The Comeback of My Ex-Wife - Bab 529 Bekas di leher

“Menurutlah” Alexander Gu menghentikan gerakan tangan Fellis An dengan paksa, sambil menggerakkan bibirnya dari leher hingga ke dada Fellis.

Gaun pengantin yang berada di tubuhnya dilepaskan satu demi satu oleh Alexander Gu. Gaun berwarna merah yang menyilaukan mata itu meninggalkan kilauan merah di kulit putih Fellis An.

Fellis An memejamkan matanya dan tanpa sadar menurutinya .

Tapi pada saat yang penting ini, di ruang ganti yang penuh dengan suara desahan yang tertahan, tiba-tiba terdengar suara telepon berdering!

Fellis An yang sedang kehilangan akal sehatnya tiba-tiba membuka matanya dan ingin bangun untuk mengambil ponselnya, tetapi di luar dugaannya, Alexander Gu mendorongnya kembali ke atas sofa.

“Kalau kamu tidak fokus, kamu akan dihukum!” Alexander Gu menatap pipi Fellis An yang memerah, lalu telapak tangannya yang lebar memberikan hukuman di sekitar pinggang Fellis An.

Fellis An langsung merintih, dia melihat ke arah ponselnya, tapi dia benar-benar tidak memiliki tenaga untuk mendorong Alexander Gu.

Tapi, ponsel itu seakan sedang beradu dengan Alexander Gu, dan masih berdering dengan gigih.

"Tidak boleh ..." Fellis An akhirnya mendorong dada Alexander Gu, "Pasti ada sesuatu yang mendesak, kalau tidak orang itu tidak mungkin terus meneleponku."

Kemeja Alexander Gu sudah berantakan, dan memperlihatkan dadanya yang kekar, matanya yang membara, menatap Fellis An, lalu tiba-tiba dia mengangguk dan berkata: "Baiklah, angkat telepon itu."

Fellis An terdiam sejanak, lalu dia berdiri dan berlari untuk mengangkat telepon.

Melihat nama penelepon yang tertera di layar ponsel adalah Martin Gao, Fellis An bergegas menekan tombol jawab: "Halo? Martin Gao."

“Fellis An, beberapa saat yang lalu operasi Elisha sudah selesai, besok jahitannya sudah bisa dilepas.” Martin Gao yang berada di balik telepon berkata dengan serius, “Jadi, besok pagi, kamu bisa datang ke sini tidak? Aku ingin ketika hasilnya keluar, tidak peduli baik atau buruk kamu bisa menemani Elisha. "

"Tentu saja ..., bi, bisa ..." Sebelum Fellis An menyelesaikan kata-katanya, Alexander Gu yang berada di sampingnya tiba-tiba menjulurkan tangannya dan memasukan tangannya ke pakaian dalam Fellis An. "Hmm……"

Napas Fellis An menjadi berat, dia menahan sensasi aneh di dalam tubuhnya dan menatap Alexander Gu dengan tatapan garang: Tadi saat Alexander Gu menyetujui dia menjawab telepon, Fellis sudah merasa aneh, ternyata Alexander sengaja!

Sekarang Fellis An tidak bisa langsung menutup telepon ini, jadi dia hanya bisa menggunakan matanya memperingatkan Alexander untuk tidak berbuat seperti ini.

Tapi mana mungkin Alexander Gu melepaskan Fellis An? Dia mengangkat alisnya sambil menatap Fellis An, lalu menambah kekuatan tangannya.

"Aku!" Suara Fellis An berubah karena tak terkendali. Dia menelan ludah lalu berkata dengan lembut, "Aku pasti pergi, sampai jumpa!"

Selesai berbicara, Fellis An langsung menutup telepon. Kalau dia masih tidak menutup telepon, Fellis An merasa Alexander Gu mungkin akan melakukan live call!

“Sudah selesai bertelepon?” Alexander Gu si biang kerok, menarik pinggang Fellis An dengan ekspresi wajah lugu.

"Alexander Gu!" Fellis An berteriak dengan marah, kenapa dia bisa melakukan tidakan tidak senonoh tanpa melihat waktu? !

"Hmm!" Alexander Gu menjawab dan langsung mencium bibir Fellis An. Dia menggendong Fellis An lalu dia kembali berjalan ke sofa tadi. Dia ingin memberi tahu Fellis An, apa yang dimaksud dengan bertindak tidak senonoh yang sesungguhnya!

Keesokan harinya……

Alexander Gu pergi bekerja, dan Joy sudah diantar ke taman kanak-kanak oleh pengawal. Fellis An yang mencoba gaun pengantin sampai tidak bisa bangun dari tempat tidur, mengerahkan sangat banyak tenaga hingga akhirnya bisa bagun dari tempat tidur dengan malas.

Karena hari ini dia harus pergi melihat Elisha Qiu, tidak peduli seberapa lelah tubuhnya dia harus pergi.

Selesai mandi, Fellis An dikawal oleh pengawal ke rumah sakit.

Ketika dia tiba di depan pintu bangsal, Fellis An melihat Martin Gao berdiri di sana, dan orang tua Elisha Qiu juga ada di sana.

“Bagaimana keadaan Elisha?” Fellis An bergegas berlari kesana, pertama-tama dia menyapa orang tua Elisha Qiu, lalu dia menatap Martin Gao.

"Dokter sudah melepas jahitannya, dan kita akan tahu hasilnya dalam beberapa menit." raut wajah Martin Gao sangat serius. Meskipun tidak terlihat panik, tapi di balik ketenangannya ada arus terpendam yang bergejolak, hanya saja tidak ada yang tahu.

“Hmm, kita tunggu sebentar lagi,” Fellis An mengangguk, dia menarik napas dalam-dalam dan berdiri di samping tanpa mengatakan apa-apa.

Hanya beberapa menit, tapi bagi Fellis An beberapa menit ini terasa sangat panjang. Seiring berjalannya waktu, semakin lama Fellis An menjadi semakin gugup.

Setelah terdengar suara samar-samar dari pintu bangsal, akhirnya pintu dibuka.

Fellis An dan yang lainnya bergegas maju, lalu menatap dokter dengan bersemangat, dan bertanya, "Dokter, bagaimana keadaan Elisha?"

Dokter yang memakai masker, melirik Fellis An melalui kaca mata tebal berbingkai emasnya, lalu dia berkata dengan lembut, "Pasien ingin memberi tahu kalian secara langsung."

Fellis An terkejut, lalu dia berbalik untuk melihat Martin Gao dan orang tua Elisha Qiu, dia tidak tahu harus berbuat apa.

“Kalian masuk dulu, kami sudah melakukan semua yang perlu kami lakukan.” dari suara dokter tidak bisa terdengar kebahagiaan atau kesedihan. Selesai berbicara, dokter tadi pergi dengan sekelompok perawat dan dokter lain.

“Martin Gao, kenapa dokter berbicara seperti itu?” Fellis An sedikit khawatir, dan tanpa sadar dia menatap Martin Gao: Apakah operasi Elisha bermasalah?

Kalau ini adalah kabar baik, dokter pasti akan langsung memberi tahukan hasilnya kepada dia dan Martin Gao!

“Ayo kita masuk dulu,” Martin Gao berkata lalu melangkahkan kakinya ke dalam bangsal.

Fellis An mengenggam dadanya dengan gugup, lalu berjalan ke dalam bangsal bersama orang tua Elisha Qiu.

Bangsal itu rapi dan bersih seperti sebelumnya, sangat bersih, hingga tidak seperti ada orang yang menempatinya.

Tirai bangsal tidak terbuka, dan lampu di atas mereka memancarkan cahaya yang kusam dan redup, seperti Elisha Qiu yang terbaring di atas tempat tidur saat ini.

Elisha Qiu memejamkan matanya, sepertinya karena mendengar suara langkah kaki, dia membuka matanya dengan perlahan.

Fellis An menatap Elisha Qiu, dia berharap sorot matanya kembali bersinar.

Tapi, Elisha Qiu, yang sudah membuka matanya, terus menatap langit-langit bangsal dan dia terlihat kebingungan ...

"Elisha!"

Fellis An langsung mengeluarkan suara terisak-isak: Kenapa bisa seperti ini? Bukankah katanya peluang untuk sukses dalam operasi ini sangat besar? Kenapa Elisha yang sudah selesai di operasi masih seperti ini? !

“Kak Fellis An?” Elisha Qiu, yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit, menjulurkan tangannya dan melambaikan tangan dengan asal di udara.

“Aku di sini!” Fellis An bergegas melangkah maju dan meraih tangan Elisha Qiu. Melihat bekas luka yang samar-samar di bawah kelopak mata Elisha Qiu, dia langsung meneteskan air mata, dan berkata dengan terisak-isak, "Elisha, aku di sini ..."

"Hmm." Elisha Qiu mengangguk, lalu dia menoleh, dan menatap Fellis An, "Kak Fellis An, aku ingin bertanya satu hal kepadamu ..."

“Hmm, Elisha, katakan saja.”sambil terisak-isak Fellis An menatap mata Elisha Qiu dengan serius. Dia menyadari sorot mata Elisha masih jerih dan seindah sebelumnya.

Tapi, yang membuat Fellis An sedih adalah tatapan mata Elisha tidak terfokus pada wajahnya, dan malah menerawang jauh ke tempat lain.

"Aku ingin bertanya padamu ..." Elisha Qiu membuka mulutnya dan berkata dengan lembut, "Kenapa ada bekas di lehermu?"

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu