The Comeback of My Ex-Wife - Bab 442 Semakin Tidak Tahu Diri

Fellis An tidak tahu Alexander Gu sengaja atau tidak berbicara hal seperti itu. Dia menatap Alexander Gu dengan malu berkata: "Alexander Gu, aku........"

Alexander Gu tidak memberikan kesempatan kepada Fellis An untuk berbicara selesai, detik selanjutnya, dia langsung mencium bibir Fellis An.

Tanpa disadari, Fellis An mengalungkan tangannya pada leher Alexander Gu dan membalasnya.

Alexander Gu sambil mencium Fellis An sambil menggendong Fellis An ke dalam kamar.

Fellis An kebingungan oleh ciuman Alexander Gu, tidak tahu bagaimana dia jatuh di tempat tidur, dia hanya merasa bahwa napasnya semakin buruk dan tidak mulus. Dari ujung rambut hingga ke ujung jari kakinya pun merasa sakit dan hatinya juga seperti dicakar ringan sehingga merasa gatal.

Fellis An kembali mengalungkan tangan pada leher Alexander Gu agar bau khas tubuh dia menyelimuti dirinya.

Alexander Gu mencium telinga Fellis An dengan sengaja bertanya: "tidak nyaman?"

"Ehm....." Fellis An menganggukkan kepalanya tanpa terkontrol, dia merasa tangan Alexander Gu sedang berjalan di punggungnya dan terus menurun.

Alexander Gu menggerakkan bibirnya ke dagu Fellis An dan menciumnya dengan lembut.

"Alexander Gu........" Tanpa disadari suara Fellis An menjadi tidak bertenaga, tangan yang memegang punggung Alexander Gu tanpa sadar pun mengencang.

Alexander Gu mengetahui Felis An sudah tidak sabar, tetapi dia tetap menciumnya dengan tidak tergesa-gesa, sepertinya dia sama sekali tidak membutuhkan pengetahuan "yang terakumulasi", dan Fellis An tidak tahan lagi.

"Fellis An, maukah kamu melahirkan anak untukku lagi?"

Suara Alexander Gu seperti mengandung sihir yang datang dari kejauhan di benak Fellis An, bibirnya sedikit terbuka dan mengangguk: "baik ..."

"Fellis!"

Di saat Fellis An menganggukkan kepalanya, tiba-tiba terdengar suara Allen Gu dari luar kamar.

Empat tahun, sudah empat tahun berlalu. Hari ini pertama kalinya dia bertemu dengan Fellis, dia ingin berbicara dengan Fellis walaupun hanya satu kata saja.

Fellis An yang berada di kamar yang sudah tenggelam ke dalam pikirannya pun tiba-tiba tersadarkan. Dia membuka matanya dan dengan panik membangunkan badannya untuk duduk. Tetapi dia kembali ditekan di atas ranjang oleh Alexander Gu.

"Alexander Gu..." Fellis An memanggil nama Alexander Gu dengan pelan dan berkata dengan ragu-ragu: "Allen, Allen ada di luar memanggilku!"

"Aku sudah mendengarnya." Alexander Gu tidak menghiraukan ucapan Fellis An pun menundukan kepalanya mencium leher Fellis An. Meskipun suasana yang sudah dibangun dengan sulit dihancurkan oleh Allen Gu, tetapi tidak apa-apa.

Alexander Gu tersenyum: "mengapa dia bisa dengan cepat menyetujui Allen Gu tinggal di samping kamar Fellis An? Karena untuk menunggu kejadian ini.

Hanya saja, Alexander Gu tidak menyangka kejadian ini akan datang begitu cepat!

Dia masih mengingat perkataan yang pernah Allen Gu ucapkan kepada dia dulu, sebelum kepergiannya.

Adik tirinya yang satu ayah dan beda ibu dengannya ini baru saja duduk di bangku SMA kelas tiga ini biasanya sangat sopan kepadanya. Tetapi pada hari itu, dia menatap matanya dan berkata: jika kamu tidak bisa memberikan kebahagiaan kepada Fellis An, sebaiknya kamu cepat lepaskan dia!

Sedangkan dirinya yang berada di hadapan Allen Gu pun hanya tersenyum dan tidak menghiraukan perkataan dia. Tatapan Allen Gu pada saat itu masih teringat dengan jelas di dalam ingatannya.

Di saat itu juga Alexander Gu seperti benar-benar mengenal Allen Gu.

Sekarang empat tahun sudah berlalu, Allen Gu sudah kembali dan Alexander Gu melihat suatu kejanggalan dari sikap Allen Gu terhadap Fellis An.

Meskipun Allen Gu baru saja lulus kuliah, tetapi Alexander Gu merasa dia tidak semudah yang dilihat dari luar.

Jadi bagus juga jika Allen Gu mendengarnya dari luar, agar dia dapat mundur dan tidak lagi menganggu Fellis An, dengan begitu dirinya juga tidak perlu repot-repot!

"Kamu sudah mendengarnya tetapi mengapa kamu tidak beranjak!" Fellis An tidak berani berteriak, melainkan hanya menambah kekuatan pada tangannya untuk mendorong Alexander Gu: Allen saat ini masih anak kecil dan mereka kedua orang dewasa yang hanya dibatasi oleh sebuah pintu, melakukan............melakukan hal ini, benar-benar sangat memalukan!

"Mengapa harus beranjak?" Alexander Gu meneruskan "pekerjaan" dia. Nada bicaranya terdengar tak acuh, "Allen Gu mengetuk pintu kamarmu semalam ini memang kesalahan dia!"

Fellis An menatap ke arah pintu dengan panik, wajahnya sudah berubah menjadi udang yang matang: "kamu berada di kamarku!"

"Fellis An........." Nada bicara Alexander Gu terdengar bahaya, dia menggerakan bibirnya dan mengigit pelan pundak Fellis An, dengan suara tidak jelas berkata: "berani-beraninya kamu membandingkan aku dengan Allen Gu. Besok pagi kamu tidak perlu turun dari ranjang."

"Alexander Gu, kamu jangan begitu!" Fellis An merasa malu dan kesal, "Allen Gu benar-benar berdiri di depan dan kita berdua sedang begini sekarang, bagaimana jika di mendengarnya? Aku....."

"Fellis apakah kamu sudah tidur?" Kembali terdengar suara Allen Gu dari luar.

Fellis An terkejut hingga tubuhnya bergetar, dia sangat ingin melompat bangun dan memukul Alexander Gu: "Alexander Gu aku peringat kamu, lepaskan aku segera, jika tidak aku akan..............."

"Apa yang akan kamu lakukan?" Alexander Gu masih menekan pundak Fellis An dan menatapnya dengan tatapan mempermainkan.

"Aku akan........aku akan....." Fellis An berpikir sejenak tetapi dia masih tidak dapat menemukan kata-kata untuk mengancam Alexander Gu. Dia menggertakkan giginya: saat ini dia sedang ditekan oleh Alexander Gu, apa yang dapat dia lakukan?!

Alexander Gu tersenyum ringan begitu melihat wajah Fellis An yang memerah, dia mendekati telinga Fellis An berkata:" "Fellis An, apakah kamu tahu, jika Allen Gu terus berdiri di depan pintu, dia bukan hanya dapat mendengar suara kita berdua, kemungkinan besar dia juga dapat melihat apa yang sedang kita lakukan!"

"Apa maksudmu?" Fellis An terkejut.

"Karena tadi di saat aku menggendong kamu masuk ke dalam kamar, aku tidak mengunci pintu." Alexander Gu menatap wajah Fellis An yang dipenuhi dengan rasa malu dan takut, dia melanjutkan: "jika Allen Gu memegang gagang pintu dan memutarnya dengan pelan........"

"Kamu.........." Fellis An tidak tahu harus berkata apa begitu mendengar perkataan Alexander Gu, dia semakin mendorong tubuh Alexander Gu dengan kencang.

Sedangkan kekuatan Alexander Gu lebih menakutkan, dia menjulurkan tangan menangkup dagu Fellis An berkata: "sst, jika kamu bergerak terlalu kencang, maka akan membuat keributan, jika Allen Gu mendengar suara dan berlari ke dalam........."

"Alexander Gu!" Fellis An menggertakkan giginya. Dia melototi Alexander Gu lalu mengigit dengan kencang leher Alexander Gu.

"Sst......" Alexander Gu mengerutkan kening, terlihat sangat menyakitkan.

Tetapi Fellis An tidak melepaskan gigitannya, dia harus memberikan sebuah pelajaran kepada Alexander Gu karena akhir-akhir ini dia semakin tidak tahu diri!

"Fellis An kamu ini sedang ingin membunuh suamimu ya." Meskipun Alexander Gu kesakitan, tetapi suaranya terdengar nada bahagia. Akhir-akhir ini wanita ini seperti seekor kucing yang terus mengeluarkan cakarannya kapan saja.

Saat ini juga Allen Gu masih berdiri di depan pintu. Dia menatap pintu kamar Fellis An. Daritadi dia terus mengulas senyuman, tetapi saat ini senyumannya pudar: "Fellis apakah kamu sudah tertidur? Atau........."

Begitu terpikir hingga ke tahap ini, Allen Gu menaruh tangannya di atas gagang pintu.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu