The Comeback of My Ex-Wife - Bab 302 Mimpi di Siang Bolong

Celia, mimpi di siang bolongmu tidaklah buruk! Ellie tertawa dingin : Hanya saja, takutnya kamu tidak memiliki nyawa untuk terus berhalusinasi!

Ellie menyipitkan matanya, dan mengangkat kakinya dan berjalan keluar dengan cepat.

Ellie, yang berjalan keluar dari kamar mandi langsung masuk ke kantor. Pada saat ini, Fellis dan Elisha, serta Celia dan staf wanita, sudah kembali ke kantor.

Ellie yang berdiri di pintu kantor, ekspresinya tampak santai, tapi sebenarnya emosinya membara. Tanpa melihat siapapun, dia langsung mengambil tasnya dan berbalik, berjalan keluar dari kantor.

Elisha merasa tidak puas ketika melihat ini. Dia membungkuk ke arah Fellis dan bertanya dengan suara rendah: "Kak Fellis, Ellie ini keterlaluan, dia datang terlambat dan pergi lebih awal. Sekarang baru saja mulai kerja, ia malah pergi. Ini termasuk bolos kerja kan."

Fellis ragu-ragu, ia mengulurkan tangan dan menepuk dahi Elisha: "Apa semua kesibukanmu telah selesai? Kerjakan pekerjaanmu sendiri dulu dengan baik!"

"Tapi aku tidak bisa terbiasa dengan itu," Elisha bergumam, "Kehidupan sosial ini benar-benar aneh dan sangat berbeda dari sekolah."

"Baguslah kalau kau tahu!" Fellis menghela nafas dan menghibur Elisha dengan suara rendah. "Kita hanya perlu melakukan apa yang harus kita lakukan. Beberapa karyawan yang bolos ini, datang terlambat pergi lebih awal atau apapun itu. Tidak perlu kau khawatirkan. Direktur Tsu dan Direktur Lin juga bukan pertama kalinya menjadi direktur, hal seperti ini tidak akan luput dari mata mereka. "

“Oke, kalau begitu.” Mendengar ini, hati Elisha sedikit lebih tenang: dia kelelahan bekerja setiap hari, tetapi beberapa orang malah begitu santai, itu benar-benar tidak masuk akal. Jika ingin menjadi seorang putri, pulanglah ke rumah sendiri. Jika datang ke perusahaan untuk bekerja sekarang, maka harus ditanggapi dengan serius.

Sama seperti dirinya sendiri, bahkan jika ia tidak bekerja, ayahnya, ibunya, paman dan bibinya memiliki lebih dari cukup untuk membesarkan sepuluh anak sepertinya, tetapi dia sekarang bekerja dengan betapa seriusnya!

Elisha menyakinkan dirinya sendiri: Yah, aku gadis yang baik.

Fellis di samping yang melihat ekspresi Elisha berubah dari gelap menjadi cerah, juga ikutan merasa sangat lega, tetapi dia tidak bisa membantu tetapi melihat ke arah pintu masuk kantor: Tidak tahu apa yang ingin Ellie lakukan untuk bergegas pergi saat ini.

Setelah Ellie berjalan keluar dari pintu perusahaan keluarga Tsu, dia langsung pergi ke villa perusahaan besar Gu.

Karena amarahnya, Ellie berjalan ke ruang tamu dengan langkah sedikit lebih kencang dan lebih cepat dari biasanya.

“Nona, mengapa kamu pulang sekarang?” Bibi Lee, yang mendengar langkah kaki, bergegas keluar dan melihat wajah Ellie yang penuh amarah, dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

“Apa yang mau kulakukan, apakah kamu masih perlu bertanya?” Ellie memalingkan wajahnya dan menatap bibi Lee dengan tatapan tajam, itu membuatnya takut, ia dengan cepat menundukkan kepalanya dan tidak berani berbicara.

Ellie barulah pelan-pelan menarik pandangannya, lalu berkata dengan nada kesal, "Hari ini siapkan hidangan yang Alexander sukai. Dia akan kembali untuk makan malam di malam hari!"

"Tapi Tuan Gu tidak mengatakan bahwa dia akan kembali ..." bibi Lee belum selesai berbicara, segera ditatap oleh Ellie lagi.

Bibi Lee menarik napas dan mengangguk: "Aku akan mempersiapkannnya! "

Bibi Lee dengan cepat berbalik dan berjalan ke dapur.

Ellie cemberut, menggerakkan lehernya, dan melemparkan tas di pundaknya ke atas sofa. Dia mengangkat kakinya dan berjalan ke kamar tidur di lantai dua.

Sampai di lantai dua, Ellie mengambil telepon rumah dan memutar nomor telepon Alexander.

Telepon berdering dan diangkat: "Ellie?"

“Ng, Alexander.” Ellie yang tadi emosinya masih berapi-api, nadanya langsung berubah menjadi lembut saat dia berbicara.

"Kenapa menelepon dari telepon villa, apakah kamu di rumah?"

"Ng," Ellie mengangguk, dia batuk pelan, dan berkata, "Tiba-tiba aku merasa agak tidak nyaman, jadi kembali lebih awal, aku juga tidak meminta ijin dari Direktur Tsu. Aku tidak tahu apakah dia akan marah."

"Tidak masalah, tubuhmu lebih penting. Karena kamu tidak nyaman istirahatlah di rumah."

"Ng," suara Elli diikuti sebuah senyuman, dia berkata dengan manja, "Alexander, ketika kamu datang ke perusahaan Tsu untuk berbicara pagi ini, kamu hanya melihat sekali ke arahku, dan sejak itu, tidak lagi berbicara denganku, aku tidak senang.”

Terdengar tawa kecil di telepon, suara di sebrang telepon di lanjutkan dengan suara yang dipenuhi oleh cinta: "Itu karena identitasmu dirahasiakan dalam tim proyek ini, jika aku terlalu sering melihatmu, itu akan membuat orang lain curiga."

“Lalu kamu dan Celia bercakap begitu banyak, dan menepuk pundaknya, kamu tidak takut orang lain curiga?” Ellie berkata sampai sini, suaranya diiringi kecemburuan, dan sedikit aura membunuh.

"Dia adalah perwakilan karyawan dari tim proyek ini. Berbicara dengannya berarti berbicara dengan semua desainer tim proyek. Itu sangatlah normal." Alexander sepertinya peduli dengan masalah ini dan mengatakan yang sebenarnya, "Sebelum aku pergi saat itu, Celia juga meminta informasi kontakku kepada Martin Gao. Aku memberikannya. Lagipula Warren telah mengungkitnya lebih dari sekali di depanku tentang bakat dan kemampuan kerjanya."

Baiklah, kontak pun juga dimintai! Ellie mencibir. Tampaknya Celia ini harus dihapuskan!

“Baiklah, aku salah paham.” Elie pura-pura mengangguk dengan baik, “Tapi hari ini aku tidak nyaman, bisakah kamu tidak bekerja lembur dan kembali ke villa untuk menemaniku?”

"Itu ..." Alexxander tampak ragu-ragu di sebrang telepon.

"Uhuk uhuk..." Suara batuk Ellie tiba-tiba mengeras.

"Oke, aku akan kembali di malam hari. Namun, aku mungkin tidak menginap di villa karena ada banyak hal yang harus dilakukan."

“Yang penting kau datang dan makan malam bersamaku dulu!” Ellie berkata dengan lembut.

"Begitu pekerjaan selesai, aku akan segera pulang," Alexander berjanji.

Ellie menutup telepon dengan puas. Dia menarik napas dalam-dalam dan mulai mengenakan piyamanya dan memberikan perawatan lengkap bagi dirinya sendiri: mungkin dia tidak memperhatikan dirinya sendiri belakangan ini karena pekerjaan, jadi itu membuat Alexander tertarik pada wanita lain.

Malam ini, dia harus berdandan cantik, menguji apakah Alexander masih mencintai dirinya, kemudian merencanakan cara untuk menyingkirkan Celia ini.

Sore berlalu dengan cepat.

Ketika malam tiba, bulan sabit terlihat seperti kait, seperti tergantung di cabang yang baru saja tumbuh, cahaya bulan yang bening menyinari tanah, di dalam angin musim semi berhembus tampaknya bercampur dengan aroma rumput.

Alexander, yang telah menyelesaikan pekerjaannya, datang dari pintu masuk villa. Ia yang bersetelan hitam, tampak menyatu dengan warna langit, tetapi wajahnya sangat mempesona, tetap sangat menyilaukan.

Alexander berjalan ke ruang tamu dan menggantungkan jas hitam di gantungannya. Dia mengulurkan jari-jarinya yang ramping ke kemeja putihnya. Jarinya yang dibengkokkan menyentuh tenggorokannya yang seksi dari waktu ke waktu.

Cahaya lampu menyinari dari atas kepalanya, tampak seperti membuat bulatan cahaya di atas kepalanya, membuat Ellie merasa bahwa ia seperti mimpi. Dia ingin meraih, tetapi dia tidak bisa menangkapnya.

Ellie yang berdiri di tangga lantai pertama, menatap sisi wajah Alexander yng tampan, dan dia tidak bisa menahan jantungnya untuk berdebar: Tidak peduli kapanpun, Alexandernya selalu begitu tampan dan mempesona, membuat jantungnya berdetak kencang.

Alexander sangat berharga dan tak tertandingi. Dia adalah milik dirinya seorang diri. Tidak ada yang diizinkan merebutnya. Jika ada yang ingin merebutnya, maka pada akhirnya hanya ada satu, yaitu adalah mati!

Ellie yang menghayati pikirannya, tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Dia menancapkan kukunya ke telapak tangannya. Dia lupa sejenak bahwa Alexander telah memasuki ruang tamu. Wajah lembutnya masam karena kebencian, dan tatapan gelap di matanya ikut terekspos.

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu