The Comeback of My Ex-Wife - Bab 410 Secara langsung mengantar Fellis An

“Hm.” Supir yang berpenampilan aneh itu mengangguk kecil, tanpa berbicara banyak lagi.

Tapi Fellis An masih bersemangat, dia memandang tas yang di sampingnya, ia tahu dalamnya adalah obat yang dipersiapkan “tuan muda” untuk dirinya, serta barang lainnya.

“Tuan muda kalian adalah orang baik. Tapi dia tidak bersedia bertemu aku, kalau kamu punya kesempatan bertemu dengan tuan muda kamu, harus sampaikan terima kasih aku!” Fellis An memeluk tas tersebut dan berkata dengan gembira.

Namun yang tidak Fellis An ketahui adalah, supir yang berpenampilan aneh di depannya ini adalah ‘tuan muda’ yang ia sebut, karena dia ingin menemani Fellis An sebentar lagi, jadi dia menyamar menjadi supir, dan berencana secara langsung mengantar Fellis An kembali ke kota H.

“Aku akan……” Pria itu membuka mulut, kemudian mengubahnya, “Tuan muda akan mengetahuinya.”

“Hm!” Fellis An mengangguk sekuat tenaga, kemudian tidak berbicara lagi.

Sebentar lagi sudah akan sampai di kota H!

Dengan semangat Fellis An mengusap wajahnya, dan di detik berikutnya Fellis An menyadari bekas luka di wajahnya masih belum sembuh total!

Ekspresi senang di wajah Fellis An membeku : Kalau dirinya bertemu Alexander Gu dengan penampilan seperti ini, apakah dia akan merasa dirinya jelek?

Berpikir sampai di sini, Fellis An segera mengurungkan niat untuk bertemu Alexander, lebih baik pulang ke villa itu saja, lagi pula sekarang harusnya Alexander Gu masih di perusahaan, dia ingin melihat Joy dulu, sudah sekian lama dirinya pergi, tidak tahu bagaimana keadaan dia sekarang, apakah merindukan dirinya.

Mengenai Alexander Gu, Fellis An mengangkat bahu, merasa tidak perlu tergesa-gesa.

Begitulah, dengan diantar oleh supir, Fellis An sampai di pusat kota H.

Pemandangan di depan mata semakin familiar, senyuman di wajah Fellis An juga semakin lebar, saat mobil berhenti, Fellis An sudah tidak sabar ingin membuka pintu dan keluar.

“Fell……” Melihat Fellis An melupakan tasnya, pria itu baru saja ingin memanggil untuk mengingatkan, kemudian mengubah panggilannya, “Nona An, tas kamu.”

“Oh, aku terlalu senang sekali, malah sampai melupakan tas.” Fellis An menepuk kepalanya sendiri, lalu membalikkan badan masuk ke mobil lagi dan mengambil tas, dia melambaikan tangan ke supir, “Kamu sudah berjerih payah, sampai ketemu lagi kalau masih ada jodoh untuk bertemu!”

“Sampai jumpa……” Pria itu menatap sosok belakang Fellis An, dalam hatinya berkata : “Fellis,kamu harus baik-baik saja. Tidak lama lagi kita akan bertemu kembali.

Dengan lancar ia memutarbalikkan mobil, dari kaca spion, pria tersebut bisa melihat sosok Fellis An yang semakin menjauh, semakin menjauh sampai benar-benar menghilang dari pandangan.

Pria itu menghela nafas, tatapannya menuju ke depan sana : Selanjutnya, dia akan melakukan hal yang lebih penting lagi, Fellis, biarkan Kiekie Shen secara langsung mengantar kamu ke sisi Alexander Gu! Itu tidak ada apa-apanya, suatu hari nanti, Fellis pasti akan mendampinginya seumur hidup!

Berpikir sampai di sini, pria tersebut menginjak pedal gas, mobil langsung meluncur dengan cepat.

Sedangkan di sini, Fellis An berdiri sendiri di tengah jalan raya pusat kota H, tiba-tiba menyadari suatu masalah : Meskipun Ibu Yang menyiapkan banyak obat untuknya, tapi sepertinya Ibu Yang tidak memberinya uang, sekarang dirinya tidak punya sepeser pun, juga tidak punya ponsel, bagaimana dirinya pulang?!

Di saat Fellis An panik, sebuah mobil tiba-tiba berhenti di hadapannya.

“Fellis An! Kebetulan sekali, bagaimana kamu di sini?” Kaca jendela diturunkan, menampakkan wajah Kiekie Shen yang berseri-seri.

“Kiekie Shen!” Fellis An terkejut sekali, ini sungguh kebetulan sekali, baru saja dirinya perlu tumpangan, dan Kiekie Shen sudah muncul di hadapannya!

Kiekie Shen sendiri juga kaget : “Fellis An, kenapa kamu berdiri di jalan! Aku dengar dari teman kerja kamu sakit dan minta cuti setengah bulan! Yang paling hebohnya lagi aku dengar kamu di culik! Sampai buat aku ingin sekali tanya ke Warren Lin apa yang terjadi sebenarnya! Tapi belakangan ini juga ada masalah yang terjadi dengan Kimberly, jadi aku pun tidak enak hati untuk bertanya, tapi Fellis An, sebenarnya apa yang kamu lakukan belakangan ini? Aku……”

“Kiekie!” Fellis An menyela Kiekie Shen dengan tidak enak hati, ia tersenyum dan berkata : “Bolehkah kamu mengantar aku ke suatu tempat? Yang lainnya kita bicarakan nanti di dalam mobil, bolehkah?”

“Boleh boleh!” Kiekie Shen mengangguk, segera ia membuka pintu mobil, “Cepat masuk.”

Fellis An memeluk tasnya dengan bersyukur, dan duduk di kursi samping.

“Loh Fellis An, ada apa dengan wajahmu?” Kiekie Shen terkejut, ditunjuknya wajah Fellis An yang belum sembuh semua bekas lukanya, “Tadi aku tidak melihat jelas ketika kamu berdiri di luar, kenapa di wajah kamu ada bekas luka?”

“Ini……” Fellis An segera mendekap wajahnya, meskipun dirinya tadi juga sudah menyadari masalah pada bekas lukanya ini, tapi ekspresi terkejut Kiekie Shen tadi benar-benar membuat dia terpukul, “Apakah jelek sekail?”

“Tidak jelek, tidak jelek!” Kiekie Shen segera menggeleng, lalu menjelaskan kepada Fellis An, “Aku hanya agak kaget saja, padahal baik-baik saja, kenapa tiba-tiba ada luka?”

Meskipun Kiekie Shen sudah bicara seperti itu, tapi Fellis An tetap tidak ingin melepaskan tangannya dari wajah.

Setiap wanita ingin tampil cantik!

Fellis An sekarang tidak merasa luka lainnya sakit, melainkan sangat menyesali bekas luka di wajahnya!

Kalau sampai merusak wajahnya, bagaimana? Kalau keluar dengan wajah yang ada bekas luka lalu mengagetkan anak kecil, bagaimana? Kalau pun tidak mengagetkan anak kecil, mengagetkan rerumputan dan bunga pun berdosa!

Semakin dipikir, Fellis An semakin sedih, matanya pun memerah.

“Fellis An, kamu tidak apa-apa bukan?” Kiekie Shen mencoba menepuk bahu Fellis An, dalam hatinya tidak tahu harus merasa lucu atau sedih : Fellis An ini, sebelumnya terluka begitu parah, sampai pingsan pun tidak menangis, sekarang malah menangis karena mengingat ini akan meninggalkan bekas.

Ternyata memang pikiran wanita sangat unik, sakit tidak masalah, tapi tidak boleh jelek. Kiekie Shen merasa dalam hal ini, Fellis An lumayan mirip dengan dirinya.

“……” Fellis An menutup wajahnya dengan murung, tanpa menjawab Kiekie Shen.

“Tidak mungkin bukan, Fellis An, kamu tidak mungkin benar-benar akan menangis bukan?” Kiekie Shen mulai menghibur Fellis dari sudut pandang wanita yang sama-sama suka cantik, “Jangan khawatir, luka di wajah kamu tidak kelihatan dalam, aku percaya akan sembuh beberapa lama kemudian!”

“Benarkah?” Fellis An akhirnya bersuara, dengan mata memerah dan mendekap wajah ia memandang ke arah Kiekie Shen.

“Benar!” Kiekie Shen mengangguk dengan tulus.

“Baiklah jika begitu.” Akhirnya Fellis An merasa baikan, mata merahnya pun mulai berkurang, dengan memeluk tas ia berkata, “Kalau begitu Kiekie, kita jalan dulu saja.”

“Iya, kamu mau kemana? Beritahu alamatnya, aku buka navigasi.”

Fellis An membuka mulut, baru saja ingin menyebut alamat villa yang Alexander Gu beri untuknya, tapi setelah dipikir-pikir lagi ia merasa kurang pantas, sehingga ia pun menyebut alamat villa yang tidak terlalu jauh jaraknya.

Kiekie Shen pura-pura tidak tahu apa-apa, ia mengangguk dan menjalankan mobil.

Mobil mulai bergerak, Kiekie Shen juga kembali memulai topik : “Fellis An, apakah kamu tahu, selama kamu menghilang……, ah, salah, selama kamu cuti, banyak sekali hal yang terjadi! Yang pertama adalah proyek dari tim proyek kita dihentikan sementara!”

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu