The Comeback of My Ex-Wife - Bab 252 : Terlalu Banyak Berpikir

Setelah itu, penyelesaian masalah tentang Isabel Lee pun tetap berjalan menurut dengan hukum yang ada, tapi, tidak peduli sebagaimana tekunnya dua pengacara itu, Isabel Lee sudah dipastikan akan di penjara.

Setelah Fellis An mendengar cerita kronologinya dari Kimberly, dia tidak tahu apa yang harus dikatakan, memang Isabel Lee itu menyebalkan, tapi, hukumannya sepertinya terlalu berat, karena melihatnya dari pandangan lain, Isabel Lee sendiri juga adalah seorang korban.

Orang yang paling dibenci dari insiden ini tak lain tak bukan adalah si pejahat jahanam Melvin Chen itu, maka dari itu dia sudah mati.

Hanya saja, di dunia ini sesuatu bisa membuahkan hasil karena suatu alasan, satu salah langkah Isabel Lee, membuatnya terus menerus mengambil langkah yang salah, hingga sampai tidak ada lagi jalan untuk kembali, membuat orang tertarik sepenuhnya padanya.

Kira-kira, hanya mereka yang tetap berbaik hati dan tidak melupakan akal budi, yang bisa berjalan menjauh dari lembah kesalahan itu.

Setelah selesai berpikir, Fellis An tiba-tiba teringat, dalam masalah ini sebenarnya Kimberly pun tak luput darinya, maka ia bertanya: "Kimberly, orang yang ingin dilukai oleh Isabel Lee dari awal adalah kamu, kalau begitu bagaimana pandanganmu terhadap Isabel Lee sekarang?"

"Dia sekarang sudah dipastikan mendekam di penjara, pandangan apa lagi yang dibutuhkan dariku!" Kimberly menggerutu dan bertanya dengan tidak percaya, "Fellis An, apakah biasanya aku ini seorang manusia yang sombong?"

Fellis An tanpa sadar menganggukan kepalanya menyetujuinya, hanya saja Kimberly tidak bisa melihatnya melalui telepon: "Ya sedikit sombong."

"Tapi, yang kukatakan itu kebenarannya bukan? Aku menyakiti hati Isabel Lee atau tidak, mengapa dia bisa begitu membenciku?" Kimberly menggaruk kepalanya, dia tidak bisa mengerti.

"Tapi, konsep, keadaan, dan nilai setiap orang berbeda! Mungkin kalimat yang tidak disengaja kamu ucapkan, ketika didengar oleh orang lain, adalah provokasi, penghinaan, atau makna lainnya." Fellis An segera menggunakan kesempatan ini untuk memberi ceramah kepada Kimberly, "Jadi, terkadang jangan mengatakannya dengan gegabah."

"Cih, sungguh, kehidupan manusia itu sungguh melelahkan." Kimberly berpikir sejenak, lalu akhirnya berkata: "Lagipula aku melakukannya demi diriku sendiri, lihat saja mereka bisa melakukan apa kepadaku!"

Fellis An tersenyum tak berdaya: Heh, kali ini sia-sia juga mengatakannya.

Tapi, begini juga cukup bagus, tidak peduli bagaimana pun juga, seumur hidup seseorang pasti melakukan untuk dirinya sendiri, juga tidak ada yang salah dengannya.

Jadi, Fellis An pun juga tidak lagi banyak membujuk Kimberly.

"Tapi, Kimberly, sekarang Isabel Lee sudah mendekam di penjara, kalau begitu apakah rekaman iklanmu akan diperpanjang lagi?" Fellis An sebagai asisten manajer Kimberly, sangat tekun bertanggung jawab mengurus soal pekerjaan.

"Iya!" Begitu hal ini diungkit, Kimberly pun merasa begitu sedih, "Karena hal ini Jackson Tsu pun menjadi panik bukan main! Sekarang ini waktunya pun sangat singkat, mau kemana mencari seorang aktor yang bisa berakting menjadi derivatif fairy! Jadi sekarang Lucy juga sibuk membantu Jackson Tsu untuk mencari aktor."

"Baiklah, rekaman iklan ini sungguh sangat menentukan." Fellis An hanya menghela nafas, "Kalau begitu beberapa hari ini, apa kamu juga akan ada rekaman?"

"Sekarang aktor nya belum dipastikan, semangat semua kru rekaman juga sudah menurun drastis, bagaimana bisa lanjut rekaman?" Kimberly menggerutu sambil mencibirkan bibir, "Tapi, dua hari lagi, Jackson Tsu akan mengadakan rapat para kru, untuk membahas waktu rekaman dan peran para aktor, nanti kamu datanglah juga, sejkalian untuk menyemangati Jackson Tsu."

"Kamu yang menyemangati Jackson Tsu saja sudah cukup bukan? Aku sebagai asisten manajer mu seharusnya hanya mengikuti kemana kamu pergi saja."

"Iya iya, bagaimana pun juga, nanti kamu datang saja." Kimberly mengangkat bahunya, setelah mendengar Fellis An menguyakannya, dia pun menutup teleponnya.

Baru saja Kimberly selesai telepon, ponselnya kembali berdering.

Sebelum melihat tak tahu, setelah melihat dia pun tercengang, orang yang meneleponnya, ternyata adalah kakak ketiganya yang berwajah sedingin es!

Kimberly pun menepuk-nepuk dadanya, mangambil nafas dalam-dalam, lalu barulah mengangkat telepon dari Alexander Gu: "Halo? Kakak?"

"Kimberly, aturlah waktu untuk menjemput Warren, dia mabuk." Suara Alexander Gu sedalam dan selengket magnet.

"Oh, baik." Kimberly menghela nafas tak berdaya, kakaknya yang satu ini sungguh tidak bisa ditolong lagi, saat suasana hatinya bagus dia minum alkohol, saat suasana hati buruk juga minum alkohol, tak heran ayah tidak menyerahkan perusahaan sepenuhnya kepadanya.

Setelah mendengar Kimberly mengiyakannya, Alexander Gu tidak terburu-buru untuk menutup teleponnya, dia terdiam sesaat, lalu berkata: "Kimberly, ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan padamu."

"Iya, kak, katakanlah."

Alexander Gu terdiam sesaat di ujung telepon, lalu bertanya: "Aku juga tahu perihal tentang Isabel Lee yang terlibat masalah, lalu bagaimana dengan kelanjutan rekaman iklanmu dengan Perusahaan Besar Tsu?"

Kimberly mengernyitkan dahi, mengapa kakak ketiga nya tiba-tiba mempedulikan hal ini? Dulu setelah Alexander Gu menolongnya, membuatnya sempat merasa bahwa Alexander Gu menyukainya, tapi setelah beberapa waktu, Kimberly baru menyadarinya bahwa dia berpikir terlalu banyak.

Lalu sekarang Alexander Gu kembali mempedulikan tentangnya, harus diketahui: Alexander Gu tidak pernah menanyakan hal-hal tidak penting seperti ini.

Tapi, walaupun dalam hatinya penuh dengan tebakan, Kimberly tetap menjawabnya: "Tidak tahu, Jackson Tsu dan kru rekamannya berencana akan mengadakan rapat dua hari lagi, untuk membicarakan tahap selanjutnya."

"Hm." Tidak ada emosi apa pun yang tersirat di suara Alexander Gu itu, "Tentang rekaman iklanmu itu, aku juga mendengar kabar tentangnya. Sekarang ini Isabel Lee sedang ada masalah, pasti dia tidak bisa ikut ambil andil, siapa yang kalian pertimbangkan untuk menggantikan posisi Isabel Lee?"

Kimberly tidak pernah mendengar Alexander Gu mengatakan kalimat sepanjang ini sebelumnya, dan juga karena masalah ini, dia terdiam dalam waktu yang sangat lama, akhirnya dia barulah menjawab: "Ini, Jackson Tsu dan kru rekamannya sekarang ini sudah menentukan beberapa pilihan orang, tapi siapa yang akhirnya akan dipilih, itu belum ditentukan."

"Aku juga merasa penentuan peran itu tidak akan semudah itu, yang pertama adalah memiliki profesionalisme, yang kedua adalah untuk memahami kemajuan kru rekaman, dan yang ketiga adalah untuk menyesuaikan dengan gaya derivatif fairy......." Sampai di sini Alexander Gu terdiam sesaat, lalu melanjutkan, "Paling bagus jika pernah melakukan kerja sama dengan fairy, tapi orang seperti ini sangatlah susah dicari."

"Pernah bekerja sama dengan fairy......" Kimberly menggumam mengulang perkataan Alexander Gu, tiba-tiba matanya berkialu, dan dia berseru, "Kakak, aku tahu siapa yang paling cocok dengan peran itu!"

Saat ini, bibir Alexander Gu pun membentuk sebuah senyuman simpul, hanya saja Kimberly tidak bisa melihatnya, dia yang sudah mencapai tujuannya, dengan nada bingung pun bertanya: "Orang dengan peran yang cocok? Siapa?"

"Tunggu saja sampai peran itu ditentukan, kamu akan tahu!" Kimberly terkikik dengan riang, "Terima kasih kakak ketiga sudah membantuku secara tidak langsung!"

"Bantu apa? Mengapa aku tidak tahu?" Nada suara Alexander Gu masih penuh dengan rasa heran.

"Nanti kakak juga akan tahu!" Kimberly berkata dengan usil lalu berkata, "Kakak ketiga, aku akan menelepon seseorang untuk menjemput kakakku, bye-bye."

"Baiklah." Dengan suara penuh kekecewaan Alexander Gu pun menutup telepon.

Tapi, senyum yang tersungging di bibir Alexander Gu itu tidak hilang, dia mengangkat gelasnya, dan meneguknya.

"Alexander, bukankah untuk menjadikan Fellis An sebagai pembicara Perusahaan Besar Tsu, hanya membutuhkan sepatah kata darimu, mengapa harus lewat Kimberly?" Joseph Tci bertanya dengan tenang kepada Alexander Gu sambil melirik ke arah Warren Lin yang terkapar di geladak karena mabuk.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu