The Comeback of My Ex-Wife - Bab 51 Ciuman di Bawah Cahaya Rembulan

"Tidak ada persyaratan apapun, aku beri kamu kesempatan yang cukup untuk berkembang, kamu kerja dengan baik, menurutku hasilnya pasti akan bagus!" Ellie tersenyum sopan kepada Fellis, tapi tidak memberi persyaratan apapun kepadanya.

"Baik, baiklah." Fellis terdiam sejenak, rasa percaya dirinya pun berkurang.

Jackson juga tidak menyangka, Ellie tidak memberi persyaratan apapun kepada Fellis, walaupun memberi kesempatan kepada Fellis untuk berkembang, tapi Fellis sama sekali tidak mengerti Ellie, dia pasti akan mendesain pakaian yang sangat berbeda dengan gaya Ellie, tidak sesuai dengan kemauan Ellie.

Tapi, kalau memang dia sendiri yang mendukung keputusan ini, dan Fellis juga adalah orang yang dikaguminya, maka dia harus membantu Fellis untuk menyelesaikan tugas ini.

Jackson memberi pandangan mata yang mendukung Fellis, dan Fellis terpaksa mengangguk pasrah, sudah sampai di tahap ini, tidak mungkin bisa kembali lagi.

Alexander melihat pandangan mata mereka berdua, dia bisa merasakan: Mereka berdua, apakah akan segera bersama?

Tapi, apa hubungannya dengannya?! Dia mengajukan agar Fellis mendesain baju untuk Ellie, karena dia ingin Fellis menyadari posisinya, kalau dia hanyalah seorang desainer baju, sedangkan Ellie, adalah istrinya satu-satunya.

Tapi, saat Alexander mengajukan permohonan ini, Fellis sangat kaget dan jengkel. Sepertinya Fellis sama sekali tidak cemburu atas hubungannya dengan Ellie, dia tidak peduli dengan dirinya ingin mencintai siapa!

Apakah di hati Fellis hanya tersisa kebencian kepadanya?

Alexander menggeleng kepalanya, agar perasaannya itu menghilang, Alexander menepuk tangan Ellie yang menggandengnya, lalu berkata dengan lembut: "Baiklah, sekarang kita pergi makan."

"Oke." Ellie mengangguk dan berjalan pergi bersamanya ke tempat duduk yang sudah dipesan mereka.

"Ellie, Tuan Tsu yang tadi adalah manager perusahaan Tsu, dia mengajukan untuk membuatkanmu pakaian, ini juga menjadi tantangan bagi perusahaan mereka. Tapi kamu juga harus tahu, di hari ulang tahun pernikahan kita, hadiahmu, tentu saja bukan pakaian dari desainer yang tidak terkenal ini." Alexander membalikkan badannya dan menjelaskan kepadanya alasan kedua untuk hal ini, dan menjanjikan hadiah untuk Ellie.

Alexander dan Ellie sudah bersama selama bertahun-tahun, dia juga tahu Ellie suka berpikir panjang, agar Ellie tidak curiga, Alexander pun hanya bisa bersabar menjelaskan tindakannya itu.

"Iya, aku akan selalu mendukungmu Alexander, makasih kamu sudah menyuruh orang lain untuk membuatkanku baju." Mendengar penjelasan Alexander, perasaan tidak senang dan curiganya tadi pun sudah banyak berkurang.

Melihat Ellie yang tenang, dia pun mengangguk lega.

Setelah mengantar Alexander dan Ellie pergi, Fellis dan Jackson pun kembali ke tempat duduk mereka, tapi Fellis sekarang sudah tidak selera makan.

Apa maksud Alexander menyuruhnya mendesain pakaian untuk istrinya? Tidak mungkin untuk membuatnya terkenal, dia pasti ingin memamer hubungannya dengan istrinya!

Benar-benar lucu, jelas-jelas dia sudah tidak berhubungan lagi dengannya, ngapain pamer-pamer hubungan kalian di hadapanku!

Fellis menusuk kuat steak sapi yang ada di piring dengan garpunya: Alexander, aku tidak peduli kamu mau menikah atau bercerai, semuanya tidak ada hubungannya lagi denganku!

"Kenapa? Makanannya tidak sesuai dengan seleramu?" Jackson merasakan perubahan pada Felis.

Seharusnya Fellis harus merasa senang karena mendapatkan kesempatan sebagus ini, tapi sepertinya perasaan hatinya malah kacau.

"Tidak." Fellis menggeleng dan berkata: "Enak, hanya saja, aku sedikit kekenyangan."

"Karena Direktur Gu menyuruhmu membuatkan baju untuk istrinya?" Jackson merasa dia tahu apa isi hati Fellis, dia pun mencoba menenangkannya, "Tidak perlu stres, aku yakin kamu bisa."

"Iya, makasih Presiden Tsu." Fellis mengangguk, tapi tidak menjelaskan apapun, lagian mengenai dia yang pernah menikah dengan Alexander, mereka berdua juga sama-sama diam dan tidak mengungkitnya, dia juga merasa lebih baik dihindari saja.

"Kalau memang sudah tidak mau makan lagi, aku antar kamu pulang saja. Istirahat yang baik, besok sudah harus mulai mendesain baju untuk nyonya Gu." Jackson meletakkan garpu dan pisaunya lalu berkata kepada Fellis.

"Baik." Fellis mengangguk, hari ini pertemuannya dengan Alexander sudah merusak suasana hatinya, lebih baik sekarang pulang ke rumah saja.

Jackson pernah mengantar Fellis sekali, dia sudah ingat alamat rumahnya.

Sepanjang perjalanan, mereka mengobrol santai. Perasaan Fellis juga membaik setelah ngobrol dengannya.

Mobil pun sampai di bawah apartemen Fellis, dia membukakan pintu untuk Fellis, lalu melihatnya turun dari mobil.

"Makasih ya sudah mengantarku pulang, PresidenTsu." Fellis berterima kasih kepada Jackson.

"Di kantor, kita memang rekan kerja. Tapi di luar, kita itu teman, panggil saja Jackson." Jackson tersenyum kecil.

"Oke, Jackson, makasih sudah mengantarku." Fellis tersenyum kepadanya.

"Oke, selamat tidur." Jackson menatapnya, ini membuat Fellis menunduk dan menghindari pandangannya.

Saat ini, Fellis bisa merasakan sesuatu, sepertinya, Jackson punya perasaan yang tidak biasa kepadanya. Tapi...

Saat dia masih berpikir panjang, Jackson tiba-tiba bergerak maju, saat dia masih bengong, Jackson mencium pelan dahinya.

Ciuman itu membuat jantung Fellis berdegup kencang, dia terkejut melihat Jackson, lalu memutar badannya dan langsung berlari masuk ke apartemennya!

Jackson masih berdiri di tempat, melihat Fellis yang tergesa-gesa berlari masuk, dia pun tertawa, ini pertama kalinya dia melihat Fellis malu seperti ini.

Mungkin dia terkejut dengan kelakuannya, kalau begitu dia ingin memberinya sedikit waktu untuk mempertimbangkannya.

Melihat Fellis sudah berjalan ke dalam, dia pun kembali ke mobilnya dan pergi.

Dan Fellis, dia berlari kencang ke atas, membuka pintu rumah dan menutupnya, lalu bersandar di pintu menutup dadanya dan bernafas terengah-engah.

Seisi kepala Fellis hanyalah ciuman Jackson kepadanya: Kenapa dia tidak bilang kalau ingin menciumnya? Apa maksudnya!

Fellis menggigit bibirnya: Jackson mentraktirnya makan, dia masih bisa menganggap itu hal yang biasa saja.

Tapi ciuman ini, Fellis tidak bisa menganggapnya sebagai hal biasa.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu