The Comeback of My Ex-Wife - Bab 52 Pacar Kedua

Jackson Tsu adalah tuan muda di perusahaan Tsu, dia adalah desainer handal, sedangkan dirinya, hanyalah staf biasa, dan punya anak bernama Joy yang sudah berumur empat tahun.

Mereka berdua kalau dilihat dari identitas, kekayaan dan kekuasaan, perbedaannya terlalu besar, mereka pasti tidak akan bisa bersama!

Fellis memikirkannya dengan serius, lalu pelan-pelan menundukkan kepalanya.

Sejak bercerai dengan Alexander, setiap malam dia tidak bisa tidur nyenyak dan hari-harinya dilalui dalam kesepian tanpa adanya sandaran, terkadang dia juga sangat berharap ada seseorang yang bisa disandarnya.

Fellis tidak kekurangan pria yang mengejar dirinya, tapi selama ini dia sudah terbiasa sendiri, dia sangat serius akan hal ini, karena dia tahu lebih baik tidak ada sama sekali daripada mendapatkan pria yang tidak baik, tapi dia juga tidak bisa mengharapkan yang terlalu baik untuknya.

Jackson Tsu adalah pria yang baik, tapi, mereka tidak mungkin bisa bersama.

Fellis menggelengkan kepalanya, lalu berjalan ke depan meja dan meminum segelas air, dia mencoba menenangkan dirinya, melihat air di gelas, dia tahu sudah saatnya menjelaskan ini kepada Jackson.

Saat ini, ada chat masuk di hpnya. Dia pun meletakkan gelas itu dan melihat hpnya.

Itu chat dari Jackson: "Fellis, ciuman tadi, sungguh-sungguh dari hatiku. Besok hari Sabtu, bolehkah aku mengajakmu bertemu? Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu.

Fellis menggenggam erat hpnya, dia tidak tahu harus membalas apa.

Dia berjalan mondar mandir, lalu melempar hp itu ke samping, dan berencana tidak membalasnya: Kalau langsung membalasnya dari hp sepertinya kurang baik, dia merasa, lebih baik dibicarakan di depannya langsung. Tapi, bagaimana dia harus menolaknya?

Fellis melihat langit-langit kamarnya, membolak-balikkan badannya, tidak bisa tidur semalaman.

Keesokan harinya, cahaya matahari masuk ke kamar Fellis melalui celah kecil jendela, Fellis menggosok-gosok matanya dan duduk di atas ranjang.

Hari ini hari Sabtu, Fellis tidak perlu ke kantor, dan tidak perlu bertemu dengan Jackson, dia pun merasa lega.

Tapi semalam saat di restoran, dia sudah berjanji kepada Alexander untuk membuatkan pakaian untuk Ellie, Fellis merasa dia sudah harus memulainya. Tapi Ellie tidak memberi persyaratan apapun untuknya, bagaimana dia memulainya!?

Saat kebingungan, tiba-tiba dia mendengar ketukan pintu, dia merasa aneh, di kota H dia tidak punya banyak teman, siapa yang datang mengetuk pintunya sepagi ini.

Fellis masih memakai baju tidur dan membuka pintunya, dia melihat ibu pemilik rumah sewanya berdiri di depan pintu, melihat ke dalam rumahnya dengan rasa penasaran: "Fellis, pacar keduamu sudah pergi?"

Pa..., pacar kedua?

Dia masih single oke? Darimana datangnya pacar kedua!

"Ibu, kamu halusinasi ya, darimana aku punya pacar? Apalagi pacar kedua!" Fellis memasang ekspresi "bercanda ya ibu ini".

"Aduh, Fellis, sudah deh tidak usah malu-malu, aku sudah tahu." Ibu pemilik rumah sewa itu pun berjalan maju, "sebelumnya aku lihat ada pria yang mengantarmu pulang dengan mobil mewah, lalu semalam ada pria lain yang mengantarmu lagi dengan mobil mewah. Fellis, menurutku, pasti akan ada hal baik terjadi kepadamu!"

Fellis pun menjulingkan matanya, selain menagih uang sewa, ternyata ibu ini juga hobi mencari tahu masalah pribadi orang lain, bahkan berapa orang yang mengantarnya pulang, dia juga tahu dengan jelas!

"Ibu kamu sudah salah paham, bukan seperti yang kamu bayangkan, dua orang itu, yang satunya tidak ada hubungannya denganku, dan yang satu lagi hanya teman." Fellis menjelaskan.

"Sudahlah, aku juga tidak akan mengatakannya kepada siapapun." Lalu dia melanjutkan "Tapi tetangga-tetangga di gedung ini sudah tahu."

"Apa?!" Fellis tidak bisa berkata apa-apa lagi, tetangga di gedung apartemen ini semuanya sudah tahu!

Untunglah biasanya dia juga agak sibuk, tidak punya waktu untuk bersilahturami dengan tetangga di sekitarnya, kalau tidak, tentu dia pasti merasa tidak enak!

"Terserah ibu mau mengatakan kepada siapa, yang penting dua orang itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku." Fellis pun hanya bisa menaikkan bahunya dan berlagak cuek.

"Baiklah, terserah deh apa katamu. Hanya saja, menurutku, Fellis, kamu juga tidak muda lagi, susah sekali kamu bisa bertemu dengan pria baik, kalau pun tidak cocok, tetap harus mengambil kesempatan ini!" Ibu itu menasehatinya, berlagak pengalaman, "Dulu, aku juga disukai banyak orang..."

"Ibu, aku masih ada urusan, nanti kita ngobrol lagi ya!" Setelah itu, tanpa menunggu jawaban ibu itu, dia pun langsung menutup pintunya.

Fellis menghela nafasnya: Di antara manusia itu bukannya lebih baik menjaga jarak? Kenapa selalu saja ada orang yang suka mengurusi hidup orang lain? Mereka sudah terlalu bosan sehingga menjadi seperti ini?

Fellis menggeleng, dan mulai membereskan rumah.

Walaupun ibu pemilik rumah sewa itu datang mengganggunya, tapi yang harus dikerjakan tetap harus dikerjakan, hari ini dia harus mulai mendesain baju Ellie!

Fellis mengikat rambutnya, memakai baju santai, memakai lipstik dan berjalan keluar rumah.

Hari ini dia harus pergi ke perpustakaan kota, melihat buku-buku seputar desain, dia berharap bisa mendapatkan inspirasi untuk baju Ellie.

Suasana di perpustakaan kota sangat nyaman, bukunya juga lengkap, orang-orang yang datang kesini pasti akan berjalan dengan pelan.

Fellis mengambil setumpuk buku mengenai desain pakaian, lalu mencari tempat duduk yang ada di sudut ruangan.

Sambil melihat buku sambil mencoba menggambar desain, rambut yang ada di samping telinganya kadang-kadang terjatuh ke bawah, cahaya matahari masuk melalui jendela, membuat wajah Fellis terlihat semakin putih dan mulus, semua ini terlihat indah seperti sebuah lukisan.

Tapi, suasana yang indah ini tidak berlangsung lama, karena ada sepasang kekasih yang datang membawa dua buah buku dan duduk di depannya.

Masalahnya, sejak mereka duduk, wanita itu mulai berbicara tiada henti, walaupun suaranya tidak kencang, tapi tetap saja mengganggu telinga di ruang perpustakaan yang sehening ini.

"Warren, makasih ya sudah menemaniku datang, kamu tahu tidak? Aku setiap minggu harus datang ke perpustakaan untuk baca buku, aku kan wanita, tidak hanya harus terlihat cantik dari luar, tapi juga harus cantik di dalam." Setelah itu, wanita itu memegang pipinya.

Pria yang duduk di samping wanita itu hanya tersenyum, tidak berbicara.

Lalu wanita itu masih saja melanjutkan: "Warren, aku ingat aku pernah baca sebuah novel yang mencatat tentang sejarah dinasti Qin! Filosof terkenal Nietzsche mengatakan, membaca membuat orang bijaksana, makanya, aku sangat tertarik dengan sejarah, kalau tidak salah nama novel itu..., apa ya namanya, oh iya! Namanya Legend of BanYue!"

"Hahaha!" Fellis tidak bisa menahan tawanya, Legend of BanYue, seharusnya Legend of MiYue yang benar! Apalagi, novel itu kebanyakan fiktif, kalau memang wanita itu tertarik dengan sejarah, seharusnya dia baca "The Records of the Grand Historian" atau "Comprehensive Mirror in Aid of Governance"!

Lalu, "membaca membuat orang bijaksana" perkataan ini sepertinya dikatakan oleh Francis Bacon, kenapa jadi Nietzsche!

Fellis menggelengkan kepalanya, dia merasa pria yang bersama dengan wanita itu sepertinya sama levelnya dengan wanita itu, kalau tidak, bagaimana mungkin dia bisa menerima kesalahan wanita itu!

Tapi, mereka yang sedang asyik ngobrol sepertinya tidak mendengar suara tertawa Felis.

Lama kelamaan, Fellis merasa semakin geram, karena suara wanita itu semakin kencang!

Novel Terkait

Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu