The Comeback of My Ex-Wife - BAB 471 Aku Adalah Mata mu

Fellis An menghelakan nafas karena tertekan, kemudian berkata pada Elisha Qiu: “Elisha, kamar ini sedikit dingin, bagaimana jika aku membuka tirai jendelanya, jika berjemur dibawah sinar matahari, suasana hati mu akan membaik.”

Saat Fellis An berbicara, dia mengulurkan tangannya untuk membuka jendela, sinar matahari yang hangat dari luar menyinar kedalam, dan seketika memenuhi ruangan, dan juga mengusir suadana dingin, seketika seluruh kamar menjadi hangat.

“Kak Fellis An......” Elisha Qiu mendengar suara tirai yang dibuka, dia mengulurkan tangannya sendiri, kemudian meraba-raba, matanya terus menatap kedepan.

“Aku disini!” Fellis An lansung menggenggam tangan Elisha Qiu, “Elisha, kenapa? Mau minum air?”

“Apakah matahari hari ini bagus?” Elisha Qiu juga menggenggam tangan Fellis An, kemudian tersenyum dan bertanya.

“Emm, matahari hari ini bagus.” Saat melihat Elisha Qiu tersenyum, dia mengambil tangannya, dan meletakkannya dibawah sinar matahari, “Jadi, kamu harus sering berjemur dibawah sinar matahari, ini bagus terhadap suasana hati mu dan juga kesehatan mu.”

“Apakah ada gunanya jika baik terhadap kesehatan ku?” Elisha Qiu tertawa sendiri, “Bukankah aku tetap saja tidak bisa melihat?!”

“Elisha, kamu jangan seperti ini ya? Aku......”

“Kak Fellis An......” Elisha Qiu tidak membiarkan Fellis An selesai bicara, dan lanjut berbicara sendiri: “Dulu, aku bisa melihat matahari, jadi tidak merasa sesuatu yang langka, tetapi sekarang, matahari yang sudah biasa saja bagi ku, aku tidak dapat melihatnya lagi! Kenapa aku menjadi seperti ini? Kenapa......”

Tanpa disadari, ada suara tangisan didalam suara Elisha Qiu.

Melihat Elisha Qiu menangis, Fellis An seketika panik, dan lansung menutup jendela, kemudian berkata: “Elisha, kamu jangan menangis, ini salah ku, memaksa mu untuk berjemur.”

“Bukan salah mu.” Air mata Elisha Qiu menetes, “Diriku sendiri yang tidak kuat, tidak dapat berani menerima kenyataan bahwa aku buta, jadi apapun yang kamu katakan, aku akan merasa sedih.”

“Elisha......”

“Kak Felish An, buka saja tirainya, sama seperti yang kamu katakan, berjemur dibawah sinar matahari sangat baik.” Elisha Qiu menangis, kemudian kembali tersenyum.

Fellis An yang melihat Elisha Qiu yang sembaring menangis sembaring tersenyum, dia menggigit bibirnya, akhirnya dia mengulurkan tangan dan membuka tirai jendela, dia tidak tahu dirinya harus berbuat apa, hanya bisa mengikuti apa yang diingin kan Elisha.

Elisha Qiu menahan tangisannya, dan mengulurkan tangannya kecahaya matahari, dengan suara yang lembut, seperti sehelai bulu: “Kak Fellis An, menurut mu, aku sekarang tidak bisa melihat lagi, tidak bisa menggambar, tidak bisa berkerja, semua tidak bisa dilakukan. Bagaimana aku melanjutkan hidup ku?”

“Tidak seperti itu, Elisha, kata dokter, kamu masih ada kesempatam untuk sembuh, kamu jangan pernah menyerah, oke?” Fellid An dengan erat menggenggam tangan Elisha Qiu, dan merasa sedih.

“Ada harapan?” Elisha Qiu menggelengkan kepalanya dengan tatapan kosong, kemudian tersenyum pahit, “Ada harapan, kalimat ini, banyak orang telah mengucapkannya pada ku, tetapi aku tahu, itu karena mereka kasihan pada ku, jadi membohongi ku! Jika aku benar-benar menggenggam harapan itu, maka yang akan diri ku terima adalah, kekecewaan yang lebih besar. Jadi, Kak Fellis An, lain kali kalimat seperti ini, jangan dikatakan lagi, aku sudah muak, dan tidak ingin mendengarnya.”

“Elisha, yang aku katakan itu benar, tidak membohongi mu.” Fellis An menggelengkan kepalanya, dan sedikit panik, “Kakak kedua Alexander Gu, Joseph Tci pernah mengatakannya, mata mu benar-benar ada harapan untuk sembuh. Selama kamu terus mengikuti pengobatannya.”

“Aku selalu mengikuti pengobatannya, bagaimana aku tidak mengikutinya?” Elisha Qiu menarik tangannya kembali, dengan senyuman sedih, “Kamu lihat aku, aku setiap hari disuntik dan makan obat, apakah aku tidak mengikuti pengobatan?”

“Tetapi, kamu tidak boleh menangis lagi, ini tidak baik untuk mata mu, meskipun berapa banyak obat, itu tidak akan berguna!” Fellis An menatap wajah Elisha Qiu yang kurus, dan merasa sangat sedih, “Elisha, apakah kamu bisa memberikan diri mu kesempatan sekali lagi, dan juga beri Martin Gao kesempatan sekali lagi, biarkan dia menemani mu, dengan ini, suasana hati mu akan membaik, dan tidak akan menangis lagi, Elisha Qiu kenapa kamu harus menyulitkan dirimu sendiri, kamu......”

“Kak Fellis An,” Elisha Qiu memotong perkataan Fellis An, awalnya wajahnya yang pucat, sekarang menjadi murung, “Kamu rasa, apakah aku layak dengan Martin Gao?”

“Elisha, kenapa kamu bisa mengatakan ini pada dirimu sendiri?” Mata Fellis An memerah, “Martin Gao sangat mencintai mu, kita semua bisa merasakannya, kalian berdua benar-benar saling mencintai, apa yang dimaksud layak atau tidak layak?! Kamy begitu baik, jangan berpikir sembarangan lagi ya?”

“Kak Fellis An, kamu tidak mengerti......”

“Kamu yang tidak mengerti!”

Tidak tahu sejak kapan Martin Gao telah berdiri didepan pintu masuk ruangan pasien, dia berjalan kedepan Elisha Qiu, kemudian memeluknya dengan erat: “Elisha, aku harus mengatakannya berapa kali, aku mencintai mu, aku hanya menginginkan mu!”

Martin Gao membenamkan wajahnya dirambut Elisha Qiu, dengan suara serak berkata: “Elisha, aku mohon pada mu, jangan menyiksa diri mu lagi, dan juga menyiksa ku, baik?”

Elisha Qiu mengedipkan kedua matanya yang kosong, dia merasakan badannya sendiri, sedang menempel denga erat pada dada Martin Gao yang hangat, aroma yang tidak asing tercium di hidungnya, Elisha Qiu kembali menangis: dia sudah sangat lama, tidak merasakan kehangatan ini.

Elisha Qiu mengulurkan tangannya, dan perlahan meraba wajah Martin Gao, alisnya masih teringat dengan jelas didalam pikirannya, tetapi dirinya yang sekarang, selamanya tidak dapat melihatnya lagi!

Berpikir sampai sini, Elisha Qiu menjadi seperti kehilangan tenaga, dia membuka mulutnya, dan menangis dengan kencang.

“Elisha, jangan menangis.” Martin Gao tidak berhenti mengusap air mata Elisha Qiu, perasaannya sangat sedih dan tidak bisa berbuat apa-apa.

“Tapi, aku tidak bisa melihat mu lagi, paman tampan, aku buta, aku selamanya tidak akan dapat melihat mu lagi!” ini adalah pertama kalinya Elisha Qia sadar dan tidak melepaskan Martin Gao, tetapi memeluknya dengan menangis kesedihan: dirinya sudah berapa kali menolaknya, kenapa dia masih tidak pergi? Dirinya sudah tidak dapat menahannya lagi! Dirinya benar-benar sangat takut tidak bisa berpisah darinya!

“Elisha, mulai sekarang aku adalah mata mu.” Martin Gao memeluk Elisha Qiu dengan erat, takut dirinya akan dorong lagi, “Aku akan membawa mu melakukan apa pun yang kamu ingin lakukan!”

Fellis An yang melihat semua ini, mengulurkan tangannya dan menghapus air matanya, kemudian perlahan meninggalkan ruangan pasien, untuk memberikan ruang kosong untuk mereka berdua.

Sejak dia keluar dari ruang pasien, Fellis An tidak masuk kembali, hanya menemani orang tua Elisha Qiu berbicara. Yang membuat mereka semua tenang adalah, pertama kalinya, Elisha Qiu tidak mengusir Martin Gao keluar dari ruang pasien.

Dengan ini, Fellis An menghabiskan sorenya diluar ruang pasien.

Saat Feliis An berpamitan dengan orang tua Elisha Qiu, matahari akan segera terbenam, matahari terbenam bersinar merah, terlihat hangat dan cerah, sama seperti perasaan antara Elisha dan Martin Gao, mereka telah mengalami hidup dan mati, dan juga menghadapi kesulitan bersama, tetapi, selama ada harapan, hasil akhirnya akan baik.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu