The Comeback of My Ex-Wife - Bab 463 Perselisihan

Di klinik taman kanak-kanak....

Mimisan anak laki-laki gendut itu berhenti, tetapi masih ada memar di wajahnya yang bekas dipukuli oleh Joy, anak laki-laki gendut itu masih menangis sambil duduk di ranjang pasien, hidungnya menggelembung satu per satu, dan Joy berdiri di sampingnya, dengan kepala yang terangkat tinggi dan raut wajahnya yang keras dan diam.

"Anakku! Dimana anakkku?"

Tepat ketika guru taman kanak-kanak sedang terburu-buru, suara teriakan wanita yang keras terdengar dari pintu klinik.

Para guru di klinik dengan tergesa-gesa menoleh dan melihat seorang wanita gendut dalam gaun besar yang ditutupi dengan perhiasan emas dan perak berdiri di pintu, di sampingnya, ada seorang pria gendut pendek yang mengenakan jas dan sepatu kulit.

“Kalian akhirnya tiba di sini!” ketik melihat ini, guru taman kanak-kanak berjalan dengan ekspresi pahit tetapi antusias: Ibu anak ini adalah ketua komite orangtua taman kanak-kanak, dan juga tamu VIP di taman kanak-kanak, sekarang putranya sudah dipukul oleh Joy menjadi seperti ini, upah mereka tidak hanya akan dikurangkan, tetapi dapat diperkirakan bahwa ibu Joy dan Joy juga akan mengalami kesulitan, tetapi, kenapa ibu Joy sampai sekarang masih belum datang?

"Dimana anakku?" wanita gendut itu memelototi guru taman kanak-kanak, dan berteriak, "Aku mendengar dari guru itu, bahwa anakku dipukul oleh seseorang? Dimana dia memukulnya? Siapa yang memukulnya? Hari ini aku akan memberikan dia pelajaran, tidak peduli dia anak kecil atau orang dewasa!"

"Betul! Siapa yang begitu berani, untuk memukul anakku! Keberaniannya sangat besar!" pria gendut pendek yang berdiri di samping wanita gendut juga berteriak.

Guru taman kanak-kanak begitu ketakutan sehingga dia berkeringat dingin, dia berusaha untuk tersenyum tipis, dan berkata kepada orangtua anak laki-laki gendut itu: "Ibu dan ayah anak ini, kita belum memeriksa masalah ini dengan jelas, aku ingin menunggu orangtua datang, baru kita menanyakan masalah ini, dokter sudah mengatakan bahwa kedua anak ini tidak memiliki masalah besar, tolong Anda jangan terlalu khawatir, kami ... "

"Jangan menghalangi jalanku!" wanita gendut itu dengan tidak sabar menyela ucapan guru taman kanak-kanak, "Jika anakku terluka, kalian tunggu saja pembalasan dendam dariku!"

Wanita gendut melirik guru taman kanak-kanak, lalu bergegas memasuki klinik, dia melihat ke sekeliling klinik, dan langsung dapat melihat anak laki-laki gendut yang sedang menangis di atas ranjang pasien.

"Anakku!" wanita gendut itu kembali berteriak, dan bergegas berlari untuk memeluk anaknya.

"Joy!"

Pada saat ini, Fellis An yang telah mendengar berita juga bergegas berlari ke klinik, dia juga melihat Joy yang sedang berdiri di sudut, dia baru saja berdiskusi dengan guru tentang situasi Joy di taman kanak-kanak, dan dia melihat beberapa guru bergegas masuk, mereka tidak hanya mencari orangtua anak itu, tetapi mereka juga mencari dirinya.

Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, Fellis An baru mengetahui bahwa Joy berkelahi dengan anak lain, dan dia bergegas berlari dengan cepat, tetapi Fellis An tahu, bahwa Joy tidak mungkin memukul anak lain tanpa alasan, pasti ada sesuatu yang terjadi.

"Ibu!" melihat Fellis An datang, Joy yang berusaha terlihat tegar, langsung menunjukkan raut wajahnya yang sedih, dia segera melemparkan dirinya ke dalam pelukan Fellis An, dan berusaha menarik napas dalam-dalam untuk mencegah dirinya menangis.

"Apakah anakmu yang memukul anakku?" wanita gendut berkata, sambil menatap dengan garang kepada Joy yang berada di dalam pelukan Fellis An.

Sebelum Joy sempat menjawab, anak laki-laki gendut itu segera menunjuk Joy dan berteriak: "Betul, ibu, Joy yang memukulku, wajahku sakit, hidungku juga sakit! Ibu, kamu harus membalaskan dendamku!"

Segera setelah anak laki-laki gendut itu melihat ibunya datang, dia segera kembali ke saat-saat dimana dia belum dipukuli.

"Anakku, kamu adalah anak kesayangan ibu, tidak ada orang yang boleh menindasmu, kamu tunggu saja, ibu pasti akan membalaskan dendammu!" setelah wanita gendut itu selesai berbicara, dia melepaskan putranya, lalu menoleh untuk menatap Joy dan Fellis An, dan berjalan menghampirinya.

Sebelum Fellis An bertanya kepada Joy apa yang telah terjadi, wanita gendut itu telah berada di hadapan Fellis an, dan berteriak: "Hei, bagaimana kamu mengajari anakmu!"

Fellis An segera berdiri, membawa Joy ke belakang tubuhnya, dan berkata: "Orangtua anak ini, tolong tenang, masalah masih belum diketahui dengan jelas, aku ingin meminta kedua anak ini untuk membicarakan masalahnya dengan jelas, lalu kita baru bisa membuat keputusan."

"Betul, ucapan ibu Joy benar, kita harus menanyakan hal-hal dengan jelas, baru memutuskan hal-hal lainnya. Kedua anak ini terlihat baik-baik saja ketika mereka berada di taman kanak-kanak pada hari-hari biasanya." guru taman kanak-kanak merasa bersalah ketika membicarakan hal ini, dia merasa dirinya telah berbohong, dan itu adalah sebuah dosa.

"Bertanya dengan jelas?! Anakku sudah mengatakannya. Dia yang memukul anakku!" wanita gendut itu tidak memedulikan guru taman kanak-kanak, dia menunjuk Joy yang berada di belakang Fellis An dan berteriak: "Hari ini, aku ingin membuatnya menderita, jika tidak, sia-sia anakku telah dipukuli hingga seperti ini!"

"Tetapi ibu anak ini, kamu...."

"Pergi dari sini!" wanita gendut itu mendorong guru taman kanak-kanak yang ingin berbicara, dan mengancam, "Apakah kamu tidak tahu siapa aku? Setengah dari fasilitas olahraga di taman kanak-kanak kalian, disumbangkan oleh suamiku, hanya dengan beberapa kata dariku, kamu bisa kehilangan pekerjaanmu!"

Guru taman kanak-kanak menggigit bibirnya dengan sedih, dan tidak berani berbicara lagi.

Fellis An juga menjadi sedikit marah ketika melihat wanita gendut yang agresif: "Orangtua anak ini, aku harap kamu tenang terlebih dahulu, aku masih merasa kita harus mengetahui masalah ini dengan jelas, sebelum membuat keputusan. Jika Joy yang bersalah, aku pasti akan membuat Joy meminta maaf kepada anakmu."

"Jangan berpura-pura! Anakku sangat pengertian, itu pasti karena kamu yang tidak bisa mengajari anakmu dengan baik, dan membiarkannya melakukan kesalahan!" wanita gendut itu memelototi Fellis An, lalu mendorong pria gendut pendek di sebelahnya, dan berkata, "Suamiku, kamu adalah bos besar, cepat katakan sesuatu!"

"Ini......" pria gendut itu sedikit mengerang, tetapi tatapan matanya terus melekat pada tubuh Fellis An: Apakah wanita muda yang cantik ini adalah ibu dari anak berusia 5 tahun? Kenapa dia terlihat seperti gadis? Sepertinya pernah melihatnya di TV! Dia sudah lama tidak pernah melihat wanita yang secantik ini!

“Apa ini dan itu!” wanita gendut itu melihat suaminya terus menatap Fellis An, dan seperti hampir akan mengeluarkan ilernya, dia mendorong suaminya menjauh, tidak membiarkan dia melihat Fellis An lagi, kemudian berkata dengan nada yang lebih keras, dan berteriak pada Fellis An: "Kamu, hari ini, harus memberi penjelasan kepadaku!"

"Aku masih merasa bahwa kita harus mengetahui hal-hal dengan jelas terlebih dahulu." Fellis An menarik napas dalam-dalam, berusaha untuk tidak membuat dirinya marah pada kata-kata wanita gendut itu, dia melirik wanita gendut itu, lalu berjongkok dan menatap Joy dengan serius berkata, "Joy, sekarang ibu ingin kamu mengatakan yang sebenarnya, jika kamu bersalah, kamu harus meminta maaf kepada dia, jika kamu tidak bersalah, ibu akan selalu berdiri di sisimu."

"Hm." Joy mengangguk dan berkata kepada Fellis An, "Aku memang memukul anak itu, tetapi dia yang terlebih dahulu memukulku."

"Joy, apakah kamu yakin teman sekelasmu itu yang terlebih dahulu memukulmu, sebelum kamu melakukan serangan balik?" Fellis An kembali memastikannya lagi.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu