The Comeback of My Ex-Wife - Bab 353 Perang sebenarnya

“paman ganteng, terima kasih ditengah kesibukanmu menyiapkan kado untukku.” Elisha Qiu tidak menunggu Martin Gao selesai berbicara, langsung masuk kedalam pelukannya.

“?” saat itu Martin Gao terdiam ditempat, “ apakah kamu tidak membenci semua kado tidak bermakna yang kusiapkan ini?”“paman ganteng, terima kasih ditengah kesibukanmu menyiapkan kado untukku.” Elisha Qiu tidak menunggu Martin Gao selesai berbicara, langsung masuk kedalam pelukannya.

“?” saat itu Martin Gao terdiam ditempat, “ apakah kamu tidak membenci semua kado tidak bermakna yang kusiapkan ini?”

“mengapa harus tidak suka?” Elisha Qiu mengangkat wajahnya melihat Martin Gao, seakan ada bintang dalam matanya.

“kamu pernah mengatakannya, kamu tidak suka tas dan perhiasan, bukankah tidak idealis?”

“ selama kamu yang memberinya, aku suka semuanya, namun tidak ingin buat kamu bangkrut, baru aku mengatakan itu.” Elisha Qiu tertawa malu.

Mendengar Elisha Qiu yang begitu pengertian, sifat kekanakannya dalam matanya Martin Gao pun semakin banyak, awalnya dia hanya mengira, Elisha Qiu adalah seorang gadis polos yang cantik, semua isi hatinya tertulis dalam wajahnya, tak disangka, dia juga segitu penurutnya.

Mendapat tatapan mata apresiasi dari Martin Gao, Elisha Qiu dengan bangga mengulurkan tangannya, menggantungkannya di selingkaran lehernya Martin Gao, berikutnya, kakinya diangkat kepinggangnya Martin Gao, langsung mencium wajahnya.

Martin Gao menutup matanya, memeluk erat Elisha Qiu, dan meresponnya dengan serius.

Didalam ruangan sangat tenang, hanya dapat mendengar suara nafas kedua orang yang berat, Elisha Qiu dan Martin Gao saling berciuman hingga terjatuh diatas sofa.

Elisha Qiu bersandar ke tubuhnya Martin Gao, sambil mencium bibirnya Martin Gao, sambil membuka kancing kemejanya Martin Gao, satu per satu terbuka.

Jarinya menyentuh dada gagahnya Martin Gao itu, Mukanya Elisha Qiu seketika memerah.

Namun setelah jarinya terhenti sejenak, lanjut lagi menyentuh tali pinggangnya Martin Gao.

Kedua tangannya menangkap tangannya Elisha Qiu, Martin Gao meninggalkan bibirnya Elisha Qiu, berkata dengan suara serak: “Elisha, tidak bisa begini, bisa-bisa aku tidak dapat mengendalikan diriku sendiri.”

Elisha Qiu bersandar disisi telinganya, berkata dengan suara manisnya:” aku justru tidak ingin kamu mengendalikan dirimu sendiri.”

Selesai Elisha Qiu berbicara, tangannya lanjut ditaruh diatas tali pinggangnya.

“Elisha…..” Tubuhnya Martin Gao semakin panas, nafasnya semakin berat, Elisha Qiu yang tengah mencoba membuka tali pinggang pun didorongnya.

Elisha yang didorong duduk disamping dengan kesal, dia menunjuk tali pinggangnya Martin Gao, berkata:” benda buruk apa ini, mengapa aku tidak dapat membukanya?”

Melihat wajahnya Elisha Qiu yang memerah, dan mengerutkan alis, Martin Gao yang bangga dirinya dapat menahannya, orang yang berhati baik dan cantik ini, harus disimpan pada waktu yang paling tepat, berikan dia cinta yang terbaik, dirinya baru merasa cocok.

“tunggu sampai menurutku sudah oke, aku akan langsung mengajarimu, perlahan-lahan mengajarimu…..” Martin Gao mengelus rambutnya Elisha Qiu, berkata dengan makna yang dalam.

“ tidak perlu kamu mengajariku, sebenarnya benda seperti ini, aku juga tahu sedikit.” Elisha Qiu dengan canggung menggigit jarinya sendiri, tiktik.

Martin Gao tersenyum lembut, mengelus-elus hidungnya Elisha Qiu dan bertanya:” kamu gadis satu ini, dimana kamu mempelajari benda yang seperti ini?”

“majalah dewasa!” Elisha Qiu mengangkat kepala dengan ekspresi yang bangga,”cewek yang genit baru lucu, aku sudah anak tahun ke-3, jika sedikit pengetahuan kesehatan psikologi saja tidak baru bikin malu!”

Martin Gao sama sekali pasrah dengan Elisha Qiu, dia menggelengkan kepalanya, berkata sambil tersenyum:” baiklah kalau begitu, sekarang simpan dulu beberapa pengetahuan teorinya, tunggu kamu sudah tumbuh dewasa, baru diakumulaisikan dengan mempraktekkannya ditubuhku!”

Mempraktekkannya?” Elisha Qiu terkejut dengan mengkedipkan matanya, tiba-tiba paham dengan maksud dari perkataannya Martin Gao, wajah yang awalnya merah pun sudah matang.

Martin Gao melihat Elisha Qiu yang malu, tidak tahu dia yang malu seperti itu, darimana datang keberaniannya itu, ternyata dengan sendirinya langsung melepaskan tali pinggangnya!

Karena kamu tidak marah, kalau gitu aku pulang dulu. Kamu tidur yang cepat.” Martin Gao sekalli lagi mengelus rambutnya Elisha Qiu, dan berbicara dengan lembut.

“Umm… Selamat malam, telepon aku jika sudah sampai dirumah, kamu juga tidur yang cepat.” Elisha Qiu dengan menurutnya mengganggukkan kepalanya.

Setelah mengantar Martin Gao pergi, Elisha Qiu mulai membuka kadonya.

Tidak peduli gimana, cukup ingat Paman ganteng yang memberikannya, Elisha Qiu pun menyukai semuanya tanpa disbanding-bandingkan, dengan Bahagia dia tidak tidur semalaman.

Hari kedua, Elisha Qiu yang Bahagia semalaman pergi ke kantor dengan kedua mata panda.

Fellis An melihat Elisha Qiu terlihat tidak bersemangat, jadi teringat telepon Martin Gao yang kemarin, hatinya tidak dapat tidak terkejut,: Elisha tidak bersemangat ini, apakah setelah melihat kado yang disiapkan oleh Martin Gao, tidak memberikan Martin Gao ciuman yang kuat, atau benar-benar bertengkar?!

Kalau begini, Elisha benar-benar terlalu tidak pengertian.

Fellis An menyeret kursinya, dipindahkan ke sebelah Elisha Qiu:” Elisha, kenapa kamu hari ini tidak bersemangat? Bagaimana kencanmu dengan Martin Gao?”

“ kencanku dengan paman Ganteng itu sangat baik!” Elisha Qiu tanpa tenaga menganggukkan kepala.

“kalau gitu ada apa dengan wajahmu.” Fellis An menghibur Elisha Qiu sebentar, tiba-tiba, Fellis An mengedipkan matanya: ternyata tidak bertengkar, namun wajahnya setidak semangat ini, pasti……

Fellis An menggelengkan kepala, mengomel: dua orang ini kecepatannya agak terlalu cepat! Tentunya saat Elisha lulus, ada kemungkinan Elisha melahirkan itu adalah benar.

“ Apakah kemarin malam kalian…… jadi secapek hingga tidak ada energi ini?” sahut Fellis An sambil menggosip.

“ apa dan apa, kemarin malam paman ganteng memberiku kado, diisi 1 kamar, juga Bahagia sekamar, jadi pagi ini tidak bersemangat.” Kata Elisha Qiu sambil menguap.

“ oh ternyata begitu!” Fellis An sementara sedikit kecewa, dia masih mengira terjadi sesuatu yang tidak dapat dideskripsikan!

“Kakk Fellis An, hari ini mengapa kamu tiva-tiba menjadi penggosip.” Elisha Qiu menggnakan sorotan mata simpati ke Fellis An, “apakah hidupmu terlalu membosankan, sudah harus berpacaran?”

Selesai menanyakan ini, Elisha Qiu mulai bicara sendiri:” dan juga, kak Fellis An begitu muda,juga ada keinginan psikological, itu….”

‘ pergilah seperti air sungai Changjiang.” Fellis An langsung memotong perkataannya Elisha Qiu,” pergi kerjakan kerjaanmu! Aku tidak perlu pacar, aku hidup Bersama Joy saja sudah sangat baik.”

“ iya iya iya, apa yang Kak Fellis An katakana, pokoknya yang tidak punya pacar bukan aku.” Elisha Qiu menaik turunkan bahunya sambil tertawa jahat.

“ katakan lagi dan aku tidak akan mentraktirmu minum jus!” Fellis An menatapnya dengan kejam.

“baik baik baik, kamu tidak punya pacar kamu tua!” kalimat terakhir Elisha Qiu masih tidak dilupakan oleh Fellis An.

Fellis An menatap Elisha Qiu, langsung menggeser kursinya, Kembali ke tempat duduknya sendiri, kedua tangannya ditaruh didepan dagunya dan masuk kedalam situasi meditasi: dirinya tidak pernah berharap dirinya seperti Elisha Qiu, dijaga dan dihargai oleh orang yang dikasihinya? Hanya saja, harapannya selamanya hanyalah ekspetasi saja.

Fellis An menghela nafas dengan tenang, dan melanjutkan pekerjaannya.

Hari ini adalah hari ketiga dari jarak hari dimana dia bertengkar dengan Ellie Zhou, jika tidak sama dengan yang biasanya, Fellis An masih masuk 9 pagi pulang 5 sore, saat dia pulang ke rumah, Joy masih belum pulang.

Fellis An mengganti sendal, menggantung tasnya, dan dengan lemas duduk diatas sofa.

Meskipun Apartemen Fellis An tidak besar, tapi saat sendirian termenung, terlihat agak dingin, dia lagi-lagi menghela nafasnya, lalu berdiri bersiap untuk masak sayur.

Tidak berapa lama, terdengar pintu terbuka dari ruang tamu.

Fellis An yang sedang mencuci Spatula di dapur mendengar suara itu, segera dengan senang keluar dari dapur, sambil jalan sambil berkata:” Joy sayang sudah pulang!”

“Um.. ibu aku sudah pulang. Paman Gu juga ikut bersamaku!” Joy yang berdiri di ruang tamu sambil menggenggam tangannya Alexander Gu, sambil menjawab teriakan dari dapur.

“mengapa harus tidak suka?” Elisha Qiu mengangkat wajahnya melihat Martin Gao, seakan ada bintang dalam matanya.

“kamu pernah mengatakannya, kamu tidak suka tas dan perhiasan, bukankah tidak idealis?”

“ selama kamu yang memberinya, aku suka semuanya, namun tidak ingin buat kamu bangkrut, baru aku mengatakan itu.” Elisha Qiu tertawa malu.

Mendengar Elisha Qiu yang begitu pengertian, sifat kekanakannya dalam matanya Martin Gao pun semakin banyak, awalnya dia hanya mengira, Elisha Qiu adalah seorang gadis polos yang cantik, semua isi hatinya tertulis dalam wajahnya, tak disangka, dia juga segitu penurutnya.

Mendapat tatapan mata apresiasi dari Martin Gao, Elisha Qiu dengan bangga mengulurkan tangannya, menggantungkannya di selingkaran lehernya Martin Gao, berikutnya, kakinya diangkat kepinggangnya Martin Gao, langsung mencium wajahnya.

Martin Gao menutup matanya, memeluk erat Elisha Qiu, dan meresponnya dengan serius.

Didalam ruangan sangat tenang, hanya dapat mendengar suara nafas kedua orang yang berat, Elisha Qiu dan Martin Gao saling berciuman hingga terjatuh diatas sofa.

Elisha Qiu bersandar ke tubuhnya Martin Gao, sambil mencium bibirnya Martin Gao, sambil membuka kancing kemejanya Martin Gao, satu per satu terbuka.

Jarinya menyentuh dada gagahnya Martin Gao itu, Mukanya Elisha Qiu seketika memerah.

Namun setelah jarinya terhenti sejenak, lanjut lagi menyentuh tali pinggangnya Martin Gao.

Kedua tangannya menangkap tangannya Elisha Qiu, Martin Gao meninggalkan bibirnya Elisha Qiu, berkata dengan suara serak: “Elisha, tidak bisa begini, bisa-bisa aku tidak dapat mengendalikan diriku sendiri.”

Elisha Qiu bersandar disisi telinganya, berkata dengan suara manisnya:” aku justru tidak ingin kamu mengendalikan dirimu sendiri.”

Selesai Elisha Qiu berbicara, tangannya lanjut ditaruh diatas tali pinggangnya.

“Elisha…..” Tubuhnya Martin Gao semakin panas, nafasnya semakin berat, Elisha Qiu yang tengah mencoba membuka tali pinggang pun didorongnya.

Elisha yang didorong duduk disamping dengan kesal, dia menunjuk tali pinggangnya Martin Gao, berkata:” benda buruk apa ini, mengapa aku tidak dapat membukanya?”

Melihat wajahnya Elisha Qiu yang memerah, dan mengerutkan alis, Martin Gao yang bangga dirinya dapat menahannya, orang yang berhati baik dan cantik ini, harus disimpan pada waktu yang paling tepat, berikan dia cinta yang terbaik, dirinya baru merasa cocok.

“tunggu sampai menurutku sudah oke, aku akan langsung mengajarimu, perlahan-lahan mengajarimu…..” Martin Gao mengelus rambutnya Elisha Qiu, berkata dengan makna yang dalam.

“ tidak perlu kamu mengajariku, sebenarnya benda seperti ini, aku juga tahu sedikit.” Elisha Qiu dengan canggung menggigit jarinya sendiri, tiktik.

Martin Gao tersenyum lembut, mengelus-elus hidungnya Elisha Qiu dan bertanya:” kamu gadis satu ini, dimana kamu mempelajari benda yang seperti ini?”

“majalah dewasa!” Elisha Qiu mengangkat kepala dengan ekspresi yang bangga,”cewek yang genit baru lucu, aku sudah anak tahun ke-3, jika sedikit pengetahuan kesehatan psikologi saja tidak baru bikin malu!”

Martin Gao sama sekali pasrah dengan Elisha Qiu, dia menggelengkan kepalanya, berkata sambil tersenyum:” baiklah kalau begitu, sekarang simpan dulu beberapa pengetahuan teorinya, tunggu kamu sudah tumbuh dewasa, baru diakumulaisikan dengan mempraktekkannya ditubuhku!”

Mempraktekkannya?” Elisha Qiu terkejut dengan mengkedipkan matanya, tiba-tiba paham dengan maksud dari perkataannya Martin Gao, wajah yang awalnya merah pun sudah matang.

Martin Gao melihat Elisha Qiu yang malu, tidak tahu dia yang malu seperti itu, darimana datang keberaniannya itu, ternyata dengan sendirinya langsung melepaskan tali pinggangnya!

Karena kamu tidak marah, kalau gitu aku pulang dulu. Kamu tidur yang cepat.” Martin Gao sekalli lagi mengelus rambutnya Elisha Qiu, dan berbicara dengan lembut.

“Umm… Selamat malam, telepon aku jika sudah sampai dirumah, kamu juga tidur yang cepat.” Elisha Qiu dengan menurutnya mengganggukkan kepalanya.

Setelah mengantar Martin Gao pergi, Elisha Qiu mulai membuka kadonya.

Tidak peduli gimana, cukup ingat Paman ganteng yang memberikannya, Elisha Qiu pun menyukai semuanya tanpa disbanding-bandingkan, dengan Bahagia dia tidak tidur semalaman.

Hari kedua, Elisha Qiu yang Bahagia semalaman pergi ke kantor dengan kedua mata panda.

Fellis An melihat Elisha Qiu terlihat tidak bersemangat, jadi teringat telepon Martin Gao yang kemarin, hatinya tidak dapat tidak terkejut,: Elisha tidak bersemangat ini, apakah setelah melihat kado yang disiapkan oleh Martin Gao, tidak memberikan Martin Gao ciuman yang kuat, atau benar-benar bertengkar?!

Kalau begini, Elisha benar-benar terlalu tidak pengertian.

Fellis An menyeret kursinya, dipindahkan ke sebelah Elisha Qiu:” Elisha, kenapa kamu hari ini tidak bersemangat? Bagaimana kencanmu dengan Martin Gao?”

“ kencanku dengan paman Ganteng itu sangat baik!” Elisha Qiu tanpa tenaga menganggukkan kepala.

“kalau gitu ada apa dengan wajahmu.” Fellis An menghibur Elisha Qiu sebentar, tiba-tiba, Fellis An mengedipkan matanya: ternyata tidak bertengkar, namun wajahnya setidak semangat ini, pasti……

Fellis An menggelengkan kepala, mengomel: dua orang ini kecepatannya agak terlalu cepat! Tentunya saat Elisha lulus, ada kemungkinan Elisha melahirkan itu adalah benar.

“ Apakah kemarin malam kalian…… jadi secapek hingga tidak ada energi ini?” sahut Fellis An sambil menggosip.

“ apa dan apa, kemarin malam paman ganteng memberiku kado, diisi 1 kamar, juga Bahagia sekamar, jadi pagi ini tidak bersemangat.” Kata Elisha Qiu sambil menguap.

“ oh ternyata begitu!” Fellis An sementara sedikit kecewa, dia masih mengira terjadi sesuatu yang tidak dapat dideskripsikan!

“Kakk Fellis An, hari ini mengapa kamu tiva-tiba menjadi penggosip.” Elisha Qiu menggnakan sorotan mata simpati ke Fellis An, “apakah hidupmu terlalu membosankan, sudah harus berpacaran?”

Selesai menanyakan ini, Elisha Qiu mulai bicara sendiri:” dan juga, kak Fellis An begitu muda,juga ada keinginan psikological, itu….”

‘ pergilah seperti air sungai Changjiang.” Fellis An langsung memotong perkataannya Elisha Qiu,” pergi kerjakan kerjaanmu! Aku tidak perlu pacar, aku hidup Bersama Joy saja sudah sangat baik.”

“ iya iya iya, apa yang Kak Fellis An katakana, pokoknya yang tidak punya pacar bukan aku.” Elisha Qiu menaik turunkan bahunya sambil tertawa jahat.

“ katakana lagi dan aku tidak akan mentraktirmu minum jus!” Fellis An menatapnya dengan kejam.

“baik baik baik,kamu tidak punya pacar kamu tua!” kalimat terakhir Elisha Qiu masih tidak dilupakan oleh Fellis An.

Fellis An menatap Elisha Qiu, langsung menggeser kursinya, Kembali ke tempat duduknya sendiri, kedua tangannya ditaruh didepan dagunya dan masuk kedalam situasi meditasi: dirinya tidak pernah berharap dirinya seperti Elisha Qiu, dijaga dan dihargai oleh orang yang dikasihinya? Hanya saja, harapannya selamanya hanyalah ekspetasi saja.

Fellis An menghela nafas dengan tenang, dan melanjutkan pekerjaannya.

Hari ini adalah hari ketiga dari jarak hari dimana dia bertengkar dengan Ellie Zhou, jika tidak sama dengan yang biasanya, Fellis An masih masuk 9 pagi pulang 5 sore, saat dia pulang ke rumah, Joy masih belum pulang.

Fellis An mengganti sendal, menggantung tasnya, dan dengan lemas duduk diatas sofa.

Meskipun Apartemen Fellis An tidak besar, tapi saat sendirian termenung, terlihat agak dingin, dia lagi-lagi menghela nafasnya, lalu berdiri bersiap untuk masak sayur.

Tidak berapa lama, terdengar pintu terbuka dari ruang tamu.

Fellis An yang sedang mencuci kuali di daput mendengar suara itu, segera dengan senang keluar dari dapur, sambil jalan sambil berkata:” Joy sayang sudah pulang!”

“Um.. ibu aku sudah pulang. Paman Gu juga ikut bersamaku!” Joy yang berdiri di ruang tamu sambil menggenggam tangannya Alexander Gu, sambil menjawab teriakan dari dapur.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu