The Comeback of My Ex-Wife - Bab 318 Ketahuan

“Tadi aku sudah mengumpulkannya padamu!” rekan kerja tersebut menatap ragu pada Fellis An.

“Sudah mengumpulkannya padaku, ya?” Fellis An berpura-pura tidak tahu,dia segera membolak-balikkan kertas yang di pegangnya, lalu tersenyum malu pada rekan kerja tersebut, “Ha, ternyata sudah ada padaku, maafkan otakku ini, ya!”

“Aduh, tidak apa-apa, kok!” rekan kerja itu tersenyum lebar pada Fellis An.

Fellis An menganggukkan kepala dan berbalik pergi, kemudian Fellis An menjatuhkan kertas rancangan ke seluruh permukaan lantai ketika melewati meja kerja Celia Yang.

“Bodohnya diriku! Mengapa bisa jatuh semua?” Fellis An menggumam dan berjongkok memunguti kertas-kertas rancangan.

Ketika Fellis An bangkit berdiri, pulpel angsa berwarna kuning itu sudah hilang.

Fellis An melihat sekitar dengan waspada dan menyembunyikan pena Celia Yang ke dalam tumpukan kertas, lalu membawanya ke meja kerjanya.

Jatungnya berdebar kencang, Fellis An terus menarik nafas dan menghembuskannya untuk menenangkan dirinya, walaupun dia gugup, tetapi tangannya tetap memegang erat pena kuning yang ada di bawah tumpukan kertas.

Fellis An bersembunyi di balik monitor computer dan diam-diam melirik Ellie Zhou, lalu dia melihat Ellie Zhou yang masih asik menonton video dan tak berapa lama kemudian bangkit berdiri kemudian berjalan keluar, sepertinya dia ingin pergi ke toilet.

Sekarang waktunya!

Fellis An yang terus mengawasi Ellie Zhou menyunggingkan senyumnya, dengan menjadikan kertas-kertas rancangan sebagai tameng, dia dengan cepat membawa pena itu ke depan meja Ellie Zhou.

Kemudian Fellis An meletakkan pena itu ke atas meja kerja Ellie Zhou.

Hehe, kamu sungguh munafik, dan membicarakan keburukan orang lain setelah kematiannya, kan?

Kalau begitu apa kamu masih bisa bersombong setelah benda peninggalan orang yang sudah meninggal itu tiba-tiba ada di atas mejamu? Fellis An tersenyum sinis memikirkannya, Ellie Zhou bukan karena kamu berkuasa lalu bisa berbuat seenaknya, karena di dunia ini ada yang namanya hukum karma!

Ketika Fellis An sedang memikirkan Ellie Zhou yang ketakutan dan senang karenanya, tiba-tiba dia merasa ada sebuah pandangan dingin pada punggungnya.

Fellis An menoleh dengan panik dan tatapan matanya bertemu dengan mata datar dan wajah Adrius Zhang yang sudah lama tidak dilihatnya.

Fellis An membuka mulutnya, dan berpikir dalam hati: bagaimana ini? Apakah Adrius Zhang melihatnya meletakkan pena di meja Ellie Zhou?

Adrius Zhang adalah pengawal pribadi Ellie Zhou, jika dia melihatnya, dirinya akan……

Fellis An semakin panik memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi!

Ketika Fellis An berdiri kaku di tempatnya dan tidak tahu harus berbuat apa, Adrius Zhang melambaikan tangan dan berkata denga dingin: “Fellis An, kemari.”

Saat itu, Fellis An sudah panik hingga mengeluarkan keringan dingin di seluruh tubuhnya, dia menghampiri Adrius Zhang dengan linglung.

Berhubung meja kerja Adrius Zhang dan Ellie Zhou sangat dekat, jadi tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Fellis An sampai ke hadapan Adrius Zhang.

Dalam waktu yang sangat singkat ini, otak Fellis An berputar cepat, dan ketika sampai di hadapan Adrius Zhang, dia sudah memutuskan: jika Adrius Zhang bertanya, sampai matipun dia tidak akan mengakui bahwa dia ingin balas dendam pada Ellie Zhou, paling dia akan berpura-pura telah menjatuhkan barang secara tidak sengaja!

Tetapi Fellis An yang terlalu panik tidak tahu bahwa Ellie Zhou sudah kembali ketika dia berada di hadapan Adrius Zhang, Ellie Zhou menatap punggung Fellis An dengan jijik, lalu dengan santai mengambil headphone-nya dan terus menonton videonya.

Fellis An menatap Adrius Zhang tidak tenang, otaknya memikirkan beribu kemungkinan pertanyaan yang akan ditanyakan Adrius Zhang beserta jawabannya.

Namun Adrius Zhang menyuruhnya untuk tetap ditempatnya dan berkata: “Kamu sangat menarik.”

“Hah?” Fellis An tertegun.

Adrius Zhang menunjukkan senyumnya yang langka dan melambaikan tangannya: “Tidak apa-apa, kembalilah ke meja kerjamu!”

“Oh.” Walaupun Fellis An bingung, namun ia sepertinya tahu bahwa Adrius Zhang tidak akan melaporkannya.

Memikirkan kemungkinan ini, Fellis An menghela nafas lega, dia membawa kertas rancangannya dan kembali ke meja kerjanya.

Tetapi, ketika Fellis An berjalan beberapa langkah, terdengar teriakan mengagetkan dari punggung tubuhnya: “Argh!!!”

Itu adalah teriakan Ellie Zhou.

Fellis An tersenyum bangga, kemudian mengubah ekspresinya menjadi kaget seperti rekan kerja yang lain dan berbalik melihat Ellie Zhou.

Ellie Zhou bersandar di dinding di belakangnya dengan erat, jari-jarinya gemetar dan menunjuk ke mejanya, pipinya yang lembut berubah pucat, matanya melebar dan kecantikannya hilang seketika.

“Yang…… pena Celia Yang! Mengapa, mengapa bisa ada di mejaku? Aku…… tidak! Bukan aku! Suara Ellie Zhou bergetar dan sangat syok.

Para rekan kerja datang ke meja Zhou Mengzhi dengan bingung. Benar saja, mereka melihat pena favorit Yang Qinglu, berbaring di meja Zhou Mengzhi!

Seketika, semua rekan kerja yang ada di kantor menjadi takut: benar-benar aneh! Bukankah semua barang Celia Yang sudah diambil oleh orang tuanya? Bagaimana bisa muncul di meja Ellie Zhou?! Atau dia tiba-tiba muncul!

Saat memikirkan hal ini, bulu kuduk semua orang berdiri kecuali Fellis An dan Adrius Zhang: aneh sekali! Apakah Celia Yang benar-benar datang? Kemudian orang pertama yang dia cari adalah Ellie Zhou yang pernah bermasalah dengannya ?!

Seketika semua orang berpikir kembali, apakah mereka pernah berbuat salah pada Celia Yang di masa lalu.

“Bukan aku, bukan aku, tidak ada hubungannya denganku…… semuanya tidak ada hubungannya denganku!” saking takutnya suara Ellie Zhou menjadi parau dan dia tidak hentinya meracau.

Saat itu juga, Adrius Zhang bangkit berdiri dan berjalan ke hadapan Ellie Zhou, dia berkata dengan datar: “Aku akan mengantarmu pulang jika merasa tidak enak badan.”

“Benar!” Ellie Zhou mengangguk cepan, dia segera meraih lengan baju Adrius Zhang dan engan melepaskannya, “Aku ingin pulang! Aku tidak mau disini, aku mau pulang!”

Adrius Zhang mengerutkan kening sesaat ketika melihat Ellie Zhou menarik lengan bajunya, dan kemudian kembali ke wajah datar tanpa ekspresi: "Ayo pergi."

Adrius Zhang segera pergi setelah mengatakannya.

Ellie Zhou mengikutinya.

Setelah kepergian Ellie Zhou, orang-orang saling bertatapan, dan akhirnya kembali ke meja masing-masing untuk meneruskan pekerjaan tanpa mengatakan apapun.

Fellis An kembali ke meja kerjanya dengan berpura-pura heran tetapi dalam hatinya sangat puas: walaupun perbuatannya tidak baik, tapi dia tidak menyesalinya, siapa suruh karakter Ellie Zhou begitu buruk?! Jika Celia Yang tahu, dia juga pasti akan berterima kasih padanya!

Tepat ketika Fellis An merasa gembira dan bersyukur, dia tiba-tiba merasakan hawa dingin di punggungnya, kemudian sebuah tangan yang dingin dan pucat perlahan menggenggam tangan kanannya.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu