The Comeback of My Ex-Wife - Bab 182 Tidak Tahu Malu

Tapi Fellis An tidak sempat memuji Joy, karena sekarang yang dipikirkan dia hanya rumah yang terendam air.

Sambil menggendong Joy, Fellis An berpikir sebentar, lalu dia menurunkan Joy dan mengeluarkan ponsel, menelepon Bibi pemilik rumah dan perusahaan pelayanan properti, suruh mereka cepat datang untuk memperbaiki.

Sekarang sudah malam, Bibi pemilik rumah sedang seru main mahjong di kompleks lain, dia tidak mengangkat telepon Fellis An.

Perusahaan pelayanan properti mengangkat telepon Fellis An dan bilang akan menyuruh orang datang memperbaiki, tapi mendengar nada bicaranya yang santai, tidak tahu berapa lama baru bisa datang!

Fellis An menghela nafas, dia berjongkok dan berkata pada Joy: “Joy, kamu tunggu dulu di sini, Ibu pergi memperbaiki pipa air.”

“Tapi Paman itu sudah masuk tadi.” Joy menunjuk tempat tadi Alexander Gu berdiri dan berkata pada Fellis An.

Fellis An langsung balik badan, dia baru menyadari tidak tahu Alexander Gu sudah masuk ke rumahnya sejak kapan.

“Sungguh semakin menambah kacau! Dia seorang kapitalis vampir yang cuman tahu kerja kantor mau apa sih!” Fellis An mengerutkan dahi dan menghela nafas, dia menaikkan gaun yang mencapai punggung kaki dan mengikat dengan tali pinggang, gaunnya langsung menjadi pendek, panjang gaunnya hanya mencapai daerah lutut.

Fellis An juga membuka sepatu hak tingginya, berjalan di air dengan telanjang kaki ke dalam dapur. Joy yang memakai sepatu boots kecil juga ikut Fellis An jalan ke dalam.

Awalnya Fellis An mau meledek Alexander Gu menambah kekacauan, tak terduga, dia yang masuk ke dapur malah melihat Alexander Gu yang memakai kemeja putih sedang memutar sebuah sekrup di pipa air dengan kuat.

Percikan air yang menyiprat terkena tubuh Alexander Gu, seketika membasahkan kemeja putihnya, kemeja putihnya yang basah kuyup menempel erat pada punggung Alexander Gu yang kekar, otot yang besar dan tubuh yang kekar terlihat sangat jelas.

Fellis An melihat dengan bengong, seketika malah tidak tahu harus berkata apa.

Saat ini Alexander Gu menoleh, dia mengusap air yang terciprat di wajahnya dan melihat ke Fellis An: “Ada kunci bengkel tidak?”

“Haa?” Fellis An melihat wajah Alexander Gu yang sangat tampan dengan bengong, terlihat sangat banyak tetesan air yang berkilau menetes dari dahi Alexander Gu ke bibirnya, gambaran yang begitu seksi, membuat Fellis An menelan air liur dengan tak sadar, dia juga lupa menjawab perkataan Alexander Gu.

“Nih, Paman, ini untukmu.” Tidak tahu sejak kapan, Joy sudah menemukan kunci bengkel, dia berjalan melewati Fellis An yang bengong, memegang dengan dua tangan kecil dan memberikan pada Alexander Gu.

Melihat wajah Joy yang kecil, hati Alexander Gu meleleh seketika, dia mengeluarkan senyuman hangat yang jarang terlihat, balik badan dan mulai menyekrup sebuah sekrup di pipa air.

Saat ini Fellis An tersadar kembali, dia batuk dengan canggung, terjadi apa pada dirinya? Malah bisa merasa Alexander Gu sangat tampan di momen tadi itu! Tadi otaknya pasti sudah dimasuki virus zombie!

Fellis An menggoyang-goyangkan kepala, melihat adegan Joy dan Alexander Gu begitu harmonis, dia langsung menggendong Joy, tidak boleh membiarkan Joy dan Alexander Gu terlalu sering berhubungan, kalau tidak cepat lambat identitas Joy akan ketahuan.

Joy digendong Fellis An sampai sulit bernafas, dia hanya bisa berkata pada Fellis An: “Ibu, kamu tidak perlu menggendong aku, air tidak akan membasahi aku, tapi Paman ini sudah basah terkena air, kamu bantu dia saja.”

“Bantu dia?” Fellis An mengedip-ngedipkan mata.

“Iya, Ibu bukannya bilang harus berterima kasih pada orang yang membantu kita?” Mata Joy yang berkilau melihat Fellis An dan tersenyum manis.

“Ehmm, baiklah……” Fellis An mengangguk, setelah berkata, dia menaikkan lengan bajunya dan berjalan ke Alexander Gu.

Alexander Gu yang sedang menyekrup sekrup dengan sekuat tenaga, tentu juga mendengar percakapan Fellis An dan Joy.

Tapi Fellis An seorang wanita, tidak bisa membantu apa-apa, maka Alexander Gu menggeleng kepala dan mau bilang tidak usah.

Tak terduga, Fellis An yang selesai menaikkan lengan baju berjalan ke samping Alexander Gu, dia menepuk tangan dengan sangat berirama dan berkata dengan serius: “Aku memberimu semangat pada rohanimu, semangat, semangat, semangat……”

Alexander Gu sangat terbisu, dia sudah malas melihat Fellis An.

Dan Joy malah dibuat tertawa oleh Ibunya, dia menutup mulut kecilnya dan terus tertawa.

Begitulah, akhirnya Alexander Gu selesai menyekrup sekrup lebih erat sedikit dalam penyemangatan Fellis An, karena kebocoran disebabkan sekrup dan pipa air yang bertahun-tahun tidak direparasi, maka Alexander Gu tidak menyekrup sampai erat untuk mencegah pipa yang sudah berkarat pecah karena menggunakan tenaga terlalu kuat.

Tapi pipa air tidak menyemburkan air lagi, hanya mengalir keluar dalam bentuk tetesan.

Fellis An membongkar sana sini dan menemukan sebuah handuk, lalu menuang segelas air panas yang sudah lewat semalam kepada Alexander Gu.

Alexander Gu yang rambutnya bisa dibilang sudah dilap bersih, setelah minum satu suap air yang setengah hangat, dia bertanya: “Fellis An, kamu sudah memutuskan tetap tinggal di sini belum?”

Fellis An melihat sekeliling apartemennya yang berantakan, dia tahu maksud perkataan Alexander Gu.

Tapi kalau tidak tinggal di sini, bisa tinggal di mana lagi? Biaya kehidupan dan uang sekolah Joy serta biaya tambahan karena tidak ada status pelajar, semuanya ditambah sudah cukup membuat Fellis An kesulitan, kalau mengganti rumah yang lebih baik, mungkin dia dan Joy tidak ada uang lagi untuk makan.

Tapi Fellis An merasa hal ini tidak boleh dikatakan pada Alexander Gu, kalau tidak akan seperti sedang pura-pura miskin, Alexander Gu juga pasti akan mengoceh masalah memberi ganti rugi perceraian padanya.

Jadi setelah dipikir-pikir, Fellis An hanya bisa pura-pura tidak masalah dan berkata: “Iya, aku tetap tinggal di sini, di sini……, sangat baik.”

Fellis An berdiri di luar pintu, melihat barang-barang yang terendam air di dalam rumah dan berkata dengan melawan kata hati.

“Tapi, bagaimana dengan Joy? Kamu biarkan Joy tinggal di tempat seperti ini?” Alexander Gu menatap Fellis An, dia sudah menyetujui Joy, tidak akan membawa Joy pergi.

Tapi situasi Fellis An yang sekarang, bagaimana bisa merawat Joy dengan baik?! Kedepannya kalau Joy ikut dengannya, pasti akan mengalami lebih banyak kesulitan, Joy kan anak dia! Bagaimana dia bisa tega?

“Paman, aku sangat senang tinggal bersama Ibu, aku dan Ibu tidak mau pergi kemanapun, aku sangat suka tempat ini.” Saat Alexander Gu berpikir, Joy berkata tepat dengan waktunya, dia menatap Alexander Gu, seperti sedang memperingati dia harus tetap menepati janji di antara mereka.

Alexander Gu melihat wajah kecil Joy yang naif, seketika merasa sakit hati, bagaimanapun dia tidak menduga, Joy yang masih kecil ternyata bisa begitu patuh dan penuh perhatian.

Ya sudah, biarkan Joy tetap tinggal dengan Fellis An saja, dia membantu Fellis An diam-diam saja, tidak bisa membiarkan anaknya terlalu menderita juga.

Di saat ini, akhirnya perusahaan pelayanan properti tiba dengan lambat, setelah menanyakan keadaan pada Fellis An, mereka masuk ke dalam rumah dan melakukan reparasi.

Alexander Gu juga mau ikut masuk dan lihat situasinya, tak terduga dia dihalang Fellis An di luar.

“Alexander Gu, waktu sudah malam, kamu cepat pulang, istri kamu masih menunggumu di rumah.” Fellis An menghalang di depan pintu dan tidak membiarkan Alexander Gu masuk ke dalam rumah, dia menyadari, walaupun Alexander Gu tidak curiga dengan identitas Joy, tapi perhatian dia pada Joy semakin lama semakin banyak.

Kondisi seperti ini mana boleh diteruskan? Di detik ini Fellis An membuat keputusan, demi membuat Alexander Gu tidak menemukan petunjuk, lain kali dirinya akan menghindar saat bertemu Alexander Gu.

“Fellis An, kamu……” Alexander Gu menatap Fellis An dengan tidak mengerti, Fellis An kenapa bisa menjadi tidak tahu malu? Dia lupa tadi dirinya bantu dia memperbaiki pipa air?

“Aku apanya aku?” Fellis An berkata dengan tidak sungkan sama sekali, “Sampai jumpa, Tuan Gu, maafkan aku tidak bisa mengantar, hati-hati di jalan!”

“Kamu sungguh keterlaluan……” Alexander Gu melihat Fellis An dan sangat marah.

Tapi bagaimanapun Alexander Gu berkata, Fellis An tetap menghalang di depan pintu dan tidak mau membiarkannya masuk, dia juga tidak bisa menerobos paksa, jadi dia balik badan dan pergi dengan tidak puas setelah melihat Joy beberapa kali.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu