The Comeback of My Ex-Wife - Bab 401 Karma Dosa

“Tidak bisa, aku sudah sedikit lelah.” Tahanan wanita itu mengibaskan tangannya sendiri, lalu memberi tempat, berkata pada tahanan wanita lainnya, “Kalian saja!”

Tahanan wanita lainnya langsung maju, memukul dan menendang Ellie.

Tidak sampai berapa lama kemudian, wajah Ellie pun berubah dipenuhi memar, seluruh tubuhnya terluka, bahkan seragam penjara di tubuhnya juga dirobek, di lantai juga terdapat helaian rambut yang dijambak oleh tahanan wanita.

Bibir Ellie sudah dipukul sampai bengkak, rasa sakit yang timbul dari lukanya membuatnya bahkan tidak bisa berbicara, ia hanya bisa melotot dengan mata yang dipenuhi kebencian, memandang sekelompok tahanan wanita itu.

“Berani-beraninya kamu memelototiku!” Wanita gempal datang dengan geram, ia langsung berjalan ke depan, lagi-lagi menendang dada Ellie.

“Ah!” Ellie sudah tidak bisa menahannya lagi, ia mengerang, matanya berubah putih dan pingsan.

“Woi! Apa yang kalian lakukan? Semuanya jongkok!” Menunggu setelah Ellie pingsan beberapa saat, barulah polisi penjara datang, ia tidak fokus dan memandang sebentar ke arah Ellie yang terbaring di lantai, berkata pada orang di sampingnya, “Kamu, seret dia keluar! Suruh dokter memeriksa apa yang terjadi!”

“Baik.” Orang itu mengangguk, lalu menggenggam kaki Ellie, seperti sedang menyeret sekantong sampah, menariknya keluar dengan paksa.

Saat itu, semua yang baru saja terjadi di dalam penjara, diawasi oleh seseorang melalui kamera pemantau.

Pria itu mengetukkan jari telunjuknya ke meja, memandang orang di sampingnya dan bertanya: “Alexander menyuruh kalian untuk berbuat seperti ini pada Ellie?”

“Direktur Gu tidak menyuruh dengan spesifik apa yang harus kami lakukan. Ia hanya memberitahu kami, agar Ellie tidak menerima perlakuan spesial di sini, ia harus menerima pelajaran, sisanya, jalankan saja sesuai prosedur hukum yang wajar.” Seorang polisi yang tidak berpangkat besar atau pun kecil di penjara itu tersenyum pada pria di sisinya dan berkata, “Bagaimana pun juga tanpa perlakuan spesial, berarti akan tersiksa, akan hal ini, Anda juga memahaminya.”

“Baiklah.” Pria itu mengangkat pundaknya, berkata pada orang di sampingnya, “Kalau begitu kamu harus menyuruh orang-orang tadi lebih kejam terhadap Ellie, tunggu sampai Ellie sudah merasakan semua kepahitan itu, beberapa hari setelahnya akan datang seorang tamu VIP yang akan menjemputnya pergi. Saat itu kalian cukup bekerja sama saja.”

“Menjemput Ellie?” Orang itu sedikit keberatan, “Bagaimana pun juga Direktur Gu yang mengantarkan sendiri Ellie ke sini, tidak apa membiarkan Anda melihat kamera pemantau, tapi jika ingin menjemput Ellie pergi, sepertinya tidak akan mudah untuk kami.”

“Tidak apa-apa.” Pria itu menepuk pundah orang di sampingnya dan berkata, “Tamu VIP itu, adalah orang yang memiliki hubungan dengan Direktur Gu, ia datang menjemput Ellie, sepertinya Direktur Gu bisa memahami kesulitan kalian.”

“Baiklah kalau begitu. Nanti aku akan mencari cara.” Orang yang berdiri di samping pria itu, berbicara sembari mengelap keringat dingin di dahinya.

Pria itu tersenyum menatapnya, lalu matanya kembali ke kamera pemantau: Ellie, selamanya kamu tidak akan tahu, apa yang akan kamu hadapi selanjutnya. Tapi, kamu juga sudah menerima karma dosamu.

Kepahitan yang dirasakan Fellis, kamu mati 1000 kali atau 10000 kali pun tidak akan cukup, kamu diamlah di dalam penjara selama beberapa hari!

Hari pun lewat satu minggu, perlahan cuaca menghangat, awal musim panas tiba, sinar matahai juga berubah menjadi sedikit terik.

Sangat banyak hal terjadi dalam satu minggu ini.

Keberadaan Wayne sekarang sudah tidak diketahui, polisi juga sedang mencarinya.

Beberapa hari yang lalu, Adrius membawa sekelompok orang mencarinya sangat lama, akhirnya menemukan persembunyian Wayne, tapi yang membuat Adrius kecewa adalah, di dalam rumah yang tidak tampak mewah itu, meski ia melihat mayat, tapi, Wayne sudah kabur.

Sedangkan Fellis juga tidak diketahui keberadaannya, ia hanya menemukan Kimberly yang seluruh tubuhnya terluka dan pingsan di ruang bawah tanah.

Adrius pun menyuruh orang untuk mengantar Kimberly pulang, sedangkan ia tetap berada di bagian selatan Kota H, lanjut mencari keberadaan Fellis.

Tapi setelah lewat beberapa hari, Kimberly sudah sadar, Fellis pun tetap tidak ada kabar.

Setiap hari Alexander menemani Joy, sisanya, ia mengurung diri di dalam kamar, tidak bertemu dengan siapa pun.

Meski kondisi Elisha stabil, tapi ia masih tetap koma, sangat mungkin selamanya ia tidak akan terbangun lagi. Manalagi, matanya sudah divonis buta oleh dokter.

Setelah Kimberly sadar dan mengetahui berita-berita ini, ia pun merasa bersalah setiap saat.

Jadi, begitu ia bisa turun dari ranjang, Kimberly pun menyuruh Warren menuntunnya datang ke depan pintu kamar Elisha.

Namun sekarang sudah lewat 1 jam, Kimberly masih tidak memiliki keberanian mengetuk pintu kamar Elisha.

Jika bukan karena dirinya yang kekanak-kanakan, memikirkan masalah hanya dari satu sisi, ia tidak akan dimanfaatkan oleh Ellie, Fellis tidak mungkin menghilang, bahkan Elisha mungkin saja terhindar dari bencana.

Tapi sekarang, kenyataan yang ada di depannya yang membuat sedih, semuanya adalah ia yang mengakibatkannya.

Air matanya mengalir semakin banyak, Kimberly menyedot hidungnya, matanya memandang pintu itu, tapi bagaimana pun juga ia tidak berani mengulurkan tangan dan membukanya.

“Kimberly, jika kamu belum siap, kita kembali dulu saja.” Warren memandang Kimberly yang terlihat merasa bersalah, ia pun berkata dengan pasrah.

“Tidak.” Kimberly menggeleng, “Aku berhutang maaf padanya, meski yang terjadi padanya tidak ada hubungan langsung denganku, tapi, aku memang pernah berada di pihak Ellie. Aku bersalah pada banyak orang.”

Warren menunduk, tidak tahu harus bagaimana menghibur Kimberly. Sebenarnya ia juga sangat merasa bersalah, ia dan Ayahnya yang melindungi Kimberly dengan sangat baik, membuat ia menjadi angkuh, juga polos dan mudah percaya pada orang lain, jadi mengakibatkan kesalahan besar hari ini.

Tapi, Warren juga tidak bisa percaya, rupanya Fellis adalah mantan istri Kakak Ketiganya, tidak hanya itu, Ellie dan Wayne adalah kakak beradik palsu, dan melakukan perbuatan menjijikan seperti itu di belakang Kakak Ketiga!

Warren merasa dirinya terjun di dunia bisnis begitu lama, bertemu dengan berbagai macam orang, tapi orang seperti Ellie dan Wayne, ia baru bertemu pertama kalinya.

Bersembunyi dengan begitu dalam, dan juga bisa berpura-pura di depan orang dengan sangat baik! Jika itu adalah dirinya sendiri, sepertinya lewat 4 tahun lagi, Warren merasa ia tidak akan menyadarinya juga.

Setelah Warren menghela napas, lagi-lagi ia merasa kasihan pada adiknya, ia begitu polos, dimanfaatkan oleh orang jahat seperti Ellie dan Wayne, itu juga bisa diprediksi, tapi semoga setelah melewati masalah ini, ia bisa berubah menjadi sedikit lebih dewasa.

“Kimberly, jika kamu tidak berani berbicara, aku akan mengantikanmu mengetuk pintu.” Warren memandang Kimberly dan berkata dengan pelan.

Kimberly mengigit bibirnya, lalu mengangguk pada Warren.

Warren memandang Kimberly dengan tetapan memberi semangat, lalu mengetuk pintu kamar Elisha.

Dengan cepat, pintu kamar itu pun dibuka.

Martin yang membukanya, orang tua Elisha terus menangis menemani di sisi ranjang Elisha, sekarang Martin yang mengurusi semua hal.

Martin juga sangat sedih, sejak terjadi masalah dengan Elisha, setiap hari Martin merasa bersalah, jika hari itu ia meninggalkan pekerjaannya dan bersama dengan Elisha, maka segalanya, apakah tidak akan terjadi!

Tapi, tidak ada jika di dunia ini!

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu