The Comeback of My Ex-Wife - Bab 485 Siapa yang Memberimu Keberanian

"Tentu saja benar." Fellis An menjawabnya dengan tegas. Meskipun dia barusan merasa sedikit aneh dengan tingkah laku Allen Gu, tapi Allen Gu sendiri yang mengatakannya. Dia ingat dengan sangat jelas, jadi Allen menyukai Kiekie, dia bisa yakin tentang hal itu!

"Mungkin Allen gugup karena melihatmu. Lagipula, kamulah yang dia suka." Fellis An tersenyum pada Kiekie Shen dan memberinya semangat, kemudian berkata, "Jangan memikirkan hal lain. Malam ini adalah kesempatan bagus untuk memperdalam hubungan antara kamu dan Allen. Lebih baik Allen yang berinisiatif untuk memberitahumu!"

"Aku harap begitu." Kiekie Shen menggandeng tangan Fellis An dengan merasa tertekan, lalu berkata, " Fellis An, jika tidak ada kemajuan dalam hubunganku dengan Allen malam ini, maukah kamu membantuku di masa depan?"

"Tentu saja aku bisa!” ucap Fellis An dengan serius, "Kamu adalah teman baikku, Allen adalah adikku. Kalian berdua sangat serasi. Apa pun alasannya, aku akan membantu kalian."

"Terima kasih, Fellis An. Aku sangat senang memilikimu sebagai teman." Kiekie Shen mengulurkan tangan dan memeluk Fellis An , tapi senyum di wajahnya sangat dingin.

"Tidak masalah!" Fellis An menepuk punggung Kiekie Shen dan berkata, " Kiekie, cepat pergi. Jangan biarkan Allen menunggu dengn cemas!"

"Hm." Kiekie Shen melepaskan Fellis An. Kemudian tersenyum kepada Fellis An, lalu baru berbalik pergi.

Setelah berhasil "menjodohkan" Kiekie Shen dan Allen Gu, Fellis An merasa bahwa dirinya benar-benar berjasa dan pergi dengan bahagia.

Ketika Kiekie Shen datang ke samping Allen Gu, Allen Gu sudah makan steaknya dengan anggun.

Wajah Kiekie Shen menjadi gelap. Kemudian dia tersenyum hangat dan berkata dengan suara rendah, "Kenapa? Tuan Muda tidak senang?"

"Kiekie Shen ..." Allen Gu meletakkan pisau dan garpunya, matanya yang tajam bersinar dalam cahaya redup, dan suaranya masih lembut dan dingin, "Siapa yang memberimu keberanian?"

Kiekie Shen yang baru saja mengambil pisau dan garpu, tangannya membeku. Dia tahu bahwa dirinya telah memperalat Fellis An untuk mendatangkan Allen Gu, sudah pasti Allen Gu akan marah.

Tetapi ketika Allen Gu mengucapkan kata-kata yang begitu berat, Kiekie Shen tidak pernah memikirkannya. Sebelumnya, Kiekie Shen sering bermain trik di bawah pengawasan Allen Gu. Namun, setiap kali melakukannya, Allen Gu hanya tersenyum, kemudian melupakannya begitu saja. Tapi kali ini, nada bicara Allen Gu sangat serius!

"Ada apa? Ini hanya masalah menipumu agar makan denganku. Kenapa kamu begitu marah?" bisik Kiekie Shen dengan enggan mengubah senyumnya.

"Kamu biasanya boleh melakukan hal-hal kecil. Tapi..." Allen Gu menatap Kiekie Shen dan berkata, "Aku benci kamu melakukan apa pun dengan cara memperalat Fellis!"

Senyuman di wajah Kiekie Shen yang barusan pun menghilang seketika, "Allen, bahkan jika aku memperalat Fellis An, apakah aku menyakitinya? Aku telah bersamamu selama bertahun-tahun. Meskipun tidak ada jasa pun, tapi juga ada jasa. Apa kamu perlu demi dia, membuatku makan dengan tidak tenang?"

"Awalnya makan kali ini memang karena kebohonganmu. Jadi, memang seharusnya makan dengan tidak tenang!” ujar Allen Gu sambil meletakkan pisau dan garpunya lalu berdiri. "Jika kamu merasa tidak tenang, jangan memakannya."

"Kamu..." Kiekie Shen menatap Allen Gu, dan senyum di wajahnya lenyap sama sekali.

Cahaya lilin yang redup dan ambigu di wajah Kiekie Shen membuat ekspresinya terlihat keruh dan jernih. Alunan musik ringan yang mengalir kemana-mana seakan telah menjatuhkan beberapa nada saat ini dan beredar di setiap sudut ruang makan dengan sedih.

Namun, setelah Allen Gu berdiri, dia tidak melihat Kiekie Shen sama sekali, melainkan langsung menuju pintu keluar.

Allen Gu sudah pergi! Pergi begitu saja!

Melihat steak dan anggur merah di depannya, Kiekie Shen tiba-tiba merasa bahwa dirinya sangat menyedihkan. Dia telah bekerja untuk Allen Gu selama bertahun-tahun, bekerja untuknya dan mencintainya dengan sepenuh hati. Dia telah menunggu hari ketika Allen Gu menyukai dirinya.

Namun, Kiekie Shen baru menyadarinya sekarang. Jalan mendapatkan Allen Gu lebih sulit dari yang dia bayangkan!

Kiekie Shen memejamkan mata dan terus berkata pada dirinya sendiri di dalam hatinya. Bagaimanapun, betapa sulitnya itu, aku akan terus berjalan! Aku sebagai Kiekie Shen tidak pernah kalah dalam hidupku! Tidak sebelumnya dan tidak akan pernah! Batinnya meyakinkan diri.

Kiekie Shen berdiri tiba-tiba, dia berlari ke arah Allen Gu tanpa ragu-ragu.

Sambil memegang tangan Allen Gu dengan lembut, Kiekie Shen berkata dengan suara yang bagus dan suasana hati yang bagus, "Allen, aku salah, oke? Seharusnya aku tidak memperalat Fellis An.”

Allen Gu baru berhenti melangkah. Dia perlahan menarik tangannya kembali dari pegangan tangan Kiekie Shen. Dia hanya membelakangi Kiekie Shen tanpa mengatakan sepatah katapun. Dia kesal dengan perilaku Kiekie Shen. Dia tidak ingin memaafkan Kiekie Shen secepat itu.

“Allen, aku benar-benar salah! Aku tidak akan mengulanginya lagi, oke?” Kiekie Shen yang pantang menyerah menggandeng tangan Allen Gu lagi. Meski nadanya masih lembut, dia tidak bisa menyembunyikan kesedihan di suaranya.

Namun, Allen Gu tetap tidak berbicara.

"Allen..." Kiekie Shen mengguncang lengan Allen Gu dan berkata, "Bisakah kamu berhenti bersikap begitu kejam? Aku hanya berbohong kecil dan tidak melakukan sesuatu yang membahayakan. Kamu pikir aku menipu Fellis An, tapi kamu juga sedang menipu Fellis An sekarang!"

Allen Gu langsung berhenti sejenak. Dia tanpa daya menundukkan kepalanya dan merasa bahwa apa yang dikatakan Kiekie Shen benar adanya. Sekarang dia menipu Fellis An. Dia merencanakan sesuatu darinya dan menipu Fellis An untuk mengatakan bahwa dia menyukai Kiekie Shen. Jika mengatakan menipu, sebenarnya dia yang menipu Fellis An paling banyak.

"Baiklah, baiklah. Aku tidak akan mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan." Kiekie Shen masih tersenyum, "Aku juga sudah meminta maaf sekarang. Bukankah Tuan muda Gu seharusnya memberiku wajah dan bersedia makan malam bersamaku?"

Allen Gu menghela napas, bisa dibilang memaafkan Kiekie Shen.

Tapi makan malam bersama dengan Kiekie Shen...

Allen Gu melihat jam di tangannya, kemudian mentapa Kiekie Shen sambil menggelengkan kepala, “Tidak, kamu makan saja sendiri, aku harus pergi.”

"Kamu menyuruhku makan sendirian di tempat romantis untuk sepasang kekasih?" Kiekie Shen menatap Allen Gu dengan sedih dan berkata, "Allen, apakah kamu tidak memberiku wajah untuk makan bersamaku? Jika kamu kembali begitu cepat, Fellis An akan menanyakan apa yang terjadi."

Setelah diingatkan oleh kiekie Shen, Allen Gu teringat bahwa masih ada Fellis. Namun, dia hanya bisa mengangguk, "Baiklah, ayo pergi."

"Hm." Kiekie Shen mengangguk dengan senang, mengulurkan tangannya dan meraih lengan Allen Gu, menariknya kembali ke posisi semula.

Setelah keduanya mengambil tempat duduk, Kiekie Shen terus mengobrol dengan Allen Gu seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Oh iya, Allen, kamu ke Perusahaan Besar Gu sudah beberapa waktu. Beberapa hari yang lalu, kamu sengaja gagal menangani proyek. Apa yang dikatakan Alexander Gu?"

"Tidak mengatakan apa pun." Allen Gu menggelengkan kepalanya, dan alisnya tanpa sadar berkerut. "Aku sengaja menghancurkan proyek ini untuk membuat Alexander Gu berpikir bahwa kemampuanku tidak mencukupi dan tidak akan menimbulkan ancaman baginya, tapi..."

"Tapi apa?" Kiekie Shen dengan cepat menanggapi.

"Tapi, walau bagaimanapun aku membuktikan ketidakmampuanku, dia tidak menunjukkan penghinaan atau keraguan, atau menjadikanku manajer pemasaran seperti sebelumnya."

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu