The Comeback of My Ex-Wife - Bab 121 Mama, jangan takut

Sambil menatap Alexander, Fellis yang bermaksud melihat pemikirannya, juga karena suara Joy menarik kembali rasa kuatir dan cemasnya.

Fellis menoleh, dia melihat Joy sedang digandeng oleh guru TK nya, berdiri tidak jauh dari hadapannya.

Diikuti oleh Kimberly dan Warren yang berdiri di belakang dengan wajah bingung, masih ada Jackson dengan wajah penuh perhatian.

“Joy!” dengan gugup Fellis berlari ke depan, dia memeluk erat Joy dalam pelukannya, tidak ingin Joy dilihat oleh Alexander.

“Mama, kamu kenapa?” Wajah kecil Joy yang lembut muncul ekspresi bingung, dia mengangkat tangan dan menepuk punggung Fellis, berniat ingin membuat Fellis tenang.

“……” Fellis tidak menjawab, hanya memeluk Joy dan tidak bersedia melepaskan pelukan, dia sangat takut, dalam satu detik lagi Alexander akan merebut Joy!

Karena dipeluk terlalu erat oleh Fellis, Joy merasa tidak nyaman, namun dia tidak mengatakannya. Karena, Joy baru pertama kali melihat, mama yang selalu kuat dan opitimis di depannya, kini berubah menjadi begitu ketakutan.

Tanpa sadar Joy melihat ke arah pria yang berdiri tidak jauh dari situ.

Dalam sedetik, mereka berdua saling beradu pandang.

Alexander yang melihat Joy menjadi mengernyit, sebuah perasaan aneh muncul di hatinya : tidak menunjuk dulu pada alis dan mata anak ini mirip dirinya, hanya berdasarkan perasaan dia saat melihatnya, Alexander merasa dirinya perlu melakukan tes DNA.

Joy tentu saja juga merasakan aura yang kuat dari pria ini, yang membuat dia ingin dekat dengannya.

Namun Joy lebih merasakan ketakutan mama, nampaknya memang sumbernya adalah datang dari pria ini!

Selama ada yang membuat mamanya sedih, maka dia adalah orang jahat!

Seketika raut wajah kecil Joy menunjukkan ekspresi yang teguh : Dia sekarang sudah berumur empat tahun, bukan anak kecil umur tiga tahun. Jadi, dia akan melindungi mama!

Saat ini Alexander telah berjalan ke arah Joy : Dia ingin sekali berjalan ke depan Joy, berjongkok dan melihat dengan cermat anak ini, lebih ingin lagi bisa ngobrol sebentar dengan anak ini.

“Apa yang ingin kamu lakukan?” Fellis lebih dulu memperhatikan gerakan Alexander yang mendekat : Alexander benar-benar ingin merebut Joy, tidak boleh, sama sekali tidak boleh!

Sekujur tubuh Fellis gemetaran sambil menggendong Joy, dan terhuyung-huyung mundur selangkah, dia memandang Alexander dengan panik dan ketakutan, tidak berhenti menggelengkan kepala : “Jangan mendekat! Jangan mendekat!”

Fellis nyaris berteriak histeris, pekik yang menyedihkan membuat semua orang terperanjat.

“Fellis, biarkan aku melihatnya sebentar.” Langkah kaki Alexander tidak berhenti oleh teriakan Fellis, dia tidak menghiraukan air muka Fellis yang ketakutan, sekali lagi dia berjalan ke arah Joy.

Fellis dengan wajah pucat pasi menggendong Joy, dia melihat jarak antara Alexander dan dirinya semakin dekat, semakin mendekat : Bagaimana ini? Alexander telah datang, dia akan segera kehilangan Joy! Apa yang harus dia lakukan?

Fellis mengatup erat bibirnya, dia yang saat ini ketakutan hingga tidak mampu melangkahkan kakinya : Mengapa masalah tiba-tiba menjadi seperti ini! Dia tidak mau kehilangan Joy, dia tidak mau!

“Mohon kamu jaga jarak dengan mamaku!”

Tepat saat semua orang menahan napas dan memusatkan perhatian akan perkembangan situasi, suara Joy yang polos juga marah, membuat pandangan semua orang tertuju pada dirinya.

Joy yang digendong oleh Fellis, menatap Alexander, wajah kecil yang tampak jelas serius dan sungguh-sungguh : “Kamu jangan melangkah maju lagi!”

Mendengar suara bentakan Joy yang polos, Alexander yang hampir sampai di depan Fellis dan Joy, mendadak berhenti, dia menggeleng dengan tidak paham : Anak kecil ini, tampaknya sangat membenci diriku!

Melihat Alexander yang menghentikan langkah, Joy segera berpaling dan melihat Jackson, dia yang kecil ini dengan peka dan memperhatikan, paman satu ini senantiasa memperhatikan mamanya dengan perhatian.

“Paman yang itu, mamaku tidak sehat, tolong antar kami pulang, boleh?” Joy menatap Jackson, dan bertanya dengan suara kencang.

Jackson tertegun sebentar, dia tidak menyangka di saat seperti ini Joy memanggil dirinya.

“Bolehkah? Paman, aku sangat menyukaimu!” Joy mengingatkan Jackson sekali lagi.

Jackson segera sadar, dia mengangguk : “Boleh.”

Selesai bicara, Jackson langsung berjalan ke depan Fellis, Joy mengambil kesempatan ini untuk merangkul leher Jackson, dengan akrab bersandar ke dalam dada Jackson, kemudian melihat ke arah Fellis : “Mama, aku lapar. Kita pulang makan di rumah ya?”

Saat ini Fellis masih belum sadar dari rasa takutnya, asalkan bisa membantu dia untuk melepaskan diri dari Alexander, dia bersedia melakukan hal apapun.

Fellis segera mengangguk : “Iya, kita pulang ke rumah!”

Setelah itu, dia segera menghindar dengan menarik tangan Jackson, dan berjalan ke arah mobil Jackson.

Jackson melihat Fellis yang menarik tangannya, dia berpaling lagi melihat pandangan mata aneh dari ketiga orang tersebut, dengan Joy dalam pelukannya dia berjalan cepat ke mobilnya.

Mereka melihat ketiga orang tersebut dengan cepat masuk ke mobil, setelah terdengar suara mesin mobil dijalankan, mobil yang membawa Fellis, pelan-pelan sudah menjauh.

Saat ini, Fellis yang duduk di dalam mobil masih memeluk Joy dengan erat, dia berpaling, terpisah oleh kaca dia melihat bayangan mobil Alexander yang semakin mengecil hingga menghilang.

Melihat itu, hati Fellis yang berdebar kencang, sudah mulai agak tenang sedikit. Namun, dia tidak merasa santai sepenuhnya.

Fellis mengepal erat kepalan tangannya, berusaha agar dirinya bisa berpikir panjang : melihat sikap dari Alexander, dia pasti menyadari ada yang kurang beres. Dia barusan sangat beruntung, tidak membiarkan Alexander kontak langsung dengan Joy.

Bagaimana dengan besok? Lusa? Dia dan Joy, bisa menghindar untuk saat ini, tapi tidak untuk seumur hidup.

Sekalipun dia berhenti dari pekerjaan dan meninggalkan kota ini, asalkan Alexander ingin bertemu dnegan Joy, dengan kekuatan Alexander, dia dan Joy mau berlari ke ujung langit pun, Alexander mampu menemukan mereka berdua!

Berpikir sampai di sini, Fellis memejamkan erat matanya, perasaan takut akan kehilangan Joy, membuat dirinya tidak bisa menahan rasa gemetar yang mulai melanda kembali.

“Mama, apa kamu baik-baik saja?”

“Fellis, apa kamu baik-baik saja?”

Joy dan Jackson yang senantiasa menaruh perhatian pada Fellis, serentak menanyakan hal yang sama.

Suara mereka berdua membuat Joy sadar kembali, dia menggenggam erat tangan kecil lembut Joy, dan tersenyum padanya : “Mama baik-baik saja.”

Setelah itu, dia melihat ke arah Jackson : “Aku baik-baik saja, terima kasih, General Manager Tsu.”

Lewat kaca spion Jackson bisa melihat jelas kondisi Fellis yang kurang baik, akhirnya hanya bisa mengangguk : “Iya.”

Dia melihat Fellis yang takut dan sedih sampai seperti itu, seketika rasa kasihan menyembul dari hatinya, dia ingin sekali menanyakan hubungan sebenarnya antara Alexander dan Fellis, juga Joy.

Namun, kini ada Joy di tempat, Jackson juga tahu Fellis tidak leluasa untuk berbicara, selain itu, Fellis belum tentu ingin mengatakan semua masalah yang ada pada dirinya.

Jadi, sekarang Jackson hanya ingin Fellis tahu : Tidak peduli kapanpun, asalkan dia bersedia, dirinya akan selalu berpihak pada Fellis.

Joy sekarang masih dalam dekapan erat Fellis, meskipun dia tidak tahu apa yang terjadi. Namun, dari awal hingga kini Joy mengerti satu hal : Dia harus baik-baik melindungi mamanya sendiri!

“Mama, kamu jangan takut, Joy akan selalu di samping mama.” Joy dengan tangan kecilnya menepuk ringan punggung Fellis, layaknya seorang pria jantan menghibur Fellis.

“Joy……” sambil terisak-isak Fellis mengusap wajah kecil Joy, berusaha agar tidak meneteskan air mata, “Joy sudah besar, sudah tahu melindungi mama.”

“Mama, aku akan melindungimu selamanya.” Joy memandang Fellis, dan menjamin dengan sungguh-sungguh.

Melihat mata Joy yang begitu bersinar, Fellis tidak bisa menahan dan menarik Joy ke dalam pelukan, saat Joy tidak bisa melihatnya, air matanya mulai mengalir……

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu