The Comeback of My Ex-Wife - Bab 161 Kenangan Masa Lalu Allen Gu

“Sudah pergi,” Zack An mengangguk, “Dokter bilang terlalu memforsir diri untuk bekerja, makanya bisa seperti ini, aku hanya perlu istirahat beberapa hari saja untuk pulih kembali.”

“Aku selalu khawatir, atau aku menemanimu ke rumah sakit sekali lagi.” Fellis An yang melihat wajah ayahnya menua dengan cepat dalam beberapa waktu singkat ini, selalu saja panik.

“Tidak perlu, aku sudah memeriksa berkali-kali!” Zack An menepuk-nepuk tangan Fellis An beberapa kali untuk menenangkannya, “Kamu tidak perlu mengkhawatirkan masalahku, bagaimana hubungan kamu dengan Alexander?”

Mendengar ayahnya menanyakan hal ini, Fellis An menoleh melihat Alexander Gu.

Alexander Gu yang saat itu sedang duduk di sisi lain sofa, menunjukkan senyum tipisnya, dia tetap mempertahankan ekspresi nya ketika melihat Fellis An menatapnya.

Mengingat sikap dingin yang dia terima di rumah, Fellis An sangat ingin masuk ke dekapan ayahnya seperti saat masih kecil, dan menceritakan semua kesedihannya pada ayahnya.

Tapi, sekarang sudah tidak bisa. Dia adalah istri Alexander Gu sekarang, tidak bisa bersikap kekanakan lagi, terlebih di saat ayahnya sedang sakit seperti ini, dia tidak boleh membuatnya khawatir.

Jadi Fellis An memaksakan senyumnya dan menatap Zack An, berpura-pura sangat bahagia: “Hubunganku dan Alexander sangat baik!”

“Bagus, bagus kalau begitu.” Zack An menepuk tangan Fellis An dengan penuh rasa syukur, ketidaknyamanan yang luar biasa di tubuhnya telah membuatnya tidak bisa melihat dengan teliti ekspresi Fellis An yang tidak tulus, dia tersenyum dan menatap Alexander Gu kemudian berkata, "Alexander, tolong jaga Fellis."

Alexander Gu mengangguk pelan, melihat Zack An yang sangat menyayangi Fellis An, Alexander sedikit terkesiap: Zack An, untuk apa kamu mengatakan ini? Bukankah kamu sudah tahu bahwa aku tidak menyukai Fellis dari awal, tapi malah tetap bersikukuh menjodohkan kami, jadi, harus kamu ingat, bahwa kamu juga merupakan alasan semua kesedihan yang di terima Fellis sekarang.

“Aku akan melakukan yang terbaik untuk menjaga Fellis.” Alexander Gu berjanji pada Zack An. Tetapi dia melanjutkan ucapannya di dalam hati: hanya saja, hatiku, sudah di ambil Ellie Zhou, dan hanya bisa membaginya sedikit saja.

“Bagus sekali.” Zack An mengangguk puas, “Alexander, aku sangat lega jika kamu berpikiran seperti itu.”

Zack An melambaikan tangannya pada Alexander Gu, memberinya isyarat untuk mendekat.

Fellis An bangkit berdiri, dan berkata pada ayahnya dengan bijak: “Pa, kamu dan Alexander bisa mengobrol dulu, aku akan pergi ke dapur dan memasak.”

Fellis An segera pergi setelah mengatakannya.

Alexander Gu duduk di hadapan Zack An: “Ada masalah apa? Anda bisa mengatakannya.”

“Aku sudah tua sekarang, aku juga tidak bisa berbuat apa atas masalah CNE Corporation, karena Fellis sudah menikah denganmu, maka kamu juga harus mengurusi CNE Corporation.” Zack An batuk sesaat dan kemudian berkata pelan, “Fellis masih mudah sekarang, belum mengerti apa-apa, aku lebih tenang jika menyerahkan CNE Corporation ke tanganmu.”

Alexander Gu mengerutkan alisnya, awalnya dia mengira Zack An menjodohkannya dengan Fellis An demi keuntungan CNE Corporation yang semakin besar, tapi sekarang, ketika mendengar maksud dari ucapan Zack An, dia sepertinya hendak menyerahkan CNE Corporation padanya! Bukankah hal ini akan membawa keuntungan besar bagi Perusahaan Besar Gu dan tidak memberikan keuntungan apapun pada dirinya sendiri?

Tidak peduli bagaimana Alexander Gu memikirkannya, dia tetap tidak bisa menebak maksud dan tujuan Zack An, jadi dia mundur dan berkata: “Anda masih muda dan kuat, tidak perlu terburu-buru menyerahkan CNE Corporation padaku, lagipula aku dan Fellis belum lama menikah.”

Tapi waktuku sudah tidak lama lagi……

Zack An berkata dalam hati, kemudian berkata pada Alexander Gu: “Walaupun tidak terburu-buru, tapi juga harus dipersiapkan dengan matang. Sekarang aku akan memberitahumu tentang kemajuan proyek perusahaan akhir-akhir ini, kamu harus mendengarnya dengan serius.”

Setelah ragu sejenak, akhirnya Alexander Gu mendengar penjelasan Zack An dengan seksama.

Sedangkan di sisi lain, Fellis An sedang sibuk di dapur membuat makanan. Penerangan yang lembut di dalam rumah, membuat orang merasa ini adalah sebuah pemandangan yang hangat di dalam sebuah lukisan.

Hanya saja, orang lain tidak tahu apa yang dipikirkan orang di dalam lukisan itu.

Semenjak mengunjungi Zack An, pekerjaan Alexander Gu semakin padat, dia sudah mulai mengurusi CNE Corporation, juga harus mengurusi Perusahaan Besar Gu lainnya, jadi, Alexander Gu semakin sering lembur di kantor.

Awalnya Fellis An mengira, perilaku Alexander Gu terhadapnya akan sedikit berubah sejak kepulangan mereka dari rumah ayahnya, tapi Alexander Gu tetap bersikap datar padanya.

Dia tidak tahu apa salahnya, jadi kesehariannya dia selalu saja hidup dalam kekhawatiran dan gelisah.

Fellis An sangat ingin mengubah hubungannya dengan Alexander Gu, karena dia adalah cinta pertamanya, ditambah lagi sekarang adalah suaminya, alhasil, Fellis mulai rajin belajar memasak, walaupun Alexander Gu tidak pernah menyentuhnya; tidak peduli sudah semalam appaun, hanya jika Alexander Gu pulang ke rumah, Fellis An selalu menunggunya dengan sebuah handuk hangat, dan hal lain sebagainya sudah Fellis An lakukan.

Fellis An mengira, hanya jika dia terus berusaha, maka Alexander Gu akan luluh dan menyukainya.

Tapi, hari demi hari berlalu, hubungannya dengan Alexander Gu tetap tidak ada perubahan apapun.

Tidak hanya itu, kehidupan Fellis An benar-benar seperti yang di katakan Winnie Song, yang paling sering bertemu dengannya bukanlah Alexander Gu, melainkan Allen Gu yang masih di bangku sekolah sama sepertinya, hanya saja, yang dia masih di sekolah menengah, dan dirinya sudah di bangku kuliah.

Kesan yang ditinggalkan Allen Gu pada Fellis An lumayan baik, walaupun pada awal pertemuan mereka sedikit canggung, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka menjadi lebih dekat dan sering mengobrol.

Hari itu, Fellis An sedang mempelajari bagaimana cara membuat biscuit matcha, kebetulan Allen Gu turun dari atas untuk mengambil kopi.

Saat meliat Allen Gu mau minum kopi, Fellis An berkata dengan perhatian: “Allen, kamu sekarang sudah kelas 12, tidak bagus minum kopi disaat masa pertumbuhan seperti ini, aku akan membuatkanmu segelas susu!”

Saat itu Allen Gu sangat tidak sabaran, tapi, setelah tinggal lama di dalam rumah ini, dia juga tahu bahwa kebahagiaan dan kemarahan tidak ditunjukkan melalui ekspresi, tetapi mengacu pada seseorang yang tenang dan dapat menahan diri.

Sebenarnya Allen Gu tahu, bahwa dirinya dan Alexander Gu memiliki beberapa kesamaan dalam diri mereka, hati kecil mereka sama-sama menolak orang lain yang berusaha mendekat.

Namun, Alexander Gu memperlakukan orang luar dengan sikap sopan dan terasing, sementara Allen Gu menyembunyikan semua emosinya di balik senyumnya yang cerah.

Melihat wajah Fellis An, Allen Gu segera menyunggingkan senyumnya yang secerah matahari, dia berkata: “Baiklah, terimakasih kakak ipar!”

Fellis An menganggukkan kepala, dia menasehatinya sambil membuatkan susu: “Allen, aku dengar-dengar kamu sudah kelas 12 kan tahun ini?”

“Iya, benar.” Walaupun Allen Gu tidak suka mengobrol, tapi Fellis An tetap saja kakak iparnya secara hokum, Allen Gu menunjukkan sikap yang penurut, alhasil demi kesopanan, Allen Gu berinisiatif berkata: “Kakak ipar, kamu belum lulus kuliah, kan?”

“Iya.” Fellis An menunduk malu, “Aku akan lulus di hari peringatan pernikahan aku dan Alexander yang pertama. Aku lebih besar 3 tahun darimu.”

“Oh.” Allen Gu tersenyum tipis, dia menoleh melihat microwave, dan mengeluarkan susunya sendiri dari dalamnya, setelah mengambil susunya, dia tersenyum dan berkata: “Terima kasih sudah membuatkanku susu, Kakak ipar. Aku ke atas dulu.”