The Comeback of My Ex-Wife - Bab 514 Tak Kuat Menahan Dorongan

Alexander Gu tersenyum dan melirik Fellis An, kemudian mengeluarkan ponselnya.

Wajah Alexander Gu menjadi sangat serius saat melihat nama penelepon di layar ponselnya. Ia meletakkan ponselnya di telinganya: "Halo?"

Fellis An duduk di ranjang rumah sakit dan memandang Alexander Gu. Dia tidak tahu apa yang dikatakan oleh orang di ujung telepon itu. Ekspresi wajah Alexander Gu menjadi semakin berat.

"Oke, mengerti, aku akan segera pergi." Setelah Alexander Gu selesai berbicara, dia menoleh ke arah Fellis An.

"Ada masalah ya?" Fellis An tahu apa yang terjadi begitu dia menatap mata Alexander Gu, "Kalau sangat mendesak, aku bisa pulang sendiri ke rumah."

"Fellis An," Alexander Gu meletakkan tangannya di bahu Fellis An dan berkata dengan sabar, "Tinggal di rumah sakit sehari lagi ya. Tunggu aku menyelesaikan beberapa hal ini, lalu aku akan datang untuk menjemputmu lagi."

Jari Alexander Gu mengelus rambut Fellis An: “Awalnya, aku ingin mengajakmu pergi untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Tapi setelah aku pertimbangkan lagi, aku rasa kamu lebih baik tak melihat kejadian itu."

"Apa masalahnya?" Fellis An meraih tangan Alexander Gu. Ia merasa masalah hari ini agak tidak beres.

"Kamu akan segera mengetahuinya." Alexander Gu tersenyum tipis, dia mencium kening Fellis An, dan berdiri, "Aku pergi dulu, kamu harus baik-baik di sini ya."

"Baik!" Fellis An memeluk Alexander Gu dan menatapnya saat keluar dari ruang rawatnya.

Setelah Alexander Gu pergi, Fellis An terbaring bosan di ranjang rumah sakit.

Namun, dalam waktu kurang dari setengah jam, Susan, asisten Alexander Gu pun datang!

"Susan, ada apa kamu datang ke sini?" Fellis An memandang Susan yang muncul di ruang rawatnya dengan ekspresi terkejut: Alexander Gu baru saja menjawab panggilan telepon, mengatakan beberapa perkataan yang aneh, lalu langsung pergi. Dan akhirnya, Susan tiba dalam waktu sesingkat itu.

"Nona An, Direktur Gu memintaku untuk menjemputmu ke suatu tempat, tolong ikut denganku." Susan mengangguk pelan, dengan senyum sopan dan profesional di wajahnya.

"Kalau begitu tunggu sebentar, aku mau beres-beres dulu." Fellis An mengangguk dan berjalan dari ranjang rumah sakit.

"Tidak perlu." Susan melangkah maju dan berkata dengan lembut, "Ini agak mendesak, kamu hanya perlu mengganti pakaianmu dan ikut denganku."

Fellis An terkejut saat mendengar nada suara Susan: "Susan, katakan padaku, apakah sesuatu terjadi pada Alexander Gu?"

Susan menarik senyumannya sedikit, menurunkan alisnya sejenak, dan berkata, "Jadi, sebaiknya Nyonya pergi dulu saja."

Benar saja, sudah terjadi sesuatu!

Fellis An dengan cepat meraih tangan Susan dan berkata dengan cemas: "Kalau begitu cepat bawa aku pergi ke sana!"

Karena Susan sering berbicara dengan Alexander Gu tentang bisnis dan kerja sama, semua orang tahu bahwa Susan adalah asisten Alexander Gu, jadi saat dia membawa Fellis An pergi, siapa pun tak akan ada yang berpikiran aneh-aneh.

Setengah jam kemudian...

Fellis An berdiri di depan pintu, lalu berbalik untuk melihat sekelilingnya. Ia bertanya pada Susan yang berdiri di sebelahnya dengan curiga: "Susan, kamu membawaku ke Perusahaan Besar Gu, apa bukan untuk bertemu dengan Alexander Gu? Apa dia ada di ruangan ini?"

Fellis An selesai berbicara dan menunjuk ke pintu di depannya.

"Nona An, ada seseorang yang lebih penting daripada Direktur Gu, silakan masuk." Susan melihat ke arah pintu dan bergumam di dalam hatinya, Direktur Gu sudah mengeluarkan banyak tenaga untuk mendapatkanmu. Setelah masalah ini berhasil, semoga dia bisa sedikit lebih bahagia.

"Ada yang lebih penting dari Alexander Gu?" Fellis An agak bingung. Bagi dirinya, seharusnya tidak ada yang lebih penting dari Alexander Gu!

Oh iya, memang ada!

Joy lebih penting dari Alexander Gu!

Tetapi terpikirkan sampai ke hal ini, Fellis An merasa lebih aneh lagi. Bukankah Susan mengatakan Alexander Gu sedang ada urusan? Kenapa membawa Joy ke sini!

Fellis An merasa sangat cemas, ia langsung membuka pintu lalu masuk.

Namun, tidak ada Joy di ruangan besar itu, hanya ada satu orang yang duduk di kursi kulit. Dengan punggung yang memunggungi Fellis An, ia memandangi pemandangan di luar jendela setinggi langit-langit, seolah sedang memikirkan sesuatu.

Fellis An berkedip dan bertanya tidak jelas, "Halo, permisi..."

Saat Fellis An berbicara, orang yang memunggungi Fellis An itu pun berbalik.

Fellis An tercengang sejenak: "Allen? Apa yang kamu lakukan di sini?"

"Friscella..."Allen Gu berdiri dan berjalan menuju Fellis An.

"Oh! Aku tahu!" Fellis An berjalan ke arah Allen Gu, dan berkata dengan marah, "Allen Gu, kamu ini mau bermain-main lagi? Sampai bisa menyuruh Susan untuk bekerja sama denganmu, kemampuanmu sudah lebih hebat ya?"

Fellis An memandang Allen Gu dengan serius, dengan nada bicara yang biasa ia gunakan saat mengajari Joy.

"Friscella..." Allen Gu terkekeh. Ia mendekati Fellis An dan dengan lembut meraih tangannya, "Kenapa kamu begitu cantik saat sedang marah?"

"Menyanjung juga tidak bagus!" Fellis An menolaknya, "Sudah umur berapa, tapi bercandanya masih seperti anak kecil!"

"Aku tidak bercanda." Allen Gu menggelengkan kepalanya, "Friscella, aku menyuruh Susan untuk datang karena memang ada sesuatu."

"Ada apa?" Fellis An cemas, "Kalian semua misterius, seolah-olah aku sendiri saja yang tidak tahu apa yang terjadi!"

"Kamu akan segera mengetahuinya." Allen Gu berkata sambil menarik Fellis An ke dalam pelukannya.

Allen Gu memejamkan matanya dan memeluk erat pinggang Fellis An. Fellis An dalam pelukannya tampak lebih indah dari yang dibayangkannya!

Ini adalah pertama kalinya, ia menggunakan perasaan yang sesungguhnya untuk berhadapan dengan Fellis An. Perasaan melepas penyamaran dan menghadapi Friscella secara nyata ini benar-benar sudah lama hilang.

"Friscella..." Allen Gu dengan lembut memanggil nama Fellis An, ia membenamkan wajahnya di rambut Fellis An, "Apa kamu tahu? Aku menyukaimu untuk waktu yang sangat, sangat lama."

Begitu Allen Gu selesai berbicara, Fellis An membeku di tempatnya, dia menggerakkan tenggorokannya dan buru-buru mendorong Allen Gu menjauh dari dirinya.

"Gu, Allen Gu, leluconmu ini terlalu besar!" Fellis An tak bisa menahan diri untuk mundur selangkah, ia tergagap berbicara padanya.

"Friscella, apa yang aku katakan itu benar!" Allen Gu melangkah maju, langkahnya terlihat agak cemas.

"Berhenti!" Fellis An menepuk dadanya, ia jelas dibuat ketakutan olehnya, "Sudah kubilang, Alexander Gu, aku belum sehat, aku tidak kuat menerima dorongan seperti ini."

"Kenapa? Friscella, bagian mana yang sakit?" Allen Gu memegang bahu Fellis An dengan kedua tangannya, ia sedikit cemas.

Perhitungan Allen Gu biasanya bagus, tapi perawatannya berantakan. Fellis An mengatakan itu dengan sengaja, tapi kecemasan yang dirasakan Allen Gu malah nyata.

"Lepaskan aku dulu." Fellis An melepaskan diri dari tangan Allen Gu, "Bukan kesehatan tubuhku yang bermasalah, tapi kata-katamu yang bermasalah!"

Allen Gu mendengar ini dari Fellis An dan kemudian mengerti. Dia menghela nafas lega dan berkata, "Friscella, jangan bicara omong kosong tentang kondisi fisikmu lagi ya kedepannya."

"Aku..." Fellis An membuka mulutnya. Dia mengamati Allen Gu dari dekat dan berkata, "Kenapa aku mendapati diriku tiba-tiba tak mengenalimu?"

"Aku masih Allen Gu." Allen Gu melangkah ke depan lagi, menatap mata Fellis An dan berkata dengan lembut, "Masih Allen Gu yang kamu sukai."

Begitu selesai berbicara, Allen Gu menarik Fellis An ke pelukannya lagi, ia memandang Fellis An yang kebingungan dan mencium bibir Fellis An.

Bibir Fellis An yang lembut dan licin sepertinya memiliki rasa manis seperti sari buah, Allen Gu memejamkan mata dan ingin merasakan manisnya.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu