The Comeback of My Ex-Wife - Bab 100 Secantik Ini

"Tante Qin, tenang saja, meskipun aku ini orangnya kalau bicara terus terang, tetapi dalam membedakan baik dan buruk, aku tetap memiliki keahlian membedakan orang baik dan jahat!" Kata Kimberly dengan serius, "Fellis ini adalah teman baikku, jadi aku harap tante juga menyukainya."

Lisa memandang Kimberly dengan tatapan terkejut. Tak ia sangka, Kimberly ternyata bersedia angkat bicara demi saingan cintanya, benar-benar anak yang murah hati.

Lisa semakin puas terhadap Kimberly. Di saat yang bersamaan, juga ada perubahan pandangan terhadap Fellis, toh kalau Kimberly bisa bicara demi dia seperti itu, ia pasti memiliki bagian yang membuat orang percaya.

"Sudah, sudah, Tante Qin, silakan coba teh Da Hong Pao yang khusus kuseduh untukmu," kata Kimberly memandang Lisa sambil mengangguk pelan, mengetahui bahwa Lisa sudah tidak lagi salah paham pada Fellis, ia merasa lega.

Karena Fellis sangat mengerti posisinya, Lisa pun tenang, ia kembali menggulum seteguk teh di mulutnya, dan tanpa sadar tersenyum tipis, Kimberly ini meskipun terlihat tidak terlalu berwibawa, tetapi bagaimanapun ia masih sangat muda, di bidang lain ia juga sempurna tanpa cela, benar-benar kandidat istri yang sangat baik!

Di sisi lain, Fellis masih berdiri di depan pintu kantor dengan tak bersemangat, ia berpikir, "Benar-benar mabuk! Bukankah disukai oleh seseorang adalah suatu jenis kebahagiaan? Kenapa ia disukai oleh Jackson perasaannya tidak enak begini, bahkan sampai membuat keadaan menjadi sulit!"

"Nona Fellis, Anda menghadap ke dinding dan menggumam seorang diri, apakah sedang berlatih suatu jurus kungfu?"

Elisha si pesuruh itu seharian naik turun menyampaikan dokumen, baru saja sampai di lantai ini, ia melihat Fellis mendesah menghadap ke dinding, karena itu ia berbasa-basi dengannya.

Fellis tanpa menoleh pun tahu itu adalah suara Elisha, ia memiringkan bibir, berbalik dan berkata, "Tentu saja aku sedang berlatih jurus untuk mengabaikanmu! Tetapi levelku belum sampai sana, melihatmu mondar-mandir di hadapanku, aku tetap tidak tahan untuk bicara denganmu!"

"Tidak mungkin kan, aku secantik ini, Kak Fellis ternyata ingin mengabaikanku!" Seru Elisha melebih-lebihkan sambil menutupi wajahnya, "Lihat, akhir-akhir ini aku berhasil diet, tidakkah aku menjadi lebih cantik?"

Fellis memutar bola matanya, kemudian berbalik kembali menghadap dinding, lalu berkata, "Kalau harus mengikuti sandiwaramu aku pura-pura tidak lihat!"

"Ha, hanya 1 bulan tidak bekerja bersama, Kak Fellis sudah membuangku! Rugi aku merindukanmu begini!" Kata Elisha sambil memegang dadanya, kemampuan sandiwaranya sangat berlebihan.

Melihat Elisha yang sok imut itu, Fellis akhirnya tersenyum, Elisha ini, sepanjang hari tak pernah tampak serius, tetapi ia memang seorang "Pembawa kebahagiaan".

Ia menepuk-nepuk bahu Elisha dan berkata, "Elisha, kalau kamu tidak cepat mengantarkan dokumen itu, waktunya tidak akan cukup!"

"Tapi, sudah susah payah bertemu kamu Kak Fellis, aku..."

Belum selesai bicara, Elisha pun melihat Jackson berjalan cepat ke arahnya tidak jauh dari sana, Elisha segera melotot, dalam hati berkata, "Mampus, jika kali ini aku tertangkap oleh General Manager Tsu sedang mengobrol dengan Fellis, akhir-akhir ini, General Manager Tsu selalu terlihat murung, kalau kali ini aku tertangkap, pasti aku tidak akan bisa tenang!"

Memikirkannya, Elisha segera melambai pada Fellis, "Kak Fellis, gawat, General Manager Tsu datang! Aku harus pergi, jika tidak kalau ia melihatku mengobrol dengan santai, nanti ia pasti memotong gajiku!"

Sebelum Fellis menjawab, Elisha sudah lari secepat angin.

"Elisha ini..." Gumam Fellis tersenyum pasrah memandang punggung Elisha.

Saat ini, Jackson sudah berjalan sampai ke belakang Fellis, merasakan ada orang di belakangnya, Fellis pun segera menghilangkan senyumannya dan berbalik, saat ia menengadah, dilihatnya ekspresi rumit Jackson itu.

Berpura-pura tidak melihat, Fellis menunduk dan memberi salam pada Jackson, "Halo General Manager Tsu."

"Halo," kata Jackson sambil mengangguk pelan, kembali ke tampangnya yang resmi, tak terdengar suasana hati yang lain dalam ucapannya.

Jika sekarang Fellis mendongak, seharusnya Fellis bisa melihat, beberapa hari ini tidak bertemu, wajah lembut Jackson itu, bertambah pucat dan frustasi.

"Ibuku?" Tanya Jackson sambil menoleh pada kantor Kimberly.

"Benar," jawab Fellis karena ditanya, tetapi ia tidak akan berani bicara lebih banyak pada Jackson.

Jackson juga melihat bahwa Fellis menghindar, ia pun menghela napas pelan, lalu berkata, "Fellis, sebenarnya kamu tidak perlu tertekan begini. Aku sudah menyerah tentangmu."

"Benarkah?!" Kata Fellis segera mendongak, dengan mata berbinar.

Menyadari bahwa reaksinya sedikit berlebihan, Fellis memelankan suaranya, "Benarkah?"

Jika itu benar, maka bagus sekali! Tanpa beban dari General Manager Tsu, ia bisa kembali bekerja di bagian desain, ia juga bisa kembali mengerjakan hal yang ia sukai, dan di waktu yang sama dapat menghidupi dirinya!

Barusan semangat Fellis yang gembira itu, semua terlihat oleh Jackson. "Rasa sukaku pada Fellis, baginya, apa benar-benar hanyalah sebuah beban?" Pikirnya.

"Benar," kata Jackson setelah diam agak lama, ahirnya mengangguk. Kalau waktunya sudah cukup panjang, mungkin ia benar-benar akan bisa melupakan Fellis. Hanya saja ia sekarang hanya bisa menahan dan mengontrol diri sendiri, agar tidak menyulitkan Fellis.

"Bagus sekali..." Kata Fellis, mendengar jawaban Jackson, Fellis menghela napas panjang, ia sama sekali tak memperhatikan ekspresi Jackson yang sedih itu.

Saat itu, pintu kantor terbuka.

Lisa yang akan pergi, dan Kimberly yang sedang mengantar Lisa keluar sambil mengobrol dan tertawa, melihat Fellis dan Jackson berdiri di depan pintu.

"Kak Tsu, mengapa kau di sini?" Tanya Kimberly memandang Fellis, kemudian memandang Jackson.

"Nak, kapan kamu datang, dan lagi tidak masuk, sedang apa berdiri di pintu!" Kata Lisa, barusan setelah penjelasan dari Kimberly, ia berubah pikiran terhadap Fellis, namun baru saja keluar, ia melihat lagi Fellis berdiri di hadapan Jackson, ia langsung tidak senang.

Melihat Lisa yang sedikit tidak senang, Jackson segera bertanya, "Bu, kenapa tidak memberitahuku kalau datang ke perusahaan, kalau bukan Wakil Manager Hu yang memberitahuku, aku tidak akan tahu kau datang."

"Aku datang untuk bertemu Kimberly, bukan untuk mencarimu," kata Lisa melihat putranya sedikit pucat karena Fellis, ia sedikit marah.

"Bu, kau memang tidak bisa bicara baik-baik," kata Jackson sambil mengehela napas, ibunya ini, karena dimanjakan oleh ayah, perkataannya sangat kekanak-kanakan.

"Baik, baik, aku memang tidak bicara dengan baik," ujar Lisa yang jelas tampak tidak senang, ia melirik Fellis, lalu tiba-tiba menarik tangan Jackson, lalu menarik tangan Kimberly, seperti akan menyatukan tangan mereka berdua.

Jackson segera dengan cepat menarik kembali tangannya, sedangkan Kimberly juga karena malu, menarik tangannya kembali.

Tetapi melihat sorot mata Jackson yang begitu menolak, Kimberly pun sedikit sedih.

"Bu, sedang apa kamu!" Tanya Jackson dengan sedikit pusing setelah menaruh tangannya di belakang.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu