The Comeback of My Ex-Wife - Bab 164 Kenangan Masa Lalu Taruhan

Fellis An dan Allen Gu turun ke bawah dan mencari di dapur sekali lagi, dan tetap tidak melihat bayangan cincin itu.

Fellis An gelisah dan berjalan mondar-mandir, terlihat dari matanya bahwa dia sudah hendak menangis: “Allen, mengapa aku begitu bodoh, malah menghilangkan cincin pernikahan, aku harus bagaimana? Harus bagaimana lagi?”

Allen Gu berdiri di sampingnya, membiarkan Fellis An sangat panik, dan tetap tidak mengeluarkan cincinnya: “Fellis, tidak usah panik. Mungkin saja masalah tidak separah yang kamu bayangkan.”

“Itu adalah cincin pernikahanku dan Alexander, bagaimana tidak parah?” Fellis An menggigit bibirnya, dan segera berjongkok kembali mencari, “Mungkin saja jatuh ke lantai, aku akan mencari sekali lagi!”

Fellis An berjongkok di lantai, dan mencari di sekitar lantai dengan seksama, sekarang dia benar-benar berharap bahwa detik berikutnya, cincin itu akan muncul di hadapannya.

Allen Gu yang berdiri di sampingnya menghela nafas, dan ikut berjongkok di samping Fellis An, dan berkata dengan pelan: “Fellis, kalau aku bilang tidak perlu panik, maka kamu tidak perlu panik. Kalau masih tidak percaya, ayo kita taruhan?”

“Taruhan apa?” Fellis An tetap tidak menoleh, dan tetap mencari cincinnya.

“Kita taruhan, apakah kakakku akan sadar kalau cincinmu hilang!” Allen Gu berjongkok di samping Fellis An, dia menatap belakang kepala kecil Fellis An dan berkata dengan sepenuh arti.

Segera setelah mendengar Allen Gu ingin bertaruh hal ini dengannya, Fellis An berkata dan menoleh: “Ini adalah cincin pernikahanku dengan Alexander, mana mungkin dia……”

Namun, pada saat Fellis An menoleh, karena jaraknya dengan Allen Gu yang sangat dekat, hidung mereka bersentuhan, mereka berdua terdiam sejenak, saling menatap mata masing-masing dan tidak berbicara.

Sentuhan dan kontak yang kecil itu, membuat Fellis An merasa ujung hidungnya gatal, tetapi dia menahan dorongan untuk menyentuhnya.

Waktu seperti terhenti sejenak, Fellis An seperti bisa mendengar suara air yang menetes di dapur, dia menatap wajah muda Allen Gu, dan wajahnya memerah tanpa sadar.

“Aku akan mencari di tempat lain!” akhirnya, Fellis An kembali tersadar dan buru-buru bangkit berdiri, dan segera keluar dari dapur.

Allen Gu yang masih berjongkok di lantai, melihat bayangan Fellis An berlari keluar, dia mengulurkan tangannya dan mengelus hidungnya sendiri, kemudian tersenyum……

Fellis An berlari naik ke lantai atas dan mengunci dirinya di dalam kamar.

Fellis An bersandar pada pintu dan menenangkan dadanya, dia tidak tahu mengapa dirinya menjadi canggung: Fellis, kenapa kamu bisa bersikap seperti itu? Seperti melakukan tindak kejahatan. Allen Gu hanyalah anak kecil!

Tepat ketika Fellis An sedang tenggelam dalam pikirannya, terdengar suara ketukan dari luar.

“Siapa?!” Fellis An yang sedang melamun terkejut, dan bertanya dengan suara keras. Menyadari suaranya sedikit berlebihan, Fellis An memelankan suaranya, kembali bertanya, “Siapa, ya?”

“Aku!” Allen Gu berdiri di depan pintu kamar, memainkan cincin pernikahan Fellis An sebentar, kemudian memasukkannya ke dalam saku selana, matanya sedikit bersinar, kemudian diikuti dengan senyum cerahnya, lalu dia bertanya, “Tadi baik-baik saja, mengapa tiba-tiba berlari pergi?”

Betul juga, kenapa dia lari? Ini bukan apa-apa! Fellis An menghela nafas untuk menormalkan kembali dirinya, baru kemudian membuka pintu.

“Tidak kenapa-napa, aku tiba-tiba terpikir, apakah cincinku jatuh di dalam kamar, jadi aku berlari ke atas sini dan mencarinya.” Jelas Fellis An ragu-ragu.

Mendengar penjelasan Fellis An, ekspresi menggoda Allen Gu langsung dia tutupi, hanya saja Fellis An menunduk dan tidak melihat ekspresi semacam ini.

Allen Gu menggerakkan lehernya, tanpa menghiraukan penjelasan Fellis An, dia langsung berkata: “Fellis, ayo kita taruhan. Jika kakakku malam ini menyadari cincinmu hilang, aku pasti akan membantumu mencarinya. Jika kakakku tidak menyadarinya, maka kamu harus berjanji satu hal padaku.”

“Bagaimana caramu untuk menemukan cincin itu?” Fellis An menatap Allen Gu ragu, tidak percaya dia bisa menemukan cincinnya.

Tapi bagaimanapun juga, cincin ini adalah simbol hubungannya dengan Alexander, benar-benar tidak boleh hilang.

“Kalau kamu menerima taruhan ini, aku pasti akan menemukannya untukmu.” Allen Gu seperti sangat yakin dengan akhirnya, “Tapi, kemungkinanmu untuk menang adalah nol.”

Melihat ekspresi tekad Allen Gu, membuatnya merasakan kepahitan dalam hatinya: bahkan Allen Gu, yang biasanya hanya tahu cara belajar, tahu bahwa Alexander tidak peduli dengan dirinya! Sungguh menyedihkan!

Dia menggigit bibirnya, dia tidak terlalu menaruh harapan bahwa Allen Gu dapat menemukan cincinnya, tapi, Fellis An juga penasaran, apa benar Alexander yang selalu mengabaikannya itu, benar-benar tidak akan sadar jika dirinya bahkan tidak memakai cincin pernikahan?

“Baik, aku setuju!” Fellis An menengadah dan mengangguk yakin pada Allen Gu. Taruhan kali ini, tidak hanya taruhan antara dia dan Allen Gu, tetapi lebih kepada taruhan perasaannya pada Alexander Gu.

Hanya saja, dia sangat takut, akan kalah dengan sangat tragis.

“Deal!” Allen Gu menyunggingkan senyum, senyum di wajahnya semakin cerah.

Hari dengan cepat berubah gelap, mansion mewah Kediaman Gu tertutupi bayangan, sejak cincinnya hilang, Fellis An terus saja merasa tidak tenang, dia sangat menantikan kepulangan Alexander GU, tapi juga takut akannya.

Dalam situasi sulit ini, Alexander Gu yang sibuk seharian akhirnya pulang tepat waktu. Dia mengenakan setelan jas yang mewah dan khusus dibuat untuknya, dan berjalan perlahan memasuki rumah, sosok tinggi dan besar memberi orang semacam rasa aman setiap saat, setiap sudut wajahnya dipenuhi kepahlawanan, hanya saja terlihat sedikit kelelahan di antara kedua alisnya.

Saat itu, Maxim Gu dan Winnie Song lebih dulu sampai di rumah, setelah selesai makan, mereka langsung masuk ke kamar dan beristirahat.

Dan di sisi lain, Allen Gu berdiri di ruang tamu, dia mengenakan baju santai katun abu-abu, tubuhnya yang tinggi hanya sedikit lebih pendek dari Alexander Gu, dan fitur wajahnya yang tampan adalah sesuai dengan remaja seusianya. Dia mondar-mandir, menunggu hasil taruhan.

Fellis An berdiri di pintu dengan wajah bingung, melihat Alexander Gu yang datang tanpa ekspresi, dia memaksakan senyumnya: "Alexander, kamu sudah pulang."

“Hmm.” Alexander Gu menganggukkan kepala, dan melepaskan jas yang di pakainya.

Fellis An dengan cepat mengulurkan tangan untuk mengambilnya, dan mengangkat tangannya dengan sengaja, jari-jari putih dan tipisnya telanjang, hanya dengan melihatnya sedikit, pasti akan menyadari Fellis An tidak memakai cincin pernikahannya.

Tetapi, Alexander Gu bahkan tidak menatap wajah Fellis An, apalagi tangannya. Melihat Fellis An yang mengambil jasnya, dia langsung berjalan menuju lantai dua: “Aku naik ganti baju, dan akan turun makan malam.”

“Hari ini aku membuat pangsit, dengan berbagai macam isian, kamu suka yang makan?” Fellis An yang sudah menggantungkan bajunya, segera menyusul dan bertanya.

“Terserah.” Setelah mengatakannya, Alexander Gu segera naik ke atas.

Seperti dugaannya, Alexander Gu tidak menyadari dia tidak memakai cincin pernikahannya hari ini! Fellis An berdiri di tempatnya dengan kecewa, dan terdiam menatap kedua tangannya.

Tepat pada saat itu, Allen Gu yang sedang minum jus buah di sisi lain, berjalan perlahan menghampiri Fellis Am, seperti sedang memberinya semangat: “Jangan khawatir, batas waktunya sampai malam ini, kamu masih punya waktu. Ayo, minum jus buah untuk menghilangkan rasa takut.”

Fellis An memelototi Allen Gu, dia menggigit bibirnya, dan berbalik badan tanpa mengatakan satu patah kata pun, dan menyiapkan makanan Alexander Gu.