The Comeback of My Ex-Wife - Bab 223 Apakah Sudah Terlambat

Melihat hubungan yang harmonis antara Alexander dan Joy, Fellis menjadi tidak segugup sebelumnya. Dia meletakkan bubur di atas meja,lalu bertanya:"Apakah kondisimu sudah menjadi lebih baik?"

"Sudah lebih baik." Alexander mengangguk, lalu dengan rasa menyesal berkata kepada Joy: "Sayang sekali lengan paman terluka, jika tidak maka aku dapat memelukmu."

"Kalau begitu aku yang akan memelukmu." Usai berkata , Joy segera ingin naik ke tempat tidur Alexander.

"Joy, jangan nakal ya! Saat ini tubuh paman Gu penuh dengan luka-luka. Duduklah di sampingnya dengan tenang." Fellis segera melarang gerakan nakal Joy itu, dengan pandangan di matanya.

"Baiklah." Joy segera duduk di depan tempat tidur. Lalu dengan penyesalan mengambil tangan besar Alexander, dan meletakkan tangan kecilnya ke tangan Alexander,

"Paman, terima kasih sudah menyelamatkan ibuku." Joy menatap Alexander dengan ekspresi yang sangat serius di wajahnya.,"Tadinya aku ingin memelukmu untuk berterima kasih, tapi karena kita tidak bisa berpelukkan, kita dapat berjabat tangan!"

"Tidak masalah. Akan ada lebih banyak kesempatan di masa depan." Alexander memegang tangan kecil Joy. Telapak tangannya yang tebal membuat Joy tersenyum senang.

Fellis yang berdiri di samping melihat keharmonisan Joy dan Alexander, memiliki perasaan yang campur aduk di dalam hatinya: Alexander dan Ellie telah menikah selama empat tahun, tetapi mereka masih belum memiliki anak sendiri!

Melihat Alexander begitu menyukai Joy, dapat diketahui dia pasti sangat menyukai anak-anak. Jadi jika dia dan Ellie punya anak, dia akan lebih bahagia. Saat ini, Fellis tidak membenci mereka seperti sebelumnya. Fellis berharap agar mereka dapat segera memiliki anak!

Fellis menghela napas dalam, lalu kembali memunculkan senyumnya lagi. Dia memandang penyelamatnya itu, lalu bertanya: "Apakah kamu ingin memakan bubur sekarang?"

"Boleh!" Alexander mengangkat matanya ke arah Fellis, pandangannya terlihat menjadi lebih cerah.

"Paman, bisakah kamu memberitahuku sesuatu tentang bagaimana kamu menyelamatkan ibuku?" Joy mengepalkan lengan baju Alexander, menolak untuk menyerah. Sehingga membuat Alexander merasa lebih dekat dengan Joy, karena anak itu sungguh sangat kagum akan Alexander.

Senyum di alisnya menjadi semakin jelas. Alexander mengambil bubur yang diserahkan oleh Fellis, lalumengangguk: "Tentu saja."

Fellis akhirnya mencari tempat duduk yang cocok untuk duduk mendengarkan Alexander berkisah.

Fellis tidak menyangka, Alexander yang begitu dingin pada dirinya dan yang merupakan orang yang pendiam terhadap orang luar, tetapi saat menghadapi Joy, dia menjadi sangat pandai bercerita.

Dari jatuhnya lampu kristal hingga Alexander merangkul Fellis, lalu berguling ke satu sisi. Alexander bahkan hanya menggunakan kata-kata yang begitu banyak untuk menggambarkan apa yang terjadi dalam belasan detik, termasuk metafora, paralelisme, dan retorika lainnya, sehingga membuat Alexander membuka mulutnya sepanjang waktu.

Ketika mengucapkan inti cerita, Alexander berkata dengan pelan, tidak lupa juga memakan bubur yang telah diberi oleh Fellis. Ketika Alexander berhenti berbicara Joy menarik bajunya menyeruhnya untuk terus melanjutkan ceritanya.

Alexander terbatuk dengan puas, lalu kembali berbicara.

Di sisi lain Fellis belum pernah melihat Alexander seperti ini. Ekspresi dingin dirinya, sungguh berbeda dengan sekarang. Saat ini dia bukan hanya saja tersenyum, tetapi apa yang dia lakukan semuanya penuh dengan kehangatan.

Fellis yang melihatnya, tidak dapat menahan untuk memikirkannya: Alexander memang mungkin benar-benar menyukai anak-anak. Bahkan di matanya, Joy yang bukanlah merupakan anaknya saja dapat memenangkan hatinya.

Setelah Alexander selesai bercerita kepada Joy, Fellis masih belum kembali kepada kesadarannya. Sebaliknya, Joy berlari untuk menarik tangan Fellis, lalu berkata dengan kekanak-kanakan: "Bu, paman Gu memujimu karena bubur buatanmu sungguh lezat!"

Fellis terburu-buru untuk kembali kepada kesadarannya, menatap Alexander dengan dengan senyuman yang hangat, lalu berkata: "Haha, ini bukanlah apa-apa. Asalakan kamu dapat memakannya dengan baik, aku sudah dapat merasa lega."

Alxander tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya menatap mangkuk di tangannya. Mangkuk yang terlihat cocok dengan rantang termos pink yang dibawa oleh Fellis. Terdapat tiga beruang putih, dua besar dan satu kecil. Di kaki beruang putih, ada beberapa rumput dan bunga.

Dari kecil Alexander telah menggunakan banyak peralatan makan yang amat mahal. Kemudian, setelah dia menikahi Ellie, dia menyukai kemewahan, peralatan makannya pun menjadi lebih indah dan cantik.

Peralatan makan yang begitu sederhana seperti ini jarang sekali terlihat oleh Alexander.

Melihat mangkuk itu lagi, Alexander tiba-tiba teringat tahun-tahun pernikahannya dengan Fellis. Fellis ternyata masih suka menggunakan peralatan makan berwarna terang seperti ini. Itu terlihat lembut dan sedikit kekanak-kanakan. Sehingga dia tidak ingin melihatnya, bahkan lebih jijik untuk menggunakannya.

Tetapi empat tahun kemudian, dia ingin makan dengan peralatan makan kekanak-kanakan seperti ini, tetapi dia tidak tahu apakah masih ada kesempatan untuknya, apakah ini sudah terlambat?

Tetapi bagaimana jika memang sudah terlambat?

Alexander belum pernah gagal untuk melakukan apa yang dia ingin lakukan. Bahkan jika dia membuat kesalahan, dia diam-diam akan membiarkan orang yang membuatnya melakukan kesalahan membayar seratus kali lipat!

Fellis menatap Alexande yang awalnya tersenyum lembut, kemudian kembali dengan ekspresi dinginnya. Fellis benar-benar bingung: Apakah dia suka mangkuk di tangannya? Karena terbiasa dengan gaya mewah dan cantik, jadi dia menyukai gaya sederhana seperti ini?

Fellis sudah bertahun-tahun tidak menjadi orang kaya, jadi dia tidak bisa menebak pemikiran orang kaya dengan baik. Jadi dia memandang Alexander dengan ragu-ragu, "Apakah kamu suka mangkuk itu? Kalau begitu aku akan memberikannya untukmu."

Setelah Fellis usai berkata, dia merasa ada yang salah dengan perkataanya itu. Bagaimana dia bisa mengatakan hal seperti itu? Sangat aneh memberikan mangkuk sebagai hadiah kepada orang yang telah menyelamatkannya, apalagi itu adalah mangkuk bekas.

Tepat ketika Fellis seding berpikir bagaimana mengambil kembali kata-katanya itu, sesuatu yang lebih aneh terjadi: Alexander yang mendengarkan kata-kata Fellis tertegun, lalu mengangguk: "Oke! Terima kasih. Aku benar-benar menyukai mangkuk ini"

Fellis juga terpana dan tidak tahu bagaimana menerima kata-kata Alexander.

Joy pun bertanya dengan penasaran: "Paman Gu, apakah hobimu mengumpulkan mangkuk? Ketika ibuku dan aku memakan camilan bersama, saat ada sisa camilan yang tersisa, ibu selalu mengatakan bahwa tidak ada yang akan menghabiskannya. Jadi aku membiarkannya menyimpannya, jadi menyimpan sesuatu adalah hobinya.

"Oh?" Alexander mengangkat alisnya, menatap Fellis , lalu bertanya pada Joy, "Apa yang terjadi kemudian?"

"Lalu Ibuku memberitahuku bahwa koleksi cemilannya telah dicuri oleh Superman favoritku." Lalu dengan wajah masam Joy kembali berkata, "Karena dia adalah Superman favoritku, maka aku membiarkan dia mengambilnya. Tapi koleksi ibuku sudah tidak ada, jadi setiap kali camilan sudah tinggal sedikit, aku selalu mengambil inisiatif untuk memberi Ibu, aku tidak ingin membuatnya menjadi sedih"

"Oh seperti itu, Alexander mengerutkan keningnya dan mengangguk, lalu menyentuh kepala kecil Joy, berkata dengan simpati:" Joy kamu adalah anak yang dewasa dan berakhlak baik. "

Setelah Alexander usai berkata, sudut mulutnya terdapat senyuman yang menatap kepada : Mendengar Joy yang menceritakan kebiasaan Fellis yang dia tidak ketahui sebelumnya.

Ketika dia menikah dan berpacaran, Fellis selalu memberikan segalanya untuk dirinya dengan rasa malu dan takut-takut; ketika dia bertemu lagi empat tahun kemudian, dia selalu menggerogoti giginya dengan ekspresi ganas.

Namun, Alexdander belum pernah melihat ekspresi licik di alis dan matanya ada di wajah anaknya itu.

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu