The Comeback of My Ex-Wife - Bab 85 Bawa Dia ke Puncak Kebahagiaan

“Aku akan melakukannya.” Alexander mengangguk, ia tahu Wayne sangat menyayangi Ellie, biasanya selalu memikirkan mereka berdua dalam segala hal. Dalam urusan perusahaan, Wayne juga terhitung rajin, sama sekali tidak banyak ikut campur dalam hal-hal penting. Katanya Ia dan Ellie tumbuh besar bersama, jadi perasaan mereka begitu dalam dan kuat.

Alexander tahu bahwa Ellie selalu sopan terhadap kakak angkatnya, Wayne.

Begitulah, keduanya mengobrol ringan, intinya adalah membicarakan Ellie, dengan cepat mereka tiba di villa Alexander.

Baru saja Alexander dan Wayne masuk pintu utama, Ellie yang selalu menunggu di pintu depan langsung menghampiri.

“Alexander kamu sudah kembali!” Ellie memeluk Alexander, wajahnya yang sakit tidak bisa menutupi kebahagiaannya.

“Hm.” Alexander tersenyum, dengan lembut menepuk punggung Ellie.

Wayne berdiri di tempat, melihat Ellie dan Alexander berpelukan, diam-diam ia berbalik, berjalan meninggalkan ruang tengah villa.

Malam musim gugur, angin selalu terasa dingin, Wayne merapatkan kemejanya, selangkah demi selangkah kembali ke kamarnya sendiri: ia tidak tahu berapa lama lagi ia harus melewatkan hari-harinya yang seperti ini, tapi ia tahu, ia hanya bisa menahan, jika tidak menahan, maka bahkan hari seperti ini pun tidak akan ia dapatkan.

Di ruang tengah villa, Alexander menggendong Ellie ke kamar, menaruhnya dengan lembut di atas ranjang, lalu mengulurkan tangan menyentuh rambut Ellie dengan penuh cinta.

“Bagaimana bisnis hari ini?” Ellie tersenyum tipis, tangannya yang putih dan jenjang memegang leher Alexander.

“Lumayan.” Alexander menghela napas, di kepalanya, masih memutar kembali adegan Jackson membawa Fellis yang mabuk masuk ke mobil.

Ellie mengangguk, ia melihat wajah tampan Alexander, tiba-tiba merasa tubuhnya menjadi lemah.

Tanpa ragu, Ellie mengecumkan bibir lembutnya pada bibir Alexander: di antara ia dan Alexander, sepertinya sudah lama tidak bersama-sama. Meski ada Wayne yang menemani, tapi, mana ada Wayne menyerupai sepersepuluh dari Alexander?

Ellie terlalu merindukan Alexander, ia rindu dirinya bisa lagi merasakan kejantanan Alexander, terlebih lagi rindu Alexander bisa bersentuhan dengannya seperti dulu, setiap kali bisa membuatnya berada di puncak kebahagiaan.

Bukan hanya begitu, belakangan itu, Ellie selalu merawat diri, siapa tahu kali ini, ia dan Alexander bisa memiliki anak!

Ketika memikirkan ini, Ellie pun tidak bisa menahan senyumnya, wajahnya yang cantik klasik itu pun juga turut memancarkan kebahagiaan, ia menutup mata, perlahan memasukan lidahnya ke mulut Alexander.

Saat itu juga, tercium aroma bir bercampur sedikit jus, menyerang penciuman Ellie.

Alis cantik Ellie pun bergerak-gerak: Alexander, bagaimana bisa ketika meminum bir ia meminum jus? Ia tidak pernah memiliki kebiasaan seperti ini!

Ellie tetap menciumnya, ia ingin menemukan lebih banyak lagi informasi melalui tubuh Alexander.

Lalu, setedik kemudian, Alexander mendorong Ellie!

Ellie terpaku, ia langsung membuka matanya: dulu Alexander tidak pernah melakukan sesuatu yang menolak dirinya, tapi kali ini, ternyata ia mendorong Ellie!

Ellie memandang Alexander dengan tidak percaya, hanya melihat Alexander duduk di ranjang, membelakangi dirinya, tidak berhenti memijat dahinya sendiri.

Bagaimana mungkin begini?!

Alis indah Alexander dikerutkan, wajah tampannya menunjukkan ketidak percayaan dan kebingungan: ketika Ellie menciumnya, bagaimana bisa tiba-tiba muncul gambaran ia berciuman dengan Fellis? Ia bahkan bisa merasakan, di dalam mulutnya masih ada aroma harum yang ditinggalkan Fellis.

“Alexander, ada apa denganmu?” Ellie meletakkan kepalanya pada punggung Alexander dengan pelan, menggunakan kedua tangannya memeluk Alexander.

Mendengar panggilan lembut Ellie, barulan Alexander tersadar, ia menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan bayangan Fellis dari kepalanya.

“Apakah pekerjaanmu sangat melelakan?” Ellie mulai memijat pundak Alexander, mencarikan alasan yang baik bagi Alexander.

“Mungkin iya.” Alexander menghela napas, ia berbalik, memegang tangan kecil Ellie, melihatny dan berkata: “Aku mandi dulu, jika kamu lelah, tidurlah dahulu.”

“Hm.” Ellie mengangguk dengan patuh, memandangi Alexander yang berjalan masuk ke kamar mandi.

Alexander masuk kamar mandi, mengulurkan tangan menyalakan air, air dingin membasahi tubuhnya, tapi Alexander tidak merasakannya sama sekali, sekarang karena dirinya sendiri ia terus memikirkan Fellis dan merasa bersalah.

Jelas-jelas ia tidak memiliki perasaan pada Fellis di kala itu, mengapa sekarang malah teringat padanya sewaktu-waktu! Terpikirkan Jackson membawa Fellis pergi, hati Alexander lebih kepada marah: Tidak mungkin Jackson mengambil kesempatan ketika Fellis mabuk, lalu melakukan sesuatu terhadapnya, kan!

Alexander mengepal tangannya, lalu membasahi kepalanya dengan air dingin, air dingin itu menusuk ke kulit kepalanya, membuat ia lebih sadar.

Alexander mengambil handuk dan mengeringkan tubuh kekarnya, lalu rambut pendeknya, keluar menggunakan kimono tidur.

Baru memasuki kamar, Alexander melihat Ellie bersender di bantal, sudah tertidur.

Alexander mengacak-acak rambutnya sendiri, berjalan dengan pelan ke depan ranjang, ia menyelimuti pundak Ellie yang keluar dari selimut, lalu dengan pelan berbaring di ranjang.

Terdengar suara napas Ellie yang tenang melalui bantal, ini membuat hati Alexander yang tadinya rumit, perlahan menjadi tenang, ia mengecup kepala Ellie dengan lembut, lalu mematikan lampu ranjang.

Alexander menenggelamkan kepalanya di antara rambut Ellie, mencium aroma wangi yang lembut di tubuh Ellie, akhirnya perlahan tertidur.

Waktu berlalu sedikit demi sedikit, sinar bulan memasuki gorden, menyinari wajah Ellie.

Saat itu, Ellie yang sudah tidur membuka matanya, sinar bulan memasuki jendela dan menyinari wajah Ellie, terlihat remang.

Ellie menoleh memandang Alexander yang sudah tertidur lelap, kedua matanya mengeluarkan sinar yang berbeda dari biasanya, wajah cantiknya berubah memiliki ketakutan dan ekspresi galak: Alexander berubah! Ia tidak mencintaiku lagi! Ia tidak hanya berciuman dengan wanita lain, sekarang bahkan sudah mulai tidak menyukai tubuhku lagi! Setelah ini Alexander pasti membuangku!

Siapa? Sebenarnya siapa yang membuat Alexander berubah menjadi seperti ini? Jelas-jelas baru saja ia menyelesaikan semua wanita yang menghalangi, mengapa keluar lagi wanita lain?

Sambil berpikir, napas Ellie menjadi semakin kencang, ia merasa hatinya tercabik, seluruh sel di dalam tubuhnya meneriakan rasa sakit. Ia menanggung beban yang terlalu banyak, ia menggunakan Wayne untuk bekerja baginya, ia membelakangi Alexander untuk menjaga hubungan tidak baik dengan Wayne, terlebih lagi ia membuat Alexander menanggung kesalahan yang bukan karenanya.

Setiap hari ia tidak bisa tidur, setiap hari hatinya tidak tenang, ketika sedang menikmati kemakmuran, ia juga takut apa yang dinikmatinya saat ini akan berubah menjadi asap.

Ellie semakin takut, ketika ia sudah menutupi masalah sebisa mungkin, ketika nantinya terungkap, bagaimana ia harus menghadapi Alexander, bagaimana melanjutkan hidup.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu