi dia masih tidak berhenti menangis: "Fellis An, apakah kamu menjemput Joy pulang, aku pernah memberi tahumu tentang ibu mertuaku?"

"Ingat." Fellis An mengangguk, lalu membeku, dan bertanya, "Apakah ibu mertuamu benar-benar sakit?"

Stella Lee mengangguk dan menjawab lembut, "Seperti yang aku duga, kanker paru-paru."

Fellis An terkejut, tetapi tidak tahu harus berkata apa. Meskipun ibu mertua Stella tidak berani , toh ibu mertua Stella Lee mengetahui kabar buruk ini, Fellis An merasa sangat tidak enak.

Fellis An Ran mengambil tangan Stella Lee dan berkata dengan sedih, "Jangan menangis, aku ada di sini."

Namun, setelah mendengar Fellis An menenangkannya, Stella Lee semakin ingin menangis: "ibu mertua seperti ini, Aiden Wen dan aku sudah menyuruhnya untuk tinggal di rumah sakit, tetapi ibu mertuaku memegang kartu gaji Aiden Wen dia tidak membiarkan kami menggunakan uang itu. Gaji ku digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Meskipun ada sisa sedikit, tetapi tidak banyak. Aiden Wen dan aku meminjam sedikit uang dari teman sekolah yang dulu, dan orang tua ku juga sudah saya banyak membantu. Total pinjaman 600.000 RMB. Tapi ... "

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu