The Comeback of My Ex-Wife - Bab 21 Kakak ketiga menyukaiku

Wajah Warren Lin menegang, lalu dia melambaikan tangannya: "Baik baik baik, aku salah peduli kepadamu!"

Melihat kakaknya mengalah, Kimberly yang sedang berdiri di samping tertawa dengan keras: "Kakak Ketiga, aku suka melihatmu menindas kakakku, melihatnya membuatku merasa senang!"

“Kimberly , mulutmu sangat beracun, syukurin tidak ada yang mau menikahimu!” Warren Lin menatap Kimberly dengan tidak senang.

“Warren Lin , mulutmu sangat beracun, syukurin kamu memiliki banyak pacar, tetapi hatimu masih belum menemukan pasangan!” kata Kimberly tidak mau kalah.

“Aku yang memiliki banyak pacar, tetapi hatiku masih belum menemukan pasangan jauh lebih baik daripada kamu, yang baik secara fisik maupun hati masih belum menemukan pasangan!”tanpa segan-segan Warren Lin langsung menyinggung hal yang memancing kemarahan Kimberly.

"Aaa! Warren Lin , sejak kecil kamu selalu menindasku , suatu hari nanti aku akan melemparmu ke bawah, dan membuat mayatmu hancur berkeping-keping!" kata Kimberly sambil mengamuk.

“Tunggu sampai kamu menemukan pacar!” Warren Lin mengangkat bahu dengan sangat sombong.

"Kamu!" Kimberly menjulurkan jari telunjuknya menunjuk Warren Lin sebanyak tiga kali, setelah itu dia berkata, "Kamu benar-benar kejam! Aku tidak mau bicara denganmu!"

Selesai berbicara Kimberly kembali menatap Alexander Gu , dan berkata sambil tersenyum: "Aku mau bicara dengan Kakak Ketiga, lihat betapa tenangnya Kakak Ketiga! Pantas saja banyak wanita yang ingin menikah dengannya!"

Alexander Gu yang dipuji oleh Kimberly , mengambil dokumen di dekatnya dan mulai membacanya.

Tapi ketika Alexander Gu membalik halaman dokumen, dia tiba-tiba teringat: Dulu saat Fellis An menjalin hubungan dengan dirinya, sepertinya temperamennya juga sama seperti ini, berceloteh tidak berhenti, tetapi setelah empat tahun berlalu, dia telah banyak berubah.

Memikirkan hal ini, sorot mata Alexander Gu berubah menjadi sangat murung.

Saat ini, Kimberly sepertinya teringat dengan sesuatu, oleh karena itu dia bertanya, "Kakak Ketiga, sebenarnya semalam Fellis An ikut datang bersama kami, setelah mendengar kamu sudah siuman, dia kembali lagi, tidak tahu apakah akhirnya dia bertemu denganmu atau tidak."

“Pagi ini aku bertemu dengannya,” kata Alexander Gu sambil melihat dokumen di tangannya.

"Kakak Ketiga, semalam Fellis An memelukmu, sambil menangis tersedu-sedu. Saat itu, dia bersikeras berjaga di depan kamar pasienmu dan menolak untuk pergi. Dia bersikeras ingin melihatmu. Kakak sepupu Kakak Ipar Ketiga bahkan marah kepadanya! "Kimberly berkata sambil mencibikkan bibirnya.

“Kakak sepupu juga mengkhawatirkanku,” Alexander Gu membalik halaman dokumen sambil menjawab dengan ekspresi wajah yang sama.

“Kalau begitu Fellis An juga mengkhawatirkanmu!” Kimberly mengingat kembali penampilan Fellis An yang panik. “Dia sangat menyalahkan dirinya karena melihatmu terluka karena dirinya.”

“Aku tidak menyelamatkannya,” Alexander Gu mengalihkan pandangannya ke wajah Kimberly . “Saat itu aku menyelamatkanmu, hasilnya Fellis An malah melompat ke posisimu, karena itu aku baru menyelamatkannya.”

"Aa ?!" Mulut Kimberly menganga hingga hampir bisa memuat satu kepalan tangannya, "Kakak Ketiga, apakah yang kamu katakan benar?"

“Buat apa aku membohongimu,” Alexander Gu mengalihkan pandangannya kembali ke atas dokumen.

Kimberly menoleh melihat kakaknya, dan bertanya dengan sorot matanya: Ada apa ini?

Warren Lin mengangkat bahunya ke arah Kimberly dan mengisyaratkan: Mana aku tahu.

Kimberly menundukkan kepalanya dan memikirkannya sendiri. Setelah memikirkannya, wajah kecil Kimberly tiba-tiba memerah. Dia melirik Alexander Gu , lalu bergegas menghindar, dan mulai berbicara dengan tergagap kepada Alexander Gu : "Kakak..., Kakak Ketiga , aku, aku masih ada urusan, aku, aku pergi dulu!"

Selesai berbicara, Kimberly hendak melangkahkan kakinya dan berlari ke arah pintu.

“Urusan apa?” Alexander Gu belum mengatakan apa-apa, Warren Lin meraih kerah baju Kimberly dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau pergi?”

"Aku, aku ..." Kimberly menoleh untuk melihat Alexander Gu, pipinya semakin merah, oleh karena itu dia berteriak kepada Warren Lin , "Kakak, tolong biarkan aku pergi, aku benar-benar punya urusan!"

“Kalau ada urusan pergilah.” Alexander Gu membalik dokumen sambil berkata kepada Warren Lin , “Warren, kamu antar Kimberly pulang , toh, di sini tidak ada apa-apa lagi .

Warren Lin melirik Kimberly yang bertingkah aneh, lalu mengangguk: "Baiklah, kalau begitu Kakak Ketiga istirahatlah dengan baik, aku dan Kimberly ..."

Tapi, Warren Lin belum selesai mengatakan "pergi dulu", Kimberly sudah langsung menariknya keluar dari kamar pasien.

“Kimberly , ada apa denganmu? Kenapa kamu se-aneh ini?” Warren Lin yang ditarik ke koridor rumah sakit oleh Kimberly, melepaskan diri dari genggaman tangannya dan bertanya dengan bingung.

“Kakak, Kakak Ketiga sudah menunjukkannya dengan begitu jelas, kamu benar-benar tidak bisa melihatnya?” Kimberly menundukkan kepalanya, bahkan telinganya juga memerah.

“Melihat apa?” Warren Lin merasa adiknya semakin aneh.

"Melihat..., melihat..." Kimberly memalingkan wajahnya dan berkata dengan malu, "Melihat , Kakak Ketiga menyukaiku?"

"Kakak Ketiga ?! Menyukaimu ?!" Warren Lin tertegun sejenak, lalu tertawa dengan terbahak-bahak, "Ha ha ha! Kimberly , ada apa dengan otakmu? Ayo, katakan padaku, bagaimana kamu bisa merasa Kakak Ketiga menyukaimu? "

“Warren Lin , kenapa kamu tertawa!” Kimberly menatap Warren Lin dan berkata, “Kakak Ketiga dia ..., demi menyelamatkanku, dia bahkan tidak mempedulikan nyawanya dan membiarkan dirinya ditimpa oleh lampu kristal?”

Kimberly berkata, semakin lama suaranya menjadi semakin kecil: "Tapi, Kakak Ketiga mana boleh berbuat seperti itu? Meskipun aku sangat berterima kasih kepadanya, Kakak Ketiga sudah memiliki Kakak Ipar Ketiga. Selain itu, aku menyukai Senior Tsu! Kakak Ketiga sangat baik, tetapi aku selalu menganggapnya sebagai kakak. Aih, lebih baik kelak kurangi berhubungan dengan Kakak Ketiga, jika tidak...

“Hahaha!” tidak menunggu Kimberly selesai berbicara, Warren Lin tertawa hingga membungkuk. Dia menghapus air mata yang keluar akibat tertawa, sambil berkata, “Kimberly , aku pikir yang paling narsis di keluarga kita, aku sama sekali tidak menyangka yang paling narsis ternyata kamu! "

"Siapa yang narsis! Warren Lin, katakan dengan jelas!" Kimberly mengerutkan dahi dan berteriak karena malu dan marah.

“Tidak boleh teriak-teriak di rumah sakit!” Warren Lin yang sudah puas tertawa, menutupi mulut Kimberly, lalu dia menyeretnya sambil menahan tawa, “Aku rasa kamu tidak perlu khawatir Kakak Ketiga menyukaimu. "

"Kenapa? Aku rasa aku harus mengatakan dengan jelas kepada Kakak Ketiga aku tidak memiliki perasaan terhadapnya." Kimberly melepaskan diri dari jeratan Warren Lin , lalu berjalan sambil berbicara dengan ekspresi wajah yang serius.

“Kimberly , aku mohon kamu jangan ge-er. Aku takut aku akan kamu permalukan!” Warren Lin berpikir sejenak lalu memandang Kimberly dengan serius, “Kimberly , kamu harus selalu ingat satu hal, andaikata Kakak Ketiga menyukaiku, dia juga tidak akan menyukaimu! "

"Kamu……"

Kimberly yang hendak bertengkar dengan Warren Lin , akhirnya dihentikan oleh suara dering telepon yang tiba-tiba berdering.

Warren Lin mengeluarkan ponselnya dan melihat panggilan itu dari Isabel Lee , oleh karena itu dia memberi isyarat kepada Kimberly untuk tidak berteriak lalu menjawab telepon itu: "Sayang, ada apa kamu meneleponku?"

“Karena aku merindukanmu.” Isabel Lee tersenyum dan bertanya, “Warren , Tuan Gu baik-baik saja kan?”

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu