The Comeback of My Ex-Wife - Bab 482 Mengapa Tidak

Christella Ning berdiri di samping dan melihat kedua bersaudara itu yang mengitari di sekitar Fellis An. Ekspresi cemburu di wajahnya bahkan terlihat lebih jelas.

"Baiklah, Alexander Gu, aku benar-benar ingin mengatakan sesuatu kepada Allen. Kamu pergi dulu, ya?" Fellis An menarik lengan baju Alexander Gu dan dengan serius memohon.

Ketika Alexander Gu melihat ekspresi serius dari Fellis An, dia mengangguk, "Boleh, tapi tidak boleh terlalu lama."

"Pasti!" Fellis An mengangguk dengan sungguh-sungguh kepada Alexander Gu, lalu meraih tangan Allen Gu dan berjalan ke ruang kerja.

Alexander Gu melihat punggung Fellis An dan menggelengkan kepalanya tanpa daya.

Pada saat ini, Christella Ning juga menemui Alexander Gu dan berkata, "Kak Alexander, ternyata Fellis An ada urusan dengan Allen. Kalau begitu, sebenarnya aku juga ingin mengatakan sesuatu padamu, boleh tidak?"

Ketika Alexander Gu memandang Christella Ning, dia ingat betapa ibunya sangat menyukai Christella Ning ketika ibunya masih hidup, jadi dia mengangguk, "Boleh."

"Kalau begitu ayo. Kita bicara di taman." Dengan senyum bahagia, Christella Ning menarik Alexander Gu keluar dari aula utama.

Dalam ruang kerja,

Allen Gu menggerakkan lehernya dengan ekspresi menyakitkan di wajahnya, "Fellis, kakakku jahat sekali. Sekali dorong membuat sekujur tubuhku terasa sakit."

"Tangan Alexander Gu memang agak berat." Fellis An menarik rambut dan berkata, "Aku minta maaf untuk Alexander Gu!"

"Baiklah, karena kamu mengatakannya, aku hanya bisa menerimanya." Allen Gu mengangkat bahu, dan ekspresinya yang barusan masih kesakitan, kembali normal dalam sekejap.

"Kalau begitu akan mulai membicarakan sesuatu denganmu!” ucap Fellis An sambil berdeham pelan. Dia teringat dengan apa yang dikatan Kiekie Shen padanya.

"Ada apa? Kamu terlihat sangat formal." Allen Gu merasa agak aneh. Lagipula, sesuai rencananya, seharusnya tidak ada masalah besar yang terjadi sekarang.

"Sebenarnya, tidak ada masalah besar," kata Fellis An dengan misterius, "Itu, tiga hari lagi, kamu punya waktu tidak? Aku ingin mentraktirmu makan di luar!”

"Mentraktirku makan di luar?" tanya Allen Gu sambil mengerutkan kening, dia bertanya-tanya mengapa Fellis An melakukan ini. "Hanya berdua?"

"Ya!” Felis An mengangguk dengan penuh semangat, "Kamu mau tidak? Jika kamu tidak mau, kamu akan menyesalinya sepanjang hidupmu!"

"Fellis, sebenarnya apa yang kamu rencanakan?” Allen Gu menatap wajah Fellis An dengan serius, mencoba melihat petunjuk dari ekspresi Fellis An.

Namun, kecuali senyum misterius Fellis An, tidak mengungkapkan informasi apapun, "Mau tidak? Allen? Cepat jawab aku!”

Allen Gu berpikir satu dua detik dan langsung setuju, "Baiklah."

Meskipun Allen Gu tidak tahu apa yang ingin dilakukan Fellis An. Tapi, Allen Gu bisa berduaan dengan Fellis An, mengapa tidak?

"Baiklah! Sesuai kesepakatan!” Fellis An bertepuk tangan, dia merasa bahwa ketika Kiekie dan Allen bersama, dia pasti akan menghargai dirinya sendiri!

"Eh, Fellis, kamu mau pergi ke mana?” tanya Allen Gu menarik Fellis An yang akan berbalik pergi.

"Aku sudah selesai denganmu. Tentu saja aku harus sibuk dengan hal lain."

"Tapi, apakah kamu tidak punya sesuatu lagi untuk kamu beritahu padaku?" Allen Gu menatap Fellis An dengan penuh harap. Bagaimanapun, ini adalah inisiatif pertama Fellis untuk mengundangnya makan.

"Tidak ada!" ucap Fellis An sambil menggelengkan kepalanya. "Tiga hari lagi, tunggu saja kejutan tiba."

Fellis An tersenyum pada Allen Gu dan berlari keluar dari ruang kerja.

Allen Gu melihat telapak tangannya yang kosong, perlahan-lahan mengambilnya kembali, lalu tersenyum...

Di Taman,

Matahari sudah benar-benar terbenam, tertinggal di sore hari matahari terbenam memancarkan cahaya lemah, cahaya merah itu, dengan malas tersebar di seluruh taman.

"Kak Alexander..." Christella Ning menunduk dan perlahan berjalan mendekat ke Alexander Gu.

"Hm." Alexander Gu berpura-pura mundur setengah secara tidak sengaja dan berkata dengan suara lambat, "Katakan apa yang ingin kamu katakan."

Saat Christiella Ning melihat langkah mundur Alexander Gu, matanya perlahan memerah. Dia menggigit bibirnya dan menatap Alexander Gu, "Kak Alexander, apakah kamu serius dengan Fellis An, atau hanya bermain-main..."

"Tentu saja serius." Ketika Alexander Gu menyela perkataan Christella Ning, dia mengerutkan kening dan tidak tahu bagaimana penampilannya. Ternyata dirinya membuat Christella Ning berpikir bahwa dia hanya bermain-main dengan Fellis An.

Christiella Ning tidak menyangka jawaban Alexander Gu begitu tajam. Dia memandang wajah Alexander Gu yang tampan tetapi asing ini, dan matanya bahkan lebih merah. Dia adalah putri favorit sejak kecil, dan selama itu, dia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, tidak ada satupun yang tidak dia dapatkan.

Hanya Alexander Gu yang merupakan pengecualian.

Christella Ning telah menyematkan kuku ke telapak tangannya. Dia telah melewatkan kesempatan. Kali ini, dia tidak akan pernah melepaskan kak Alexander lagi!

Mengingat Fellis An dan Kiekie Shen membuat janji seminggu kemudian ke rumah sakit, mata merah Christella Ning berangsur-angsur kembali normal, tetapi matanya menjadi sedikit menyeramkan. Fellis An kamulah yang merebut kak Alexander yang seharusnya milikku. Jadi, jika seminggu kemudian terjadi sesuatu padamu, tidak peduli terjadi apapun itu, semuanya karena kamu yang memaksaku untuk melakukannya! batin Christella Ning membuat rencana.

"Apakah ada yang lain?" Alexander Gu melihat Christella Ning yang diam, dia berkata dengan nada acuh tak acuh.

Alexander Gu tahu bagaimana perasaan Christella Ning padanya, dan lagi Christella Ning adalah gadis kesayangan ibunya.

Tetapi karena itu, Alexander Gu merasa dirinya harus lebih menjaga sikap menjauhi Christella Ning.

Lebih baik Alexander Gu tidak memberi Christella Ning harapan yang bisa diwujudkan. Dengan cara ini, Christella Ning bisa keluar dari kesedihannya sedikit lebih awal, melakukan apa yang seharusnya Christella Ning lakukan, dan mencari seseorang yang benar-benar bisa bersama Christella Ning.

"Ti-tidak ada." Christella Ning menggelengkan kepalanya dan berhenti berbicara.

"Hm." Alexander Gu mengangguk. "Aku pergi dulu."

Setelah itu, Alexander Gu pergi ke aula utama.

Baru saja selangkah, Alexander Gu berhenti lagi. Dia merenung, menoleh untuk melihat Christella Ning dengan serius dan berkata, "Christella, jika memang tidak ada urusan, lebih baik kamu kembali ke Amerika Serikat. Kamu tidak akan pernah mendapatkan yang kamu inginkan di sini.”

"Aku..." Christiella Ning mengangkat kepalanya, hidungnya terasa sangat masam. Dia menggerakkan tenggorokannya dan berbisik, "Aku tahu."

"Hm." Alexander Gu melihat Christella Ning, kemudian pergi tanpa ragu-ragu.

Christella Ning berdiri di tempatnya, langit tenggelam sedikit demi sedikit sampai semuanya gelap.

Alexander Gu masuk ke aula utama dan mengetuk pintu kamar tidur Fellis An.

Pada saat ini, Fellis An sedang menghubungi Kiekie Shen. Ketika dia mendengar ketukan di pintu dan berkata kepada Kiekie Shen di ujung telepon, "Kiekie, aku telah mengatur semua yang kamu katakan padaku. Aku ada urusan lain yang harus dilakukan sekarang. Aku akan menutup telepon dulu! "

"Baiklah, terima kasih Fellis An!" Di ujung lain telepon, Kiekie Shen, terdengar senang dan bersemangat.

"Sama-sama. Bye." Setelah mengucapkan beberapa kata kepada Kiekie Shen, Fellis An menutup telepon. Dia meletakkan ponselnya dan berlari untuk membuka pintu.

Alexander Gu berdiri di depan pintu, jas dan mantelnya sudah dilepas. Dia hanya mengenakan kemeja putih dengan dasi kupu-kupu biru muda. Dia menatap Fellsi An. Meskipun ekspresinya masih sedikit cuek, namun matanya penuh dengan kelembutan dan kasih sayang yang tidak bisa dilihat orang biasa kepada Fellis An.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu