The Comeback of My Ex-Wife - Bab 239 Mau tidak kita serang mereka

“Silakan, ingin ngobrol apa sama aku?” Wanita itu melirik sekilas ke Stella, mengamati penampilannya.

Tanpa sadar wanita itu menunjukkan ekspresi iri : Penampilan Stella malah lumayan berkilau, kalung mutiara di lehernya pasti tidak murah bukan! Tidak kelihatan Aiden termasuk lumayan kaya, terlebih dahulu membelikan dua tas untuk dirinya, kemudian perhiasan istrinya juga begitu berharga.

Wanita itu memicingkan mata dan berpikir lagi : Atau aku singkirkan wanita ini, kemudian menikah dengan Aiden, bukankah dengan demikian dirinya akan lebih kaya lagi?!

Stella juga mengamati wanita tersebut, seketika pikirannya berkecamuk : Masyarakat sekarang benar-benar tamak akan kekayaan materi, dua orang yang bersama selalu akan memikirkan hal ini.

Dulu status keluarga Stella dan Aiden juga berbeda jauh, juga ada orang yang tidak memandang baik terhadap hubungan mereka.

Tapi Stella tahu dirinya menyukai Aiden, jadi setelah lulus, dia langsung bertekad untuk menikah dengan Aiden.

Dia mengira dirinya akhirnya bisa mendapatkan cinta, mendapatkan kebahagiaan.

Tentunya di awal pernikahan, Aiden sangat sayang dengan Stella.

Stella juga pernah berpikir, dua orang yang sudah berhubungan lama akan menjadi bosan dan tidak seperti pasangan baru lagi, tapi dari pacaran ke menikah, tetap perlu berubah, asalkan saling mempertahankan, pasti bisa menjalaninya sampai akhir.

Tapi sekarang Stella baru menyadari, dia salah, salah total.

“Apakah Aiden mencintai kamu?” Banyak pertanyaan di kepala Stella, akhirnya yang muncul malah pertanyaan ini.

Mendengar pertanyaan Stella, wanita berbisa tersebut langsung tertawa : “Apanya yang cinta atau tidak, dia bersedia aku menghamburkan uangnya, termasuk cinta kali. Yang jelas aku tahu, dia sudah tidak mencintai kamu lagi.”

Stella tertegun, kemudian tersenyum pahit : Dia yang terlalu polos, dia terlalu meremehkan kuatnya nafsu seseorang, juga terlalu menganggap keteguhan hati Aiden. Seharusnya dia menyadari satu hal ini dari awal.

“Aku sudah tahu.” Stella menelan ludah, namun matanya masih tetap melembap, lalu menoleh ke Fellis, “Fellis, aku sudah selesai bertanya, ayo kita pergi.”

“Kita……, pergi begitu saja?” Fellis menggeleng, agak tidak percaya, bukankah masih ada sesi beradu mulut dengan wanita perusak hubungan orang ini? Bukankah masih harus mempermalukan wanita ini? Kenapa sekarang tidak ada apa pun?

“Hm, ayo jalan.” Mau sebagus apa pun dandanannya, juga tidak bisa menutupi kepucatan Stella.

“Aku……” Fellis menggertakkan gigi, lalu melotot ke sekelompok wanita berbisa tersebut, akhirnya dia mengangguk, “Baik, kita pergi.”

Namun, baru saja Fellis dan Stella berdiri, wanita itu tertawa mengejek : “Haha, sungguh baru pertama kali ketemu isti sah yang begitu payah, malah langsung mengaku kalah setelah menanyakan satu pertanyaan bodoh! Benar-benar lemah sekali!”

Baru saja wanita itu selesai bicara, Fellis merasakan tubuh Stella sedang gemetar!

Fellis tahu Stella tidak ingin memperumit masalah, ingin memaafkan mereka. Tapi sepertinya wanita itu sungguh tidak tahu diuntung!

Fellis tidak tahan lagi, dia mendehem dingin, dilepaskannya tangan Stella dan datang kembali.

Dia datang ke hadapan wanita-wanita tersebut : “Orang sialan, Stella melapangkan dada memaafkan kalian! Seharusnya kalian bersyukut dan menutup mulut!”

“Wah, yang orang sialan adalah kamu, aku tetap tidak mau menutup mulut, kamu bisa apa?” Wanita berbisa itu duduk santai di tempat, jelas sekali dia berlagak hebat karena orangnya banyak.

“Fellis, tidak perlu bicara lagi, ayo kita pergi.” Stella datang ke sisi Fellis, suaranya sudah mulai bergetar.

“Dengarkan itu, tahu diri sekali! Kelak, jangan banyak ikut campur!” Wanita berbisa menatap Stella sekilas, menyunggingkan bibir dan berkata kepada Fellis, “Kalau tidak ada yang mau, cepatlah sembunyi ke pojok, daripada mempermalukan diri sendiri!”

Baru saja wanita siluman ular itu selesai bicara, terdengar ‘byarrrr”, segelas kopi hangat seketika disiram ke dirinya.

Fellis yang memegang gelas kopi kosong bertanya : “Tahu kenapa aku tidak menggunakan tangan untuk menyerang kamu? Karena aku takut kotor!”

Setelah itu Fellis meletakkan gelas tersebut dengan kuat dan mengecam : “Orang sialan!”

Wanita berbisa menatap dirinya yang penuh kopi, kemudian tiba-tiba menjerit setelah termangu beberapa detik : “Aaa!”

“Apa teriak-teriak! Tutup mulutmu!” Bentak Fellis dengan garang.

“Kamu……, berani-beraninya kamu menyirami aku kopi!” Wanita siluman ular menunjuk Fellis dengan jari yang berkutek bagus, ia tampak tidak menyangka.

“Menyiram saja sudah termasuk mending!” Fellis tertawa dingin, “Belum aku serang kamu!”

“Teman-teman, aku mau melepaskan pakaiannya, serang!” Sekali wanita siluman ular memberi perintah, sekelompok wanita tersebut langsung datang.

Melihat mereka yang garang, Fellis mundur selangkah : Ya Tuhan, begitu ramai, kelihatannya aku tidak bisa melawan mereka!

Fellis memutar bola mata, lalu berkata ke Stella yang melongo : “Stella, cepat lari! Aku jaga di belakang.”

“Apanya yang jaga di belakang, kamu kira sedang main film pertarungan?” “Prakkk”, sebuah tangan besar menepuk belakang kepala Fellis, yang kemudian diikuti suara iseng.

Fellis menengadahkan kepala dan menyadari orang yang menepuknya adalah Alexander!

Belakangan ini sering sekali ketemu Alexander, seperti persentase menang lotre saja!

Fellis melongo sejenak, baru kemudian ia ingat masih harus menghindar serangan dari para wanita siluman ular itu.

Namun saat Fellis menoleh, ternyata mereka sudah dihadang oleh sekelompok pengawal berbaju hitam.

“Kaget sekali aku, aku kira aku benar-benar akan dipukul!” Fellis menepuk dadanya dengan bersyukur.

“Hanya tahu sok berani, tapi tidak memikirkan akibatnya?” Alexander menggeleng, untungnya beberapa hari yang lalu ia mendengar Fellis mau membantu Stella menghadapi mereka, jadi dia menyuruh Martin membuntuti terus.

“Memangnya kenapa kalau memikirkan akibatnya? Yang harus dilakukan tetap akan dilakukan!” Yakin dirinya sekarang sudah aman, Fellis pun menjadi berani lagi.

“Fellis……” Stella yang melongo baru tersadar, tadinya dia ingin langsung melindungi Fellis, tapi di detik berikutnya pengawal berbaju hitam sudah datang dan melindungi di depan.

Mendengar Stella memanggil dirinya, Fellis menggandeng lengan Stella dengan senang dan berkata : “Stella, sekarang kita tidak takut lagi, kamu katakan saja, mau bagaimana menghukum mereka!”

Ditariknya Stella melewati bos pengawal berbaju hitam——Alexander, kemudian berdiri didepan para pengawal, dengan wajah bangga ia menatap sekelompok wanita siluman ular itu.

Mereka yang awalnya memang sudah dikagetkan oleh pengawal-pengawal tersebut, sekarang lebih kaget lagi sampai tidak berani bersuara saat Fellis menarik Stella mendekat.

Fellis melihat mereka sekilas, kemudian bertanya ke Stella : “Stella, mumpung orang kita lagi banyak, mau tidak kita serang mereka!”

Stella memandang wanita yang gemetar ketakutan, dalam hatinya merasa capek, tiba-tiba merasa tidak seharusnya dia datang ke sini, memangnya bisa apa setelah menemui wanita ini, dia dan Aiden sudah tidak bisa kembali seperti dulu. Lebih baik melepaskan dari awal, jadi bisa lebih cepat bahagia.

“Fellis, kita pergi saja.” Stella menarik Fellis keluar dari kafe.

Saat ini, Alexander yang dari tadi berdiri di samping datang ke hadapan Fellis, “Mau aku antar kalian?”

Stella baru ingat untuk menengadahkan kepala menatap orang yang di depan, saat itu dia langsung terkejut dan emosi, ternyata Alexander——mantan suami Fellis!

“Pria brengsek!” Stella menatap Alexander dengan sebal, kemudian menarik lengan Fellis, “Fellis, kita pergi!”

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu